Disusun Oleh :
Nur Afni Hidayat 202110102057
Kelas A
Kira-kira 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam amino dapat
Diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh Kita.
Degradasi ini merupakan proses kontinu. Karena protein di dalam tubuh secara terusMenerus
diganti (protein turnover). Contoh dari protein turnover, tercantum pada table Berikut.
Gambar 1
Selain menyediakan kebutuhan nitrogen, asam-asam amino dapat juga digunakan sebagai
Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan Atau
terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan
asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam amino
memerlukan pelepasan gugus amin. Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik
bagi tubuh.
Ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:
1. Transaminasi
2. Deaminasi oksidatif
Setelah mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam amino dapat memasuki siklus asam
Sitrat melalui jalur yang beraneka ragam.
Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4 +) yang selanjutnya masuk ke
Dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui
Ginjal berupa urin. Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas CO
Beberapa tahap yaitu:
1. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan CO2
Menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP
Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino non esensial,
Melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon non asam amino Menjadi
asam amino dan turunan lain yang mengandung nitrogen. Tetapi, hati merupakan Tempat
utama metabolisme nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen toksik potensial Dari asam
amino dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan pembentukan urea. Rangka karbon
umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui jalur glukoneogenesis, atau Menjadi asam
lemak melalui jalur sintesis asam lemak. Berkaitan dengan hal ini, asam Amino
dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu asam amino glukogenik, ketogenik serta Glukogenik
dan ketogenik.
Asam amino glukogenik adalah asam-asam amino yang dapat masuk ke jalur produksi
Piruvat atau intermediat siklus asam sitrat seperti α-ketoglutarat atau oksaloasetat. Semua
Asam amino ini merupakan prekursor untuk glukosa melalui jalur glukoneogenesis. Semua
Asam amino kecuali lisin dan leusin mengandung sifat glukogenik. Lisin dan leusin adalah
Asam amino yang semata-mata ketogenik, yang hanya dapat masuk ke intermediat asetilKoA
atau asetoasetil KoA Sekelompok kecil asam amino yaitu isoleusin, fenilalanin, threonin,
triptofan, dan tirosin Bersifat glukogenik dan ketogenik. Akhirnya, seharusnya kita kenal
bahwa ada 3 Kemungkinan penggunaan asam amino. Selama keadaan kelaparan pengurangan
rangka Karbon digunakan untuk menghasilkan energi, dengan proses oksidasi menjadi CO2
dan H2O.
Dari 20 jenis asam amino, ada yang tidak dapat disintesis oleh tubuh kita sehingga
harus Ada di dalam makanan yang kita makan. Asam amino ini dinamakan asam amino
esensial. Selebihnya adalah asam amino yang dapat disintesis dari asam amino lain. Asam
amino ini Dinamakan asam amino non-esensial.
Alanin dipindahkan ke sirkulasi oleh berbagai jaringan, tetapi umumnya oleh otot. Alanin
Dibentuk dari piruvat. Hati mengakumulasi alanin plasma, kebalikan transaminasi yang
Terjadi di otot dan secara proporsional meningkatkan produksi urea. Alanin dipindahkan Dari
otot ke hati bersamaan dengan transportasi glukosa dari hati kembali ke otot. Proses Ini
dinamakan siklus
glukosa-alanin. Fitur kunci dari siklus ini adalah bahwa dalam 1 Molekul, alanin, jaringan
perifer mengekspor piruvat dan amonia ke hati, di mana rangka
SBiosintesis sistein Sulfur untuk sintesis sistein berasal dari metionin. Kondensasi dari ATP
dan metionin Dikatalisis oleh enzim metionin adenosiltransfrease menghasilkan S-
adenosilmetionin
(SAM).
SAM merupakan precursor untuk sejumlah reaksi transfer metil (misalnya konversi
Norepinefrin menjadi epinefrin). Akibat dari tranfer metil adalah perubahan SAM menjadi
Sadenosilhomosistein. S-adenosilhomosistein selanjutnya berubah menjadi homosistein Dan
adenosin dengan bantuan enzim adenosilhomosisteinase. Homosistein dapat diubahKembali
menjadi metionin oleh metionin sintase. Reaksi transmetilasi melibatkan SAM sangatlah
penting, tetapi dalam kasus ini peran S- Adenosilmetionin dalam transmetilasi adalah
sekunder untuk produksi homosistein (secara Esensial oleh produk dari aktivitas
transmetilase). Dalam produksi SAM, semua fosfat dari ATP hilang: 1 sebagai Pi dan 2
sebagai Ppi. Adenosin diubah menjadi metionin bukan AMP. Dalam sintesis sistein,
homosistein berkondensasi dengan serin menghasilkan sistationin Dengan bantuan enzim
sistationase. Selanjutnya dengan bantuan enzim sistationin liase Sistationin diubah menjadi
sistein dan α-ketobutirat. Gabungan dari 2 reaksi terakhir ini Dikenal sebagai trans-sulfurasi.
Biosintesis Tirosin
Tirosin diproduksi di dalam sel dengan hidroksilasi fenilalanin. Setengah dari fenilalanin
Dibutuhkan untuk memproduksi tirosin. Jika diet kita kaya tirosin, hal ini akan mengurangi
Kebutuhan fenilalanin sampai dengan 50%.Fenilalanin hidroksilase adalah campuran fungsi
oksigenase: 1 atom oksigen digabungkan Ke air dan lainnya ke gugus hidroksil dari tirosin.
Reduktan yang dihasilkan adalah Tetrahidrofolat kofaktor tetrahidrobiopterin, yang
dipertahankan dalam status tereduksi Oleh NADH-dependent enzyme dihydropteridine
reductase (DHPR).
Biosintesis ornitin dan prolin
Glutamat adalah prekursor ornitin dan prolin. Dengan glutamat semialdehid menjadi
Intermediat titik cabang menjadi satu dari 2 produk atau lainnya. Ornitin bukan salah satu
Dari 20 asam amino yang digunakan untuk sintesis protein. Ornitin memainkan peran
Signifikan sebagai akseptor karbamoil fosfat dalam siklus urea. Ornitin memiliki peran
Penting tambahan sebagai prekursor untuk sintesis poliamin. Produksi ornitin dari glutamate
Penting ketika diet arginin sebagai sumber lain untuk ornitin terbatas. Penggunaan glutamat
semialdehid tergantung kepada kondisi seluler. Produksi ornitin dari Semialdehid melalui
reaksi glutamat-dependen transaminasi. Ketika konsentrasi arginin Meningkat, ornitin
didapatkan dari siklus urea ditambah dari glutamat semialdehid yang Menghambat reaksi
aminotransferase. Hasilnya adalah akumulasi semialdehid.Semialdehid didaur secara spontan
menjadi Δ1Pyrroline-5-carboxylate yang kemudian Direduksi menjadi prolin oleh NADPH-
dependent reductase.
Biosintesis serin
Jalur utama untuk serin dimulai dari intermediat glikolitik 3-fosfogliserat. NADH-linked
Dehidrogenase mengubah 3-fosfogliserat menjadi sebuah asam keto yaitu 3-fosfopiruvat,
Sesuai untuk transaminasi subsekuen. Aktivitas aminotransferase dengan glutamat sebagai
Donor menghasilkan 3-fosfoserin, yang diubah menjadi serin oleh fosfoserin fosfatase.
Biosintesis glisin
Jalur utama untuk glisin adalah 1 tahap reaksi yang dikatalisis oleh serin
Hidroksimetiltransferase. Reaksi ini melibatkan transfer gugus hidroksimetil dari serin Untuk
kofaktor tetrahidrofolat (THF), menghasilkan glisin dan N5, N10-metilen-THF.
Metabolisme Air
PENDAHULUAN
Air merupakan produk akhir utama dari metabolisme oksidatif makanan. Air, yang
merupakan nukleofil yang sangat baik, berfungsi sebagai reaktan dan juga produk dalam
banyak reaksi metabolic. Tapak aktif enzim telah terancang sedemikian rupa sehingga akan
menyingkirkan atau mengikutsertakan air, bergantung pada fungsi air sebagai reaktan atau
bukan.
Air adalah pelarut senyawa ionik dan netral, dapat mengalami ionisasi.
Mempengaruhi disosiasi makro molekul. Sebagian besar tubuh manusia kurang lebih 70%
terdiri dari air. Hampir semua reaksi kimia di dalam tubuh terjadi pada medium air. Di dalam
tubuh mahluk hidup, bahan organik dan inorganik polar bereaksi di dalam cairan, yang
sebagian besar adalah air (H2O). Air adalah suatu molekul yang essensial untuk kehidupan,
dapat melarutkan dan mengubah sifat-sifat biomolekuler seperti asam nukleat, protein dan
karbohidrat dengan membentuk ikatan hidrogen dengan bagian yang polar dari biomolekuler
tersebut.
Homeostasis adalah suatu mekanisme pengaturan yang dapat mempertahankan
komposisi suatu mahluk hidup yang esensial untuk kelangsungan hidupnya, misalnya
distribusi air, pH dan konsentrasi mineral. Pengaturan keseimbangan air, tergantung pada
pusat haus di hipotalanus, ADH (anti diuretik hormon) dan ekskresi dan retensi air oleh
ginjal. Kekurangan air atau kelebihan air biasanya diikuti oleh mineral sodium. Kekurangan
air misalnya bisa terjadi karena muntah berak dan diabetes mellitus yang tidak terkontrol.
Kelebihan air dipihak lain misalnya dapat terjadi karena kelebihan pemberian infus cairan
dan kelainan ginjal khronik.
Cairan tubuh terdiri dari Cairan Intrasel (CIS) dan Cairan Ekstrasel (CES). Cairan intrasel
berada di dalam sel, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang terdapat di luar sel.
Kedua kompartemen ini dipisahkan oleh sel membrane yang memiliki permeabilitas tertentu.
Cairan ekstrasel dibagi tiga yaitu, cairan intravaskuler, cairan intertisial, cairan transeluler.
Air menyusun 60% - 70% total berat bedan dengan kisaran antara 40% - 80%. Air
terdistribusi diantara dua kompartemen cairan utama.
Kation Anion
Na+: 10,0 mEq/L Cl- : 4,0 mEq/L
K+: 140,0 mEq/L HCO3- : 10,0 mEq/L
Ca2+ : 1,0 mEq/L HPO4-2 : 75,0 mEq/L
Mg2+ : 50,0 mEq/L SO4-2 : 20,0 mEq/L
Protein : 50,0 mEq/L
Kation Anion
Na+: 140.0 mEq/L Cl- : 100,0 mEq/L b. Caira
K+: 5,0mEq/L HCO3- : 28,0 mEq/L
n
Ca2+ : 5,0 mEq/L HPO4-2 : 2,0 mEq/L
Mg2+ : 2,0 mEq/L SO4-2 : 1,0 mEq/L
Protein : 16,0 mEq/L
Interstisial
Cairan yang berada di antara sel yang mencapai 80% CES atau 5% dari total berat
badan. Selain dari kedua kompartemen tersebut ada kompartemen lain yang ditempati
oleh cairan.
Kation Anion
Na+: 145,0 mEq/L Cl- : 114,0 mEq/L
K+: 5,0 mEq/L HCO3- : 30,0 mEq/L
Ca2+ : 3,0 mEq/L HPO4-2 : 2,0 mEq/L
Mg2+ : 2,0 mEq/L SO4-2 : 1,0 mEq/L
Protein : 1,0 mEq/L
c. Cairan Transeluler
Adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan
sekresi saluran cerna. Cairan transeluler biasa disebut juga cairan lintas sel.
Total Body Water (TBW) bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung beberapa
hal seperti umur, kondisi lemak tubuh dan jenis kelamin.
Persentasi Total Body Water (TBW) :
1. Bayi baru lahir : 75%
2. Dewasa (Pria) : 60%
3. Dewasa (Wanita) : 50%
4. Usia lanjut : 45%-50%.
Intake cairan yaitu jumlah atau volume kebutuhan tubuh manusia akan cairan per
hari.Selama aktivitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira 1500 ml
per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan
sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.
Pengaturan utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus
dikendalikan berada di otak sedangkan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi
intraseluler, sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunan tekanan darah, perdarahan
yang mengakibatkan penurunan volume darah. Perasaan kering di mulut biasanya terjadi
bersama dengan sensasi haus walaupun kadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan
segera hilang setelah minum sebelum proses absorbsi oleh gastrointestinal.
Output cairan yaitu jumlah atau volume kehilangan cairan pada tubuh manusia per
hari. Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
a. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekskresi melalui traktus urinarius
merupakan proses output cairantubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine
sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam pada orang dewasa.
Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya,
bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai
upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.
b. IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan mekanisme diffusi.
Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar
300-400 ml per hari, tetapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL
dapat meningkat.
c. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini
berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum
tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.
d. Feses
Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari, yang diatur melalui
mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
Hal – hal yang perlu di perhatikan:
Rata-rata cairan per hari:
1. Air minum : 1500-2500 ml
2. Air dari makanan :750 ml
3. Air dari hasil oksidasi atau metabolisme :200 ml
Rata- rata pengeluaran cairan per hari:
1. Urin : 1400 -1500 ml
2 . IWL
a) Paru : 350 -400 ml
b) Kulit : 350 – 400 ml
3. Keringat : 100 ml
4. Feses : 100 -200 ml
5. IWL
a) dewasa : 15 cc/kg BB/hari
b)anak : (30-usia{tahun}cc/kgBB/hari.
Fungsi Air
1) Pembentuk sel dan cairan tubuh.Komponen utama sel adalah air, sebesar 70-85%.
Sedangkan dalam sel lemak, kurang dari 10%. Air berperan besar dalam darah
(mengandung 83% air), cairan lambung, hormon, enzim, otot, dan juga berguna dalam
menjaga tonus otot sehingga otot mampu berkontraksi.
2) Pengatur suhu tubuh. Air dapat menghasilkan panas, menyerap dan menghantarkan
panas ke seluruh tubuh sehingga tubuh tetap stabil. Selain itu, juga membantu
mendinginkan tubuh melalui penguapan dari paru dan permukaan kulit dengan
membawa kelebihan panas keluar tubuh.
3) Pelarut zat-zat gizi lain dan pembantu proses pencernaan makanan.Mulai dari
membantu produksi air liur saat makanan di mulut, melarutkan makanan dan
membantu melumasi makanan agar masuk ke kerongkongan.
4) Pelumas dan bantalan. Air berfungsi sebagai pelumas atau lubrikan dalam bentuk
cairan sendi sehingga sendi dapat bergerak dengan baik dan meredam gesekan antar
sendi. Selain itu, air menjadi bantalan tahan getar (shock absorbing fluid cushion) pada
jaringan tubuh, seperti otak, medulla spinalis, mata dan kantong amnion dalam rahim.
5) Media transportasi.Membantu pertumbuhan dan regenerasi sel secara efektif (carrier)
dan menjadi media berbagai zat dengan sifat dan kutub ion yang berbeda. Selain itu,
membantu transportasi oksigen dalam tubuh dan sebagai media transportasi bagi gas
karbondioksida saat mengeluarkan napas.
6) Media eliminasi sisa metabolisme. Dengan air, sisa-sisa metabolisme dalam tubuh
dikeluarkan melalui saluran kemih, saluran cerna, saluran napas dan kulit.
Keseimbangan Air
keseimbangan air bergantung pada mekanisme hipotalamus dalam mengendalikan rasa haus,
pada hormone antidiuretik (ADH), dan pada retensi atau sekresi air oleh ginjal dan
kehilangan evaporative karena respirasi dan perspirasi. Keadaan deplesi dan kelebihan cairan
tubuh yang lazim terjadi kerap kali disertai dengan deplesi atau kelebihan natrium. Deplesi
air dapat terjadi akibat penurunan asupannya (misal dalam keadaan koma) atau karena
peningkatan kehilangan cairan (misal pengeluaran keringat yang sangat banyak, poliuria pada
diabetes mellitus, serta diare pada bayi atau penderita penyakit kolera). Sebab-sebab
kelebihan cairan tubuh adalah peningkatan asupan cairan (misal pemberian cairan infuse
yang berlebihan) dan penurunan eksresi (misal pada gagal ginjal berat). Mekanisme osmotic
dan nonosmotik akan menjaga air serta homeostatis osmotic cairan ekstrasel. Dua respons
yang berbeda, yaitu respon menyimpan air lewat antidiuresis dan respon mencari air lewat
rasa haus, berfungsi untuk mempertahankan homeostatis. Peningkatan osmolaritas cairan
ekstrasel sebesar 2% dapat memicu rasa haus dan pelepasan hormone antidiuretik (ADH)
hipofisis. Suatu mekanisme yang sedikit lebih tidak sensitive akan memicu pelepasan ADH
nonosmotik dan rasa haus pada saat volume cairan ekstrasel yang beredar menurun sebanyak
10%. Kelainan genetic diabetes insipidus nefrogenik yang ditandai oleh rasa haus ekstrem,
asupan air yang tinggi, dan ketidakmampuan memekatkan urine atau ketidakmampuan
bereaksi terhadap perubahan kecil pada osmolaritas cairan ekstrasel terjadi akibat
ketidakmampuan osmoreseptor ADH di dalam tubulus renal untuk bereaksi terhadap
hormone ADH.
Gangguan Keseimbangan Air
Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu keadaan dengan volume cairan tubuh berkurang.
Deplesi Volume
Deplesi volume adalah keadaan dimana cairan ekstrasel berkurang
Dehidrasi
Dehidrasi adalah keadaan dimana volume air berkurang tanpa disertai
berkurangnya elektrolit
Edeme
Edeme adalah suatu keadaan dengan akumulasi cairan di jaringan interstsium
secara berlebihan akibat penambahan volume yang melebihi kapasitas penyerapan
pembuluh limfe.
Hiponatremia
Hiponatremia adalah kelebihan cairan relative yang terjadi bila jumlah asupan
cairan melebihi kemampuan ekskresi dan ketidakmampuan menekan sekresi
ADH.
Hipernatremia
Hypernatremia adalah suatu keadaan dengan deficit cairan relative.
Isonatremia
Isonatremia dalah suatu keadaan patologis yang tidak menyebabkan gangguan
pada kadar natrium di dalam plasma.
METABOLISME LEMAK
A. Pengertian
Proses Metabolisme Lipid (Lemak)- Lipid (lemak) terdapat dalam semua bagian
tubuh manusia terutama dalam otak. Lipid (lemak) mempunyai peran yang sangat
penting dalam proses metabolisme secara umum. Beberapa peranan biologi dari lipid
sebagai berikut.
Lipid yang terdapat sebagai bagian dari makanan hewan merupakan campuran lipid
yang sederhana (terpena dan steorida) dan yang kompleks (triasilgliserol, fosfolipid,
sfingolipid, dan lilin) berasal dari tanaman maupun jaringan hewan. Dalam mulut dan
lambung, lipid tadi belum mengalami pemecahan yang berarti. Setelah berada dalam intestin,
lipid kompleks terutama triasilgliserolnya dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak bebas
dan sisa. Enzim lipase diaktifkan oleh hormon epineprin. Enzim ini dibantu oleh garam asam
empedu (terutama asam kholat dan taurokholat) yang disekresikan oleh hati. Fungsi garam
tersebut ialah mengemulsi makanan berlemak sehingga terbentuklah emulsi partikel lipid
yang sangat kecil. Oleh karena itu, permukaan lipid menjadi lebih besar dan lebih mudah
dihirolisis oleh lipase. Enzim ini tidak peka terhadap larutan lemak sempurna. Reaksi
hidrolisisnya berlangsung sebagai berikut.
Reaksi hidrolisisnya :
Berdasarkan reaksi tersebut dapat diketahui bahwa lipase pankreas hanya bisa
menghidrolisis ikatan ester pada atom C nomor 1 dan 3 yang hasilnya asam lemak bebas dan
monoasil gliserol. Dengan bantuan misel-misel garam empedu maka asam lemak bebas,
monoasil gliserol, kolesterol, dan vitamin membentuk sebuah kompleks yang kemudian
menempel (diabsorpsi) pada permukaan sel mukosal. Senyawa-senyawa tersebut selanjutnya
menembus membran sel mukosal dan masuk ke dalamnya. Miselmisel garam empedu
melepaskan diri dan meninggalkan permukaan sel mukosal.
Dalam sel mukosal, asam lemak bebas monoasil gliserol disintesis kembali menjadi
triasil gliserol yang setelah bergabung dengan albumin, kolesterol, dan lain-lain membentuk
siklomikron. Siklomikron tersebut pada akhirnya masuk ke dalam darah, kemudian sampai ke
hati dan jaringan lain yang memerlukannya. Sebelum masuk ke dalam sel, triasil gliserol
dipecah dulu menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh lipoprotein lipase. Katabolisme
adalah proses penguraian dan pembebasan dari zat-zat organik. Asam lemak adalah suatu
senyawa yang terdiri atas panjang hidrokarbon dan gugus karboksilat yang terikat pada
ujungnya. Asam lemak mempunyai dua peranan fisiologi yang penting, yaitu:
Proses metabolisme lemak sebagai komponen bahan makanan yang masuk ke dalam
tubuh hewan, dimulai dengan proses pencernaannya di dalam usus oleh enzim. Asam lemak
bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak yang kemudian diangkut oleh
pembuluh getah bening. Selanjutnya, lemak disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak).
Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk lesitin yang dihidrolisis oleh
lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol diaktifkan oleh ATP menjadi gliserol fosfat
dan akhirnya mengalami oksidasi, seperti glukosa. Rantai karbon asam lemak diolah di dalam
mitokondria sehingga dihasilkan asetil koenzim yang selanjutnya dapat masuk ke dalam
Siklus Krebs.
B. Jenis-Jenis Lemak
a. Lemak Sederhana
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol
dan tiga asam lemak.Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin(wax) malam
atau plastisin(lemak sederhana yang padat pada suhu kamar),dan minyak(lemak
sederhana yang cair pada suhu kamar).
b. Lemak Campuran
2. Berdasarkan Kejenuhannya
C. Sumber Lemak
1. Berdasarkan asalnya,sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2,yaitu :
a. Lemak yang berasal daari tumbuhan(lemak Nabati)
Beberapa bahan yang mengandung lemak nabati adalah
kelapa,kemiri,zaitun,kacang tanah,mentega,kedelai,dll.
b. Lemak yang berasal dari hewan( lemak hewani)
Beberapa bahan yang mengandung lemak hewani adalah
daging,keju,susu,ikan segar,telur,dll.
D. Fungsi Lemak
Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena di tempat tersebut
tidak terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis atau memecah lemak.Pencernaan
lemak terjadi di dalam usus,karena usus mengandung lipase.
Lemak keluar daari lambung masuk ke dalam usus sehingga merangsang hormon
kolesistokinin.Hormon kolesistokinin menyebabkan kantung empedu berkontraksi
sehingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum(usus dua belaas
jari).Empedu mengandung garam empedu yang memegang peranan penting dalam
mengemulsikan lemak.Emulsi Lemak merupakan pemecahan lemak yang berukuran
besar menjadai butiran lemak yang berukuran lebih kecil.ukuran lemak yang lebih kecil
(trigliserida) yang teremulsi akan memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang
dihasilkan dari penkreas.Lipase pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi menjadi
campuran asam lemak dan monoligserida (gliserida tunggal).Pengeluaran cairan
penkreas dirancang oleh hormon sekretin yang berperan dalam meningkatkan jumlah
elektrolit (senyawa penghantar listrik) dan cairan pankreas,serta pankreoenzim yang
berperan untuk merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas.
Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi di usus halus.Pada
waktu asam lemak dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada dinding
usus,keduanya di ubah kembali menjadi lemak (trigliserida dengan bentuk partikel-
partikel kecil(jaringan lemak.Saar dibutuhkam,timbunan lemak tersenit akan diangkut
menuju hati
Oksidasi β merupakan jalur utama dari degradasi asam lemak. Langkah-langkah reaksi beta
oksidasi adalah :
Senyawa yang bertindak sebagai pemula rantai asam lemak adalah asetil-KoA.
Senyawa aktif yang beratom C sebanyak dua buah ini di kait oleh ACP yang
selanjutnya di tempelkan ke enzim β-ketoasil-ACP sintas.
5) . Reaksi kondensasi
Setelah kedua gugus yang akan bereaksi yaitu asetil dan malonil berada pada
kompleks enzim maka terjadilah reaksi kondensasi
6) Dehidrasi
Senyawa yang terbentuk pada reaksi reduksi di atas didehidrasi pada tahap ini.
Senyawa yang terbentuk tidak jenuh pada atom C α dan β, ikatan gandanya adalah
trans dan dinamakan asil-S-ACP tak jenuh.
J. Gangguan Klinis
Kelainan dan gangguan klinis pada metabolisme lemak antara lain :
1. Wolman Penyakit Wolman adalah gangguan yang dihasilkan ketika jenis
spesifik pada kolesterol dan gliserida menumpuk di jaringan, gangguan ini
disebabkan pembesaran limpa dan hati. Penyimpanan kalsium pada kelenjar
adrenalin membuat mereka lebih keras, dan diare lemak (steatorrhea) juga
terjadi. Bayi dengan penyakit Wolman biasanya meninggal dalam usia 6 bulan.
2. Cerebrotendinous Xanthomatosis Terjadi ketika cholestanol, produk pada
metabolisme kolesterol, menumpuk pada jaringan. Gangguan ini segera
megakibatkan gerakan yang tidak terkoordinasi, dementia, katarak, dan
perkembangan lemak (xanthomas) pada tendon. Gejala-gejala kelumpuhan
sering muncul setelah usia 30 tahun. Jika mulai lebih awal, obat chenodiol
membantu mencegah perkembangan penyakit ini, tetapi tidak dapat
membatalkan kerusakan apapun yang terjadi.
3. Sitosterolemia Lemak dari buah-buahan dan sayuran menumpuk di darah dan
jaringan. Pembentukan lemak menyebabkan atherosclerosis, sel darah merah
yang tidak normal, dan penyimpanan lemak pada tendon (xanthomas).
Pengobatan terdiri dari pengurangan asupan makanan yang kaya akan lemak
tumbuhan, seperti minyak sayur, dan menggunakan resin cholestyramine.
4. Gaucher‟s Glucocerebroside, yang menghasilkan metabolisme lemak,
menumpuk di jaringan. Penyakit gaucher adalah lipidosis yang paling sering
terjadi. Penyakit tersebut paling umum pada orang-orang yahudi Ashkenazi
(eropa timur). Penyakit gaucher menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan
pewarnaan coklat pada kulit. Penumpukan glucocerebroside pada mata
menyebabkan bercak kuning yang disebut pingueculae akan terlihat.
Penumpukan pada tulang rawan bisa menyebabkan nyeri dan menghancurkan
tulang. Kebanyakan orang mengalami penyakit gaucher jenis 1, bentuk kronis,
yang menghasilkan pembesaran hati dan limpa dan kelainan tulang.
5. Tay-Sach
Ganglioside, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk pada jaringan.
Penyakit tersebut paling sering terjadi asli yahudi di eropa timur. Pada usia yang
sangat dini, anak dengan penyakit ini menjadi semakin lambat dan tampak
mengalami sifat otot yang terkulai. Terbentuk kejang diikuti kelumpuhan,
dementia, dan kebutaan. Anak ini biasanya meninggal di usia 3 atau 4 tahun.
Penyakit tay-sachs bisa diidentifikasikan pada janin dengan contoh chorionic
villus atau amniocentesis. Penyakit ini tidak dapat diobati atau disembuhkan.
K. Pemeriksaan Laboratorium
1. LDL (Low Density Lipoprotein)
Ada dua tipe kolesterol utama, yakni high density lipoprotein (HDL) dan low
density lipoprotein (LDL). Lipoprotein sendiri tersusun atas lemak dan protein dan
berfungsi sebagai transportasi untuk mengangkut kolesterol di dalam tubuh. LDL
dicap sebagai kolesterol jahat. LDL mengangkut kolesterol menuju pembuluh darah
arteri—menyebabkan adanya penumpukan kolesterol di dinding pembuluh darah
dan dapat menimbulkan plak (aterosklerosis). Adanya plak ini dapat menurunkan
aliran darah ke otot jantung (penyakit jantung koroner), otot di kaki (penyakit
jantung perifer), atau sumbatan arteri tiba-tiba di otak atau jantung, menyebabkan
stroke atau serangan jantung. Karena meninjau fungsinya, kadar LDL yang lebih
sedikit akan lebih baik untuk kesehatan yang baik adalah 130 mg/dL. Perubahan
gaya hidup dan asupan makanan merupakan dua cara utama dalam mencegah atau
menurunkan kadar kolesterol LDL. Percobaan diet yang rendah lemak, aktivitas fisik
aerobik yang teratur, menjaga berat badan ideal, dan mengecilkan lingkar pinggang
secara bertahap merupakan langkah pertama yang sangat penting untuk menurunkan
LDL. Beberapa obat-obatan yang dapat menurunkan kolesterol, seperti statin. Pada
beberapa kasus yang jarang, LDL tinggi merupakan kondisi genetik yang diturunkan
di dalam garis keluarga. Kondisi ini disebut hiperkolestrolemia keluarga (tingginya
kolesterol dalam darah yang berjalan di keluarga) yang disebabkan oleh adanya
mutasi genetik yang menurunkan kemampuan hati untuk membantu membereskan
kolesterol yang berlebih. Fenomena tersebut dapat menyebabkan serangan jantung
atau stroke, di usia muda sekalipun
2. HDL (High Density Lipoprotein)
HDL berperan dalam pengangkutan kolesterol dari seluruh tubuh ke dalam hati.
Karena itu, HDL dapat mencegah pembentukan plak di pembuluh darah, melindungi
arteri, dan melindungi diri dari ancaman penyakit jantung serta pembuluh darah
(seperti aterosklerosis). Akibat fungsinya, HDL sering dianggap sebagai kolesterol
baik. Semakin tinggi kadar HDL dalam tubuh, semakin baik. Angka ideal HDL
dalam tubuh adalah 55 mg/dL untuk wanita dan 45 mg/dL bagi pria. Semakin tinggi
angka HDL, semakin rendah risiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan stroke.
Meskipun HDL umumnya ditentukan oleh faktor genetik, ada tiga cara utama untuk
meningkatkan HDL:
Berhenti merokok
Membiasakan diet yang baik untuk kesehatan jantung, seperti rendah lemak
dan tinggi serat c. Aktivitas fisik aerobik juga memiliki efek yang baik untuk
HDL. Jika ada kesulitan dalam berolahraga, carilah teman untuk menemani
dan memberikan motivasi untuk terus bergerak dan aktif.