Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 3

Ani kulsum (3020041008)

Choirunnisa (3020041026)

Intan nurhasanah (3020041062)

Nur sri mulyani ( 3020041086)

Sofia fatimatuz zahra (3020041122)

Rizki mauladi (3020041104)

Vini Agfanisa Vidya (3020041134)

RESUME JURNAL 1 :

PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP KADAR KOLESTEROL DI TERAPI BEKAM


HARMONI PONTIANAK DAN PENGARUH TERAPI BEKAM DI RUMAH SEHAT IBNU
SINA PALEMBANG TAHUN 2021.

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan

Vol. 7 No. 2 – Oktober 2016

p-ISSN 2086-8375

Online sejak 15 Oktober 2016 di http://jurnal-stikmuhptk.id/

A.DEFINISI

Kolesterol adalah bagian dari lemak darah. Tubuh kita sangat membutuhkan kolesterol
untuk membuat berbagai macam komponen penting seperti hormon, membran sel, dan lain-lain.
Namun, kadar kolesterol yang tinggi membuatnya lebih mudah tertimbun (melekat) pada dinding
pembuluh darah sehingga menjadi plak dengan segala konsekuensinya.

B.MANFAAT

Sejalan berkembangnya ilmu pengetahuan, berkembang pula berbagai teknik pengobatan


dalam dunia kedokteran. Hal ini terlihat dengan ditemukannya berbagai metode tradisional yang
terbukti dapat mengatasi masalah kesehatan dan tengah teruji secara klinis manfaatnya serta
banyak yang menjadikan sebagai pilihan utama dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan yang
dialami. Terlebih lagi penyakit yang secara teknik modern tidak dapat diselesaikan. Salah satu
metode tradisional yang digunakan ialah teknik bekam.

C.CARA KERJA
Bekam berperan mengurangi kadar lemak dan kolesterol berbahaya (LDL) dalam darah
maupun yang mengendap di dinding pembuluh darah sehingga mengurangi penyumbatan pembuluh
darah.
D.HASIL PENELITIAN

Berdasarkan tabel diketahui bahwa rata-rata kadar kolesterol responden sebelum dilakukan bekam
pada tanggal biasa yaitu 258 mg/dl dengan standar deviasi 22,94 mg/dl. Sedangkan rata-rata kadar
kolesterol responden sesudah dilakukan bekam pada tanggal biasa yaitu 222 mg/dl dengan standar
deviasi 22,89 mg/dl. Analisis berikutnya menunjukkan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05), artinya ada
pengaruh terapi bekam dalam penurunan kolesterol sebelum dan sesudah dilakukan terapi bekam.

RESUME JURNAL 2:

jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan


http://ejournal.unimugo.ac.id

Volume 17 No 2, Desember 2021, Hal. 121-128 P-ISSN 18580696

DOI: 10.26753/jikk.v17i2.616 P-ISSN 25989855

A.DEFINISI

Kolesterol sebenarnya bukan suatu penyakit namun merupakan salah satu komponen
lemak, yaitu suatu molekul lemak yang terdapat di dalam sel. Kolesterol ini dibagi menjadi kolesterol
LDL (Low Density Lipoprotein), kolesterol HDL (High Density Lipoprotein), total kolesterol dan
trigliserida. Dalam tubuh manusia, disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan
mineral, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan. Lemak merupakan salah satu
sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi,
sebenarnya lemak khususnya kolesterol, merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Kolesterol merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol juga berperan
penting dalam membentuk membran sel, prekursor sintesis hormon steroid, hormon korteks
adrenal, sintesis asam, asam empedu dan vitamin D. ( Umar, 2012)..

B.MANFAAT

Pengaruh Terapi Bekan Terhadap Kadar Kolesterol

Hasil penelitian menunjukan bahwa rerata kadar kolesterol sebelum dilakukan terapi bekam adalah
229,19, standar deviasi adalah 21,557. Pada 95% CI kadar kolesterol sebelum dilakukan teraoi bekam
218,69 - 240,25. Kadar kolesterol setelah dilakukan terapi bekam adalah 197,63, standar deviasi
yaitu 21,587. Pada 95% CI kadar kolesterol setelah dilakukan terapi bekam adalah 187,56 - 208,69.
Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan paired t-test

didapatkan ρ value = 0,000, dengan nilai α = 0,05 (ρ < α ).

Kolesterol tinggi ini disebabkan oleh adanya unsur lembab panas dalam organ hati. Lembab panas
yang berlebihan ini bisa merusak hati, lambung dan limpa yang bertanggung jawab terhadp aliran
darah. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembuangan unsur lembab panas dari hati, lambung dan
limpa. Dalam hal ini bekam bisa dilakukan untuk membuang unsur lembab panas melalui proses
pengeluaran darah. Selain itu untuk memperbaiki organ atau pembuluh darah yang rusak, bisa
dilakukan proses stimulus organ dengan bekam. Bekam juga diharapkan bisa menormalkan kembali
fungsi pembuluh darah yang penuh dengan plak-plak kolesterol melalui teori homeostasis .

Sedangkan pada jurnal ke dua berdasarkan penelitian yang dilakukan Lily Marleni 1, apriani
2,tafdhila 3,andilau4, di rumah sehat ibnu sina palembang tahun 2021 dapat di simpulkan sebagai
berikut :

1. Rerata kadar kolestrol sebelum dilakukan terapi bekam sebesar 229,19 dan standar deviasi
21,557. Skor kadar kolesterol sebelum dilakukan terapi bekam terendah adalah 202 dan skor
tertinggi adalah 267.
2. Rerata kadar kolesterol setelah dilakukan terapi bekam sebesar 197,68 dan standar deviasi
21,587. Skor kadar kolesterol setelah dilakukan terapi bekam terendah adalah 168 dan skor
tertinggi adalah 251.
3. Ada pengaruh sebelum dan setelah dilakukan terapi bekam terhadap kadar kolesterol di
rumah sehat ibnu sina palembang tahun 2021 (p value=0,000).

D.HASIL :

Pada jurnal ke dua menurut Lily Marleni 1, apriani 2,tafdhila 3,andilau 4 diharapkan hasil
penelitian ini dapat menambah acuan untuk meningkatkan pelayanan pada pasien kolesterol tinggi
yang berkaitan dengan terapi bekam dalam menurunkan kadar kolesterol dan memberikan
pengetahuan dengan penyuluhan kepada pasien dengan kolesterol tinggi.

Anda mungkin juga menyukai