Anda di halaman 1dari 29

RESUME

MATA KULIAH : METABOLISME ENERGI DAN ZAT MIKRO

Dosen Pengampu : Dr. Isa Marufi, S.KM. M.Kes

Disusun Oleh :
Nur Afni Hidayat 202110102057

Kelas A

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
2021
METABOLISME ASAM AMINO
Pendahuluan

Kira-kira 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam amino dapat
Diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh Kita.
Degradasi ini merupakan proses kontinu. Karena protein di dalam tubuh secara terusMenerus
diganti (protein turnover). Contoh dari protein turnover, tercantum pada table Berikut.

Gambar 1

Asam-asam amino juga menyediakan kebutuhan nitrogen untuk:

- Struktur basa nitrogen DNA dan RNA


- Heme dan struktur lain yang serupa seperti mioglobin, hemoglobin, sitokrom, enzim
dll.
- Asetilkolin dan neurotransmitter lainnya.
- Hormon dan fosfolipid

Selain menyediakan kebutuhan nitrogen, asam-asam amino dapat juga digunakan sebagai

Sumber energi jika nitrogen dilepas.

Fungsi Asam Amino

 Penyusun protein, termasuk enzim.


 Sebagai kerangka dasar sejumlah Senyawa penting dalam metabolisme (terutama
vitamin, hormon, dan asamNukleat)
 Pengikat logam penting yang di Perlukan dalam reaksi enzimatik(kofaktor).
 Fenilalanin : Membantu dalam Meningkatkan daya memori dan juga Membantu untuk
menjaga sistem saraf Yang sehat
 Valin : Membantu dalam pertumbuhan Otot.
 Treonin : Meningkatkan fungsi sistem Kekebalan tubuh.
 Tryptophan : Membantu dalam Menjaga nafsu makan kita.
 Isoleusin : Membantu dalam Sintesis hemoglobin dan Merupakan komponen utama
Dari RBC (sel darah merah)
 Metionin : Membantu dalam Menjaga kulit yang baik dan Sehat.
 Leusin : Meningkatkan sintesis Hormon pertumbuhan.
 Lysine : Membantu dalam Sintesis enzim dan hormon Lainnya.
 Histidin : Membantu dalam produksi dan sintesis dari RBC (sel darah merah) dan
WBC (sel darah putih)
 Alanin : Membantu dalam penghapusan racundari tubuh kita.
 Sistein : Menyediakan resistensi terhadap tubuh kita dan menghambat pertumbuhan
rambut, kuku dan lain-lain
 Sistin : Berfungsi sebagai antioksidan dan melindungi tubuh kita terhadap radiasi dan
polusi.
 Glutamin : Hal ini diperlukan untuk sintesis RNA dan DNA.
 Glycine : Sebagai neurotransmitter dan memainkan peran penting dalam
penyembuhan luka.
 Glutamat : Membantu dalam penghapusan racun dari tubuh kita.
 Arginin : Membantu biosintesis protein.
 Tirosin : Membantu dalam produksi hormon T3 dan T4 tiroid.
 Serin : Membantu dalam pertumbuhan otot.
 Asparagin : Membantu dalam formasi purin dan pirimidin untuk sintesis DNA.
 Asam aspartat : Membantusintesis asam amino lainnya.
 Prolin : Membantu dalam regenerasi kulit baru.

Katabolisme asam amino

Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan Atau
terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan
asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam amino
memerlukan pelepasan gugus amin. Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik
bagi tubuh.
Ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:

1. Transaminasi

Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α-ketoglutarat menghasilkan

Glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat

2. Deaminasi oksidatif

Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion


amonium

Setelah mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam amino dapat memasuki siklus asam
Sitrat melalui jalur yang beraneka ragam.
Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4 +) yang selanjutnya masuk ke

Dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui

Ginjal berupa urin. Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas CO
Beberapa tahap yaitu:

1. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan CO2

Menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP

2. Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi dengan L-

Ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan

3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat

Menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari ATP

4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi


fumarat Dan L-arginin
5. Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan
menghasilkan L-ornitin dan urea.
 Sintesis asam amino

Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino non esensial,
Melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon non asam amino Menjadi
asam amino dan turunan lain yang mengandung nitrogen. Tetapi, hati merupakan Tempat
utama metabolisme nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen toksik potensial Dari asam
amino dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan pembentukan urea. Rangka karbon
umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui jalur glukoneogenesis, atau Menjadi asam
lemak melalui jalur sintesis asam lemak. Berkaitan dengan hal ini, asam Amino
dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu asam amino glukogenik, ketogenik serta Glukogenik
dan ketogenik.

Asam amino glukogenik adalah asam-asam amino yang dapat masuk ke jalur produksi
Piruvat atau intermediat siklus asam sitrat seperti α-ketoglutarat atau oksaloasetat. Semua
Asam amino ini merupakan prekursor untuk glukosa melalui jalur glukoneogenesis. Semua
Asam amino kecuali lisin dan leusin mengandung sifat glukogenik. Lisin dan leusin adalah
Asam amino yang semata-mata ketogenik, yang hanya dapat masuk ke intermediat asetilKoA
atau asetoasetil KoA Sekelompok kecil asam amino yaitu isoleusin, fenilalanin, threonin,
triptofan, dan tirosin Bersifat glukogenik dan ketogenik. Akhirnya, seharusnya kita kenal
bahwa ada 3 Kemungkinan penggunaan asam amino. Selama keadaan kelaparan pengurangan
rangka Karbon digunakan untuk menghasilkan energi, dengan proses oksidasi menjadi CO2
dan H2O.

Dari 20 jenis asam amino, ada yang tidak dapat disintesis oleh tubuh kita sehingga
harus Ada di dalam makanan yang kita makan. Asam amino ini dinamakan asam amino
esensial. Selebihnya adalah asam amino yang dapat disintesis dari asam amino lain. Asam
amino ini Dinamakan asam amino non-esensial.

Biosintesis Asam Amino

1. Biosintesis glutamat dan aspartat


Glutamat dan aspartat disintesis dari asam α-keto dengan reaksi tranaminasi
sederhana.
Katalisator reaksi ini adalah enzim glutamat dehidrogenase dan selanjutnya oleh
aspartat Aminotransferase, AST.
Aspartat juga diturunkan dari asparagin dengan bantuan asparaginase. Peran penting
Glutamat adalah sebagai donor amino intraseluler utama untuk reaksi transaminasi.
Sedangkan aspartat adalah sebagai prekursor ornitin untuk siklus urea.
2. Biosintesis alanin

Alanin dipindahkan ke sirkulasi oleh berbagai jaringan, tetapi umumnya oleh otot. Alanin
Dibentuk dari piruvat. Hati mengakumulasi alanin plasma, kebalikan transaminasi yang
Terjadi di otot dan secara proporsional meningkatkan produksi urea. Alanin dipindahkan Dari
otot ke hati bersamaan dengan transportasi glukosa dari hati kembali ke otot. Proses Ini
dinamakan siklus
glukosa-alanin. Fitur kunci dari siklus ini adalah bahwa dalam 1 Molekul, alanin, jaringan
perifer mengekspor piruvat dan amonia ke hati, di mana rangka

Karbon didaur ulang dan mayoritas nitrogen dieliminir.

Ada 2 jalur utama untuk memproduksi alanin otot yaitu:

1. Secara langsung melalui degradasi protein


2. Melalui transaminasi piruvat dengan bantuan enzim alanin transaminase, ALT (juga

Dikenal sebagai serum glutamat-piruvat transaminase, SGPT).

SBiosintesis sistein Sulfur untuk sintesis sistein berasal dari metionin. Kondensasi dari ATP
dan metionin Dikatalisis oleh enzim metionin adenosiltransfrease menghasilkan S-
adenosilmetionin

(SAM).
SAM merupakan precursor untuk sejumlah reaksi transfer metil (misalnya konversi
Norepinefrin menjadi epinefrin). Akibat dari tranfer metil adalah perubahan SAM menjadi
Sadenosilhomosistein. S-adenosilhomosistein selanjutnya berubah menjadi homosistein Dan
adenosin dengan bantuan enzim adenosilhomosisteinase. Homosistein dapat diubahKembali
menjadi metionin oleh metionin sintase. Reaksi transmetilasi melibatkan SAM sangatlah
penting, tetapi dalam kasus ini peran S- Adenosilmetionin dalam transmetilasi adalah
sekunder untuk produksi homosistein (secara Esensial oleh produk dari aktivitas
transmetilase). Dalam produksi SAM, semua fosfat dari ATP hilang: 1 sebagai Pi dan 2
sebagai Ppi. Adenosin diubah menjadi metionin bukan AMP. Dalam sintesis sistein,
homosistein berkondensasi dengan serin menghasilkan sistationin Dengan bantuan enzim
sistationase. Selanjutnya dengan bantuan enzim sistationin liase Sistationin diubah menjadi
sistein dan α-ketobutirat. Gabungan dari 2 reaksi terakhir ini Dikenal sebagai trans-sulfurasi.

 Biosintesis Tirosin

Tirosin diproduksi di dalam sel dengan hidroksilasi fenilalanin. Setengah dari fenilalanin
Dibutuhkan untuk memproduksi tirosin. Jika diet kita kaya tirosin, hal ini akan mengurangi
Kebutuhan fenilalanin sampai dengan 50%.Fenilalanin hidroksilase adalah campuran fungsi
oksigenase: 1 atom oksigen digabungkan Ke air dan lainnya ke gugus hidroksil dari tirosin.
Reduktan yang dihasilkan adalah Tetrahidrofolat kofaktor tetrahidrobiopterin, yang
dipertahankan dalam status tereduksi Oleh NADH-dependent enzyme dihydropteridine
reductase (DHPR).
 Biosintesis ornitin dan prolin

Glutamat adalah prekursor ornitin dan prolin. Dengan glutamat semialdehid menjadi
Intermediat titik cabang menjadi satu dari 2 produk atau lainnya. Ornitin bukan salah satu
Dari 20 asam amino yang digunakan untuk sintesis protein. Ornitin memainkan peran
Signifikan sebagai akseptor karbamoil fosfat dalam siklus urea. Ornitin memiliki peran
Penting tambahan sebagai prekursor untuk sintesis poliamin. Produksi ornitin dari glutamate
Penting ketika diet arginin sebagai sumber lain untuk ornitin terbatas. Penggunaan glutamat
semialdehid tergantung kepada kondisi seluler. Produksi ornitin dari Semialdehid melalui
reaksi glutamat-dependen transaminasi. Ketika konsentrasi arginin Meningkat, ornitin
didapatkan dari siklus urea ditambah dari glutamat semialdehid yang Menghambat reaksi
aminotransferase. Hasilnya adalah akumulasi semialdehid.Semialdehid didaur secara spontan
menjadi Δ1Pyrroline-5-carboxylate yang kemudian Direduksi menjadi prolin oleh NADPH-
dependent reductase.

 Biosintesis serin

Jalur utama untuk serin dimulai dari intermediat glikolitik 3-fosfogliserat. NADH-linked
Dehidrogenase mengubah 3-fosfogliserat menjadi sebuah asam keto yaitu 3-fosfopiruvat,
Sesuai untuk transaminasi subsekuen. Aktivitas aminotransferase dengan glutamat sebagai
Donor menghasilkan 3-fosfoserin, yang diubah menjadi serin oleh fosfoserin fosfatase.

 Biosintesis glisin

Jalur utama untuk glisin adalah 1 tahap reaksi yang dikatalisis oleh serin
Hidroksimetiltransferase. Reaksi ini melibatkan transfer gugus hidroksimetil dari serin Untuk
kofaktor tetrahidrofolat (THF), menghasilkan glisin dan N5, N10-metilen-THF.

 Biosintesis aspartat, asparagin, glutamat dan glutamin

Glutamat disintesis dengan aminasi reduktif α-ketoglutarat yang dikatalisis oleh


glutamatDehidrogenase yang merupakan reaksi nitrogen-fixing. Glutamat juga dihasilkan
oleh reaksi Aminotranferase, yang dalam hal ini nitrogen amino diberikan oleh sejumlah
asam amino Lain. Sehingga, glutamat merupakan kolektor umum nitrogen amino. Aspartat
dibentuk dalam reaksi transaminasi yang dikatalisis oleh aspartat transaminase,AST. Reaksi
ini menggunakan analog asam α-keto aspartat, oksaloasetat, dan glutamat Sebagai donor
amino. Aspartat juga dapat dibentuk dengan deaminasi asparagin yang Dikatalisis oleh
asparaginase. Asparagin sintetase dan glutamin sintetase mengkatalisis produksi asparagin
dan glutamin Dari asam α-amino yang sesuai. Glutamin dihasilkan dari glutamat dengan
inkorporasi Langsung amonia dan ini merupakan reaksi fixing nitrogen lain. Tetapi asparagin
terbentuk Oleh reaksi amidotransferase.

Metabolisme Air
 PENDAHULUAN

Air merupakan produk akhir utama dari metabolisme oksidatif makanan. Air, yang
merupakan nukleofil yang sangat baik, berfungsi sebagai reaktan dan juga produk dalam
banyak reaksi metabolic. Tapak aktif enzim telah terancang sedemikian rupa sehingga akan
menyingkirkan atau mengikutsertakan air, bergantung pada fungsi air sebagai reaktan atau
bukan.
Air adalah pelarut senyawa ionik dan netral, dapat mengalami ionisasi.
Mempengaruhi disosiasi makro molekul. Sebagian besar tubuh manusia kurang lebih 70%
terdiri dari air. Hampir semua reaksi kimia di dalam tubuh terjadi pada medium air. Di dalam
tubuh mahluk hidup, bahan organik dan inorganik polar bereaksi di dalam cairan, yang
sebagian besar adalah air (H2O). Air adalah suatu molekul yang essensial untuk kehidupan,
dapat melarutkan dan mengubah sifat-sifat biomolekuler seperti asam nukleat, protein dan
karbohidrat dengan membentuk ikatan hidrogen dengan bagian yang polar dari biomolekuler
tersebut.
Homeostasis adalah suatu mekanisme pengaturan yang dapat mempertahankan
komposisi suatu mahluk hidup yang esensial untuk kelangsungan hidupnya, misalnya
distribusi air, pH dan konsentrasi mineral. Pengaturan keseimbangan air, tergantung pada
pusat haus di hipotalanus, ADH (anti diuretik hormon) dan ekskresi dan retensi air oleh
ginjal. Kekurangan air atau kelebihan air biasanya diikuti oleh mineral sodium. Kekurangan
air misalnya bisa terjadi karena muntah berak dan diabetes mellitus yang tidak terkontrol.
Kelebihan air dipihak lain misalnya dapat terjadi karena kelebihan pemberian infus cairan
dan kelainan ginjal khronik.

 Komponen Cairan dalam Tubuh

Cairan tubuh terdiri dari Cairan Intrasel (CIS) dan Cairan Ekstrasel (CES). Cairan intrasel
berada di dalam sel, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang terdapat di luar sel.
Kedua kompartemen ini dipisahkan oleh sel membrane yang memiliki permeabilitas tertentu.
Cairan ekstrasel dibagi tiga yaitu, cairan intravaskuler, cairan intertisial, cairan transeluler.
Air menyusun 60% - 70% total berat bedan dengan kisaran antara 40% - 80%. Air
terdistribusi diantara dua kompartemen cairan utama.

1. Cairan Intrasel (CIS)


Berada di dalam membrane sel. CIS membentuk sekitar 2/3 dari H2O total
tubuh.Cairan intrasel adalah cairan yang terdapat dalam sel tubuh. Volume cairan
intrasel lebih kurang 33% berat badan (60% air tubuh total) merupakan air terdapat di
dalam sel kandungan air di intrasel lebih banyak dibanding di ekstrasel dan persentase
volume cairan intrasel pada anak lebih kecil dibandingkan orang dewasa karena
jumlah sel lebih sedikit dan ukuran sel lebih kecil. Cairan intrasel berperan pada
proses menghasilkan, menyimpan, dan penggunaan energy serta proses perbaikan sel.
Selain itu, cairan intrasel juga berzperan dalam proses replikasi dan berbagai fungsi
khusus antara lain sebagai cadangan air untuk mempertahankan volume dan
osmolalitas cairan ekstrasel.
Berikut table kandungan elektrolit CIS.

Kation Anion
Na+: 10,0 mEq/L Cl- : 4,0 mEq/L
K+: 140,0 mEq/L HCO3- : 10,0 mEq/L
Ca2+ : 1,0 mEq/L HPO4-2 : 75,0 mEq/L
Mg2+ : 50,0 mEq/L SO4-2 : 20,0 mEq/L
Protein : 50,0 mEq/L

2. Cairan Ekstraseluler (CES)


Cairan ekstraseluler 1/3 dari kompartemen cairan ekstrasel yang termasuk dalam
cairan ekstraseluler adalah limfe dan cairan limfe sel. Cairan ekstrasel berperan
sebagai pengantar semua keperluan sel (nutrient, oksigen, berbagai ion, trace
minerals, dan regulator hormone/molekul) dan pengangkut CO2, sisa metabolism,
bahan toksik atau bahan yang telah mengalami detoksifikasi dari sekitar lingkungan
sel. Cairan ekstraseluler atau CES dibagi menjadi :
a. Cairan Intravaskuler
Cairan intravaskuler atau plasma darah berada di dalam pembuluh darah yang
meliputi 20% CES atau 15% dari total berat badan.

Kation Anion
Na+: 140.0 mEq/L Cl- : 100,0 mEq/L b. Caira
K+: 5,0mEq/L HCO3- : 28,0 mEq/L
n
Ca2+ : 5,0 mEq/L HPO4-2 : 2,0 mEq/L
Mg2+ : 2,0 mEq/L SO4-2 : 1,0 mEq/L
Protein : 16,0 mEq/L
Interstisial
Cairan yang berada di antara sel yang mencapai 80% CES atau 5% dari total berat
badan. Selain dari kedua kompartemen tersebut ada kompartemen lain yang ditempati
oleh cairan.
Kation Anion
Na+: 145,0 mEq/L Cl- : 114,0 mEq/L
K+: 5,0 mEq/L HCO3- : 30,0 mEq/L
Ca2+ : 3,0 mEq/L HPO4-2 : 2,0 mEq/L
Mg2+ : 2,0 mEq/L SO4-2 : 1,0 mEq/L
Protein : 1,0 mEq/L

c. Cairan Transeluler
Adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan
sekresi saluran cerna. Cairan transeluler biasa disebut juga cairan lintas sel.

Pendistribusian air di dalam dua kompartemen utama ( Cairan Intraseluler dan


Cairan Ekstraseluler ) ini sangat bergantung pada jumlah elektrolit dan makromolekul
yang terdapat dalam kedua kompartemen tersebut. Karena sel membrane yang
memisahkan kedua kompartemen ini memiliki permeabilitas yang berbeda untuk tiap
zat, maka konsentrasi larutan pada kedua kompartemen juga akan berbeda.
 Intake dan Output Cairan

Total Body Water (TBW) bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung beberapa
hal seperti umur, kondisi lemak tubuh dan jenis kelamin.
Persentasi Total Body Water (TBW) :
1. Bayi baru lahir : 75%
2. Dewasa (Pria) : 60%
3. Dewasa (Wanita) : 50%
4. Usia lanjut : 45%-50%.
Intake cairan yaitu jumlah atau volume kebutuhan tubuh manusia akan cairan per
hari.Selama aktivitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira 1500 ml
per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan
sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.

Tabel. Kebutuhan intake cairan berdasarkan umur dan berat badan

No Umur BB (Kg) Kebutuhan Cairan


1 3 hari 3 250-300
2 1 tahun 9,5 1150-1300
3 2 tahun 11,8 1350-1500
4 6 tahun 20 1800-2000
5 10 tahun 28,7 2000-2500
6 14 tahun 45 2200-2700
7 18 tahun 54 2200-2700

Pengaturan utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus
dikendalikan berada di otak sedangkan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi
intraseluler, sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunan tekanan darah, perdarahan
yang mengakibatkan penurunan volume darah. Perasaan kering di mulut biasanya terjadi
bersama dengan sensasi haus walaupun kadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan
segera hilang setelah minum sebelum proses absorbsi oleh gastrointestinal.
Output cairan yaitu jumlah atau volume kehilangan cairan pada tubuh manusia per
hari. Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
a. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekskresi melalui traktus urinarius
merupakan proses output cairantubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine
sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam pada orang dewasa.
Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya,
bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai
upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.
b. IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan mekanisme diffusi.
Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar
300-400 ml per hari, tetapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL
dapat meningkat.
c. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini
berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum
tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.
d. Feses
Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari, yang diatur melalui
mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
Hal – hal yang perlu di perhatikan:
Rata-rata cairan per hari:
1.      Air minum : 1500-2500 ml
2.      Air dari makanan :750 ml
3.      Air dari hasil oksidasi atau metabolisme :200 ml
Rata- rata pengeluaran cairan per hari:
1.     Urin : 1400 -1500 ml
2 .    IWL
a)      Paru : 350 -400 ml
b)      Kulit : 350 – 400 ml
3.      Keringat : 100 ml
4.      Feses : 100 -200 ml
5. IWL
      a) dewasa : 15 cc/kg BB/hari
   b)anak : (30-usia{tahun}cc/kgBB/hari.
 Fungsi Air
1) Pembentuk sel dan cairan tubuh.Komponen utama sel adalah air, sebesar 70-85%.
Sedangkan dalam sel lemak, kurang dari 10%. Air berperan besar dalam darah
(mengandung 83% air), cairan lambung, hormon, enzim, otot, dan juga berguna dalam
menjaga tonus otot sehingga otot mampu berkontraksi.
2) Pengatur suhu tubuh. Air dapat menghasilkan panas, menyerap dan menghantarkan
panas ke seluruh tubuh sehingga tubuh tetap stabil. Selain itu, juga membantu
mendinginkan tubuh melalui penguapan dari paru dan permukaan kulit dengan
membawa kelebihan panas keluar tubuh.
3) Pelarut zat-zat gizi lain dan pembantu proses pencernaan makanan.Mulai dari
membantu produksi air liur saat makanan di mulut, melarutkan makanan dan
membantu melumasi makanan agar masuk ke kerongkongan.
4) Pelumas dan bantalan. Air berfungsi sebagai pelumas atau lubrikan dalam bentuk
cairan sendi sehingga sendi dapat bergerak dengan baik dan meredam gesekan antar
sendi. Selain itu, air menjadi bantalan tahan getar (shock absorbing fluid cushion) pada
jaringan tubuh, seperti otak, medulla spinalis, mata dan kantong amnion dalam rahim.
5) Media transportasi.Membantu pertumbuhan dan regenerasi sel secara efektif (carrier)
dan menjadi media berbagai zat dengan sifat dan kutub ion yang berbeda. Selain itu,
membantu transportasi oksigen dalam tubuh dan sebagai media transportasi bagi gas
karbondioksida saat mengeluarkan napas.
6) Media eliminasi sisa metabolisme. Dengan air, sisa-sisa metabolisme dalam tubuh
dikeluarkan melalui saluran kemih, saluran cerna, saluran napas dan kulit.
 Keseimbangan Air

keseimbangan air bergantung pada mekanisme hipotalamus dalam mengendalikan rasa haus,
pada hormone antidiuretik (ADH), dan pada retensi atau sekresi air oleh ginjal dan
kehilangan evaporative karena respirasi dan perspirasi. Keadaan deplesi dan kelebihan cairan
tubuh yang lazim terjadi kerap kali disertai dengan deplesi atau kelebihan natrium. Deplesi
air dapat terjadi akibat penurunan asupannya (misal dalam keadaan koma) atau karena
peningkatan kehilangan cairan (misal pengeluaran keringat yang sangat banyak, poliuria pada
diabetes mellitus, serta diare pada bayi atau penderita penyakit kolera). Sebab-sebab
kelebihan cairan tubuh adalah peningkatan asupan cairan (misal pemberian cairan infuse
yang berlebihan) dan penurunan eksresi (misal pada gagal ginjal berat). Mekanisme osmotic
dan nonosmotik akan menjaga air serta homeostatis osmotic cairan ekstrasel. Dua respons
yang berbeda, yaitu respon menyimpan air lewat antidiuresis dan respon mencari air lewat
rasa haus, berfungsi untuk mempertahankan homeostatis. Peningkatan osmolaritas cairan
ekstrasel sebesar 2% dapat memicu rasa haus dan pelepasan hormone antidiuretik (ADH)
hipofisis. Suatu mekanisme yang sedikit lebih tidak sensitive akan memicu pelepasan ADH
nonosmotik dan rasa haus pada saat volume cairan ekstrasel yang beredar menurun sebanyak
10%. Kelainan genetic diabetes insipidus nefrogenik yang ditandai oleh rasa haus ekstrem,
asupan air yang tinggi, dan ketidakmampuan memekatkan urine atau ketidakmampuan
bereaksi terhadap perubahan kecil pada osmolaritas cairan ekstrasel terjadi akibat
ketidakmampuan osmoreseptor ADH di dalam tubulus renal untuk bereaksi terhadap
hormone ADH.
 Gangguan Keseimbangan Air
 Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu keadaan dengan volume cairan tubuh berkurang.
 Deplesi Volume
Deplesi volume adalah keadaan dimana cairan ekstrasel berkurang
 Dehidrasi
Dehidrasi adalah keadaan dimana volume air berkurang tanpa disertai
berkurangnya elektrolit
 Edeme
 Edeme adalah suatu keadaan dengan akumulasi cairan di jaringan interstsium
secara berlebihan akibat penambahan volume yang melebihi kapasitas penyerapan
pembuluh limfe.
 Hiponatremia
Hiponatremia adalah kelebihan cairan relative yang terjadi bila jumlah asupan
cairan melebihi kemampuan ekskresi dan ketidakmampuan menekan sekresi
ADH.
 Hipernatremia
Hypernatremia adalah suatu keadaan dengan deficit cairan relative.
 Isonatremia
Isonatremia dalah suatu keadaan patologis yang tidak menyebabkan gangguan
pada kadar natrium di dalam plasma.

METABOLISME LEMAK

A. Pengertian
Proses Metabolisme Lipid (Lemak)- Lipid (lemak) terdapat dalam semua bagian
tubuh manusia terutama dalam otak. Lipid (lemak) mempunyai peran yang sangat
penting dalam proses metabolisme secara umum. Beberapa peranan biologi dari lipid
sebagai berikut.

1. Sebagai komponen struktur membran.

2. Sebagai lapisan pelindung pada beberapa jasad.

3. Sebagai bentuk energi cadangan.


4. Sebagai komponen permukaan sel yang berperan dalam proses kekebalan jaringan.

5. Sebagai komponen dalam proses pengangkutan melalui membran.

Metabolisme Lemak merupakan proses tubuh untuk menghasilkan energi dari


asupan lemak setelah masuk menjadi sari-sari makanan dalam tubuh. dalam memetabolisme
lemak menjadi energi kita membutuhkan bantuan glukosa dari karbohidrat. karena itu, tubuh
kita cenderung menuntut makan yang manis-manis setelah makan makanan yang kaya akan
lemak. lemak dalam tubuh kita akan masuk ke dalam proses metabolisme setelah melewati
tahapan penyerapan, sehingga bentukan lemak yang memasuki jalur metabolisme lemak
dalam bentukan trigliserida. (trigliserida adalah bentuk simpanan lemak tubuh).

Lipid yang terdapat sebagai bagian dari makanan hewan merupakan campuran lipid
yang sederhana (terpena dan steorida) dan yang kompleks (triasilgliserol, fosfolipid,
sfingolipid, dan lilin) berasal dari tanaman maupun jaringan hewan. Dalam mulut dan
lambung, lipid tadi belum mengalami pemecahan yang berarti. Setelah berada dalam intestin,
lipid kompleks terutama triasilgliserolnya dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak bebas
dan sisa. Enzim lipase diaktifkan oleh hormon epineprin. Enzim ini dibantu oleh garam asam
empedu (terutama asam kholat dan taurokholat) yang disekresikan oleh hati. Fungsi garam
tersebut ialah mengemulsi makanan berlemak sehingga terbentuklah emulsi partikel lipid
yang sangat kecil. Oleh karena itu, permukaan lipid menjadi lebih besar dan lebih mudah
dihirolisis oleh lipase. Enzim ini tidak peka terhadap larutan lemak sempurna. Reaksi
hidrolisisnya berlangsung sebagai berikut.

Reaksi hidrolisisnya :

Berdasarkan reaksi tersebut dapat diketahui bahwa lipase pankreas hanya bisa
menghidrolisis ikatan ester pada atom C nomor 1 dan 3 yang hasilnya asam lemak bebas dan
monoasil gliserol. Dengan bantuan misel-misel garam empedu maka asam lemak bebas,
monoasil gliserol, kolesterol, dan vitamin membentuk sebuah kompleks yang kemudian
menempel (diabsorpsi) pada permukaan sel mukosal. Senyawa-senyawa tersebut selanjutnya
menembus membran sel mukosal dan masuk ke dalamnya. Miselmisel garam empedu
melepaskan diri dan meninggalkan permukaan sel mukosal.

Dalam sel mukosal, asam lemak bebas monoasil gliserol disintesis kembali menjadi
triasil gliserol yang setelah bergabung dengan albumin, kolesterol, dan lain-lain membentuk
siklomikron. Siklomikron tersebut pada akhirnya masuk ke dalam darah, kemudian sampai ke
hati dan jaringan lain yang memerlukannya. Sebelum masuk ke dalam sel, triasil gliserol
dipecah dulu menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh lipoprotein lipase. Katabolisme
adalah proses penguraian dan pembebasan dari zat-zat organik. Asam lemak adalah suatu
senyawa yang terdiri atas panjang hidrokarbon dan gugus karboksilat yang terikat pada
ujungnya. Asam lemak mempunyai dua peranan fisiologi yang penting, yaitu:

1. pembentuk fosfolipid dan glikolipid yang merupakan molekul amfipotik sebagai


komponen membran biologi

2. sebagai molekul sumber energi.

Proses metabolisme lemak sebagai komponen bahan makanan yang masuk ke dalam
tubuh hewan, dimulai dengan proses pencernaannya di dalam usus oleh enzim. Asam lemak
bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak yang kemudian diangkut oleh
pembuluh getah bening. Selanjutnya, lemak disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak).
Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk lesitin yang dihidrolisis oleh
lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol diaktifkan oleh ATP menjadi gliserol fosfat
dan akhirnya mengalami oksidasi, seperti glukosa. Rantai karbon asam lemak diolah di dalam
mitokondria sehingga dihasilkan asetil koenzim yang selanjutnya dapat masuk ke dalam
Siklus Krebs.

B. Jenis-Jenis Lemak

1. Berdasarkan komposisi kimianya lemak terbagi atas tiga,yaitu:

a. Lemak Sederhana

Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol
dan tiga asam lemak.Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin(wax) malam
atau plastisin(lemak sederhana yang padat pada suhu kamar),dan minyak(lemak
sederhana yang cair pada suhu kamar).

b. Lemak Campuran

Lemak Campuran merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa


bukan lemak.Contoh lemak campuran adalah lipoprotein(gabungan antara lipid
dan dengan protein),Fosfolipid(gabungan antara lipid dan fosfat),serta
fosfatidilkolin(yang merupakan gabungan antara lipid,fosfat dan kolin).
c. Lemak Asli (Derivat Lemak)

Derivat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis


lipid.misalnya kolesterol dan asam lemak.Berdasarkan ikatan kimianya asam
lemak dibedakan menjadi 2,yaitu:

2. Berdasarkan Kejenuhannya

a. Asam lemak Jenuh


Asam lemak jenuh, bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh
dan pada umumnya berwujud padat pada suhu kamar.Asam lemak jenuh berasal
dari lemak hewani,misalnya mentega.
b. Asam lemak tidak jenuh
Asam lemak tak jenuh bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh
tubuh dan umunya berwujud cair pada suhu kamar.Asam Lema tidak jenuh
berasal dari lemak nabati,misalnyya minyak goreng.

C. Sumber Lemak
1. Berdasarkan asalnya,sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2,yaitu :
a. Lemak yang berasal daari tumbuhan(lemak Nabati)
Beberapa bahan yang mengandung lemak nabati adalah
kelapa,kemiri,zaitun,kacang tanah,mentega,kedelai,dll.
b. Lemak yang berasal dari hewan( lemak hewani)
Beberapa bahan yang mengandung lemak hewani adalah
daging,keju,susu,ikan segar,telur,dll.

D. Fungsi Lemak

Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia umumnya berbeda-beda


tetapi umumnya berkisar antara 0,5-1gram lemak per 1kg berat badan per hari.Orang
yang tinggal di daerah bersuhu dingin dan orang yang bekerja berat membutuhkan
lemak lebih banyak.Di dalam tubuh kita,lemak memppunyai beberapa fungsi
penting,diantaranya adalah:

1. Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah


2. Sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K
3. Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital(antara lain jantung dan lambung),yaitu sebagai
bantalan lemak
4. Sebagai penghasil energi tertinggi
5. Penahan rasa lapar,karena adanya lemak akan memperlambat pencernaan.Bila
pencernaan terlalu cepat maka akan cepat pula timbulnya rasa lapar.
6. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
7. sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin(khususnya untuk sterol)
8. Sebagai salah satu bahan penyusun empedu,asam kholat (di dalam hati),dan hormon
seks(khususnya untuk kolesterol.Pembawa zat-zat makan esensial

E. Proses Pencernaan Lemak Dalam Tubuh

Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena di tempat tersebut
tidak terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis atau memecah lemak.Pencernaan
lemak terjadi di dalam usus,karena usus mengandung lipase.

Lemak keluar daari lambung masuk ke dalam usus sehingga merangsang hormon
kolesistokinin.Hormon kolesistokinin menyebabkan kantung empedu berkontraksi
sehingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum(usus dua belaas
jari).Empedu mengandung garam empedu yang memegang peranan penting dalam
mengemulsikan lemak.Emulsi Lemak merupakan pemecahan lemak yang berukuran
besar menjadai butiran lemak yang berukuran lebih kecil.ukuran lemak yang lebih kecil
(trigliserida) yang teremulsi akan memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang
dihasilkan dari penkreas.Lipase pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi menjadi
campuran asam lemak dan monoligserida (gliserida tunggal).Pengeluaran cairan
penkreas dirancang oleh hormon sekretin yang berperan dalam meningkatkan jumlah
elektrolit (senyawa penghantar listrik) dan cairan pankreas,serta pankreoenzim yang
berperan untuk merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas.

Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi di usus halus.Pada
waktu asam lemak dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada dinding
usus,keduanya di ubah kembali menjadi lemak (trigliserida dengan bentuk partikel-
partikel kecil(jaringan lemak.Saar dibutuhkam,timbunan lemak tersenit akan diangkut
menuju hati

F. Oksidasi β (Beta) dan Sintesis Asam Lemak


Oksidasi β (Beta) Saat tubuh dalam keadaan lapar/puasa dan tidak ada asupan makanan,
tubuh mampu menggunakan lemak sebagai sumber energi menggantikan karbohidrat.
Lemak-lemak di dalam tubuh akan dipecah menjadi asam lemak yang selanjutnya akan
didegradasi melalui oksidasi α (alfa) dan oksidasi β (beta). Oksidasi α akan memecah asam
lemak menjadi molekul dengan 1 atom C, sedangkan oksidasi β memecah asam lemak
menjadi molekul dengan 2 atom C..

Oksidasi β merupakan jalur utama dari degradasi asam lemak. Langkah-langkah reaksi beta
oksidasi adalah :

 Proses dehidrogenasi asil lemak-KoA dengan enzim asilKoA dehidrogenase


menghasilkan senyawa enoil-KoA. Pada reaksi ini FAD sebagai koenzim
direduksi menjadi FADH2.
 Ikatan rangkap pada enoil-KoA dihidrasi menjadi hidroksiasil-KoA oleh
enzim enoil Ko-A hidratase.
 Hidroksiasil Ko-A dioksidasi menjadi ketoasil-KoA menggunakan enzim β
hidroksiasil-KoA dehidrogenase. Pada reaksi ini NAD sebagai koenzim
direduksi menjadi NADH.
 Reaksi tahap akhir dimana β hidroksiasil-KoA bereaksi dengan KoA bebas
menghasilkan asetil-KoA dan sisa asam lemak, reaksi tersebut karena
aktivitas enzim asetilKoA asiltransferase.
 Asetil-KoA akan lepas dan meninggalkan sisa asam lemak yang akan
dipotong-potong lebih lanjut menjadi asetil-KoA yang lain.
Oksidasi beta adalah proses pemecahan asam lemak menjadi asetil KoA, yang akan
diproses lebih lanjut menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Proses
pemecahan/degradasi asam lemak pada eukariotik terjadi di mitokondria, jadi asam
lemak yang ada di sitoplasma harus dibawa ke mitokondria dulu agar dapat
berlangsung oksidasi beta. Asam lemak yang terdapat pada sitoplasma harus
diaktivasi terlebih dahulu menjadi asil lemak-KoA sebelum masuk mitokondria. Asil
lemak-KoA tidak dapat begitu saja menembus membran mitokondria, molekul
tersebut harus dibawa oleh pembawa (karier) yang disebut karnitin. Asil lemak-KoA
akan berikatan dengan karnitin membentuk asil lemak karnitin dan menembus
membrane mitokondria.
Asil lemak yang telah masuk mitokondria kemudian akan menjalani Beta
Oksidasi, dengan langkah-langkah sederhana sebagai berikut :
 Asil lemak-KoA akan diubah menjadi enoil-KoA oleh enzim asil-KoA
dehydrogenase
 Enoil-KoA kemudian diubah menjadi hidroksiasil-KoA oleh enzim enoil-KoA
hidratase
 Hidroksiasil-KoA diubah menjadi ketoasil-KoA oleh enzim hidroksiasil-KoA
dehidrogenase
 Ketoasil-KoA kemudiaan akan dipotong menjadi asetilKoA dan sisa asam
lemak
 Asetil-KoA akan lepas dan masuk siklus krebs untuk menghasailkan energi,
sedangkan sisa asam lemak akan mengulangi reaksi dari awal agar dapat
menghasilkan asetil-KoA lainnya.

G. Badan Keton dan Kolesterol


Badan Keton Ketika asetil KoA melebihi kapasitas penerimaan dari siklus krebs
(defisiensi oksalat asetat) ia diubah menjadi badan keton. Konversi ke glukosa melalui
gluconeogenesis tidak dimungkinkan. Secara khusus kelebihan asetil KoA
berkondensasi menjadi dua molekul asetil KoA membentuk asetil-KoA. Mulai dari
asetil-KoA, enzim menghasilkan asetoasetat (salah satu dari tiga badan keton) yang
dapat diubah menjadi 3-hidroksiburat, atau dengan dekarboksilasi, dapat diubah menjadi
aseton (dua badan keton lainnya). Badan keton yang terbentuk dapat digunakan oleh
tubuh dalam kondisi ekstrim sebagai sumber energi alternatif.
Oksidasi asam lemak pada jumlah atom karbon ganjil, jika jumlah atom karbon asam
lemak ganjil pada akhirnya diperoleh molekul propionil-KoA dengan 3 atom karbon.
Propionil-KoA di hadapan biotin adalah karboksilasi dan diubah menjadi D-
metilmalonil-KoA. Dengan epimerase, D metilmalonil KoA akan ditransformasikan
menjadi L metilmalonil KoA. L metilmalonil KoA oleh mutase dan dengan adanya
cyanocoballamin (vitamin B12) akan ditransformasikan menjadi suksinil KoA
(perantara siklus krebs).
Suksinil KoA dapat digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam berbagai
proses metabolism seperti gluconeogenesis. Oleh karena itu, dari propionil KoA, tidak
seperti asetil KoA, dimungkinkan untuk mensintesis glukosa.
H. Metabolisme Asam Lemak Tak Jenuh
Dalam tubuh, asam lemak jenuh, selain diperoleh dari makanan, juga dapat disintesis
dari asam lemak jenuh. Proses dikatalisis oleh serangkaian enzim yang dikenal sebagai
sistem desaturasi asam lemak, yang terdapat pada mikrosom. Ikatan rangkap yang
pertama selalu terbentuk di antara atom C-9 dan atom C-10. Pada mammalia sistem
enzim desaturasi hanya bekerja pada asam-asam lemak dengan 16 atau atom C. Asam
lemak monoenoat (monounsaturated: asam lemak dengan 1 ikatan rangkap) tersebut
selanjutnya dapat pula disintesis, dengan sistem enzim yang sama, menjadi asam lemak
polienoat, dengan penambahan satu atau beberapa ikatan rangkap lagi.
Ikatan rangkap kedua dan seterusnya tersebut, pada hewan selain terbentuk kearah
gugus karboksil, dengan jarak 3 atom C dari ikatan rangkap yang sebelumnya (pada
tumbuh-tumbuhan, penambahan ikatan rangkap dapat terjadi karah gugus karboksil
maupun kearah atom C-Ȧ). Akibatnya, selalu terbentuk asam polienoat dengan pola sbb:
CH3 .......- C = C - C – C = C -..... COOH. Ikatan rangkap yang terbentuk juga selalu
dalam konfigurasi cis. Dengan kombinasi antara proses desaturasi dan pemanjangan
rantai dapat terbentuk berbagai asam polienoat dengan panjang rantai yang berbeda-
beda. Contoh: sistem nomeklatur (pemberian nama) asam-asam lemak. Asam-asam
lemak dari suatu seri pada desaturasi dan pemanjangan rantai selalu menghasilkan
asamasam lemak dari seri yang sama. Sebaliknya, asam-asam lemak dari seri yang satu
tidak dapat berubah menjadi asarn-asam lemak dari seri yang lain. Karena mammalia
hanya dapat mensintesis asam lemak jenuh dengan jumlah atom C > 16, dan karena
ikatan-ikatan rangkap berikutnya selalu terbentuk ke arah gugus karboksil, maka
mammalia tidak dapat mensintesis asam-asam lemak dari seri Ȧ < 7.15 Asam lemak
terbagi dua yaitu asam lemak jenuh dan tidak jenuh (esensial). Asam lemak jenuh adalah
rantai karbon yang tidak mengandung ikatan rangkap, contohnya asam lemak butirat,
asam lemak kaproat, asam lemak palmitat, asam lemak stearat, asam lemak kaprilat,
asam lemak kaprat, asam lemak laurat, asam lemak miristat, asam lemak stearat. Asam
lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai karbonnya
berupa ikatan tunggal (jenuh)
Karakteristik asam lemak jenuh (12-24 ºC) pada suhu kamar bentuk padat sedangkan
(1-2 ºC) bentuk cair, lemak jenuh banyak ditemukan pada hewan. Lemak jenuh tidak
memiliki ikatan ganda antara atom karbon dalam rantai asam lemak. Lemak jenuh
meningkatkan LDL dalam aliran darah dan meningkatkan kadar kolesterol. Asam lemak
tidak jenuh adalah asam lemak yang mengandung atau mempunyai ikatan rangkap lebih
dari satu dan mengandung asam esensial yaitu asam yang tidak dapat di sintesiskan
dalam tubuh contohnya asam oleat, asam linoleat, asam linolena, asam arakidonat.
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai
karbonnya
Karakteristik asam lemak tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap. Asam lemak tak
jenuh biasanya dijumpai pada lemak nabati atau tumbuhan. Asam lemak tak jenuh ini
masih dibedakan lagi menjadi dua kelompok besar yaitu: a). Asam tak jenuh
tunggal/Monounsaturated fatty acids (MUFAs), dimana ikatan ikatan rangkapnya hanya
satu. b). Asam tak jenuh ganda/Polyunsaturated fatty acids (PUFAs) dimana ikatan
rangkapnya lebih dari satu. (kehilangan hidrogennya bias 4,6,8 atau kelipatan 2
selanjutnya). PUFAs dibedakan lagi menjadi dua bagian besar yaitu : a). Asam lemak
Omega-6 Cis b). Asam lemak Omega-3 Cis16
I. Sintesis Asam Lemak
Jalan yang tampak untuk mensintesis asam lemak berbeda sekali dari Jalan
oksidasinya. Senyawa yang digunakan untuk menambah panjang rantai asam lemak
adalah malonil-KoA, yang disiintesis dari asetil-KoA. Pada hewan tingkat tinggi sintesis
asam lemak terutama terjadi dalam hati, jaringan adiposa dan dalam kelenjar susu. Di
tingkat sel pembentukan asam lemak berlangsung dalam sitosol, sebaliknya pada
oksidasi asam lemak terjadi pada mitokondria. Asam sitrat dan karbondioksida
merupakan senyawa yang penting pada biosintesis asam lemak, kemungkinan besar
kedua senyawa di atas bertindak sebagai katalisator. Setelah berakhirnya reaksi, CO2
yang mula-mula terlibat di dalamnya, tidak terdapat dalam asam lemak yang dibentuk.
Enzim yang mengkatalisis biosintesis asam lemak merupakan enzim kompleks yang
terdiri dari tujuh protein. Tahapan Sintesis Asam Lemak sebagai beikut :
1). Pengangkutan asetil-KoA ke dalam sitoplasma Asetil-KoA yang terdapat dalam
mitokondria berasal dari tiga sumber yaitu:
 dekarboksilasi asam piruvat,
 degradasi asam amino dan
 β-oksidasi asam lemak. Senyawa beratom C dua buah diatas tidak dapat keluar
menembus dinding mitokondria untuk menuju ke Sitosol tempat
berlangsungnya sintesis asam lemak. Asetil-KoA itu dapat keluar dari
mitokondria dengan Jalan mengubah senyawa tersebut menjadi asam sitrat
atau diangkut oleh karnitin. Baik asilkarnitin maupun asam sitrat dapat
menembus dinding mitokondria dan kemudian terurai lagi menjadi bagian-
bagian.

2) Pengubahan asetil-KoA menjadi malonil-KoA

Satuan yang memperpanjang rantai pada biosentesis asam lemak adalah


malonil-KoA. Pembentukan senyawa ini dikatalisis oleh enzim asetil-KoA
karboksilase yang membutuhkan biotin, CO2 dan ATP.

3) Transfer gugus asil ke kompeks enzim

Senyawa yang bertindak sebagai pemula rantai asam lemak adalah asetil-KoA.
Senyawa aktif yang beratom C sebanyak dua buah ini di kait oleh ACP yang
selanjutnya di tempelkan ke enzim β-ketoasil-ACP sintas.

4) Gugus malonil terikat pada ACP

Malonil-KoA, yang dibentuk melalui reaksi karboksilasi asetil-KoA,


selanjutnya di kait oleh ACP. Malonil-S-KoA +HS-ACP, malonil-S-ACP+KoA-
SH dengan bantuan ACPmalonil transferase.

5) . Reaksi kondensasi

Setelah kedua gugus yang akan bereaksi yaitu asetil dan malonil berada pada
kompleks enzim maka terjadilah reaksi kondensasi

6) Dehidrasi

Senyawa yang terbentuk pada reaksi reduksi di atas didehidrasi pada tahap ini.
Senyawa yang terbentuk tidak jenuh pada atom C α dan β, ikatan gandanya adalah
trans dan dinamakan asil-S-ACP tak jenuh.

7) Reaksi reduksi kedua

Enzim enoil-ACP reduktase (NADPH) mereduksi krotonil-SACP menjadi


butiril-S-ACP. Senyawa yang masih tetap terkait pada kompleks melalui kait 4’
fosfopantenin kemudian dipindahkan ke enzim sintase. Oleh karena itu maka ACP
menjadi bebas dan dapat mengkait malonil-KoA berikutnya. Senyawa ini
kemudian direaksikan dengan butiril-S-sintase dan berlangsunglah siklus sintesis
yang kedua melalui urutan dan mekanisme reaksi yang sama, terjadilah siklus-
siklus biosintesis berikut, sehingga tercapai panjang asam lemak tertentu. Pada
biosintesis asam palmitat maka siklus yang dilalui ada sebanyak 7 kali. Hasil
sintesis yang terakhir adalah palmitoil-S-ACP yang dibebaskan dari ACP- nya
melalui reaksi hidrolisis dengan bantuan enzim tioesterase. Gugus palmitoil yang
terikat pada ACP bisa langsung dipindahkan pada HS-KoA menjadi palmitoil –
KoA dan apabila bereaksi dengan asam fosfatidat akan membentuk fosfolipida.
Pada umumnya jasad hidup mensitesis asam lemak hanya sampai C16 saja

J. Gangguan Klinis
Kelainan dan gangguan klinis pada metabolisme lemak antara lain :
1. Wolman Penyakit Wolman adalah gangguan yang dihasilkan ketika jenis
spesifik pada kolesterol dan gliserida menumpuk di jaringan, gangguan ini
disebabkan pembesaran limpa dan hati. Penyimpanan kalsium pada kelenjar
adrenalin membuat mereka lebih keras, dan diare lemak (steatorrhea) juga
terjadi. Bayi dengan penyakit Wolman biasanya meninggal dalam usia 6 bulan.
2. Cerebrotendinous Xanthomatosis Terjadi ketika cholestanol, produk pada
metabolisme kolesterol, menumpuk pada jaringan. Gangguan ini segera
megakibatkan gerakan yang tidak terkoordinasi, dementia, katarak, dan
perkembangan lemak (xanthomas) pada tendon. Gejala-gejala kelumpuhan
sering muncul setelah usia 30 tahun. Jika mulai lebih awal, obat chenodiol
membantu mencegah perkembangan penyakit ini, tetapi tidak dapat
membatalkan kerusakan apapun yang terjadi.
3. Sitosterolemia Lemak dari buah-buahan dan sayuran menumpuk di darah dan
jaringan. Pembentukan lemak menyebabkan atherosclerosis, sel darah merah
yang tidak normal, dan penyimpanan lemak pada tendon (xanthomas).
Pengobatan terdiri dari pengurangan asupan makanan yang kaya akan lemak
tumbuhan, seperti minyak sayur, dan menggunakan resin cholestyramine.
4. Gaucher‟s Glucocerebroside, yang menghasilkan metabolisme lemak,
menumpuk di jaringan. Penyakit gaucher adalah lipidosis yang paling sering
terjadi. Penyakit tersebut paling umum pada orang-orang yahudi Ashkenazi
(eropa timur). Penyakit gaucher menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan
pewarnaan coklat pada kulit. Penumpukan glucocerebroside pada mata
menyebabkan bercak kuning yang disebut pingueculae akan terlihat.
Penumpukan pada tulang rawan bisa menyebabkan nyeri dan menghancurkan
tulang. Kebanyakan orang mengalami penyakit gaucher jenis 1, bentuk kronis,
yang menghasilkan pembesaran hati dan limpa dan kelainan tulang.
5. Tay-Sach
Ganglioside, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk pada jaringan.
Penyakit tersebut paling sering terjadi asli yahudi di eropa timur. Pada usia yang
sangat dini, anak dengan penyakit ini menjadi semakin lambat dan tampak
mengalami sifat otot yang terkulai. Terbentuk kejang diikuti kelumpuhan,
dementia, dan kebutaan. Anak ini biasanya meninggal di usia 3 atau 4 tahun.
Penyakit tay-sachs bisa diidentifikasikan pada janin dengan contoh chorionic
villus atau amniocentesis. Penyakit ini tidak dapat diobati atau disembuhkan.
K. Pemeriksaan Laboratorium
1. LDL (Low Density Lipoprotein)
Ada dua tipe kolesterol utama, yakni high density lipoprotein (HDL) dan low
density lipoprotein (LDL). Lipoprotein sendiri tersusun atas lemak dan protein dan
berfungsi sebagai transportasi untuk mengangkut kolesterol di dalam tubuh. LDL
dicap sebagai kolesterol jahat. LDL mengangkut kolesterol menuju pembuluh darah
arteri—menyebabkan adanya penumpukan kolesterol di dinding pembuluh darah
dan dapat menimbulkan plak (aterosklerosis). Adanya plak ini dapat menurunkan
aliran darah ke otot jantung (penyakit jantung koroner), otot di kaki (penyakit
jantung perifer), atau sumbatan arteri tiba-tiba di otak atau jantung, menyebabkan
stroke atau serangan jantung. Karena meninjau fungsinya, kadar LDL yang lebih
sedikit akan lebih baik untuk kesehatan yang baik adalah 130 mg/dL. Perubahan
gaya hidup dan asupan makanan merupakan dua cara utama dalam mencegah atau
menurunkan kadar kolesterol LDL. Percobaan diet yang rendah lemak, aktivitas fisik
aerobik yang teratur, menjaga berat badan ideal, dan mengecilkan lingkar pinggang
secara bertahap merupakan langkah pertama yang sangat penting untuk menurunkan
LDL. Beberapa obat-obatan yang dapat menurunkan kolesterol, seperti statin. Pada
beberapa kasus yang jarang, LDL tinggi merupakan kondisi genetik yang diturunkan
di dalam garis keluarga. Kondisi ini disebut hiperkolestrolemia keluarga (tingginya
kolesterol dalam darah yang berjalan di keluarga) yang disebabkan oleh adanya
mutasi genetik yang menurunkan kemampuan hati untuk membantu membereskan
kolesterol yang berlebih. Fenomena tersebut dapat menyebabkan serangan jantung
atau stroke, di usia muda sekalipun
2. HDL (High Density Lipoprotein)
HDL berperan dalam pengangkutan kolesterol dari seluruh tubuh ke dalam hati.
Karena itu, HDL dapat mencegah pembentukan plak di pembuluh darah, melindungi
arteri, dan melindungi diri dari ancaman penyakit jantung serta pembuluh darah
(seperti aterosklerosis). Akibat fungsinya, HDL sering dianggap sebagai kolesterol
baik. Semakin tinggi kadar HDL dalam tubuh, semakin baik. Angka ideal HDL
dalam tubuh adalah 55 mg/dL untuk wanita dan 45 mg/dL bagi pria. Semakin tinggi
angka HDL, semakin rendah risiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan stroke.
Meskipun HDL umumnya ditentukan oleh faktor genetik, ada tiga cara utama untuk
meningkatkan HDL:
 Berhenti merokok
 Membiasakan diet yang baik untuk kesehatan jantung, seperti rendah lemak
dan tinggi serat c. Aktivitas fisik aerobik juga memiliki efek yang baik untuk
HDL. Jika ada kesulitan dalam berolahraga, carilah teman untuk menemani
dan memberikan motivasi untuk terus bergerak dan aktif.

Anda mungkin juga menyukai