HALUSINASI
A. Latar Belakang
(pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau
pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata.
Sebagai contoh klien mengatakan mendengar suara padahal tidak ada orang
peringkat kedua dengan rata-rata 20%. Sementara jenis halusinasi yang lain
B. Rumusan Masalah
Yogyakarta”.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Ruang Lingkup
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi keluarga
2. Bagi pasien
Mampu mengenali halusinasi dan mengontrol halusinasi dengan tepat.
4. Bagi penulis
2. Wawancara
G. Sistematika Penulisan
bab sebagai berikut: BAB I: pendahuluan yang terdiri dari : latar belakang,
Keluarga Dengan Halusinasi. BAB III : Kasus dan Pembahasan yang meliputi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
hubungan darah, perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang
2. Tipe keluarga
1) The Nuclear family (keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri atas
suami, istri, dan anak, baik anak kandung maupun anak angkat.
2) The dyad family (keluarga dyad), suatu rumah tangga yang terdiri
atas suami dan istri tanpa anak. Hal yang perlu Anda ketahui,
7
3) mempunyai anak, jadi ketika nanti Anda melakukan pengkajian
data dan ditemukan tipe keluarga ini perlu Anda klarifikasi lagi
datanya.
4) Single parent, yaitu keluarga yang terdiri atas satu orang tua
5) Single adult, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri atas satu orang
dewasa. Tipe ini dapat terjadi pada seorang dewasa yang tidak
di daerah pedesaan.
keluarga ini tidak lazim ada di Indonesia, terdiri atas beberapa tipe
sebagai berikut.
1) Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri atas
istri.
3. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (2010) fungsi keluarga ada lima antara lain berikut ini.
a. Fungsi afektif
ini, maka keluarga akan dapat mencapai tujuan psikososial yang utama,
tingkah laku, kemampuan menjalin secara lebih akrab, dan harga diri.
respon terhadap situasi yang terpola secara sosial yang mereka alami.
dialami oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi sosial dan
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
keluarga.
gangguan kesehatan.
2) Mensosialisasikan anak;
keluarga.
hubungan perkawinan;
istri.
a. Pelaksana
b. Pendidik
c. Konselor
d. Kolaborator
Peran dan fungsi perawat sebagai kolaborator adalah melaksanakan
Selain peran perawat keluarga di atas, ada juga peran perawat keluarga
a. Pencegahan Primer
hidup sehat.
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
penyakit dan luka, sehingga mereka dapat berguna pada tingkat yang
B. Konsep Halusinasi
1. Pengertian Halusinasi
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Ada lima jenis halusinasi yaitu
panca indra tanda ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang
konsep stress adaptasi Stuart yang meliputi stressor dari faktor predisposisi
dan presipitasi.
a. Faktor Predisposisi
1) Faktor Biologis :
2) Faktor Psikologis
b. Faktor Presipitasi
Stressor presipitasi pasien gangguan persepsi sensori halusinasi
c. Stress Lingkung
d. Sumber Koping
menanggapistress(Prabowo, 2014).
e. Perilaku
f. Dimensi fisik
g. Dimensi emosional
Perasaan cemas yang berlebihan atas dasar problem yang tidak
h. Dimensi intelektual
i. Dimensi sosial
kebutuhan akan interaksi sosial, kontrol diri dan harga diri yang tidak
j. Dimensi spiritual
terganggu(Damaiyanti, 2012).
pikiran logis, persepsi akurat, emosi konsisten, dan perilaku sesuai sampai
sosial.
a. Respon adaptif
sosial budaya yang berlaku. Dengan kata lain individu tersebut dalam
masalah tersebut.
Respon adaptif :
4) Perilaku sosial adalah sikap dan tingkah laku yang masih dalam
batas kewajaran
dan lingkungan
b. Respon psikosossial
Meliputi :
gangguan.
4) Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi
batas kewajaran
orang lain.
c. Respon maladapttif
teratur.
(Damaiyanti,2012).
Pikiran logis Proses pikir kadang terganggu Gangguan proses pikir waham
Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
Emosi konsisten Emosi berlebihan/kurang Kerusakan proses emosi
Perilaku sesuai Perilaku tidak teroganisir Perilaku tidak sesuai
Hub sosial harmonis Isolasi social
4. Tahapan Halusinasi
a. Tahap I :
Karakteristik :
diri pasien dan timbul perasaan takut.Pada tahap ini pasien mencoba
bahwa pikiran dan sensori yang dialaminya dapat dikendalikan dan bisa
b. Tahap II :
Karakteristik :
Pengalaman sensori yang dialami pasien bersifat menjijikkan dan
c. Tahap III :
menguasai pasien.
Karakteristik:
petunjuk.
d. Tahap IV :
Karakteristik :
5. Jenis halusinasi
gambaran geometrik, gambar kartun dan/ atau panorama yang luas dan
busuk, amis, dan bau yang menjijikan seperti : darah, urine atau feses.
Gangguan stimulus yang ditandai dengan adanya sara sakit atau tidak
f. Halusinasi sinestetik
Gangguan stimulus yang ditandai dengan merasakan fungsi tubuh
seperti darah mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau
pembentukan urine.
g. Halusinasi Viseral
1. Keperawatan Keluarga
pasien jiwa oleh Tim Home Care ( perawatan di rumah) Puskesmas salah
a. Pengkajian
mengenakkan?
tersebut?
tersebut?
bayangan tersebut?
menutup telinga
h) Sering meludah
i) Muntah
sebagai berikut
berikut:
Tindakan keperawatan :
halusinasi
Tindakan keperawatan:
diatasi.
secara teratur.
i) Evaluasi
4) Evaluasi keperawatan
1) Menghardik halusinasi
halusinasi.
mandiri.
5) Menilai manfaat cara mengontrol halusinasi
Keluarga dapat:
mengatasi masalahnya
BAB III
KASUS DAN PEMBAHASAN
.
A. Kasus
1. Pengkajian
Nama : Ny.S
Umur : 34 th
Agama : Islam
c) Genogram
Keterangan :
Ny.S mempunyai dua orang anak, anak pertama perempuan dan anak
orang tua dan ketiga kakaknya. Suami Ny.S tidak tinggal serumah.
c. Fungsi Keluarga
f. Struktur Keluarga
dengan dibantu oleh anggota keluarga lain yang tinggal satu rumah.
2 Pola Tidur malam mulai jam Tidur malam mulai Tidur malam
Istirahat 22.00 s/d jam 5 pagi setiap jam 22.00 s/d jam mulai jam 22.00
hari. 5 pagi setiap hari. s/d jam 5 pagi
Tidur siang hanya bila setiap hari.
Jarang tidur siang
kantuk saja. Jarang tidur
siang .
3 Eliminasi B a b satu hari sekali B a b satu hari B a b satu hari
dengan konsistensi lunak, sekali dengan sekali dengan
warna kuning, bau khas konsistensi lunak, konsistensi
feces, dan tidak ada lendir warna kuning, bau lunak,
darah. BAK 6-9x per hari khas feces, dan warna kuning,
bau khas feces,
tidak ada lendir dan tidak ada
darah. BAK 7-9x lendir darah.
per hari. BAK 7-9x per
hari.
4 Pola Mandi 2 x pagi sore, Mandi 2 x pagi Mandi 2 x pagi
kebersihan memakai sabun, sekalian sore, memakai sore, memakai
dengan sikat gigi, sabun, sabun, sekalian
dilakukan secara mandiri sekalian dengan sikat
dengan gigi.
sikat gigi.
5 Pola Kegiatan sehari-hari Bila tidak ada Bila tidak ada
Aktifitas mengerjakan pekerjaan kegiatan sekolah kegiatan sekolah
rumah main-main dengan main-main
seharihari,mencuci,setrika, teman sebayanya. dengan
menyapu.
teman
sebayanya.
1) Rumah
a) Kondisi rumah
Tipe rumah : semi permanen
Lantai : plester
Kepemilikan : orang tua, tinggal serumah dengan anggota
keluarga yang lain.
2) Sarana Memasak
keluarga lain.
3) Pengelolaan Sampah
4) Sumber Air
5) Jamban Keluarga
7) Kandang Ternak
8) Halaman
Ada milik anggota keluarga lain, difungsikan utuk parkir
9) Lingkungan Rumah
1) Kesehatan keluarga
petunjuk dokter.
k. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan fisik
2) Keadaan umum
bisikan-bisikan.
1) Penampilan :
2) Pemeriksaan fisik
tempat.
5) Perawatan diri
Untuk aktifitas mandi, makan, berpakaian, mencuci, , dilakukan
6) Tingkah laku
menunjukkankegelisahan.
7) Pola komunikasi
terhadap rangsangan.
9) Proses pikir
Jelas bila diajak bicara kooperatif, dan harus dengan bahasa yang
a) Adanya halusinasi
Orientasi realita
h) Memori
m. Insight
jiwa.
n. Tingkat kesadaran
o. Isi pikir :
dirinya.
r. Kemampuan penilaian
mampu mengambil keputusan yang tepat Ny.S saat ini rutin periksa
merasa terbebani.
t. Analisa Data
mengalami halusinasi .
3. Perencanaan Keperawatan
a. Priroritas masalah
1) Gangguan sensori persepsi halusinasi: pendengaran pada Ny.S di
Menonjolnya masalah.
Skala : 2 1 2/2x1= 1 Keluarga merasakan
Masalah berat merupakan masalah yang
harus berat perlu penanganan
segera di tangani 2 segera.
Jumlah skor = 5
Menonjolnya masalah.
Skala : 2 1 2/2x1= 1 Keluarga merasakan
Masalah berat merupakan masalah yang
harus berat perlu penanganan
segera di tangani 2 segera.
Menonjolnya masalah.
Skala : 1 1 1/2x1= 1 Keluarga merasakan masalah
Ada masalah tp tdk perlu tidak perlu ditangani
ditangani 1
Jumlah skor = 4
1 Gangguan sensori Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Pada keluarga
persepsi: halusinasi keperawatan selama 3 kali keperawatan selama 3 kali 1. Diskusikan masalah yang
pendengaran pada kunjungan Gangguan sensori kunjungan keluarga mampu dirasakan dengan keluarga.
Ny.S di keluarga persepsi halusinasi: merawat : 2. Latih cara mengontrol
Ny.S berhubungan pendengaran pada Ny.S di 1. Mengontrol halusinasi halusinasi.
denganketidakmampuan keluarga Ny.S teratasi dengan Ny.S 3. Latih cara menghardik
keluarga dalam merawat kriteria hasil : 2. Mengajak halusinasi.
anggota keluarga yang 1. Ny. S mampu mengontrol bercakapcakap dengan 4. Sarankan untuk mengajak
mengalami halusinasi halusinasi : Ny.S bercakap-cakap bila halusinasi
a. Menghardik halusinasi 3. Memberikan Ny.S muncul.
b. Mengajak dengan aktifitas yang 5. Sarankan buat jadwal kegiatan
bercakapcakap dengan terjadwal. sehari-hari untuk Ny.S.
keluarga 4. Melakukan pengawasan 6. Sarankan untuk awasi kepatuhan
c. Mengalihkan dengan minum obat Ny.S minum obat.dengan 6 prinsip
melakukan aktifitas, benar: benar obat, orang, cara,
kegitan rutin dosis, waktu, dokumentasi
d. Patuh minum obat 7. Jelaskan pentingnya dukungan
dengan 6 benar. keluarga untuk Ny.S.
8. Sarankan keluarga untuk
mengajak ke dunia nyata bahwa
bisikan-bisikan itu tidak benar
Pada pasien :
1. Latih cara mengontrol
halusinasi.
No Diagnosis Tujuan Umum Tujuan Khusus Tindakan
Keperawatan
2 Resiko perilaku Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan 1. Diskusikan masalah yang
kekerasan pada Ny.S di keperawatan selama 3 kali keperawatan selama 3 kali dirasakan dengan keluarga
keluarga Ny.S kunjungan perilaku kekerasan kunjungan keluarga mampu jelaskan pengertian, tanda
berhubungan dengan pada Ny.S di keluarga Ny.S merawat : dan gejala, dan penyebab
ketidakmampuan tidak terjadi dengan kriteria 1. Mengalihkan kemarahan perilaku kekerasan.
hasil : Ny.S dengan pukul 2. Latih Ny.S dan keluarga cara
keluarga dalam
1. Ny.S dapat mengontrol barang-barang lunak: mengatasirasamarah- marah:
merawat anggota kemarahannya : bantal.
keluarga yang latihan nafas dalam, pukul
a. Mengalihkan 2. Membimbing nafas bantal.
mengalami halusinasi kemarahan dengan dalam. 3. Bimbing keluarga merawat
memukul barangbarang 3. Memilihkan aktifitas yang marah-marah:demontrasi
lunak. sesuai dengan latihan nafas dalam, pukul
b. Melakukan nafas dalam kemampuan dengan Ny.S bantal .
c. Melakukan aktifitas 4. Diskusikan dengan keluarga
sesuai dengan untuk memilihkan kegiatan
kemampuannya. yang sesuai dengan
d. Tidak mencederai diri kemampuan Ny.S.
sendiri, keluarga, orang 5. Sarankan keluarga untuk
lain. berbicara yang halus dengan
Ny.S jangan dengan katakata
kasar.
1. Pengkajian
obyektif perilaku kekerasan baik mencederai diri sendiri dan orang lain.
yang menderita gangguan jiwa yaitu neneknya: Ibu dari bapaknya. Faktor
kedua anaknya.
keluarga.
5. Evaluasi Keperawatan
yang diberikan.
6. Dokumentasi Keperawatan
inisial atau paraf dan nama terang, waktu penulisan, pelaksana kegiatan,
secara kronologis, ditulis dengan akurat, ringkas, dapat dibaca dan ditulis
dengan tinta.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
berikut :
yang diberikan.
B. Saran
penulis sampaikan .
1. Pada keluarga
2. Pada Pasien
obyek yang positif untuk lampiaskan rasa marah dengan pukul bantal
ataupun yang lain tetapi jangan mecederai diri sendiri dan orang lain
Daftar Pustaka
Ali, Z. 2010, Pengantar Keperawatan Keluarga. EGC. Jakarta.
Muhith,A.(2015). PendidikanKeperawatanJiwa(TeoridanAplikasi).Yogyakarta:
Andi.
Stuart, G.W., & Laraia, M.T (2009).Principle and practice of psyciatric nursin9th
ed. St Louis : Mosby year book