Anda di halaman 1dari 5

JURNAL

Gangguan Pertumbuhan dan Kelainan pada Janin


Perkembangan janin tidak dipengaruhi secara langsung oleh adanya mioma uteri.
Berdasarkan data komulatif dan studi epidemiologi disimpulkan bahwa wanita dengan mioma
uteri memiliki risiko melahirkan bayi dengan gangguan pertumbuhan yang tidak sesuai dengan
umur ibu dan umur kehamilan. Mioma uteri yang ukuran besar dapat menekan dan mengubah
arah cavum intrauterin yang dapat menyebabkan deformitas pada janin. Beberapa kelainan pada
janin ditemukan pada wanita dengan mioma uteri submukosa dengan ukuran yang besar seperti
dolicocephali (kompresi lateral pada tulang kepala janin), tortikolis (kelainan arah abnormal pada
leher), dan kelainan ekstrimitas.

Masalah dalam Persalinan


Berikut terdapat beberapa masalah dalam persalinan pada wanita dengan mioma uteri.
a. Malpresentasi
Risiko malpresentasi janin meningkat pada wanita dengan mioma uteri sebesar 8,5%
terutama pada mioma uteri yang berukuran besar dan multiple yang berlokasi di segmen
bawah rahim. Keadaan malpresentasi janin ini akan mempersulit proses persalinan normal
dan memerlukan tindakan seksio sesaria. Risiko dilakukannya tindakan seksio seksaria pada
wanita dengan mioma uteri meningkat hingga 35,5%. Mioma uteri dengan ukuran yang
lebih dari 5 cm merupakan kontraindikasi untuk dilakukannya partus percobaan.
b. Distosia
Risiko distosia janin meningkat pada wanita dengan mioma uteri terutama pada mioma
uteri yang berukuran besar (lebih dari 5 cm) dan multiple yang berlokasi di segmen bawah
rahim. Massa pada uterus yang besar akan menghalangi jalan lahir janin saat persalinan.
c. Perdarahan postpartum
Risiko perdarahan postpartum meningkat pada wanita dengan mioma uteri sebesar
1.1%. Mioma uteri dapat mengubah arah bagian uterus dan berpengaruh pada kontraksi
miometrium yang akan dapat menyebabkan atonia uteri dan perdarahan postpartum yang
kadang memerlukan tindakan histerektomi.
d. Retensi sisa plasenta
Retensi sisa plasenta sering terjadi pada wanita yang memiliki mioma uteri terutama
yang terdapat pada segmen bawah rahim. Namun terdapat sebuah studi yang mengatakan
bahwa wanita dengan mioma uteri memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami retensi
sisa plasenta sebesar 0,8% daripada wanita normal tanpa memperhatikan lokasi mioma.
e. Ruptur uteri post-miomektomi
Rupture uteri post-miomektomi sangat jarang terjadi pada tindakan baik laparotomi
maupun laparoskopi.
PEMBAHASAN
B. Etiologi
Penyebab pasti dari terjadinya mioma uteri sampai saat ini belum jelas diketahui.
Namun terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan mekanisme terjadinya mioma uteri,
yaitu sebagai berikut (Parker, 2012).
a. Teori Stimulasi
Teori stimulasi berpendapat bahwa penyebab dari mioma uteri adalah hormon
estrogen. Hal ini disebabkan estrogen dapat menstimulasi hiperplasia endometrium pada
uterus. Selain itu, pada studi epidemiologi, mioma uteri tidak pernah ditemukan pada
wanita sebelum menarce dan insidensinya menurun pada wanita post menopause serta
insidensinya meningkat pada wanita usia reproduksi dan wanita hamil.
b. Teori Cell-nest atau Genitoblas
Teori Cell-nest menjelaskan bahwa mioma uteri berasal dari sel-sel endometrium
yang imatur dimana didalamnya terdapat cell-nest yang akan dimaturasi secara terus-
menerus oleh hormon estrogen.
Berikut merupakan faktor predisposisi yang dapat menyebabkan terjadinya mioma uteri
(Parker, 2012).
a. Usia
Mioma uteri sering ditemukan pada wanita dengan usia reproduksi. Wanita dengan
usia diatas 40 tahun memiliki risiko yang lebih besar untuk menderita mioma uteri. Hal
ini berkaitan dengan faktor hormonal terutama hormon estrogen yang kadarnya
meningkat pada usia diatas 40 tahun. Mioma uteri jarang ditemukan pada wanita yang
telah mengalami menopause dan tidak pernah ditemukan pada wanita sebelum menarche
karena kadar hormon estrogen endogen menurun.
b. Gizi
Wanita dengan obesitas memiliki risiko yang lebih besar untuk menderita mioma
uteri daripada wanita dengan body mass index yang normal. Setiap kenaikan berat badan
10 kg akan meningkatkan risiko menderita mioma uteri sebesar 21%. Hal ini terjadi
karena pada obesitas terjadi kelebihan lemak tubuh yang akan meningkatkan konversi
androgen adrenal menjadi estrone yang merupakan precursor dari hormon estrogen yang
menjadi penyebab dari mioma uteri.
Selain itu, wanita dengan konsumsi daging merah yang berlebih akan lebih berisiko
menderita mioma uteri. Hal ini berkaitan dengan asupan lemak pada tubuh yang
merupakan precursor dari hormon estrogen.
c. Kehamilan dan paritas
Wanita hamil maupun wanita dengan multiparitas akan lebih berisiko mengalami
mioma uteri. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar estrogen dalam tubuh selama
kehamilan dan bertambahnya vaskularisasi uterus yang akan meningkatkan pertumbuhan
dari mioma uteri.
d. Riwayat keluarga
Wanita dengan riwayat penyakit keluarga mioma uteri pada garis keturunan tingkat
pertama mempunyai risiko 2,5 kali lebih besar daripada wanita yang tidak memiliki
riwayat penyakit keluarga mioma uteri. Hal ini berkaitan dengan kekuatan ekspresi gen
VEGF yang berhubungan dengan myoma-related growth factor.

F. Patofisiologi
Mioma uteri merupakan tumor yang terdiri atas serabut-serabut otot polos yang
diselingi dengan untaian jaringan ikat dan dikelilingi oleh kapsul yang tipis. Mioma uteri
dapat berasal dari duktus Muller maupun miometrium. Mioma uteri dapat berkembang secara
progesif menjadi massa uterus dengan ukuran yang besar. Mioma uteri ini dapat mengganggu
fungsi otot pada miometrium yang sangat penting dalam proses kontraksi uterus. Pada wanita
normal, uterus akan berkontraksi setelah terjadi pelepasan lapisan endometrium pada saat
menstruasi yang bertujuan untuk menghentikan perdarahan dengan cara mengkontraksi
miometrium sehingga sumber perdarahan berupa arteri spiralis akan mengalami konstriksi.
Namun pada wanita dengan mioma uteri, miometrium tidak dapat berkontraksi secara
maksimal dikarenakan adanya massa sehingga terjadi gangguan konstriksi arteri spiralis dan
perdarahan tidak berhenti. Hal ini akan menimbulkan menorhagia, yaitu menstruasi dengan
lama menstruasi yang lebih dari tujuh hari dan jumlah perdarahan yang lebih dari 80 cc atau
mengganti pembalut lebih dari 6 kali dalam sehari. Perdarahan yang banyak saat menstruasi
ini dapat menyebabkan anemia (Parker, 2012).
Mioma uteri dapat berkembang menjadi massa intrauterus yang besar sehingga akan
menekan organ-organ disekitarnya. Massa mioma uterus ini akan mengganggu sirkulasi darah
dan akan menekan saraf sehingga timbul nyeri pada perut bagian bawah. Selain itu, massa
mioma ini juga akan menekan organ-organ disekitarnya seperti vesika urinaria sehingga
timbul keluhan sering kencing; uretra sehingga timbul keluhan retensio urin; ureter yang akan
menyebabkan hidronefrosis; dan rectum yang akan menimbulkan keluhan obstipasi dan
tenesmus (Parker, 2012).

Dafpus :
Parker, Williams., 2012. Etiology, Symptomatology and Diagnosis of Uterine Myomas. Journal
of American Society for Reproductive Medicine Volume 87: 123-149.

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover TBR
    Cover TBR
    Dokumen3 halaman
    Cover TBR
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • PTJK Prakt Diges 2010
    PTJK Prakt Diges 2010
    Dokumen9 halaman
    PTJK Prakt Diges 2010
    Tembem Anggraeni Rahmatika
    Belum ada peringkat
  • Demam Typhoid 2014
    Demam Typhoid 2014
    Dokumen25 halaman
    Demam Typhoid 2014
    Utiya Nur Laili
    Belum ada peringkat
  • Lei Myoma
    Lei Myoma
    Dokumen5 halaman
    Lei Myoma
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Prosedur Imunisasi, Baru
    Prosedur Imunisasi, Baru
    Dokumen122 halaman
    Prosedur Imunisasi, Baru
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Patogenesis Syok Sepsis
    Patogenesis Syok Sepsis
    Dokumen1 halaman
    Patogenesis Syok Sepsis
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Cover Presus Bangsal
    Cover Presus Bangsal
    Dokumen6 halaman
    Cover Presus Bangsal
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Refer Ate Pile Psi
    Refer Ate Pile Psi
    Dokumen25 halaman
    Refer Ate Pile Psi
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Checklist PX Thorax Dan Paru 2015
    Checklist PX Thorax Dan Paru 2015
    Dokumen2 halaman
    Checklist PX Thorax Dan Paru 2015
    Bara Kharisma
    Belum ada peringkat
  • Checklist Ketrampilan Klinis
    Checklist Ketrampilan Klinis
    Dokumen51 halaman
    Checklist Ketrampilan Klinis
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Kultum Ibu Galuh
    Kultum Ibu Galuh
    Dokumen5 halaman
    Kultum Ibu Galuh
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • PNPK PreEklampsia 2016 PDF
    PNPK PreEklampsia 2016 PDF
    Dokumen59 halaman
    PNPK PreEklampsia 2016 PDF
    Uswatun Hasanah RI
    94% (18)
  • Surat Presus
    Surat Presus
    Dokumen1 halaman
    Surat Presus
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • 8 Penatalaksanaan Witri
    8 Penatalaksanaan Witri
    Dokumen3 halaman
    8 Penatalaksanaan Witri
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen3 halaman
    Lembar Pengesahan
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Penatalaksanaan DBD
    Penatalaksanaan DBD
    Dokumen7 halaman
    Penatalaksanaan DBD
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen3 halaman
    Lembar Pengesahan
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Filariasis Determinan Distribusi
    Filariasis Determinan Distribusi
    Dokumen39 halaman
    Filariasis Determinan Distribusi
    Mikhael Andre Juan Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • 4 Etiologi Sisi
    4 Etiologi Sisi
    Dokumen1 halaman
    4 Etiologi Sisi
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Blok Hi 2012
    Jadwal Blok Hi 2012
    Dokumen5 halaman
    Jadwal Blok Hi 2012
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • 2 Definisi
    2 Definisi
    Dokumen2 halaman
    2 Definisi
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Blok Hi 2012
    Jadwal Blok Hi 2012
    Dokumen5 halaman
    Jadwal Blok Hi 2012
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Surat Kuasa Ambil Ijaza Di S1
    Surat Kuasa Ambil Ijaza Di S1
    Dokumen1 halaman
    Surat Kuasa Ambil Ijaza Di S1
    Kaay Bags
    Belum ada peringkat
  • PBL 2 Ridho
    PBL 2 Ridho
    Dokumen1 halaman
    PBL 2 Ridho
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Swot Danus
    Swot Danus
    Dokumen2 halaman
    Swot Danus
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Malaria
    Malaria
    Dokumen23 halaman
    Malaria
    Ina Nur Hasanah
    Belum ada peringkat
  • PBL 2.2
    PBL 2.2
    Dokumen4 halaman
    PBL 2.2
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat