Bab 123 Ok
Bab 123 Ok
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu penyakit tulang dan sendi yang sering dijumpai adalah artritis
bersifat kronis dan sistemik dengan etiologi yang tidak di ketahui, yang tidak
hanya mengenai sendi tetapi juga organ ekstra artikular (Rudi, 2017). Artritis
penduduk diseluruh dunia yang meliputi segala umur lebih dominan pada
ketergantungan (Desy, 2016). Nyeri pada bagian ankle yang sering timbul
(Izza, 2016).
seluruh dunia telah mencapai angka 355 juta jiwa, artinya 1 dari 6 orang
bertambah hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih dari 25% akan
2
mengalami kelumpuhan, muncul nya penyakit ini memang pada usia lanjut,
namun secara komulatif jumlah penderita yang besar adalah kelompok usia
lanjut dan jumlah paling kecil pada balita (World Health Organisation, 2011).
diperkirakan meningkat 75 orang (41,4%) atau empat kali lipat pada tahun
(15,5%) pada wanita dan 30 orang (12,7%) pada pria .Prevelensi yang cukup
tinggi dan sifatnya yang lebih besar baik dinegara maju maupun dinegara
(Diana,2011).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri arthritis
ketegangan otot yang dialami, lebih jauh lagi relaksasi dapat meningkatkan
nyeri yaitu antara tidak ada nyeri sampai dari nyeri sedang (Gultom, 2017).
terutama pada laki – laki faktor penyebab bahwa lansia sangat rentan terkena
penyakit arhritis reumatoid adalah karena lansia memiliki sistem imun yang
rendah dan mudah diserang penyakit, dan perawat juga telah melakukan
teknik relaksasi progresif pada beberapa pasien arthritis reumatoid dan pasien
menjadi 1006 orang dan ditahun 2017 penderita arthritis reumatoid menjadi
1015 orang dan masuk di tahun 2018 bulan Januari jumlah penderita arthritis
Berdasarkan hal tersebut dan dari uraian diatas peneliti tertarik untuk
progresif dalam mengurangi nyeri pada klien Ny. A dan Ny. S dengan
B. Perumusan masalah
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
pada klien Ny. A dan Ny. S dengan arthritis reumatoid diwilayah kerja
2. Tujuan khusus
D. Manfaat penelitian
1. Bagi perawat
Sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan agar penulisan ini dapat
3. Bagi Puskesmas
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Gambar 2.1
a. Sendi
b. Sendi fibrosa
c. Sendi kartilago
Sendi ini dibentuk oleh bantalan fibro – kartilago, materi keras yang
d. Sendi sinovial
Sendi ini ditandai dengan adanya kapsul atau ruang antara tulang yang
jaringan fibrosa dan kapsul dilubrikasi oleh sedikit cairan, sendi ini
1) Kartilago hialin yang meliputi ujung tulang pada sendi, kartilago ini
dan mencegah ujung tulang agar tidak terpisah (Ross and Wilson,
2011).
ekstramitas bawah :
1) Sendi bahu
2) Sendi siku
oleh rim kepala radius yang beroritasi pada teknik radius dan ulna.
sendi ini merupakan sendi kondiloid antara ujung distal dan radius
1) Sendi lutut
kapsula.
Sendi ini merupakan sendi antara tarsal, antara tarsal dan metatarsal,
2. Defenisi
3. Etiologi
sebagai berikut :
Pada saat ini, reumatoid atritis diduga disebabkan oleh factor autoimun
dan infeksi .autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II; faktor infeksi
4. Patofisologi
berubah ini,biasa nya terdapat pada orang yang mengalami RA, disebut
komplek imun.
Kerusakan sendi yang terjadi pada RA merupakan hasil dari minimal tiga
proses :
kerusakan jaringan .
Konflek imun yang bersirkulasi dan sitokin IL-1, TNF, dan IL-6
dan vaskulitis.
5. Manifestasi klinis
sebagai berikut:
f. Anemia
6. Komplikasi
menjadi kurang agresif dan gejala bahkan dapat meningkat. Jika terjadi
kerusakan tulang dan ligament serta perubahan bentuk, maka efeknya akan
a. Anemia
b. Infeksi
perut dan usus, kanker perut dan kolorektal dalam tingkat yang rendah
d. Osteoporosis
Kondisi ini lebih umum dari pada rata-rata pada wanita post
rata-rata pada pria dengan rheumatoid arthritis yang lebih tua dari 60
tahun.
e. Penyakit Paru-Paru
f. Penyakit Jantung
g. Sindrom Felty
(Shiel, 2011).
7. Pemeriksaan Diagnostik
16
c. Reaksi – reaksi aglutinasi : positif pada lebih dari 50% kasus – kasus
khas.
perkembangan panas.
dan Farmakologis.
sedang
peradangan
d) Naproxen : obat ini juga untuk mengurangi nyeri ringan dan berat
(DMARDS) :
arhtritis
c. Memberikan kortikosteroid :
b) Magnesium hidroksida
c) Aluminium hidroksida
dan independensi.
f. Gips untuk menjaga sendi pada tempat nya yang paling sering
digunakan
B. Konsep keperawatan
1. Pengkajian
aspek biologis, psikologis, sosial dan tinjauan dari aspek spritual, juga
pengetahuan tentang sistem keluarga dan kultur budaya serta nilai- nilai
pada tahap pengkajian ini maka tujuan dari pengkajian akan dapat dicapai ,
a. Pengumpulan data
b. Validasi data
c. Identifikasi pola/masalah
20
2. Diagnosa keperawatan
sebagai berikut :
reumatoid
struktur tulang
3. Perencanaan keperawatan
21
4. Implementasi
klien mencapai tujuan yang diharapkan, oleh karena itu rencana intervensi
5. Evaluasi
tahap ini merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan,
Judul : penerapan terapi relaksasi progresif untuk mengatasi nyeri pada klien
Ny. A dan Ny. B dengan arthritis reumatoid diwilayah kerja puskesmas siulak
relaksasi otot yang terbukti atau terdapat hasil memuaskan dalam program
insomnia, kelelahan, kram otot, nyeri leher dan pinggang, tekanan darah
c. Kerutkan dahi ke atas. Pada saat yang sama tekan kepala sejauh
Kemudian relaks.
Kemudian relaks.
f. Tarik kaki dan ibu jari kebelakang mengarah ke muka, tahan. Kemudian
relaks. Lipat ibu jari secara serentak, kencangkaan betis, paha dan
BAB III
tentang latar belakang, sifat maupun karakter yang khas dari suatu kasus
dengan kata lain bahwa studi kasus ini lebih memusatkan perhatian pada
sustu kasus secara intensif dan rinci, metode ini dilakukan secara mendalam
terhadap suatu keadaan atau kondisi yang disebut sebagai kasus dengan
dan dapat menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya (Pamungkas :2017 : 78).
Dan Penulis juga melakukan penelitian dengan desain studi kasus experimen
progresif dalam mengurangi nyeri pada klien Ny. A dan Ny. S dengan
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
kriteria di mana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak
memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yang penyebab nya antara lain
adalah antara lain adanya hambatan etis, menolak menjadi responden atau
penyakit gangguan sendi lainya : asam urat, osteoporosis, dan lain - lain
nyeri sedang
hak asasi dan kebebasan untuk menentukan pilihan ikut atau menolak
informasi.
34
confidentially)
partisipan yang tidak ingin identitas dan segala informasi tentang dirinya
kasus dilakukan secara jujur, tepat, cermat. hati-hati dan dilakukan secara
(nonmaleficience).
1. Metode observasi
tubuh, dan vokalisas, penulis juga mengamati klien yang mengalami nyeri
dengan cara melihat adanya hambatan mobilitas fisik pada klien, prosedur
2. Metode wawancara
dan mendengarkan apa yang disampaikan secara lisan oleh responden atau
arhtritis reumatoid, apakah saat sakit selalu mengalami nyeri, apakah nyeri
3. Metode pengukuran
36
bertujuan mengkaji suatu nilai dari variable yang sedang diteliti, hasil dari
mengukut tanda – tanda vital klien dan mengukur skala nyeri klien apakah
sudah berkurang.