KASUS BEDAH
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dietetika Penyakit Tidak Menular Kelas A
Semester 5 Tahun Ajaran 2022)
Dosen Pengampu:
Lirista Dyah Ayu O., S.Gz., M.Biomed.
Data Antropometri
Jenis Data Data Personal
Tinggi badan 170 cm
Berat badan 58 kg
sebelum masuk
RS
Berat badan 54 kg
aktual
Data Biokimia
Data Biokimia Hasil Nilai Rujukan
BUN 7.5 6 - 20 mg/dl
Hemoglobin 10.1 11 - 16 g/dl
Hematocrit 49.6 35 - 50%
MCV 87.3 81 - 99 fl
Albumin 3.2 3.5 – 5 mg/dl
WBC 17.99 4-10x10-3 /uL
RBC 5.68 3.8
MCHC 33.9 33 - 37 g/dl
MCH 29.6 27 - 31 pg
PLT 387 150 – 450x103
RDW-SD 38 35 - 47 pl
GDS 104 <140 mg/dl
PT 10 11 – 12.5 detik
APTT 23.6 20 – 35 detik
Globulin 1.25 1.3 – 3.2 mg/dl
Fisik Klinis
Jenis Data Keterangan
Overall appearance Kompos mentis (kesadaran
normal), lemah
Physical signs
TD : 120/70 mmHg Normal
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36oC
Respirasi : 19x/menit
Kanker kolorektal adalah kanker yang tumbuh di usus besar (kolon) atau di bagian
paling bawah usus besar yang terhubung ke anus (rektum). Kanker kolorektal dapat dinamai
kanker kolon atau kanker rektum, tergantung pada lokasi tumbuhnya kanker. Kanker kolorektal
umumnya bermula dari polip usus atau jaringan yang tumbuh secara tidak normal di dinding
dalam kolon atau rektum. Namun, tidak semua polip berkembang menjadi kanker.
Kemungkinan polip berubah menjadi kanker tergantung pada jenis polip itu sendiri. Kanker
kolorektal akut merupakan keadaan darurat yang membutuhkan penegakan diagnosis secara
cepat dan penanganan bedah.
Tanda umum dari kanker kolorektal ditandai oleh perubahan kebiasaan buang air besar.
Gejala tersebut meliputi:
Setelah dilakukan pasca operasi, pasien diberikan diet setelah pasien sadar betul atau rasa mual
hilang serta ada tanda-tanda usus sudah mulai bekerja. Gejala yang biasa timbul akibat
manifestasi klinik dari karsinoma kolorektal, yaitu :
• Gejala Akut
Gejala akut dari pasien biasanya adalah obstruksi atau perforasi, sehingga jika
ditemukan pasien usia lanj dengan gejala obstruksi, maka kemungkinan besar
penyebabnya adalah kanker. Obstruksi total muncul pada < 10% pasien dengan kanker
kolon, tetapi hal ini adalah sebuah keadaan darurat yang membutuhkan penegakan
diagnosis secara cepat dan penanganan bedah. Pasien dengan total obstruksi mungkin
mengeluh tidak bisa flatus atau buang air besar, kram perut dan perut yang menegang. Jika
obstruksi tersebut tidak mendapat terapi maka akan terjadi iskemia dan nekrosis kolon,
lebih jauh lagi nekrosis akan menyebabkan peritonitis dan sepsis.
Perforasi juga dapat terjadi pada tumor primer, dan hal ini dapat disalah artikan sebagai
akut divertikulosis. Perforasi juga bisa terjadi pada vesika urinaria atau vagina dan dapat
menunjukkan tanda tanda pneumaturia dan fecaluria. Metastasis ke hepar dapat
menyebabkan pruritus dan jaundice, dan yang sangat disayangkan hal ini biasanya
merupakan gejala pertama kali yang muncul dari kanker kolon.
BAB II
ULASAN KASUS
2.1 Hasil Pengkajian Status Gizi
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏
IMT =
[𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 (𝑚𝑚)2
54
=
(1,70) 2
54
=
2,89
= 18,6
Status gizi Tn. Ka berdasarkan perhitungan IMT termasuk status gizi yang Normal
dengan IMT sebesar 18,6 kg/𝑚𝑚2
2.2 Perhitungan Kebutuhan Energi Sehari
= 1.506,2 kkal
= 2.711,16 kkal
Bahan makanan sehari dan nilai gizi dapat dilihat pada Makanan Lunak.
Apabila makanan pokok dalam bentuk bubur atau tim tidak habis,
sebagai pengganti diberikan makanan selingan pukul 10.00, 16.00, dan
21.00 berupa 2 buah biskuit atau 1 porsi puding dan 1 gelas susu.
Adapun kebutuhan zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh Tn. KA sebagai berikut
- Vitamin A = 650 RE
- Vitamin C = 90 mg
- Vitamin K = 65 mcg
- Zink = 11 mg
- Selenium = 30 mcg
- Iron = 9 mg
BAB III
MENU SEHARI
Bera Protei
Bahan t Energi KH Lemak n
Waktu Menu URT
Makanan (gra (gram) (gram) (gram) (gram
m) )
Makan Pagi 1
Nasi Tim Nasi tim mangku 200 240 52 0,8 4,8
k bsr
Tahu Kecap Tahu 1 bj bsr 100 80 0,8 4,7 10,9
Taoge ½ gls 50 17 2,15 0,6 1,85
Kecap 1 sdm 10 g 7,1 0,9 0,13 0,57
Ayam 1 ptg
Cincang Ayam dada 60 117 0 4,63 17,73
atas
Minyak kelapa
1 sdt 5g 44,2 0 5 0
sawit
Sop Wortel 5 sdm 50 18 4 0,3 0,5
Buncis 3 sdm 30 10,2 2,16 0,09 0,72
Kentang 5 sdm 50 31 6,75 0,1 1
Bubur Bubur kacang
Selingan 1 porsi 120 129,6 21,312 3,672 4,248
kacang hijau Hijau
1
Nasi Tim Nasi tim mangku 200 240 52 0,8 4,8
k bsr
Sayur bayam
Makan 4 sdm 60 6,4 1,16 0.16 0,36
kuah bening
Siang
Telur puyuh
Telur puyuh 6 buah 60 69,6 0,96 4,2 6,42
rebus
Tumis tempe 1 ptg
Tempe 80 160,8 10,8 7,04 16,64
kacang sedang
panjang 1 ptg
Hati ayam 50 130,5 0,8 8,05 13,7
bsr
Kacang
8 sdm 80 31.2 6,1 0,5 0,3
panjang
1
Labu siam mangko 50 15.1 3,3 0,1 0,3
k kcl
Minyak kelapa
1 sdt 5g 44,2 0 5 0
sawit
Selingan Jus Alpukat Alpukat 1 bh bsr 170 144,5 11,05 13,09 1,53
Gula 1 sdm 13 g 51,22 12,22 0 0
Biskuit Biskuit 2 bh bsr 40 g 183,2 30,04 5,76 2,76
Malam 1
Nasi Tim Nasi tim mangku 200 240 52 0,8 4,8
k bsr
Tumis sawi
hijau udang Sawi hijau ½ gls 50 g 16,5 2,35 0,25 1,15
bakso
5 ekor
Udang 35 g 31,85 0,035 0,07 7,35
sdg
Bakso 5 bj sdg 85 g 201,45 1,8 3,1 2,9
Bihun goreng Bihun jagung ¾ gls 75 g 261 61,575 0,075 3,525
Minyak kelapa
1 sdt 5g 44,2 0 5 0
sawit
Selingan Susu skim
Susu skim 3 sdm 30 g 107,7 15,6 0,3 10,68
bubuk
Bingka 1 bh 40 109,2 15,64 4,24 2,12
367,50 121,65
Total 2782,72 78,557
2 3
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Kanker kolorektal adalah kanker yang tumbuh di usus besar (kolon) atau di bagian paling
bawah usus besar yang terhubung ke anus (rektum). Penyebab kanker ini dapat disebabkan
oleh perubahan sel-sel epitel kolon, implikasi lemak, dan asupan serat. Kanker kolorektal
dengan gejala akut memerlukan penegakan diagnosis secara cepat dan penanganan bedah. Pada
studi kasus ini, pasien menderita kanker kolorektal yang sedang menjalani proses pasca operasi
dengan diberikan makanan lunak. Tujuan pemberian diet pasca bedah adalah untuk
mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien.
4.2 Saran