AHMAD ROOSYIKH
3019041009
AHMAD ROOSYIKH
3019041009
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul "
Intervrensi Aromaterapi Mawar Untuk Mengatasi Tingkat Kecemasan
(Ansietas) Pada Pasien Pre Oprasi Fraktur ". Dalam Menyusun Karya Tulis
Ilmiah ini, saya telah di bimbing baik oleh para dosen pembimbing dan mendapat
banyak dukungan dari berbagai pihak. Oleh karna itu sebagai bentuk rasa syukur
saya ucapkan terima kasih kepada :
Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
masukan sangat diharapkan untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya.
Semoga bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah
SWT. Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini memberikan wawasan
tentang intervensi Aromaterapi Mawar terhadap tinkat kecemasan (Ansietas) pada
pasien fraktur
ABSTRAK
Ahmad Roosyikh
Ahmad Roosyikh
This study aims to describe the effect of giving rose aromatherapy on changes in
anxiety disorders (anxiety) in preoperative fracture patients. The subjects used in
this study were 2 patients with the same case, namely fractures with inclusion and
exclusion criteria. research instrument using observation (observation) and
interviews. Data analysis is done in a way that collects data and then puts it
forward with facts and then compares it with existing theory. Based on the data
from the assessment on client 1 (AK) and client 2 (MS) it was found that the
problems that arise in clients with preoperative extremity fractures and affect
anxiety are related to lack of exposure to information. Implementation carried out
on clients with anxiety nursing problems. The results showed that there was a
decrease in the anxiety scale of the client. The nursing problems that emerged had
been partially resolved, and there was enthusiasm from the client to be optimistic
about the success of the surgery to be performed.
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................iv
KATA PENGANTAR...................................................................................v
HALAMAN PUBLIKASI.............................................................................vi
SURAT PERNYATAAN..............................................................................vii
ABSTRAK....................................................................................................viii
ABSTRAC......................................................................................................ix
DAFTAR ISI...................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................3
C. Tujuan Studi Kasus...............................................................................3
D. Manfaat Studi Kasus.............................................................................4
A. Hasil......................................................................................................29
B. Pembahasan..........................................................................................36
A. Kesimpulan...........................................................................................39
B. Saran.....................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
JURNAL
BAB I
PNDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, baik yang bersifat total atau sebagian
yang disebabkan oleh trauma fisik, kekuatan sudut, tenaga, keadaan tulang, dan
jaringan lunak (Price & Wilson, 2006). Keluhan utama yang sering ditemukan
pada pasien fraktur adalah nyeri (Helmi, 2013).
Menurut badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) tahun 2020
memaparkan bahwa kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian yang
masuk 10 besar dan merupakan penyebab kematian teratas pada penduduk usia
remaja di dunia dan jika tidak segera ditangani dengan serius akan semakin
meningkat pada perkiraan pada tahun 2030 kecelakaan lalu lintas dan penyebab
kematian 5 di dunia. Terdapat 5,6 juta orang meninggal dunia dan 1,3 juta orang
menderita fraktur akibat kecelakaan lalu lintas (Andri dkk, 2020).
Menurut riskesdas pada tahun 2018 dari sekian banyak kasus fraktur di indonesia.
Fraktur pada ekstremitas bawah akibat kecelakaan memiliki angka yang paling
tinggi diantara fraktur lainnya yaitu sekitar 67,9%. Dari 92.976 orang dengan
kasus fraktur ekstremitas bawah akibat kecelakaan, 19.755 orang mengalami
penyakit fraktur pada femur, 14.030 orang mengalami penyakit fraktur cruris,
3.775 orang mengalami penyakit fraktur tibia, 970 orang mengalami fraktur pada
tulang-tulang kecil di kaki dan 337 orang mengalami penyakit fraktur fibula
(riskesdas, 2018). Hasil riset kesehatan dasar tahun 2019 juga menyebutkan
bahwa kejadian kecelakaan lalu lintas di wilayah jawa tengah sebanyak 6,2%
mengalami penyakit
1 Universitas Faletehan
2
fraktur (andri dkk, 2019). Rumah, menjadi lingkungan yang mengambil peranan
penting dalam pengendalian cedera, dimana pada tahun 2018.
Hasil riset kesehatan dasar tahun 2018 menyatakan bahwa prevalensi kasus yang
dialami cedera pada anggota tubuh gerak sebesar 67,4%, sedangkan prevalensi
kejadian saat cedera patah tulang di provinsi Banten sebesar 5,96% mengalami
peningkatan dibandingkan dengan hasil riset kesehatan dasar tahun 2013
(kementerian kesehatan RI, 2018). Berdasarkan data yang diperoleh dari buku
registrasi selama 3 bulan berawal dari bulan Februari sampai akhir April tahun
2021 di ruang IBS RSUD Sanjiwani Gianyar didapatkan sebanyak 47 kasus patah
tulang yang telah dilakukan tindakan pembedahan di ruang IBS RSUD Sanjiwani
Gianyar
Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar yang berkaitan
dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki
obyek yang spesifik. Kecemasan dialami secara subjektif dan dikomunikasikan
secara interpersonal.
Kecemasan adalah suatu perasaan tidak santai yang samar-samar karena tidak
nyamanan atau rasa takut yang disertai suatu respons atau suatu perasan takut
akan terjadi sesuatu yang disebabkan oleh antisipasi bahaya. Hal ini merupakan
sinyal yang menyadarkan bahwa peringatan tentang bahaya yang akan datang dan
memperkuat individu mengambil tindakan menghadapi ancaman (Fitria, 2013).
Insiden patah tulang (fraktur) femur di indonesia adalah yang paling sering terjadi
yaitu sebesar 39%, setelah diikuti fraktur humerus 15%, fraktur tibia dan fibula
(11%), dimana karena penyebab terbesar fraktur femur adalah kecelakaan lalu
lintas, disebabkan oleh kecelakaan mobil, motor, atau kendaraan rekreasi 62,6%
dan jatuh 37,3% dan mayoritas adalah pria 63,8%. Puncak distribusi usia pada
fraktur femur adalah pada usia dewasa (15 - 34 tahun) dan orang tua diatas 70
tahun.
Universitas
3
bahan cairan tanaman yang mudah menguap atau dikenal sebagai minyak
essensial
Universitas
4
Manfaat minyak atsiri yang dihasilkan oleh mahkota bunga mawar sebagai aroma
terapi yang bersifat menenangkan, meningkatkan mood bila dicampur minuman
seperti teh dan juga dapat digunakan sebagai antiseptic pembunuh jamur candida
albican yulianingsih, 2008.
Cara kerja dari aromaterapi itu sendiri yaitu ketika wewangian diberikan melalui
reseptor penciuman, kemudian akan membentuk pesan neurologis yang akan
disampaikan ke otak melalui sitem limbik dan menyebabkan otak itu untuk
menghasilkan neurotransmitter seperti endorphin, dimana manfaat dari endorphin
ini adalah mengurangi rasa sakit dan menimbulkan rasa nyaman (snyder, 2016)
Berdasarkan latar belakan yang telah diuraikan diatas, penulis telah menyusun
karya tulis ilmiah dengan judul “ intervrensi pemberian aromaterapi mawar untuk
menurunkan tingkat kecemasan (ansietas) pada pasien fraktur di ruang bedah
RSUD dr drajat prawiranegara tahun 2022”
B. Rumusan masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Universitas
5
1. Masyarakat
2. Profesi Keperawatan
3. Penulis
Universitas
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengkajian
Pengkajian di mulai sejak klien masuk ke rumah sakit dan di teruskan sampai
klien pulang. Pengkajian saat klien masuk merupakan data besar untuk
mengindentifikasi masalah klien, sedangkan pengkajian selanjutnya merupakan
monitor dari status kesehatan klien yang berfungsi untuk mengidentifikasi
masalah dan komplikasi yang baru timbul. Data dapat dikumpulkan dari berbagai
sumber. (Mahyar dkk, 2018).
5 Universitas
6
a. Anammnesa
1) Identifikasi klien
2) Keluhan utama
3) Riwayat kesehatan individu
4) Riwayat kesehatan keluarga
b. Pemeriksaan Fisik
Universitas
7
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau
tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Dan di dampingi
oleh rasa trauma
2. Diagnosa
a. Pengertian Diagnosa
Universitas
8
3. Perencanaan
Traupetik
Universitas
9
Edukasi
Kolaborasi
Universitas
1
hiperglikemia,hipoglikemia atau
perburukan kondisi
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap penilaian atau tahap perbandingan yang sistematik dan
terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan
dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan
lainnya.
Universitas
1
B. Konsep Fraktur
1. Definisi
Fraktur merupakan gangguan dari kelangsungan yang normal dari suatu tulang.
Jika terjadi fraktur, maka jaringan yang lunak di sekitarnya juga sering kali
terganggu. Radiografi (sinar-x) dapat menunjukkan keberadaan cedera tulang,
tetapi tidak bisa menunjukkan otot atau pita jaringan ikat yang menghubungkan
ke tulang (lagamen) yang robek, saraf yang putus, atau pembuluh darah yang
pecah sehingga dapat menjadi komplikasi pada saat pemulihan pasien..
Fraktur adalah suatu kondisi yang terjadi ketika kesempurnaan dan kekuatan dari
tulang yang mengalami suatu kerusakan yang disebabkan oleh penyakit yang
menyerang (invasive) atau suatu proses biologis yang merusak jaringan
2. Etiologi
Tekanan yang berlebihan atau trauma yang langsung pada tulang menyebabkan
adanya suatu retakan sehingga mengakibatkan kerusakan pada salah satu otot dan
jaringan. Kerusakan salah satu otot dan jaringan akan menyebabkan pendarahan,
edema, dan hematoma. Lokasi retak mungkin hanya retakan atau patah pada
tulang, tanpa memindahkan tulang manapun. Fraktur yang tidak terjadi
disepanjang tulang bisa disebut sebagai fraktur yang tidak sempurna sedangkan
fraktur yang terjadi pada semua tulang yang patah dikenal sebagai fraktur lengkap
Penyebab fraktur dapat dibedakan menjadi:
A. Cedera traumatik pada tulang dapat disebabkan oleh :
Universitas
1
2) Cedera tidak langsung adalah pukulan langsung berada jauh dari lokasi
benturan, misalnya jatuh dengan tangan berjulur sehingga menyebabkan
fraktur klavikula
3) Fraktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak
B. Fraktur patologik kerusakan tulang akibat proses penyakit dengan trauma minor
mengakibatkan :
Universitas
1
3. Manifestasi Klinis
Universitas
1
5. Pathway
5. Pemeriksaan penunjang
Universitas
1
Aromaterapi yang artinya terapi dengan memakai minyak esensial yang ekstrak
dan unsur kimianya diambil dengan utuh. Aromaterapi merupakan bagian dari
pengobatan ilmu herbal (herbalisme) (poerwadi, 2006, hlm. 1). Sedangkan
menurut sharma (2009, hlm. 7) aromaterapi yang berarti proses pengobatan
menggunakan wangi-wangian. Istilah ini mengahrah pada penggunaan minyak
esensial dalam proses penyembuhan holistik bertujuan untuk memperbaiki
kesehatan dan kenyamanan emosional dan dalam pengembalian keseimbangan
badan. Terapi komplementer, seperti homoeopati, aromaterapi dan akupuntur
harus dilakukan seseiring mungkin dengan pengobatan konvensional (jones,
2006).
Universitas
1
nyeri otot dan sendi
Universitas
1
3. Tujuan
a. Antidepresan
b. Menurunkan tekanan darah
c. Mampu mengatasi insomnia
d. Mengatasi migraine
e. Memberikan ketenangan saraf
f. Menurunkan kesedihan, stres
g. Menurunkan kecemasan
h. Sebagai antioksidan
4. Manfaat
a. Melancarkan sirkulasi peredaran darah
b. Melancarkan sistem fungsi saraf
Universitas
1
5. Indikasi
a. Klien dengan hipertensi
b. Klien dengan cemas menjelang tindakan operasi
c. Klien dengan insomnia
d. Klien dengan nyeri
e. Klien dengan migrain
6. Kontra Indikasi
a. Ruam
b. Sakit kepala
c. Reaksi alergi
d. Iritasi kulit
e. Mual
7. Prinsip
a. Pemberian aromaterapi diberikan pada saat pasien mengalami tingkat
b. Kecemasan pre operasi
c. Pemberian aromaterapi selama 15 menit
d. Dalam merencanakan pemberian aromaterapi mawar perhatikan ada atau
tidaknya alergi terhadap aromaterapi yang diberikan.
e. Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan aromaterapi yaitu belakang
telinga, dahi dan di atas hidung
Universitas
1
D. Konsep Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan
Menurut Stuart ( 2012 ) Kecemasan Merupakan Kondisi Jiwa Atau Pikiran Yang
Penuh Dengan Ketakutan Dan Kekhawatiran Akan Apa Yang Mungkin Terjadi,
Baik Berkaitan Dengan Permasalahan Maupun Hal - Hal Yang Aneh. Biasa
Umumnya Akan Kecemasan Yaitu Perasaan Tertekan Dan Tidak Tenang, Serta
Berpikiran Kacau. Hal Ini Sangat Berpengaruh Pada Tubuh Dan Kondisi
Psikologis, Hingga Tubuh Dirasa Menggigil, Lingkungan Tidak Nyaman,
Gelisah, Menimbulkan Banyak Keringat, Jantung Berdegup Cepat, Lambung
Terasa Mual, Tubuh Terasa Lemas, Kemampuan Berproduktivitas Berkurang,
Hingga Banyak Orang Yang Melarikan Diri Kedalam Imajinasi Sebagai Bentuk
Terapi Sementara.
a. Kecemasan Ringan
b. kecemasan sedang
c. Kecemasan Berat
Universitas
2
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan penelitian artinya bermakna sebagai suatu proses pengumpulan data atau
analisis data. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan
metode studi kasus. Penelitian deskriptif kesehatan adalah suatu metode penelitian
yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran dengan suatu
keadaan secara objektif (setiadi, 2013:67).
Penelitian ialah suatu masalah keperawatan dengan batasan terperinci, dan memiliki
pengambilan data atau pengumpulan data yang mendalam, menyertakan berbagai
sumber informasi. Penelitian studi kasus di batasi oleh waktu dan tempat, serta kasus
yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas atau individu.
Penelitian ini salah satu metode penelitian yang cocok yang digunakan dengan
pokok pertanyaan yang berkaitan dengan "bagaimana” dan "mengapa" salah satu
fokus penelitiannya terletak pada peristiwa kejadian masa kini di dalam konteks
kehidupan manusia, dan penelitian hanya memiliki kecil peluang atau tidak sama
sekali untuk memiliki mengontrol peristiwa yang akan diselidiki. Dan yang unik dari
studi kasus ini adalah kemampuannya untuk berhubungan berbagai jenis bukti (multi
sumber bukti) yaitu dokumen, peralatan, wawancara dan observasi.
Penelitian studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi masalah asuhan
keperawatan klien dengan pre operasi fraktur ekstermitas dalam mengurangi rasa
cemas (ansietas). Klien di observasi dilaksanakan selama 1 hari di ruang bedah
RSUD drajat prawira negara.
2 Universitas
2
Pada subjek ini menjelaskan tentang penelitian kasus yang akan di teliti. Penelitian
ini menggunakan 2 pasien dengan kasus yang sama yaitu patah tulang (fraktur)
dengan kriteria inklusi dan ekslusi
1. Kriteria Inkulsi
2. Kriteria Ekslusi
C. Fokus Studi
Dalam studi kali ini akan berfokus tentang penelitian asuhan keperawatan ansietas
dengan kasus fraktur. Menggunakan pemberian aromaterapi mawar untuk
mengurangi rasa cemas (ansietas)
D. Definisi Oprasional
a. Pemberian aromaterapi mawar ialah pemberian obat non farmakologi yang di
pakai dengan cara mengoleskan ke bagian tubuh di daerah dada, belakang
telinga, leher, di bawah hidung, dan di dahi. Selama 10-15 menit selama 2 kali
sehari kepada pasien ansietas kasus fraktur
b. Kecemasan adalah suatu kondisi gelisah di sebabkan perasaan tidak baik karena
hal tertentu. Menurut lestari (2015), ansietas merupakan pengertian kecemasan
sebagai berikut : ansietas adalah suatu respons emosional seseorang individu
yang disebabkan oleh alam bawah sadar dan belum diketahui secara khusus
faktor penyebabnya. Ansietas merupakan kondisi emosi dan dari seseorang
tanpa ada objek yang spesifik sehingga orang itu merasakan suatu perasaan was-
was (khawatir) seolah-olah ada sesuatu yang tidak baik-baik saja akan terjadi
dan pada
Universitas
2
umumnya disertai gejala-gejala aktivitas tubuh secara tidak sadar atau setengah
sadar. Otonomik yang berlangsung beberapa waktu. Sekala kecemasan kurang
dari 14 tidak ada kecemasan, 15-20 kecemasan ringan, 21-27 kecemasan sedang,
28-41 kecemasan berat, 42-56 kecemasan sangat berat
Pengambilan data di lokasi RSUD dr. Dradjat prawiranegara - serang, banten. Save
edit klaim alamat ini. Alamat lokasi : jalan rumah sakit no. 1, serang, banten 42112,
indonesia dari bulan febbuari
Menjelaskan apa saja alat yang digunakan dalam pengumpulan data dan inforrmasi,
dan bagaimana cara mengaplikasikan alat tersebut alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan informasi menggunakan yaitu dengan cara pengamatan
(observasi), penulisan menggunakan alat tulis, dan wawancara tanya jawab.
1. Pengamatan (Observasi)
2. Penulisan
Universitas
2
4. Sekala Kecemasan
no Pertanyan 0 1 2 3 4 5
1 Perasaan Ansietas
- Cemas
- Firasat Buruk
- Takut Akan Pikiran Sendiri
- Mudah Tersinggung
2 Ketegangan
- Merasa Tegang
- Lesu
- Tak Bisa Istirahat Tenang
- Mudah Terkejut
- Mudah Menangis
- Gemetar
- Gelisah
3 Ketakutan
- Pada Gelap
- Pada Orang Asing
- Ditinggal Sendiri
- Pada Binatang Besar
- Pada Keramaian Lalu Lintas
- Pada Kerumunan Orang Banyak
4 Gangguan Tidur
- Sukar Masuk Tidur
- Terbangun Malam Hari
- Tidak Nyenyak
- Bangun dengan Lesu
- Banyak Mimpi-Mimpi
- Mimpi Buruk
- Mimpi Menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan
- Sukar Konsentrasi
- Daya Ingat Buruk
6 Perasaan Depresi
- Hilangnya Minat
- Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi
- Sedih - Bangun Dini Hari
Universitas
2
- Perasaan Berubah
-Ubah Sepanjang Hari
7 Gejala Somatik (Otot)
- Sakit dan Nyeri di Otot-Otot
- Kaku - Kedutan Otot
- Gigi Gemerutuk
- Suara Tidak Stabil
8 Gejala Somatik (Sensorik)
- Tinitus
- Penglihatan Kabur
- Muka Merah atau Pucat
- Merasa Lemah
- Perasaan ditusuk
-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler
- Takhikardia
- Berdebar
- Nyeri di Dada
- Denyut Nadi Mengeras
- Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau Pingsan
- Detak Jantung Menghilang (Berhenti Sekejap)
10 Gejala Respiratori
- Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada
- Perasaan Tercekik
- Sering Menarik Napas
- Napas Pendek/Sesak
11 Gejala Gastrointestinal
- Sulit Menelan
- Perut Melilit
- Gangguan Pencernaan
- Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan
- Perasaan Terbakar di Perut
- Rasa Penuh atau Kembung
- Mual
- Muntah
- Buang Air Besar Lembek
-Kehilangan Berat Badan
- Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)
12 Gejala Urogenital
- Sering Buang Air Kecil
Universitas
2
G. Pengumpulan Data
Universitas
2
penutup.
Universitas
2
Analisa data adalah proses pengolahan data dengan tujuan untuk pengambilan
informasi yang tepat, yang dapat dijadikan dasar dalam sebuah keputusan untuk
solusi atau jalan keluar suatu permasalahan.
Analisa data diambil dari klien, dari pertama kali klien masuk ke pelayanan
kesehatan sampai selesai. Analisa data dilakukan dengan cara yang mengumpulkan
data lalu di kemukakan dengan fakta di bandingkan dengan teori yang ada. Cara ini
yaitu dengan mengumpilkan jawaban dan hasil pengumplan data dari klien lalu
samakan dengan hasil dari peneliti. Untuk mendapatkan jawaban dari rumusan
masalah peneliti. Selanjutnya sebagai tambahan berikan rekomendasi ke dalam
intervrensi tersebut.
Penyajian dapat dilakukan dengan tabble, gambar, maupun penulisan atau teks
Universitas
2
Universitas
2
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pada bab in akan menjelasakan hasil penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk
mendapatkan gambaran mengenai Intervrensi Aromaterapi Mawar Untuk Mengatasi
Tingkat Kecemasan (Ansietas) Pada Pasien Fraktur di Rumah Sakit dr.Drajat
Prawinegara Serang.
Analisa yang digunakan dengan cara mengemukakan fakta. Penyajian data yang
dilakukan dapat berupa tabel maupun teks naratif. Data di kumpulkan terkait data,
diagnosis, perencanaan, tindakan, dan evaluasi.
Penyajian dan penjelasan hasil yaitu, penyajian data karakteristik pasien meliputi
data pengkajian, demografi meliputi inisial pasien, umur, setatus pernikahan, setatus
pekerjaan, pendidikan terkahir, agama, suku, dan alamat dilanjutkan dengan keluhan
utama, riwayat penyait sekarang, riwayat penakit dahulu, riwayat penyakit keluarga,
Hasil observasi pemeriksaan fisik (sesuai kebutuhan), analisa data, dan diagnosa
keperawatan. Selanjutnya memaparkan hasil penelitian berupa intervrensi,
implementasi, dan evaluasi.
2 Universitas
2
1. Karakteristik Klien
a. Identitas Klien
Keluhan utama Klien mengatakan cemas, takut, dan Klien mengatakan cemas, takut,
sedikit tegang saat menghadapi oprasi sedikit gelisah saat menghadapi
oprasi
Riwayat penyakit sekarang Alasan pasien masuk rumah sakit Klien datang ke rumah sakit
adalah ingin melepaskan implan yang akibat kecelakaan lalulintas klien
sudah terpasang selama 1 tahun di bawa ke IGD tanggal 3 bulan
kondisi klien saat ini tampak cemas dan juni 2022 dan di pindahkan ke
gelisah karna akan menjalani oprasi ruang melati pada tanggal 4 juni
pelepasa implan akibat fraktur karena akan dilakukan oprasi
ekxteremitas bawah kanan lebih fraktur humerus pada tanggal 6
tepatnya fraktur tibia 1tahun lalu. Pada juni. Klien mengatakan cemas
saat di kaji pasien mengeluh sering dan gelisa saat menghadapi
sakit akibat tekanan berlebih dan oprasi karena tidak pernah
memutuskan ingin melpaskan implan di mengalami oprasi. Pasien
kakinya mengatakan takut
gagal
Riwayat penakit dahulu Pasien mengatakan sebelumnya sudah Klien mengatakan tidak pernah
pernah mengalami fraktur sebanyak 7 mengaami patah tulang (fraktur)
kali di are ekstemitas bawah
Universitas
3
Riwayat penyakit kluarga Klien mengatakan tidak mempunyai Klien mengatakan tidak
penyakit menular dalam keluarganya mempunyai penyakit menular
dalam keluarganya
Universitas
3
sakit saat menelan, bentuk abdomen sakit saat menelan, bentuk abdomen
simetris simetris
Palpasi: tidak ada benjolan atau nyeri Palpasi: tidak ada benjolan atau nyeri
saat di tekan tidak ada pembesaran saat di tekan tidak ada pembesaran
hepar hepar
Perkusi: timpani Perkusi: timpani
Auskultasi: bising usus 12x/menit Auskultasi: bising usus 12x/menit
B6: bone Adanya bekas luka post oprasi Adanya fraktur di bagian ekstremitas
muskoloskeletal pemasangan implan di bagian kanan atas tepatnya di bagian humerus,
ekstemitas kanan bawah tepatnya di tidak ada luka robek, tampak lemas
bagian tibia sebelah kanan adanya rasa karena adanya fraktur tangan kanan
nyeri saat mendapatkan tekanan tidak bisa di gerakan, ada nyeri saat
berlebih, kulit kering mendapatkan tekanan
B7: psikologis, Klien beragama islam, rajin dalam Klien beragama islam, rajin dalam
sosial, dan spiritual menjalankan ibadah sholat sebelum menjalankan ibadah sholat seperti
masuk rumah sakit di dapatkan sekala halnya orang islam lainya, sebelum
kecemasan sedang 28 menggunakan masuk rumah sakit dia sempat
sekala HARS menjalankan ibadah sholat, di dapatkan
sekala kecemasan sedang 27
menggunakan sekala HARS
c. Analisa Data
DO: pasien tampak gelisa, pasien terlihat tegang, dan Tindakan bembedahan
mudah berkeringat
Pre oprasi
TD: 120/90mmhg
N: 85x/menit Difisit pengetahuan
RR: 24x/menit
S: 35,6 C
Kesadaran composmentis
Universitas
3
DO: pasien terlihat tegang dan gelisa, dan tampak Tindakan bembedahan
mengerutkan dahi dan
Muka sedikit memerah Pre oprasi
d.Diagnosa Keperawatan
DO:
TD: 120/90mmhg
N: 85x/menit
RR: 24x/menit
S: 35,6 C
Kesadaran composmentis
Skor sekala hars sedang 28
Klien 2 Tn.(MS) Ansietas berhubungan dengan
DS: pasien mengatakan takut di oprasi dikarnakan takut gagal dan kurang terpapar informasi
takut cacat
DO:
TD: 130/80mmhg
N: 87x/menit
Universitas
3
RR: 22x/menit
S: 36,5 C
Kesadaran komposmentis
Sekor sekala hars sedang 27
e. Gambaran hasil penelitian
hasil penelitian ini merupakan hasil analisa dari tindakan yang di lakukan oleh
perawat dalam rangka memenuhi kebutuhan kecemasan (ansietas) dengan
tindakan pemberian aromaterapi mawar dengan prosedur sebagai berikut:
Universitas
3
Universitas
3
B. Pembahasan
a. pengkajian
berdasarkan pengkajian telah dilakukan pada klien 1 dan klien 2 data sebagai
berikut:
menurut teori masalah yang timbul pada pasien fraktur yang menjadi kecemasan
(ansietas) yang diakibatkan oleh adanya beberapa faktor biologis dimana ketika
tubuh mengalami suatugangguan kesehatan maka menimbulkan kecemasan,
faktor psikologis salah satunya perubahan peran dalam kehidupan sehari-hari.
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang dirumuskan pada kasus ini yaitu, pada klien 1 (AK) yaitu ansietas
berhubungan dengan kurang terpapar informasi. Dan klien ke 2 (MS) yaitu
ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi. Berdasarkan hasil data
pengkajian yang dilakukan ternyata tidak ditemukan perbedaan diagnosa pada
kedua klien. Karena kedua klien mengalami keluhan yang sama yaitu cemas
menghadapi operasi karena kurang terpapar informasi
Menurut teori diagnosa di tegakan berdasarkan rumus yang telah ditentukan dan
atas hasil pengkajian data yang di peroleh dari lingkungan. Respon paling umum
pada pasien fraktur salah satunya yaitu respon psikologi (kecemasan), secara
Universitas
3
c. Perencanaan
d. Imlpementasi
Universitas
3
e. Evaluasi
Evaluasi telah dilakukan sesuai dengan konsep evaluasi sumatif yaitu: dengan
metode SOAP, evaluasi dilakukan selama 15 menit dibuktikan dengan dilakukan
lembar observasi dengan hasil sebelum dilakukan intervensi pemberian
aromaterapi mawar pada klien 1 (AK) dan klien 2 (MH) dengan skala kecemasan
sedang. Setelah dilakukan intervensi pemberian aromaterapi mawar selama 15
menit menunjukan adanya perubahan ternyata dapat menurunkan tingkat
kecemasan pada klien 1 (AK) dan klien 2 (MH) menjadi skala kecemasan ringan.
Kemudia klien merasa lebih tenang dan rileks. Sebelum dilakukan pemberian
aromaterapi mawar klien tidak mengkonsumsi obat untuk menurunkan rasa cemas
sehingga tidak ada faktor perancu yang mempengaruhi tindakan pemberian
aromaterapi mawar yang dilakukan oleh perawat.
Menurut teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan maka evaluasi yang di
dapatkan yaitu adanya tingkat kecemasan menurun sesudah di berikan pemberian
aromaterapi mawar
Universitas
3
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melihat dari tinjauan teori dengan keadaan yang ada dilapangan maka
penulis dapat mengambil kesimpulan dan sebagai pencapian dari penulis karya tulis
ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 juni 2022 pada klien 1 (AK) dan pada
tanggal 8 juni klien 2 (MS) ditemukan data yaitu klien merasakan cemas
menghadapi operasi dengan skala kecemasan berat. Dan data yang didapat dari
hasil pengkajian ditemukan hampir sama dengan konsep teori
2. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan data hasil pengkajian pada klien 1 (AK) dan klien 2 (MS) peneliti
mengemukakan diagnose masalah atau masalah yang muncul pada klien dengan
pre operasi fraktur ekstermitas yaitu ansietas berhubungan dengan kurang
terpapar informasi.
3. Intervrensi
4. Implementasi
3 Universitas
3
5. Evaluasi
B. Saran
1. Bagi Pembaca
Bagi pihak pembaca khususnya mahasiswa hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai pembelajaran
bagi pembaca dalam melakukan penelitian selanjutnya. Penulis tentunya masih
menyadari jika karya tulis ilmiah ini jauh dari kesempurnaan.
Bagi pihak rumah sakit diharapkan agar pasien yang mengaami permasalahan
yang sama yaitu kecemasan, perawat atau pihak rumah sakit dapat melakukan
pemberian aromaterapi untuk dapat mengurang tingkat kecemasan
Universitas
4
Daftar Pustaka
Basri, Burhanuddin, Tri Utami, and Egi Mulyadi. Konsep Dasar Dokumentasi
Keperawatan. Media Sains Indonesia, 2020
Budiono, & Parman, S. (2017). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi Medika
Bikmoradi, A., Harorani, M., Roshanaei, G., Moradkhani, S., & Falahinia, G. H..
(2016). The Effect Of Inhalation Aromatherapy https://doi.org/10.4103/1735-
9066.180380.. With
Budiono, & Parman, S. (2017). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi Medika
Barati, F., Nasiri, A., Akbari, N., & Sharifzadeh, G. (2016). The Effect Of
Aromatherapy On Anxiety In Patients. 8 (5).
https://doi.org/10.5812/mumonthly.38347
Purnamasari, Elia. "Efektifitas kompres dingin terhadap penurunan intensitas nyeri
pada pasien fraktur Di RSUD Ungaran." Karya ilmiah (2014).
Maliya, Arina, and Siti Nur Fatimah. "Pengaruh Inhalasi Aromaterapi Mawar
Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Fraktur." Jurnal
Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal 9.4 (2019): 379-386.
RAMADHANIA, NADHIRA. ANALISIS PENGARUH DAYA MICROWAVE DAN
WAKTU TERHADAP PERSEN RENDEMEN MINYAK ATSIRI DARI
BUNGA MAWAR MENGGUNAKAN METODE
MICROWAVE HYDRODISTILLATION. Diss.
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA, 2020.
MALIYA, Arina; FATIMAH, Siti Nur. Pengaruh Inhalasi Aromaterapi Mawar
Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Fraktur. Jurnal Ilmiah
Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 2019, 9.4: 379-386.
Tuharea, Novan Aries, et al. "Sistem komputerisasi untuk pencatatan laporan asuhan
keperawatan untuk mahasiswa ilmu keperawatan." Creative Information
Technology Journal 4.4 (2019): 245-253.
Talindong, Agustinus, and M. Minarsih. "Pengaruh Pelayanan Kebutuhan Spiritual
terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di Rumah Sakit
Woodward." Jurnal Ilmiah Kesmas-IJ 1.1 (2020): 64-72.
PANJAITAN, Charolina. MENENTUKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN DARI
HASIL PENGKAJIAN KEPERAWATAN.
Bikmoradi, A., Harorani, M., Roshanaei, G., Moradkhani, S., & Falahinia, G. H..
(2016). The Effect Of Inhalation Aromatherapy https://doi.org/10.4103/1735-
9066.180380.. With
Mahyar, S. Dkk. (2018). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Trans Info Medika.
Maliya, A. & Fatimah. S. N. (2019). Pengaruh Inhalasi Aromaterapi Mawar
Terhadap
Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Fraktur Ekstermitas. Jurnal
Ilmiah STIKES Kendal Volume 9 No 4 Oktober 2019, Hal 379-386 LPPM
Universitas
4
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal.
Universitas
4
Universitas
4
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Ahmad Roosyikh
Tempat, Tanggal Lahir : pandeglang, 28 maret 2001
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Golongan Darah :-
Alamat : Kp. Sindanghayu Desa. Pasireurih Kec. Cisata
Serang-Banten
No. Hp : 0838-1587-8188
Email : ahmad.roosyikh28@gmail.com
Universitas
4
Universitas Faletehan
6
Universitas Faletehan
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 9 No 4 Oktober 2019, Hal 39-
366 LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
ABSTRAK
Fraktur merupakan kondisi terputusnya kontinuitas tulang yang disebabkan oleh adanya cidera yang
sangat besar mengenai tulang, mengakibatkan kerusakan pada tulang, otot, dan jaringan disekitarnya.
Pembedahan menjadi salah satu penanganan fraktur. Tindakan pembedahan dapat menimbulkan
kecemasan bagi beberapa orang. Terapi komplementer dapat digunakan untuk memberikan rasa
nyaman dan mengurangi kecemasan, salah satunya yaitu dengan aromaterapi. Tujuan penelitian ini
yaitu untuk mengetahui pengaruh inhalasi aromaterapi mawar terhadap tingkat kecemasan pada pasien
pre operasi fraktur ekstremitas. Rancangan penelitian ini menggunakan quasi exsperiment dengan
menggunakan pre-post test control group desain. Jumlah sampel sebanyak 30 responden dibagi
menjadi kelompok kontrol dan intervensi dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penilaian tingkat kecemasan dengan kuesioner HRS-
A pada kedua kelompok. Uji validitas terhadap kuisioner mendapatkan hasil 0.90, sedangkan uji
reliabilitasnya mendapatkan hasil 0.94. Sebelum dilakukan analisis data, dilakukan uji normalitas data
menggunakan kolmogorov-smirnov dengan hasil data berdistribusi tidak normal. Penelitian ini
dilakukan bulan Januari sampai Maret 2019 di RS Ortopedi Surakarta. Hasil analisis menunjukkan
terdapat pengaruh inhalasi mawar terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi fraktur
ekstremitas.
ABSTRACT
A fracture is a condition of bone continuity which is caused by a very large injury to the bone,
resulting in damage to the bones, muscles, and surrounding tissue. Surgery is a fracture treatment.
Surgery can cause anxiety for some people. Complementary therapy can be used to provide comfort
and reduce anxiety, one of which is aromatherapy. The purpose of this study was to determine the
effect of rose aromatherapy inhalation on anxiety levels in patients with preoperative limb fractures.
This research design uses quasi experiment by using pre-post test control group design. The total
sample of 30 respondents were divided into control and intervention groups with a purposive sampling
technique. Data collection was performed by assessing anxiety levels with the HRS-A questionnaire in
both groups. The validity test on the questionnaire got 0.90 results, while the reliability test got 0.94
results. Prior to data analysis, a normality test was conducted using the Kolmogorov-Smirnov data
with abnormal distribution results. This research was conducted from January to March 2019 at
Surakarta Orthopedic Hospital. The analysis showed that there was an effect of rose inhalation on the
level of anxiety in patients with preoperative limb fractures.
3
Peningkatan motorisasi dan kecelakaan lalu (Donsu, 2017). Kecemasan yang muncul dapat
lintas lebih banyak pada usia 15-29 tahun. memberikan efek negatif bagi keberhasilan
perawatan dan pengobatan. Maka dari itu,
Menurut data dari Pusat Krisis Kesehatan tahun sangat penting untuk mengontrol tingkat
2017 menyebutkan bahwa kecelakaan kecemasan pasien (Dehkordi, Tayebi, Ebadi,
transportasi menempati urutan kedua setelah Sahraei, & Einollahi, 2017). Rencana
KLB-Keracunan yaitu sebesar 26% yang terjadi keperawatan untuk menangani kecemasan
di 24 provinsi. Kecelakaan transpotrasi sangat dibutuhkan dengan tujuan pasien mampu
merupakan bencana dengan presentasi korban memberikan koping yang adaptif terhadap
meninggal terbanyak dibanding jumlah kondisi yang dialaminya sekarang (Donsu,
kejadiannya. Cidera lalu lintas dan jalan adalah 2017).
salah satu dari tiga penyebab kematian utama
untuk orang yang berusia 5-44 tahun. Ada dua cara untuk mengurangi kecemasan
Berdasarkan data rekam medis RS Ortopedi yaitu dengan cara farmakologi dan non
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang diperoleh farmakologi. Terapi farmakologi biasanya
pada 30 November 2018 disebutkan bahwa menggunakan obat anti-kecemasan yang dapat
selama bulan Januari-Oktober 2018 sebayak menyebabkan ketergantungan. Sedangkan ada
1.190 orang mengalami fraktur ekstremitas atas beberapa cara untuk mengurangi kecemasan
dan bawah dengan jumlah kejadian pada laki- dengan terapi non-farmakologi yaitu terapi
laki lebih banyak dari pada perempuan yaitu psikologis dan terapi komplementer. Terapi
748 orang. komplementer telah diakui dan diterima sebagai
bentuk asuhan keperawatan di Inggris (Barati,
Fraktur ekstremitas yang dialami pasien Nasiri, Akbari, & Sharifzadeh, 2016). Beberapa
disebabkan dari berbagai macam faktor seperti terapi komplementer yang dapat digunakan
jatuh dan kecelakaan. Kejadian fraktur sebagai terapi yaitu terapi pijat, akupuntur,
membutuhkan beberapa tindakan dan terapi akupresur, terapi musik, yoga, tai chi,
untuk memulihkan kondisi tulang. Tindakan hypnoterapi, terapi doa, dan aromaterapi
yang dilakukan sesuai seberapa parah dan (Dehkordi et al., 2017).
disesuaikan dengan jenis fraktur. Salah satu
penanganan fraktur yaitu melalui tindakan Salah satu terapi komplementer untuk
operasi pembedahan (Winda, Nauli, & Hasneli, mengurangi kecemasan yaitu aromaterapi.
2014). Tindakan operasi dapat menimbulkan Aromaterapi dapat diberikan melalui beberapa
kecemasan yang biasanya berhubungan dengan cara yaitu melalui inhalasi, topikal bahkan
segala prosedur yang harus dijalani dan juga dikonsumsi, tergantung kondisi dan effek yang
ancaman akibat dari tindakan operasi terhadap diinginkan (Snyder, 2016). Berdasarkan hasil
keselamatan jiwa (Smeltzer & Bare, 2013). penelitian Widyastuti (2013) menyatakan
Pasien yang mengalami kecemasan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
menunjukkan gejala mudah tersinggung, susah tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
tidur, gelisah, lesu, mudah menangis dan tidur diberikan aromaterapi lavender.
tidak nyenyak. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan Widyastuti (2015) menyatakan Salah satu tumbuhan yang memiliki fungsi
bahwa mayoritas responden yang pre operasi sebagai aromaterapi adalah bunga mawar.
fraktur femur di RS. Prof. DR.R Soeharso Bunga mawar mengandung vitamin C, A, B1,
mengalami kecemasan sedang yaitu 21 B2, B3, dan K, asam sitrat, asam malat, tannis,
responden dengan prosentase 65,62 % pektin, flavonoid, dan karotenoid. Beberapa
(Widyastuti, 2013). penelitian telah melaporkan efek paliatif,
merangsang tidur, antikonvulsan, dan relaksasi
Kecemasan dapat muncul diakibatkan oleh menggunakan aromaterapi mawar (Bikmoradi,
adanya beberapa faktor diantaranya yaitu faktor Harorani, Roshanaei, Moradkhani, & Falahinia,
biologis dimana ketika tubuh mengalami suatu 2016). Cara kerja dari aromaterapi itu sendiri
gangguan kesehatan maka menimbulkan yaitu ketika wewangian diberikan melalui
kecemasan, faktor psikologis salah satunya reseptor penciuman, kemudian akan
perubahan peran dalam kehidupan sehari-hari, membentuk pesan neurologis yang akan
dan faktor sosial ekonomi dimana orang yang disampaikan ke otak melalui sitem limbik dan
memiliki status ekonomi menengah kebawah menyebabkan otak itu untuk menghasilkan
cenderung sering mengalami stres dan juga neurotransmiter seperti endorphin, dimana
fungsi integritas sosial menjadi terganggu manfaat dari endorphin ini adalah mengurangi
3
rasa sakit dan menimbulkan rasa nyaman Rating Scale for Anxiety). Pengukuran dan
(Snyder, 2016). Hasil penelitian dari Barati, et pemberian perlakuan dilakukan dalam waktu
al (2016) menyatakan bahwa terdapat satu hari yaitu satu jam sebelum pasien dikirim
penurunan yang signifikan tingkat kecemasan ke ruang tunggu operasi. Pasien dipilih sesuai
pasien hemodialisa pada kelompok intervensi dengan kriteria inklusi yang sudah ditentukan.
(p<0.001) dengan inhalasi air mawar. Kemudian responden diberikan informed
consent, selanjutnya dilakukan pengukuran dan
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan perlakuan.
di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
bulan November 2018 pada pasien operasi Penelitian dilakukan dengan agenda penilaian
fraktur ekstremitas, dengan metode observasi tingkat kecemasan pada kelompok intervensi
dan wawancara diperoleh sebanyak 5 orang sebelum diberikan aromaterapi mawar, 5 menit
yang diwawancarai saat itu mengatakan bahwa kemudian diberikan perlakuan pemberian
mengalami cemas menjelang operasi. Penelitian aromaterapi mawar 5% secara inhalasi
ini penting dilakukan untuk mengurangi sebanyak 3 tetes yang dioleskan di belakang
kecemasan pasien yang akan dilakukan operasi, telinga selama kurang lebih 15 menit, pasien
dimana kecemasan ini dapat merugikan diminta menutup mata dan rileks, melupakan
pelaksanaan operasi dikarenakan terjadinya masalah yang mengganggu pikiran, selanjutnya
perubahan hemodinamik terutama tekanan 5 menit kemudian dilakukan penilaian tingkat
darah dan nadi pasien. kecemasan pada pasien pre operasi fraktur
ekstremitas setelah diberikan aromaterapi
METODE mawar. Sedangkan pada kelompok kontrol yang
Rancangan penelitian ini menggunakan quasi tidak diberikan perlakuan rentang waktu antara
experiment (eksperimen semu), disebut pre test-post test yaitu 25 menit. Peneliti
eksperimen semu karena eksperimen ini belum dibantu oleh enumerator yang sudah dilakukan
memiliki ciri-ciri rancangan eksperimen persamaan presepsi untuk memberikan
sebenarnya. Penelitian telah lolos uji etik aromaterapi. Penilaian tingkat kecemasan
dengan nomor LB.02.01/XXX.2.1/967/2019. dilakukan pada kelompok kontrol terlebih
Variabel yang seharusnya dikontrol atau dahulu. Setelah kelompok kontrol terpenuhi
dimanipulasi sulit dilakukan, oleh karena itu baru akan dilakukan penilaian pada kelompok
validitas menjadi kurang untuk disebut intervensi. Dikarenakan keterbatasan tenaga
eksperimen sebenarnya (Notoatmojo, 2012). penelitian dan waktu penelitian.
Pada penelitan ini peneliti menggunakan pre-
post test with control group desain. Analisa data yang digunakan dalam penelitian
yaitu analisa univariat dan bivariat. Analisa
Penelitian dilakasanakan pada bulan Januari- univariat digunakan untuk menganalisa
Maret 2019 di RS Ortopedi Prof. Dr. R. distribusi frekuensi karakteristik responden
Soeharso Surakarta. Populasi dalam penelitian yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan,
ini yaitu pasien dengan fraktur ekstremitas atas pengalaman dirawat, dan tingkat kecemasan.
dan bawah pada bulan Juni-Oktober 2018 Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui
sebanyak 579 pasien. Sampel dalam penelitian pengaruh inhalasi aromaterapi mawar terhadap
ini adalah pasien pre operasi fraktur ektremitas tingkat kecemasan pada pasien pre operasi.
atas dan bawah pada bulan Januari-Maret 2019 Analisa ini terdiri dari uji normalitas
sebanyak 30 responden yang dibagi menjadi kolmogorov-smirnov, uji mann whitney, dan uji
kelompok kontrol dan intervensi. Teknik wilcoxon signed ranks. Penelitian ini telah lolos
pengambilan sampel menggunakan teknik uji etik dengan nomor
purposive sampling. Dalam pengumpulan data LB.02.01/XXX.2.1/967/2019.
dan memperoleh informasi dari responden,
peneliti menggunakan dua kuesioner yaitu HASIL
kuesioner karakteristik responden dan kuesioner Hasil penelitian disajikan pada tabel berikut.
tingkat kecemasan skala HRS-A (Hamilton
3
Tabel 1.
Karakteristik Responden ( n = 30 )
Kontrol Intervensi
Karakteristik Responden
f % f %
Jenis kelamin
Perempuan 4 26.7 4 26.7
Laki-laki 11 73.3 11 73.3
Usia
16-25 tahun 2 13.3 3 20
26-35 ahun 0 0.0 1 6.7
36-45 tahun 3 20 4 26.7
46-55 tahun 6 40 3 20
56-65 tahun 4 26.7 4 26.7
Pendidikan
Tidak sekolah 2 13.3 0 0.0
SD 7 46.7 5 33.3
SMP 2 13.3 5 33.3
SMA 4 26.7 5 33.3
Pengalaman dirawat
Tidak 13 86.7 15 100
Iya 2 13.3
Tabel 2.
Tingkat Kecemasan (HRS-A) pre test-post test (n=30)
Kontrol Intervensi
Tingkat kecemasan Pre test Post test Pre test Post test
f % f % f % f %
Cemas ringan (14-17) 3 20 4 26.7 2 13.3 12 80
Cemas sedang (18-24) 12 80 11 73.3 13 86.7 3 20
Tabel 3.
Uji kolmogorov-Smirnov (n=30)
Variabel kolmogorov-Smirnov p-value Hasil
Pre test kontrol 1.880 0.002 Tidak Normal
Post test kontrol 1.755 0.004 Tidak Normal
Pre test intervensi 1.992 0.001 Tidak Normal
Post test intervensi 1.880 0.002 Tidak Normal
Tabel 4.
Uji mann whitney (n=30)
Pre test Post test
Kelompok Sig. (2-
Hasil Sig. (2-tailed) Hasil
tailed)
Kontrol dan intervensi 0.630 Ho diterima 0.004 Ho ditolak
Tabel 5.
Uji wilcoxon signed ranks (n=30)
Kelompok Kontrol Kelompok Intervensi
Pengukuran
Sig. (2-tailed) Hasil Sig. (2-tailed) Hasil
Pre test dan post test 0.317 Ho diterima 0.002 Ho ditolak
3
sebagian besar pasien yang pre operasi fraktur Pengaruh Inhalasi Aromaterapi Mawar
femur di RSO mengalami kecemasan sedang terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre
sebanyak 21 responden (65,62%). Operasi Fraktur Ekstremitas
Bersasarkan hasil uji mann whitney terhadap
Kecemasan merupakan perasaan individu yang perbedaan tingkat kecemasan pre test kelompok
normal bersifat subjektif, ditunjukkan dengan kontrol dengan intervensi menunjukkan
perilaku disfungsional akibat adanya terdapat perbedaan tingkat kecemasan yang
perubahan, pengalaman hidup, mencari jati diri tidak signifikan dengan nilai p-value 0.630. Hal
dan makna hidup (Donsu, 2017). Seseorang ini memunjukkan bahwa responden antara
yang mengalami masalah kesehatan fisik akan kelompok kontrol dan intervensi mayoritas
mengalami perubahan dalam menjalankan memiliki tingkat kecemasan yang sama.
aktivitas sehari-hari. Selain itu juga dapat Sedangkan perbedaan tingkat kecemasan post
mempengaruhi pikiran, sehingga timbul stres test kelompok kontrol dengan intervensi
dan kecemasan. Kecemasan merupakan hal terdapat perbedaan tingkat kecemasan yang
wajar yang muncul akibat adanya gangguan signifikan dengan nilai p-value 0.004. Hal ini
baik secara fisik maupun psikologis. Menurut berarti bahwa responden antara kelompok
Stuart (2007) manifestasi dari kecemasan yaitu kontrol dan intervensi memiliki tingkat
muncul perubahan respon fisiologis, perilaku, kecemasan yang berbeda. Berdasarkan
kognitif, dan afektif. Gejala yang muncul pada perbedaan nilai signifikansi tersebut
pasien pre operasi tergantung sikap setiap menunjukkan bahwa terdapat pengaruh inhalasi
individu dalam mempresepsikan kondisi yang aromaterapi mawar terhadap tingkat kecemasan
dialaminya (Stuart, 2007). pasien pre operasi fraktur ekstremitas.
Aromaterapi adalah salah satu metode terapi
Distribusi frekuensi tingkat kecemasan post test keperawatan yang menggunakan bahan cairan
pada kedua kelompok berbeda, pada kelompok tanaman yang mudah menguap atau dikenal
kontrol sebagian besar masih mengalami sebagai minyak esensial, dan senyawa aromatik
kecemasan yang sama yaitu sebanyak 11 lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk
responden (73,3%) mengalami cemas sedang. mempengaruhi suasana hati atau kesehatan
Pada kelompok intervensi tingkat kecemasan seseorang (Purwanto, 2013). Aromaterapi yang
cenderung menurun yaitu sebanyak 12 dapat digunakan salah satunya adalah bunga
responden (80%) cemas ringan. Berdasarkan mawar (Rose damascena). Rose damascena
hasil tersebut dapat disimpilkan bahwa pada mengandung vitamin C, A, B1, B2, B3, dan K,
kelompok intervensi yang diberikan inhalasi asam sitrat, asam malat, tannis, pektin,
aromaterapi mawar mengalami penurunan flavonoid, dan karotenoid (Bikmoradi et al.,
kecemasan lebih banyak dari pada kelompok 2016). Selain itu Balchim (2006) mengatakan
kontrol. Hal ini sesuai dengan penelitian bahwa Rose damascena mengandung zat-zat
Widyastuti (2013) yang menyatakan bahwa seperti citral, eugenol, geraniol, citronellol,
terdapat perbedaan tingkat kecemasan yang farnesol, linalool, dan phenylethyl alcohol.
signifikan antara kelompok kontrol dan Aromaterapi mawar dapat diberikan dengan
kelompok intervensi setelah diberi aromaterapi beberapa cara salah satunya dengan cara
lavender. inhalasi yaitu dengan menghirup langsung.
Pemberian secara langsung ini memberikan
Pada kelompok kontrol terdapat satu responden efek yang lebih baik karena indra penciuman
yang mengalami penurunan kecemasan. Namun mempunyai kontak langsung dengan bagian
penurunan kecemasan yang dialami responden otak yang dapat merangsang efek dari
bukan penurunan yang signifikan dikarenakan aromaterapi. Penggunaan aromaterapi untuk
perbedaan jumlah skor antara pre test dengan kecemasan biasanya menggunakan aromaterapi
post test yang tidak terlalu jauh. Dimana jumlah dengan kandungan 5-10% essensial oil jika
skor pre test terdapat dibatas terendah penggunaannya dengan inhalasi, massage, dan
kecemasan sedang yaitu 18, sedangkan jumlah berendam. Akan tetapi jika digunakan untuk
skor post test dibatas tertinggi kecemasan ruang yang cukup besar aromaterapi yang
ringan yaitu 17. Perubahan tersebut dapat digunakan memiliki kandungan essensial oil
disebebkan oleh beberapa faktor salah satunya lebih banyak (Balchim, 2006).
adalah dukungan keluarga. Dukungan dari
keluarga dapat meningkatkan kepercayaan Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
individu untuk menghadapi kondisi seseorang. Fatmawati tentang pengaruh relaksasi progresif
dan aromaterapi lavender terhadap penurunan
3
kecemasan pada pasien pre operasi dengan
spinal anestesi (fatmawati & Maliya, 2016). Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
Penelitian dari Fatmawati menyimpulkan yang dilakukan oleh Widyastuti (2013) tentang
bahwa pemberian relaksasi progresif dan efektivitas aromaterapi lavender dalam
aromaterapi lavender dapat menurunkan menurunkan nyeri dan kecemasan pada pasien
kecemasan pada pasien pre operasi dengan pre operasi fraktur femur di RSO Surakarta
spinal anastesi. Selain itu juga penelitian oleh dimana hasil penelitiannya ini menyatakan
Farida menyimpulkan bahwa pemberian bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
aromaterapi lavender dan musik klasik dapat tingkat nyeri dan kecemasan pada pasien
menurunkan nyeri dan memberikan setelah diberikan aromaterapi lavender. Selain
kenyamanan (Farida & Maliya, 2019). itu didukung juga oleh penelitian dari Barati, F.,
Nasiri, A., Akbari, N., dan Sharifzadeh, G.
Penelitian lain yang juga dapat mendukung mengenai the effect of aromatheraphy on
penelitian ini yaitu penelitian oleh meneliti anxiety in patients. Penelitian ini dilakukan
tentang pengaruh aromaterapi lavender terhadap pada pasien hemodialisa dan didapatkan hasil
kecemasan dan tanda vital pada pasien akhir yaitu air mawar terasa mengurangi
preoperasi payudara. Penelitian ini kecemasan pasien hemodialisis. Karena itu,
menyimpulkan bahwa aromaterapi lavender inhalasiair mawar dapat meningkatkan kondisi
dapat menurunkan kecemasan pasien yang akan emosional dan spiritual pasien selama
menjalani operasi payudara. Selain itu juga perawatan hemodialisis (Barati et al., 2016).
penelitian yang dilakukan oleh Dehkordi AK,
Tayebi A, Ebadi A, Sahraei H, Einollahi B. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian
(2017) meneliti tentang effects of aromatherapy sebelumnya oleh Hekmatpou mengenai the
using the damask rose essential oil on effect of aromatherapy with orange essential oil
depression, anxiety, and stress in hemodialysis on anxiety and pain in patients with fractured
patients. Penelitian tersebut menyimpulkan limbs admitted to an emergency ward.
bahwa pemberian aromaterapi mawar dapat Penelitian ini dilakukan pada pasien fraktur
menurunkan skala depresi, kecemasan dan stres limbs yang berada di ruang gawat darurat
pada pasien hemodialisa. sebanyak 60 pasien dan didapatkan hasil yaitu
aromaterapi jeruk dapat mengurangi nyeri dan
Efektivitas Inhalasi Aromaterapi Mawar kecemasan yang mengalami fraktur limb
terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre (Hekmatpou & Pourandish, 2017). Penelitian
Operasi Fraktur Ekstremitas Dagli tentang efek aromaterapi mawar terhadap
Berdasarkan hasil uji wilcoxon signed ranks kecemasan pada pasien pre operasi
terhadap perbedaan tingkat kecemasan pre test septorhinoplasty /rhinoplasty dan didapatkan
dengan post test pada kelompok kontrol hasil bahwa kecemasan pada pasien preoperasi
menunjukkan terdapat perbedaan tingkat septorhinoplasty /rhinoplasty dapat berkurang
kecemasan yang tidak signifikan dengan nilai p- dengan inhalasi aromaterapi mawar (Dagli,
value 0.317. Sedangkan pada kelompok 2019).
intervensi terdapat perbedaan tingkat
kecemasan yang signifikan dengan nilai p-value
0,002. Maka dapat disimpulkan bahwa SIMPULAN
pemberian inhalasi aromaterapi mawar dapat Terdapat pengaruh yang signifikan pemberian
menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre inhalasi aromaterapi mawar terhadap tingkat
operasi fraktur ekstremitas. Kecemasan dapat kecemasan pada pasien pre operasi fraktur
memberikan efek negatif bagi keberhasilan ekstremitas.
perawatan dan pengobatan. Maka dari itu,
sangat penting untuk mengontrol tingkat DAFTAR PUSTAKA
kecemasan pasien (Dehkordi et al., 2017). Salah Balchim, M. . (2006). Aromatherapy Science: A
satu cara untuk mengurangi kecemasan yaitu Guide for Healthcare Professinals.
dengan menggunakan aromaterapi. Aromaterapi London: Pharamaceutical Press.
bisa didapatkan dari berbagai macam tanaman,
salah satunya adalah bunga mawar. Aroma Barati, F., Nasiri, A., Akbari, N., &
mawar dapat mempengaruhi sistem saraf pusat Sharifzadeh, G. (2016). The Effect of
dengan dua konstituen, yaitu citronellol dan Aromatherapy on Anxiety in Patients.
phenethyl alcohol, yang menghasilkan efek anti 8(5).
kecemasan (Kianpour, 2018). https://doi.org/10.5812/numonthly.38347
3
.Research Centers of Yazd. Iranian Journal of
Nursing and Midwifery Research, 23(5),
Bikmoradi, A., Harorani, M., Roshanaei, G., 395–401.
Moradkhani, S., & Falahinia, G. H.
(2016). The effect of inhalation Notoatmojo, S. (2012). Metodologi Penelitian
aromatherapy with damask rose. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
https://doi.org/10.4103/1735-
9066.180380 Purwanto. (2013). Herbal dan Keperawatan
Komplementer. Yogyakarta: Nuha
Dagli, R. (2019). The Effects of Aromatherapy Medika.
Using Rose Oil (Rose damascena Mill)
on Preoperative nxiety: A Prospective Smelzer, & Bare. (2013). Buku Ajar
Randomized Clinical Trial. European Keperawatan Medical Bedah (8th ed.).
Journal of Integrative Medicine. Jakarta.
Dehkordi, A. K., Tayebi, A., Ebadi, A., Sahraei, Snyder. (2016). Complementary/ Alternative
H., & Einollahi, B. (2017). Effects of Therapies in Nursing 5th Edition (5th
Aromatherapy Using the Damask Rose ed.; R. Lindquist, ed.). New York:
Essential Oil on Depression , Anxiety , SPRINGER PUBLISHING COMPANY.
and Stress in Hemodialysis Patients : A
Clinical Trial. 9(6), 6–10. Stuart, G. . (2007). Buku Saku Keperawatan
https://doi.org/10.5812/numonthly.60280 Jiwa. Jakarta: EGC.
.Research
Suprajitno. (2016). Pengantar Riset
Donsu, J. D. . (2017). Psikologi Keperawatan. Keperawatan. Jakarta: Kemenkes RI.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Widyastuti, Y. (2013). menurunkan nyeri dan
Farida, N., & Maliya, A. (2019). Pengaruh kecemasan pada pasien pre operasi
Aromaterapi Lavender Dan Terapi Musik fraktur femur di rs ortopedi prof . dr . r.
Klasik Terhadap Intensitas Nyeri Post 92–94.
Operasi Fraktur Di RS. Ortopedi Prof.
DR. R Soeharso Surakarta. Skripsi UMS. Winda, R., Nauli, F., & Hasneli, Y. (2014).
Retrieved from faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
http://eprints.ums.ac.id/eprint/70732 kecemasan pasien fraktur tulang panjang
pra operasi yang dirawat di rsud arifin
fatmawati, D., & Maliya, A. (2016). Pengaruh achmad pekanbaru. jom psik, 1(2).
Relaksasi Progresif dan Aromaterapi
Lavender Terhadap Penurunan
Kecemasan pada Pasien Pre Operasi
Dengan Spinal Anestesi. Skripsi UMS.
Retrieved from
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/44898