Infeksi dapat terjadi melalui penyebaran hematogen (neonatus) atau secara asending
(anak-anak). Patogenesis ISK sangat kompleks, karena tergantung dari banyak
faktor seperti faktor pejamu (host) dan faktor organismenya. Bakteri dalam urin
dapat berasal dari ginjal, pielum, ureter, vesika urinaria atau dari uretra.
Infeksi ginjal dapat terjadi melalui collecting system. Pelvis dan medula ginjal dapat
rusak, baik akibat infeksi maupun oleh tekanan urin akibat refluks berupa atrofi
ginjal. Pada pielonefritis akut dapat ditemukan fokus infeksi dalam parenkim ginjal,
ginjal dapat membengkak, infiltrasi lekosit polimorfonuklear dalam jaringan
interstitial, akibatnya fungsi ginjal dapat terganggu. Pada pielonefritis kronik akibat
infeksi, adanya produk bakteri atau zat mediator toksik
yang dihasilkan oleh sel yang rusak, mengakibatkan parut ginjal (renal scarring).
Gejala ISK bervariasi tergantung dari lokasi infeksi bakteri pada saluran kemih. ISK
diklasifikasikan sebagai berikut:
Menurut gejala:
Menurut komplikasi:
Sering kencing
Tidak dapat menahan kencing
Demam
Demam
Muntah
Anak > 3 tahun : demam, nyeri perut, muntah, hilang nafsu makan, sering
kencing, nyeri pada saat kencing.