Putri Milsa Wati
Putri Milsa Wati
Oleh :
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat utuk memperoleh
Oleh :
DIAJUKAN OLEH :
Telah disetujui dan dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
TANDA
NO NAMA JABATAN
TANGAN
KETUA SIDANG
PEMBIMBING I
PEMBIMBING II
PENGUJI III
PENGUJI IV
Nama : PutriMilsaWati
Nim : 20141060807088
Program studi : DIII Keperawatan Akper Bina Insani Sakti Sungai Penuh
Judul KTI : Hubungan Pengetahuan Pasien Asma Bronkhial dengan
Sikap Pasien di Ruang Rawat Inap Paru Rumah Sakit
Umum Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci Tahun 2017
DEWAN PENGUJI
Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa, disetujui dan telah dipertahankan di
hadapan Dewan Penguji Seminar Hasil Karya Tulis Ilmiah Akademi Keperawatan
Menyetujui,
Komisi Pembinbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Dengan ini menyatakan bahwa KTI yang saya tulis dengan judul “Hubungan
Pengetahuan Pasien Asma Bronkhial dengan Sikap Pasien di Ruang Rawat Inap
Paru Rumah Sakit Umum Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci Tahun 2017”
adalah hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari hasil karya
orang lain kecuali kutipan yang sumbernya dicantumkan. Jika dikemudian hari
pernyataan yang saya buat ini ternyata tidak betul, maka status kelulusan dan gelar
Email : Putrimilsa@yahoo.com
Riwayat pendidikan
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Ruang Rawat Inap Paru Rumah Sakit Umum Mayjen H.A Thalib kabupaten
Kerinci Tahun 2017”. Selawat beserta salam tidak lupa kita kirimkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberi petunjuk untuk
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu peneliti menyampaikan ucapan terima kasih
1. Ibu Hj. Djasrimurni selaku Ketua Umum Yayasan Akademi Keperwatan Bina
2. Bapak Drs. Noviar Zen, Apt. MM, Direktur Rumah Sakit Umum Mayjen H.A
penelitian ini.
Insani Sakti Sungai Penuh, yang telah membantu peneliti selama menjalankan
7. Ayah dan Ibu saya yang telah banyak memberikan semangat dan dorongan
baik moril maupun materil selama ini, serta kasih sayang dan doa yang tak
8. Ucapan terima kasih kepada sahabat-sahabat setia dan orang terkasih yang
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
kritikan dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga Karya
Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya. Amin.
Peneliti
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ i
HALAMAN PANITIA SIDANG.............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS....................................... v
ABSTRAK.................................................................................................. vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................. viii
KATA PENGANTAR................................................................................ ix
DAFTAR ISI............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xv
DAFTAR BAGAN...................................................................................... xvi
DAFTAR ISTILAH................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 6
1. Tujuan Umum....................................................................... 6
2. Tujuan Khusus...................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 6
BAB V PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden........................................................ 56
1. Karakteristik responden berdasarkan umur.......................... 56
2. Karakteristik responden berdasarkan Jenis kelamin............ 56
3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan................. 57
4. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan................... 57
B. Analisa Univariate................................................................... 57
1. Sikap pasien asma bronkhial................................................ 58
2. Pengetahuan pasien asma bronkhial..................................... 59
C. Analisa Bivariate..................................................................... 60
D. Implikasi Penelitian................................................................ 61
E. Keterbatasan Penelitian.......................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ditimbulkan oleh suatu penyakit, salah satu penyakit yang masih terjadi
dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
ransangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan
anak.
debu rumah, bulu binantang, asap dan bahan lain penyebab alergi. Gejala
lendir yang berlebihan. Menurut Suriadi (2005 : 14), Asma disebut juga
sebagai reactive airway disease (RAD), adalah suatu penyakit obstruksi pada
jalan nafas secara reversible yang ditandai dengan inflamasi dan peningkatan
didapatkan oleh setiap manusia. Menurut Saifudin (2005) sikap adalah suatu
Bertanggungjawab (responsible)
Menurut data dari World Health Organitation (WHO : 2014) saat ini
penderita asma berjumlah 235 juta orang. Asma adalah penyakit tidak
menciptakan beban besar untuk individu dan keluarga dan sering membatasi
kegiatan individu untuk seumur hidup. Tanggal 4 Mei 2004 ditetapkan oleh
Global Initiative in Asthma (GINA) sebagai World Asthma Day (Hari Asma
asma di dunia diperkirakan mencapai 334 juta pada tahun 2015. Prevelensi
220 juta penduduk Indonesia terdapat 9 juta penduduk yang menderita asma.
Angka kejadian asma meningkat 1,4 kali pada rentang usia 15-23 tahun
dibandingkan dengan kelompok umur 5-14 tahun. Jika saat ini penduduk
315 orang (3,05%). Sedangkan pada tahun 2015 peningkatan penderita asma
juga terjadi di wilayah Provinsi Jambi sebanyak 376 orang (3,13%). Asma
data yang diperoleh dari Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi, dari tahun 2012
sampai 2015, jumlah penderita rawat inap paru jenis asma pada tahun 2012
terdapat sebanyak 133 orang, pada tahun 2013 berjumlah 189 orang,
kemudian tahun 2014 sebanyak 315 orang terakhir tahun 2015 sebanyak 988
orang.
H.A Thalib Kerinci penyakit Asma juga cukup banyak, pada tahun 2014
penderita asma diruangan Paru 95 orang, pada tahun 2015 sebanyak 105
orang, pada tahun 2016 sebanyak 114 orang, pada tahun 2017 (Januari-Maret)
Mayjen H.A Thalib Kerinci. (Medical Record RSUD Mayjen H.A Thalib
Kerinci 2014-2017).
Berdasarkan survey awal yang peneliti lakukan pada tanggal 31 Maret
2017 di Ruang Rawat Inap Paru Rumah Sakit Umum Mayjen H.A Thalib
yang dirawat di Ruang Rawat Inap Paru Rumah Sakit Umum Mayjen H.A
Sikap Pasien Asma Bronkhial di Ruang Rawat Inap Paru Rumah Sakit
B. Rumusan Masalah
prevelensi kejadian asma bronkhial di seluruh dunia yang cukup tinggi setiap
Tahun 2017 ”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Bronkhial di Ruang Rawat Inap Paru Rumah Sakit Umum Mayjen H.A
2. Tujuan Khusus
pasien asma bronkhial di ruang rawat inap Paru Rumah Sakit Umum
D. Manfaat Penelitian
1. Pendidikan
3. Peneliti Selanjutnya
A. Asma Bronkial
tubuh kekurangan oksigen (O2) kemudian oksigen yang ada diluar tubuh
a. Hidung
dibentuk oleh tulang, sisanya terdiri atas kartilago dan jaringan ikat
yang dipisahkan menjadi lubang kiri dan kanan oleh septum. Rongga
hidung terdapat epitel bersilia yang mengandung sel goblet dimana sel
cripbriform plate, dimana tempat ini juga merupakan ujung dari saraf
kranial I (nervus olfaktorius) bermuara. Fungsi hidung secara umum
b. Faring
udara dari nasofaring dan makanan dari mulut, disana terdapat tonsil
c. Laring
(di bawah). Lokasinya berada di anterior tulang vertebra ke-4 dan ke-6.
dari laring adalah untuk vocalization, selain itu juga berfungsi sebagai
proteksi jalan nafas bawah darin benda asing dan memfasilitasi batuk.
yaitu lubang antara pita suara dan laring, tiroid kartilago yaitu
d. Trakea
cenderung lebih vertical dari pada cabang yang kiri. Oleh karena itu,
dan dapat kolaps. Saluran nafas dari trachea sampai bronkus terminalis
f. Alveoli
bertambah seperti usia dewasa yaitu 300 juta. Setiap unit alveolar
g. Paru-paru
paru kiri mempunyai dua lobus. Kelima lobus ini merupakan lobus
yang terlihat, setiap paru-paru dapat dibagi lagi menjadi beberapa sub-
rongga pleura dan paru. System saraf pusat memberikan dorongan ritmis
dari dalam untuk bernafas dan secara reflex merangsang otot diafragma
dan otot dada yang akan memberikan tenaga pendorong bagi gerakan
udara. Proses pergeragan gas ke dalam dank e luar paru dipengaruhi oleh
tekanan dan volume. Agar udara dapat mengalir kedalam paru, tekanan
dengan mudah kedalam paru. Volume normal pada paru diukur melalui
penilaian fungsi paru. Sebagian dari pengukuran ini dapat direkam dengan
adalah mengalirkan darah dari dan ke paru agar dapt terjadi pertukaran
gas. Fungsi anatomi yang cukup baik dari semua system ini penting untuk
3. Defenisi
yang lebih normal. Menurut Irman Somantri, (2009 : 50), Asma adalah
psikologi.
pengobatan.
4. Etiologi
belum diketahui dengan pasti, suatu hal yang menonjol pada semua
a. Allergen utama, seperti debu rumah, spora jamur, dan tepung sari
rerumputan.
f. Lingkungan kerja.
g. Obat-obatan.
h. Emosi.
a. Alergen
Allergen adalah zat- zat tertentu yang bila dihisap atau dimakan dapat
pernafasan.
c. Tekanan jiwa
asma terutama pada orang yang agak labil kepribadiannya. Hal ini
cukup berat dan jarang serangan timbul beberapa jam setelah olahraga.
e. Obat-obatan
sebagainya.
f. Polusi udara
5. Patofisiologi
allergen tersebut harus tersedia dalam jumlah banyak untuk periode waktu
khususnya terjadi pada orang dewasa, walaupun keadaan ini juga dapat
dilihat pada masa kanak-kanak. Masalah ini biasanya berawal dari rhinitis
pemberian obat setiap hari. Setelah menjalani bentik terapi ini, toleransi
nafas pada pasien asma, sama halnya dengan pasien lain, dapat
bisulfit, natrium bisulfit dan sulfat klorida, yang secara luas digunakan
dalam industri makanan dan farmasi sebagai agen sanitasi serta pengawet
dapat menimbulkan obstruksi jalan nafas akut pada pasien yang sensitive.
mengandung senyawa ini, seperti salad, buah segar, kentang, kerang, dan
anggur.
Pencetus Serangan
(alergen, emosi/stres, obat-obatan, dan infeksi)
Permeabilitas kapiler
Kontraksi Otot Polos Sekresi mukus meningkat
Obstruksi saluran
napas Ketidakseimbangan nutrisi:
Bersihan jalan napas Kurang dari kebutuhan tubuh
(risiko/actual)
tidak efektif
Hipoventilasi
Distribusi ventilasi tidak merasa dengan sirkulasi darah
paru-paru Gangguan difusi gas di alveoli
Kerusakan
pertukarangas
Hipoksemia
Hiperkapnea
(Irman Somantri,2009:53)
6. Manifestasi klinis
yaitu dyspnea, batuk, dan mengi. Gejala yang disebutkan terakhir sering
dianggap sebagai gejala yang harus ada (sine qua non), data lainnya
7. Klasifikasi
terbentuk akan segera diikat oleh mastosit yang ada dalam jaringan
dan basofil yang ada dalam sirkulasi. Hal ini dimungkinkan karena
berat, dan tekanan jiwa atau stress psikologis. Serangan asma terjadi
akan mengatalisasi ATP dalam sel menjadi 3’5’ siklik AMP. CAMP
sebagai berikut :
nafas
c. Bronchitis
d. Pneumonia
e. Emphysema
9. Pemeriksaan diagnostik
20% atau lebih setelah tes provokasi dan denyut jantung 80-90% dari
dalam tubuh.
d. Pemeriksaan laboratorium
2) Sputum
3) Sel esinofil
10. Penatalaksanaan
a. Edukasi
Penilaian klinis berkala anatara 1-6 bulan dan monitoring asma oleh
perubahan terapi
pada asmanya
3) Daya ingat (memori) dan motivasi penderita yang perlu direview,
dipertimbangkan :
1) Medikasi (obat-obatan)
2) Tahapan pengobatan
asma.
B. Pengetahuan
1. Defenisi
besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga, yaitu proses
melihat dan mendengar. Selain itu proses pengalaman dan proses belajar
2. Tingkat pengetahuan
a. Tahu (know)
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
komponen, tapi masih dalam suatu struktur tersebut dan masih ada
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
a. Pendidikan
lain agar dapat memahami sesuatu hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa
baru diperkenalkan.
b. Pekerjaan
langsung.
c. Umur
dan dewasa.
d. Minat
lebih mendalam.
e. Pengalaman
g. Informasi
dipecahkan.
sendiri.
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular disebut
5. Sumber pengetahuan
lebih tahu. Pada zaman modern ini, orang yang ditempatkan memiliki
otoritas, misalnya dengan pengakuan melalui gelar, termasuk juga
lainnya.
b. Indra
Indra adalah alat peralatan pada diri manusia sebagai salah satu
c. Akal
d. Intuisi
6. Pengukuran pengetahuan
dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang
akan dikur dari subyek penelitian kedalaman pengetahuan yang ingin kita
ketahui atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkat domain diatas.
yang diukur.
C. Sikap
1. Defenisi
sederhana bahwa sikap itu suatu sindrom atau kumpulan gejala dalam
2. Komponen sikap
attitude). Menurut Azwar S (2000) yang dikutip ole A.Wawan dan Dewi
menunjang yaitu:
a. Komponen kognitif
b. Komponen afektif
c. Komponen konatif
tertentu.
3. Tingkatan sikap
tingkatan,yaitu :
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti bahwa orang menerima
ide tersebut.
c. Menghargai (valuing)
a. Pengalaman pribadi
Apa yang tealah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan
c. Pengaruh kebudayaan
kepentingan perorangan.
d. Lembaga pendidikan dan lembaga agama
individu.
5. Pembentukan sikap
berikut :
6. Sifat sikap
Sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat negative,
yang positif.
pula berisi hal-hal yang negatif mengenai objek sikap, yaitu yang
Menurt Azwar (2005) yang dikutip ole A.Wawan dan Dewi (2010 :
disajikan tidak semua positif dan tidak semua negative yang seolah-olah
isi skala memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap.
masing item dalam skala yang terdiri dari 5 point ( Sangat setuju, Setuju,
thurstone, skala likert disusun dan diberi skor sesuai dengan skala
D. Kerangka teori
Bagan 2.2
Kerangka teori
Bagan 2.3
kerangka konsep
Pengetahuan Sikap
1. Baik
2. Kurang
baik
F. Hipotesis penelitian
ruang rawat inap paru Rumah Sakit Umum Mayjen H.A Thalib
Table 2.1
Defenisi operasional
A. Jenis Penelitian
Ruang Rawat Inap Paru Rumah Sakit Umum Mayjen H.A Thalib Kabupaten
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien asma bronchial di ruang
rawat inap Paru RSU Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci yang
berjumlah 45 orang.
2. Sampel
: 91). Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah pasien Asma
Bronkial di Ruang Rawat Inap Paru RSU Mayjen H.A Thalib Kerinci
adalah 45 sampel.
Menurut Nursalam ( 2011 : 92 ), dengan kriteria sampel sebagai
berikut :
a. Inklusi
b. Ekslusi
C. Tempat penelitian
D. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Ruang Rawat Inap Paru Rumah Sakit Umum
Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci pada tanggal 08 Agustus 2017 sampai
E. Etika penelitian
1. Informed consent
pasien.
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
3. Confidentiality (kerahasiaan)
oleh peneliti, hanya kelompok tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
riset.
F. Alat pengumpulan data
1. Data primer
lingkungannya.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari instansi yang terkait
yaitu dari Rumah Sakit umum Mayjen H.A Thalib Kerinci Tahun 2017
1. Validitas
pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup diukur atau diamati bekali-
kali dalam waktu yang berlainan. Uji validitas yang dilakukan pada 20
jadi pada semua pertanyaan pengetahuan dan sikap pasien asma bronchial
semuanya valid.
2. Reliabilitas
pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur
atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan. Dalam penelitian ini
reliabel.
Kabupaten Kerinci.
2. Setelah mendapat persetujuan dari kepala Kesatuan Bangsa Politik,
Rumah Sakit Umum Mayjen H.A Thalib Kerinci untuk meminta surat
surat izin penelitian di Ruang rawat Inap Paru Rumah Sakit Umum
3. Setelah mendapat izin dari Direktur Rumah Sakit Umum Mayjen H.A
inap calon responden yang sesuai dengan kriteria inklusi untuk dijadikan
responden.
belum jelas.
7. Responden yang tidak dapat mengisi kuesioner dibantu oleh peneliti dalam
pengisian kuesioner.
1. Editing
kuesioner.
2. Coding
Coding adalah mengubah data yang berbentuk kalimat atau huruf menjadi
data yang berbentuk data atau bilangan. Setelah semua kuesioner diedit
yaitu benar (1), salah (0). Sikap yaitu setuju (1), sangat setuju (2), ragu-
3. Processing
proses ini juga dituntut ketelitian dari orang yang memasukkan data ini.
Apabila tidak maka akan terjadi bias, meskipun hanya memasukkan data
saja.
4. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
J. Analisa data
telah diolah.
1. Analisa univariat
penelitian dilakukan melalui dua tahap yaitu pengolahan data dan analisa
2. Analisa bivariate
Paru Rumah Sakit Umum Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci Tahun
2017.
A. Karkteristik Responden
Umum Mayjen H.A Thalib Kabupaten Kerinci Tahun 2017, terhadap semua
Karakteristik responden yang diteliti dalam penelitian ini yaitu umur, jenis
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Ruang Rawat
Inap Paru RSU Mayjen H.A. Thalib Kabupaten Kerinci
Tahun 2017
Umur Frekuensi %
Remaja (17-21 tahun) 6 17,6
Dewasa (22-45 tahun) 16 47,1
Lansia (>45 tahun) 12 35,3
Total 34 100
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Ruang
Rawat Inap Paru RSU Mayjen H.A. Thalib Kabupaten Kerinci
Tahun 2017
(47,1%)
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Ruang
Rawat Inap Paru RSU Mayjen H.A. Thalib Kabupaten Kerinci
Tahun 2017
pendidikan Frekuensi %
SD 7 20,6
SMP 4 11,8
SMA 20 58,8
PT 3 8,8
Total 34 100
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Ruang
Rawat Inap Paru RSU Mayjen H.A. Thalib Kabupaten Kerinci
Tahun 2017
Pekerjaan Frekuensi %
Tidak bekerja 6 17,6
IRT 16 47,1
Wiraswasta 8 23,5
PNS 1 2,9
Tani 3 8,8
Total 34 100
(8,8%).
B. Analisa Univariat
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap di Ruang Rawat
Inap Paru RSU Mayjen H.A. Thalib Kabupaten Kerinci
Tahun 2017
Sikap Frekuensi %
Kurang Baik 22 64,7
Baik 12 35,3
Total 34 100
Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki sikap yang kurang baik yaitu 22 orang (64,7%) dan 12 orang
2. Pengetahuan
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Ruang
Rawat Inap Paru RSU Mayjen H.A. Thalib Kabupaten Kerinci
Tahun 2017
Pengetahuan Frekuensi %
Rendah 18 52,9
Tinggi 16 47,1
Total 34 100
C. Analisa Bivariat
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan dan
Sikap di Ruang Rawat Inap Paru RSU Mayjen H.A. Thalib
Kabupaten Kerinci
Tahun 2017
Sikap
P
Kurang Baik Jumlah
Pengetahuan Value
Baik
f % f % f %
Rendah 17 94,4 1 5,6 18 100
0,000
Tinggi 5 31,2 11 68,8 16 100
Total 22 64,7 12 35,3 34 100
Pada tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa responden yang memiliki
sikap yang kurang baik lebih banyak pada responden yang memiliki
p value 0,000 dengan derajat kemaknaan 95% (α = 0,05). Hal ini dapat
asma bronkhial di ruang rawat inap paru RSU Mayjen H.A. Thalib
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini beberapa factor pengetahuan dan sikap seperti umur,
responden.
1. Umur
lansia (>45 tahun) sebanyak 12 orang (35,3%). Usia termuda yaitu 20 tahun
sedangkan yang tertua 74 tahun. Umur merupakan salah satu faktor sosial
yang penting dalam mempelajari masalah kesehatan dan sosial karena umur
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan
melalui sekolah sehingga anak bisa menjadi lebih baik dan lebih
sempurna, sehingga anak didik bisa lebih maju dan seimbang secara lahir
4. Pekerjaan
B. Analisa Univariat
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
baik.
suatu sindrom atau kumpulan gejala dalam merspons stimulus atau objek.
Sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan gejala
maka semakin baik pula dalam hal menyikapi terhadap penyakit maka
akan semakin mudah untuk memperoleh derajat kesehatan yang baik. Agar
suatu penyakit klien agar klien semakin baik dalam menyikapi terhadap
suatu penyakitnya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan
hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap
dan telinga, yaitu proses melihat dan mendengar. Selain itu proses
diatas dapat penulis berasumsi bahwa lebih dari separoh responden dengan
kurang baik.
C. Analisa Bivariat
memiliki sikap yang kurang baik lebih banyak pada responden yang memiliki
statistik dengan uji chi square diperoleh p value 0,000 dengan derajat
kemaknaan 95% (α = 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
antara pengetahuan dengan sikap pasien asma bronkhial di ruang rawat inap
paru RSU Mayjen H.A. Thalib Kabupaten Kerinci tahun 2017. Dari hasil ini
atau tidak suka seseorang terhadap sesuatu (Wahit Iqbal Mubaraq 2011:84).
D. Implikasi Penelitian
kesehatan untuk menciptakan pengetahuan dan sikap yang baik pada klien
atau leaflet yang disebar pada setiap klien. Pada pelayanan kesehatan
merupakan hal penting yang dalam menyebarkan informasi yang benar dan
informasi.
E. Keterbatasan Penelitian
A. Kesimpulan
sikap pasien Asma Bronkhial di ruang rawat inap paru RSU Mayjen H.A. Thalib
2. Terdapat lebih dari separoh klien memiliki sikap kurang baik pada klien
Asma Bronkhial di ruang rawat inap paru RSU Mayjen H.A. Thalib
3. Terdapat lebih dari separoh klien memiliki pengetahuan rendah pada klien
Asma Bronkhial di ruang rawat inap paru RSU Mayjen H.A. Thalib
ruang rawat inap paru RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci Tahun 2017
B. Saran
peneliti menyarankan :
1. Pendidikan
3. Peneliti Selanjutnya
Amin Huda Nurarif & Hardhi Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis& NANDA NIC-NOC. Jogjkarta :
Mediaction Jogja
A.Wawan & Dewi.M (2010). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Prilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika
(INFORMED CONCENT)
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
oleh mahasiswa Akademi keperawatan Bina Insani Sakti Sungai Penuh yang
bernama Putri Milsa Wati dengan judul “Hubungan pengetahuan dengan sikap
pasien di ruang rawat inap paru Rumah Sakit Umum Mayjen H.A Thalib
Demikian surat ini saya buat dengan sesungguhnya agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Responden
( )
Lampiran 2
LEMBAR KUESIONER
Petunjuk pengisian :
c. Berilah tanda cek list () pada jawaban yang benar untuk setiap jawaban.
pertanyaan.
semua.
A. Karakteristik responden
1. Nama responden :
2. Umur : (tahun)
3. Jenis kelamin :
Laki-laki
Perempuan
4. Agama :
Islam Hindu
Kristen/Katolik Budha
5. Status perkawinan :
SD SMP
7. Pekerjaan terakhir :
Tani PNS
Lainnya
B. Kuesioner pengetahuan
petunjuk pengisian :
b. Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan Multi choise (pilihan ganda)
ketahui.
Pertanyaan :
1. Asma adalah…..
a. Sesak nafas tidak berulang, adanya bunyi nafas, dada terasa berat dan
batuk-batuk
b. Sesak nafas yang berulang, adanya bunyi nafas, dada terasa berat dan
batuk-batuk
a. Siang hari
b. Malam hari
d. Pagi hari
b. Stress
c. Kelelahan
d. Merokok
a. Makanan pantangan
b. Kurang berolahraga
c. Polusi udara
asma
d. Penyembuan asma cukup minum obat saja tanpa control yang teratur
menyebabkan asma
Petunjuk pengisian :
2. Berilah tanda cek list () pada kolom jawaban yang dipilih ;
SS : Sangat setuju
S : Setuju
RR : Ragu-ragu
TS : Tidak setuju
NO PERTANYAAN SS S RR TS STS
penderita Asma
yang serius
segera ke dokter/puskesmas
sakit/puskesmas
asma
sakit
sendiri