Disusun Oleh :
P1337420219024
2A
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
I. KONSEP DASAR
A. DEFINISI
2017).
(Arjatmo).
B. PATOFISIOLOGI
diubah menjadi glikogen sehingga kadar gula darah meningkat dan terjadi
batas untuk gula darah adalah 180 mg% sehingga apabila terjadi
glukosa dalam darah. Sehubungan dengan sifat gula yang menyerap air
Bersamaan keadaan glukosuria maka sejumlah air hilang dalam urine yang
akan merangsang pusat haus sehingga pasien akan merasakan haus terus
meningkat atau asidosis. Zat ini akan meracuni tubuh bila terlalu banyak
akibatnya bau urine dan napas penderita berbau aseton atau bau buah-
buahan. Keadaan asidosis ini apabila tidak segera diobati akan terjadi
D. KOMPLIKASI
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nilai normalnya: GDP 70-100 mg/dl. GD2 JPP < 140 mg/dl.
e. Elektrolit
135-145 mEq/lt).
aktivitas insulin dan kadar glikosa darah dalam upaya mengurangi terjadi
hipoglikemia dan gangguan serius pada pola aktivitas pasies. Ada lima
1) Diet
Prinsip umum diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari
2) Latihan fisik
olahraga.
3) Pemantauan
4) Terapi
a) Insulin
- Sulfonaria
- Biguanid
Metformin 500 mg
5) Pendidikan kesehatan
umum)
c) Meningkatkan kepatuhan program diet dan obat
1. PENGKAJIAN
a. Wawancara
Selain menurut Doengoes diatas, terdapat data yang harus dikaji dari
pasien dengan DM, antara lain : (Donna L. Wong)
a. Riwayat penyakit, terutama yang berhubungan dengan penyakit yang
berbahaya.
b. Riwayat keluarga
Terutama yang berkaitan dengan anggota keluarga lain yang menderita
diabetes melitus.
c. Riwayat Kesehatan
Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya,
mendapat terpi insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya
apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk
menanggulangi penyakitnya. Terutama yang berhubungan dengan
penurunan berat badan, frekuensi minum dan berkemih. Peningkatan
nafsu makan, penururan tingkat kesadaran, perubahan perilaku dan
manifestasi dari diabetes melitus tergantung insulin, sebagai berikut:
1) Polifagi
2) Poliuria
3) Polidipsi
b. Pemeriksaan fisik
Menurut Doengoes, dkk pada pemeriksaan fisik biasanya ditemukan:
poliuri/ banyak kencing (normal : kuramg lebih 1500 ml), polidipsi/
banyak minum, polifagia/ banyak makan, kelemahan otot, berat badan
menurun, kelaianan kulit : gatal, bisul-bisul, kelainan ginekologis :
keputihan, pruritus pada vagina, luka tidak sembuh-sembuh, peningkatan
angka infeksi, impotensi pada pria.
c. Pemeriksaan Diagnostik
1) Glikosuria
Diketahui dari uji reduksi yang dilakukan dengan bermacam-macam
reagensia seperti benedict, clinitest, dan sebagainya.
2) Hiperglikemia
Pemeriksaan kadar gula darah puasa. Gula darah puasa meningkat
dapat berkisar antara 8-20 mmol/L (130-800 mg%) atau lebih
tergantung beratnya keadaan penyakit. Biasanya diatas 14 mmol/L
dan sesudah makan, gula darah meningkat lebih tinggi dibandingkan
anak normal dan penurunan kadar ke kadar sebelumnya membutuhkan
waktu lebih lama.
3) Ketonuria
4) Kolestrol dapat meningkat
Normalnya di bawah 5,5 mmol/L. Tidak selalu nilainya paralel
dengan gula darah, tetapi kadar kolestrol darah yang tetap tinggi (yaitu
diatas 10 mmol/L) menunjukkan prognosis jangka panjangnya buruk
karena komplikasi seperti oterosklerosis lebih sering terjadi.
5) Gangguan keseimbangan cairan elektrolit, PaCO2 menurun, pH
merendah. Bila penyakit berat maka bisa terjadi asidosis metabolik
dan perubahan biokimiawi karena dehidrasinya.
2. ANALISA DATA
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
4. INTERVENSI / PERENCANAAN
Keterangan : posisi
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
5. IMPLEMENTASI
keadaan pasien.
6. EVALUASI
Evaluasi dilakukan setelah diberikan tindakan perawatan dengan
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.akper-whs.ac.id/index.php/mak/article/view
Bulechek, G.M., et al. (2016). Nursing Interventions Classification (NIC).
https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/19041400002/hari-diabet es -
sedunia-2018.html
Alumni
https://books.google.co.id/books?id=CR9-DwAAQBAJ&printsec
Tjokroprawiro, A.. 2014.Diabetes Mellitus, Klasifikasi, Diagnosis dan