Anda di halaman 1dari 16

PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF DALAM

MENGURANGI NYERI PADA KLIEN Ny. S DAN Ny. A


DENGAN ARTHRITIS REUMATOID DIWILAYAH
KERJA PUSKESMAS SIULAK MUKAI
TAHUN 2018

STUDI KASUS

OLEH :
KHAIRUL ANWAR
NIM :20151060807045

AKADEMI KEPERAWATAN BINA INSANI SAKTI


SUNGAI PENUH
TAHUN 2018
BAB 3
METODE PENELITIAN

 Desain studi kasus


Penulis menggunakan pendekatan asuhan keperawatan dengan studi kasus adalah penelitian
yang bertujuan memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat maupun
karakter yang khas dari suatu kasus dengan kata lain bahwa studi kasus ini lebih memusatkan
perhatian pada sustu kasus secara intensif dan rinci, metode ini dilakukan secara mendalam
terhadap suatu keadaan atau kondisi yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara –
cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi dan
pelaporan hasil sehingga hasilnya akan menunjukan pemahaman yang mendalam tentang
sesuatu yang terjadi dan dapat menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya (Pamungkas :2017 :
78).

Dan Penulis juga melakukan penelitian dengan desain studi kasus experimen semua (quast
exsperiment), yaitu melakukan uji coba tindakan/ suatu intervensi pada sekelompok objek,
Penulis menerapkan teknik relaksasi progresif dalam mengurangi nyeri pada klien Ny. A dan Ny.
S dengan arthritis reumatoid diwilayah kerja Puskesmas Siulak Mukai tahun 2018Salah satu
penyakit tulang dan sendi yang sering dijumpai adalah rematik artritis (RA). Artritis Reumatoid
adalah suatu gangguan peradangan yang bersifat kronis dan sistemik dengan etiologi yang tidak
di ketahui, yang tidak hanya mengenai sendi tetapi juga organ ekstra artikular (Rudi, 2017).
Artritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit kronik, sistemik yang menyebabkan inflamasi
sinovial sehingga menyebabkan kerusakan progresif dari kartilago artikular dan deformitas.
artritis reumatoid terjadi pada 1% populasi penduduk diseluruh dunia yang meliputi segala umur
lebih dominan pada wanita dengan perbandingan 3:1.(Mudjaddid, 2017)
• SAMPEL STUDI KASUS

Kriteria sampel inklusi adalah sebagai berikut :


1. 2 orang klien yang mengalami arthritis reumatoid, tanpa mengalami penyakit gangguan sendi
lainya : asam urat, osteoporosis, dan lain – lain

2. Menurut WHO (world health organisation) klien Wanita berumur > 50 tahun, lansia usia
pertengahan ( Midle Age).

3. Mengalami nyeri akibat Arhtritis Reumatoid dengan skala nyeri 5 yaitu nyeri sedang

4. Klien selalu kontrol di Puskesmas Siulak Mukai

5. Bersedia menjadi responden


Waktu dan tempat pelaksanaan studi kasus
Waktu
Studi kasus ini akan dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus tahun 2018
Tempat
Studi kasus ini akan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Mukai.

Instrumen pengumpulan data


Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan format pengkajian KMB (Keperawatan
Medikal Bedah )dan menggunakan alat kesehatan seperti tensimeter, dan termometer, jam, format
skala nyeri
Etika pelaksanan studi kasus
Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Penulis menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.klien memiliki hak asasi dan kebebasan
untuk menentukan pilihan ikut atau menolak penelitian (autonomy).peneliti tidak melakukan
paksaan,partispan juga berhak mendapatkan imformasi yang terbuka dan lengkap tentang
pelaksanaan penelitian,keuntungan yang mungkin didapat dan kerahasian informasi.
Setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap dan mempertimbangkan dengan baik,sampel
kemudian menentukan apakah akan ikut atau menolak sebagai sampel.prinsip itu tertuang dalam
pelaksanaan informed consent.

Menghormati privasi dan kerahasian objek (respect for privacy and confidentially)
Penulis merahasiakan berbagai informasi yang menyangkut privasi partisipan yang tidak ingin
identitas dan segala informasi tentang dirinya diketahui oleh orang lain. Dengan demikian segala
informasi yang menyangkut identitas partisipan tidak terekspons secara luas.
Menghormati keadilan dan inklusifitas (respect for justice inclisiveness)
Prinsip keterbukaan dalam penelitian mengandung makna bahwa studi kasus dilakukan secara jujur,
tepat, cermat. hati-hati dan dilakukan secara profesional. Sedangkan prinsip keadilan mengandung
makna bahwa studi kasus memberikan keuntungan dan beban secara merata sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan subjek.

Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbul kan (balancing harm and benefist)
Prinsip ini mengandung makna bahwa setiap penelitian harus mempertimbangkan manfaat sebesar-
besarnya bagi subjek penelitian dan populasi dimana hasil penelitian akan diterapkan
(beneficience).kemudian meminimalisirkan resiko/dampak yang merugikan bagi pertisipan
(nonmaleficience).
Metode pengumpulan data
Metode observasi
Setelah penulis melakukan observasi kepada Ny. S dan Ny. A didapatkan data sebagai
berikut :
Data Objektif Ny. S :
Ny. S tampak memegang kedua kakinya
Ny. S tampak meringis menahan nyeri
TTV :
TD : 130/90 mmhg
N : 90 x/i
RR : 22x/i
S : 37,5
Data objektif Ny. A
Ny. A tampak memegang kedua kakinya
Ny. A tampak kesulitan untuk beraktivitas
Ny. A tampak meringis menahan nyeri
TTV :
TD :150/100 mmhg
N : 95 x/i
RR : 22 x/i
S : 37
Metode wawancara
Setelah penulis melakukan wawncara pada klien Ny. S dan Ny. A
didapatkan data sebagai berikut :

Data subjektif Ny. S :


Ny. S mengatakan nyeri pada bagian lututnya
Ny. S mengatakan nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
Ny. S mengatakan nyeri dirasakan disaat klien beraktivitas
Ny. S mengatakan nyeri yang dirasakan berada di skala lima (ringan)
Ny. S mengatakan nyeri yang dirasakan nya datang tiba-tiba

Data objektif Ny. A :


Ny. A mengatakan neyri pada kedua kakinya
Ny. A mengatakan nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
Ny. A mengatakan nyeri dirasakan pada saat cuaca dingin
Ny.A mengatakan nyeri yang dirasakan berada di skala lima (sedang)
Ny. A mengatakan nyeri yang dirasakan datangnya tiba-tiba dan hilang
timbul
Metode pengukuran
Setelah penulis melakukan tindakan penerapan teknik relaksasi
progresif pada klien Ny. S dan Ny. A penulis melakukan
pengukuran dengan menggunakan format skala nyeri dan
didapatkan hasil pada klien Ny. S dari skala nyeri lima menurun
menjadi skala tiga sedangkan pada klien Ny. A dari skala lima
nyeri nya menurun menjadi skala dua.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN STUDI KASUS
 Penerapan Teknik Relaksasi Progresif dalam Mengurangi Nyeri Pada Klien Ny. S
Dengan Arhtritis Reumatoid Di Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Mukai Tahun 2018

Berdasarkan pada tabel yang diatas dapat dilihat hasil dari tindakan keperawatan yang
dilakukan selama lima hari mulai tanggal 03 Juli 2018 sampai 07 Juli 2018 perubahan skala
nyeri pada Ny. S sebelum dan sesudah diterapkan teknik relaksasi progresif. Dari tabel diatas
dapat dilihat skala nyeri yang dirasakan oleh Ny. S sebelum diterapkan teknik relaksasi
progresif yaitu skala 5 dan skala nyeri sesudah diterapkan teknik relaksasi progresif mengalami
penurunan yaitu menjadi skala 2.

Teknik Latihan Relaksasi Progresif sebagai salah satu teknik relaksasi otot yang terbukti atau
terdapat hasil memuaskan dalam program terapi terhadap ketegangan otot yang mampu
mengatasi keluhan anxietas, insomnia, kelelahan, kram otot, nyeri leher dan pinggang, tekanan
darah tinggi, phobia ringan dan gagap (Asmadi, 2012).

Sesuai dengan teori kushariyadi 2010 mengatakan Salah satu upaya yang dapat dilakukan
untuk mengurangi nyeri arthritis reumatoid pada lanjut usia adalah dengan menggunakan
teknik relaksasi progresif mempunyai rasional yaitu untuk meningkatkan relaksasi,
memberikan rasa kontrol, dan meningkatkan kemampuan koping .

Penerapan tindakan keperawatan teknik relaksasi progresif dalam mengurangi nyeri yang
penulis lakukan dari tanggal 03 – 07 Juli tahun 2018 pada Ny. S, menunjukan hasil yaitu nyeri
yang pasien rasakan sudah berkurang dan pasien sudah tidak meringis lagi akan tetapi pasien
masih belum bisa beraktifitas seperti biasa, dengan hal ini sesuai dengan teori Desy Pada
penderita Reumatoid Arthritis nyeri sangat mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan dalam
pemulihan ADL sebagian besar mengalami ketergantungan.
Penerapan Teknik Relaksasi Progresif dalam Mengurangi Nyeri Pada Klien Ny. A
Dengan Arhtritis Reumatoid Di Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Mukai Tahun 2018

Berdasarkan pada tabel yang diatas dapat dilihat hasil dari tindakan keperawatan yang
dilakukan selama lima hari mulai tanggal 03 Juli 2018 sampai 07 Juli 2018 perubahan skala
nyeri pada Ny. A sebelum dan sesudah diterapkan teknik relaksasi progresif. Dari tabel diatas
dapat dilihat skala nyeri yang dirasakan oleh Ny. A sebelum diterapkan teknik relaksasi
progresif berbeda pada hari kedua yaitu skala 5 dan skala nyeri sesudah diterapkan teknik
relaksasi progresif mengalami penurunan yaitu menjadi skala 1.

Hal ini didukung oleh teori (Nurarif, 2013) salah satu intervensi keperawatan yang
dilaksanakan pada pasien arthritis reumatoid adalah yaitu menurunkan intensitas nyeri pada
klien, salah satu nya yaitu tindakan yang bisa dilaksanakan klien untuk mengurangi nyeri yaitu
teknik relaksasi progresif, Relaksasi progrsif adalah suatu cara dari teknik relaksasi yang
mengkombinasi latihan nafas dalam dan serangkaian kontraksi dan relaksasi otot (Smeltzer and
Bare, 2002). Tujuan dari relaksasi progresif yaitu mampu mengatasi keluhan anxietas,
insomnia, kelelahan, kram otot, nyeri leher dan pinggang, tekanan darah tinggi, phobia ringan
dan gagap.

Penerapan tindakan keperawatan teknik relaksasi progresif dalam mengurangi nyeri yang
penulis lakukan dari tanggal 03 – 07 Juli tahun 2018 pada Ny. A, menunjukan hasil yaitu
pasien sudah tidak merasa nyeri dan sudah bisa beraktifitas seperti biasa dan tidak tampak
meringis lagi akan tetapi nyeri pasien sering timbul tiba – tiba.
Perbedaan Hasil Penerapan Teknik Relaksasi Progresif Dalam Mengurangi Nyeri Pada Klien
Ny. S Dan Klien Ny. A Dengan Arhtritis Reumatoid Di Wilayah Kerja Puskesmas Siulak
Mukai Tahun 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil dari penerapan teknik relaksasi progresif pada kedua
klien yaitu Ny. S dan Ny. A dimana setelah dilakukan tindakan teknik relaksasi progresif pada
kedua klien penulis dapat menemukan perbedaan respon antara kedua pasien tersebut, yaitu pada
Ny. S penulis dapat menyimpulkan bahwa nyeri yang dirasakan oleh Ny. S telah berkurang akan
tetapi Ny.S masih belum beraktifitas seperti biasanya dikarenakan kaki sebelah kanan pasien masih
belum bisa digerakan yang disebabkan oleh kecelakaan yang dialami pasien tiga minggu yang lalu
sehingga pasien harus dibantu keluarga untuk beraktivitas. Nyeri pasien berkurang setelah penulis
memberikan tindakan keperawatan dan anjuran – anjuran selama 6x12 jam, sedangkan Ny. A,
penulis menyimpulkan bahwa nyeri yang dirasakan pasien telah berkurang dan pasien bisa
beraktivitas seperti biasa nya dan pasien sudah tidak tampak meringis lagi setelah pasien
mendapatkan perawatan tindakan keperawatan selama 6x6 jam dari penulis.

Penulis berasumsi bahwa dengan tindakan keperawatan yang sama tetapi hasilnya berbeda, hal ini
bisa dikarenakan oleh faktor fisik dan faktor sosial, pada Ny.S pasien mengalami keterbatasan
untuk bergerak dikarenakan kaki sebelah kanan nya terluka karena kecelakaan sedangkan Ny. S
tidak memiliki masalah apapun di anggota tubuh nya sedangkan di faktor sosial Ny. S tinggal
seorang diri sehingga susah untuk melakukan tindakan yang diajarkan oleh penulis berbeda dengan
Ny. A pasien tinggal bersama keluarga nya sehingga tindakan yang diajarkan penulis dapat dibantu
oleh keluarga untuk membantu pasien mempraktekan nya.

Dan hal ini sesuai dengan pendapat (Desi, 2016) yang menyatakan bahwa Pada penderita
Reumatoid Arthritis nyeri sangat mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan dalam pemulihan ADL
sebagian besar mengalami ketergantungan.
Implikasi Hasil Laporan Studi Kasus
Hasil temuan dalam studi kasus ini memiliki beberapa implikasi yang menjadi dasar bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan keperawatan.

Bagi Tenaga Kesehatan


Data dari studi kasus ini dapat menjadi dasar bagi tenaga kesehatan khusunya
keperawatan untuk dapat meningkatkan pengetahuan dalam penerapan proses asuhan
keperawatan yang optimal dalam mengatasi masalah nyeri pada pasien arhtritis
reumatoid.

Bagi Institusi Pendidikan


Penulis berharap pendidikan keperawatan dapat meningkatkan motivasi dan pengetahuan
mahasiswa, perawat dalam memberikan tindakan keperawatan pada pasien arhtritis
reumatoid untuk meningkatkan aktivitas sehari – hari secara mandiri.

Bagi Pelayanan Kesehatan


Diharapkan kepada perawat khususnya di Puskesmas Siulak Mukai Kabupaten Kerinci
agar dalam membuat rencana keperawatan dan dalam melakukan tindakan keperawatan
secara optimal pada pasien dengan arhtritis reumatoid agar masalah pasien dapat teratasi
dengan baik.
Keterbatasan Studi Kasus
Penulis menyadari penuh bahwa studi kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan, hal ini
disebabkan oleh karena adanya keterbatasan, seperti saat melakukan
implementasi pada pasien sesuai dengan perencanaan yang telah penulis
buat, terkadang didalam rumah pasien terdapat banyak anggota
keluarga, sehingga tidak terciptanya suasana yang kondusif dalam
menerapkan implementasi keperawatan secara optimal.

Rencana Tindak Lanjut


1. tetap mengajarkan pasien untuk melakukan tindakan teknik relaksasi
progresif sesuai dengan nyeri yang dirasakan pasien.
2. Memotivasikan pasien untuk melakukan tindakan yang telah
diajarkan
3. Menganjurkan pasien untuk tetap menkonsumsi obat yang
didapatkan dari puskesmas secara teratur.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Diketahui penerapan teknik relaksasi progresif dalam mengurangi
nyeri pada klien Ny. S dengan arthritis reumatoid diwilayah kerja
Puskesmas Siulak Mukai tahun 2018.

2. Diketahui penerapan teknik relaksasi progresif untuk mengurangi


nyeri pada klien Ny. A dengan arthritis reumatoid diwilayah kerja
Puskesmas Siulak Mukai tahun 2018.

3. Diketahui hasil penerapan teknik relaksasi progresif untuk mengurangi


nyeri pada klien Ny. A dan Ny. S dengan arhritis reumatoid diwilayah
kerja Puskesmas Siulak Mukai tahun 2018.
Saran

Bagi institusi pendidikan


Disarankan kepada institusi pendidikan agar penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan bacaan untuk perpustakaan di AKPER Bina Insani Sakti Kota
Sungai Penuh terkait dengan penerapan teknik relaksasi progresif untuk
mengurangi nyeri pada klien Ny. A dan Ny. S dengan arhritis reumatoid
diwilayah kerja Puskesmas Siulak Mukai tahun 2018.

Bagi Puskesmas
Disarankan kepada pihak Puskesmas Siulak Mukai Kabupaten Kerinci untuk
terus menerapkan teknik relaksasi progresif untuk mengurangi nyeri pada klien
dengan arhtritis reumatoid diwilayah kerja Puskesmas Siulak Mukai.

Bagi penelitian selanjutnya


Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi upaya mengurangi nyeri arhtritis
reumatoid dengan variable yang lain.
THANK YOU !!!!!



Anda mungkin juga menyukai