Anda di halaman 1dari 7

Seminar Nasional Teknik Mesin IV

30 Juni 2009, Surabaya, Indonesia

SIMULASI GERAKAN BELOK KENDARAAN 4 WS (FOUR WHEEL STEERING)


MENGGUNAKAN METODE QUASI DINAMIK UNTUK RANCANGAN SOFTWARE
VEHICLE DYNAMIC (GUI )

Ian Hardianto Siahaan


Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236. Indonesia
Phone: 031-2983465, Fax: 031-8417658
E-mail : ian@peter.petra.ac.id Weblog: http://ianhardiantosiahaan.blogspot.com

ABSTRAK

Parameter dinamik gerakan belok setiap kendaraan sangat penting diketahui. Hal ini disebabkan
bahwa gerakan belok kendaraan yang dapat menyebabkan kendaraan mengalami understeer,
oversteer bahkan confusing phenomena. Model kendaraan 2-WS yang dipacu pada kecepatan belok
tertentu memiliki kelemahan seperti yang disebutkan sebelumnya, hal ini disebabkan karena sudut
belok roda belakang tidak dapat dikendalikan sedemikian rupa seperti halnya pada model kendaraan
4-WS yang dapat dikendalikan pada kecepatan tinggi maupun kecepatan rendah. Teknologi ini
diadopsi agar kendaraan dapat lebih stabil dan tetap melewati kurva jalan yang sudah ditentukan.
Penelitian 4-WS sudah banyak dilakukan dengan menggunakan beberapa software yang ada, seperti
simulink matlab, carsim dan automation studio. Namun penelitian yang dilakukan dengan simulasi
kinematika gerakan belok 4-WS belum banyak yang menjelaskannya secara lebih sederhana dan
mudah dimengerti dan dipahami oleh mahasiswa/i teknik mesin khususnya maasiswa yang
mengikuti mata kuliah sistem kemudi dan suspensi. Rancangan untuk GUI Builder yang akan dibuat
menyesuaikan hasil pengujian model 4-WS yang disimulasikan sesuai penelitian ini. Pada penelitian
ini akan dilakukan simulasi dinamik sebuah model kendaraan yang dikaji berdasarkan respon
dinamik yang terjadi model kendaraan kemudian dibelokkan dengan kecepatan tertentu dengan
sudut belok yang menyebabkan kendaraan membentuk sudut slip rata-rata pada roda depan dan roda
belakang. Penelitian menunjukkan bahwa kendaraan dengan menggunakan 4-WS dapat
meminimalisasi kendaraan dari kondisi oversteer ketika melakukan gerak belok, dimana input data
berupa sudut belok roda depan, kecepatan kendaraan, sudut slip rata-rata roda depan akan
mengirimkan perintah melalui sensor menuju hardware I/O untuk mengatur posisi sudut belok roda
belakang yang seharusnya sebagai output kendali stabilitas kendaraan. Penelitian selanjutnya akan
menyempurnakan rancangan GUI yang dibuat berikut validitasnya dengan aplikasi menggunakan
software lainnya.

Kata Kunci : understeer, oversteer, confusing phenomena, electronic control unit

1. Pendahuluan respon yang terjadi pada sebuah kendaraan dengan


Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan menggunakan software matlab, bahasa C , Fortran
model kendaraan 2-WS sudah banyak dilakukan, hal ini ataupun perhitungan manual. Hal ini perlu
karena tipe kendaraan ini masih lazim digunakan disimulasikan agar ketika melakukan download
khususnya di Indonesia. Sebagaimana diketahui bahwa program via port control unit dapat mengetahui output
kendaraan 2-WS ketika melakukan gerak belok dan hasil animasinya serta nantinya dapat melakukan
kecenderungan mengalami understeering dan koreksi programnya jika terjadi error output.
oversteering bahkan confusing phenomena yaitu, bila Teknologi 4-WS ini sebenarnya bukanlah teknologi
melampaui batas kecepatan yang seharusnya bekerja terbaru, teknologi ini sudah mulai banyak diterapkan
yang menyebabkan terbentuknya gaya sentrifugal. pada model kendaraan-kendaraan produk baru. Pada
Pertimbangan ini menjadi dasar untuk mengatasi agar hasil pengujian model kendaraan melalui hasil test drive
kejadian seperti sebelumnya dapat dihindari. 4-WS yang dilakukan sangat kelihatan kemampuan
Teknologi 4-WS lahir sebagai pengembangan kendaraan tersebut ketika melakukan gerak belok
kendaraan 2-WS, dimana performa stabilitas kendaraan sangat smooth dan tetap berada pada kurva lintasan
4-WS ketika melakukan gerakan belok lebih baik dari (Gambar 1).
kendaraan 2-WS. Penelitian mengenai sistem kemudi 4-
WS ini sebelum direalisasikan atau diintegrasikan pada 2. Tinjauan Pustaka
model kendaraan biasanya dilakukan analisa dinamik 2.1.Simulasi Model Dinamik Kendaraan
Seminar Nasional Teknik Mesin IV
30 Juni 2009, Surabaya, Indonesia

Simulasi model dinamik kendaraan merupakan Jika dilihat pada Gambar 1 gerakan belok
salah satu tool yang sangat ampuh dilakukan sebelum kendaraan 4-WS sudah mengikuti mengikuti kurva
kendaraan tersebut direalisasikan atau dimanufaktur. yang dilaluinya. Ini menunjukkan bahwa kendaraan 4-
Beberapa penelitian akademik tentang 4-WS banyak WS mampu mengatasi gerakan yang tidak diinginkan
dilakukan khususnya jurusan teknik mesin ITS yang serta dapat dikatakan lebih unggul dibanding kendaraan
mengembangkan desain otomotif, simulasi model ini yang 2-WS yang cenderung mengalami understeer
dapat digunakan software matlab (simulink) ataupun ataupun oversteer.
menggunakan software carsim. Sebetulnya masih Pada kendaraan yang 2-WS untuk simulasi
banyak software lain yang bisa digunakan, namun gerakan belok kendaraan dapat diprediksi ouput data
penulis lebih familiar dengan pemakaian tool ini. yang diteliti dengan analisa kinematika, demikian
Kendaraan apapun setelah terintegrasi dengan halnya untuk kendaraan 4-WS. Kendaraan yang diuji
4-WS, gerakan dinamiknya selalu berada pada pusat gerakan dinamik sebenarnya merupakan kondisi yang
putarnya artinya sudut putar atau yaw kendaraan dapat stochastic, namun kondisi tersebut dapat dilakukan
dikendalikan pada constrain dari kendaraan model dengan bantuan desain eksperimen untuk melihat efek
tersebut. Sebagaimana diketahui, bahwa pusat titik yang pastinya terjadi pada kendaraan jika parameter
berat atau center of gravity (CG) sebagai basis acuan yang bersesuaian terjadi pada waktu bersamaan.
untuk menentukan besarnya radius belok kendaraan dan Kenyataannya ketika input tersebut diberikan animasi
besarnya sudut side slip yang menyebabkan timbulnya gerakan model kendaraan yang diberikan akan
gaya sentrifugal pada kendaraan. memunculkan kondisi kendaraan tersebut pada hasil
Beberapa batasan penelitian diterapkan pada tampilan gerakan dengan menyesuaikan data
penelitian ini sebagai penelitian dasar, hal ini untuk sebelumnya.
memudahkan bagi penulis untuk mengetahui respon Untuk dapat melakukan animasi gerakan dari
satu atau beberapa parameter yang lain. Namun ketika kendaraan saat belok, data-data yang diperoleh dari
parameter yang sudah dikaji tersebut sudah diketahui hasil penelitian simulasi ini nantinya digunakan sebagai
selanjutnya semua parameter yang terlibat bukan lagi input data dan output data untuk kebutuhan rancangan
menjadi batasan masalah. Hal ini, karena melalui software yang akan dibuat secara nyata. Tool matlab
program batasan-batasan tersebut sudah diketahui dari dapat juga melakukan animasi gerakan dengan dengan
hasil simulasi respon berbagai parameter yang virtual reality-nya. Data input dapat diberikan dengan
mempengaruhi kendaraan tersebut. Sehingga konstrain- step, random atau ramp dengan bantuan sink VR dapat
konstrain yang ada tidak menjadi halangan karena diperoleh vehicle dynamic response.
semua batasan tersebut akan diintegrarasikan dalam
control unit jika desainnya sukses disimulasikan. 2.2.Batasan Penelitian
Prof. Dr.I Nyoman Sutantra (ITS) menyatakan, Model kendaraan 4-WS ini adalah dengan
bahwa kendaraan 4-WS dirancang berada pada pusat spesifikasi teknis sebagai berikut:
putarannya yang sesuai untuk kecepatan tinggi maupun Berat total kendaraan : 1460 kg
kecepatan rendah. Hal ini bertujuan untuk mengatur Panjang wheelbase kendaraan : 2,82 m
besar sudut side slip sebagai penyebab timbulnya gaya Letak titik berat CG : a = 0.4L ,
sentrifugal kendaraan tersebut dimana letak center of b = 0.6 L = 1.692 m.
gravity menentukan Sudut belok roda depan : 20o
Perbedaan kendaraan yang menggunakan 4- Sudut slip rata-rata roda depan : 0o
WS dan 2-WS dapat dilihat berdasarkan perbedaan Sudutside slip : 0-10o
performa stabilitas beloknya sebagaimana ditampilkan Lebar track depan (Tf) : 1,35 m
sesuai pada gambar di bawah ini.
Lebar track belakang (Tr) : 1,35 m

3. Metodologi Penelitian
Pada penelitian ini mengunakan data teknis
sebuah model kendaraan 4-WS yang telah dijelaskan
sebelumnya digunakan sebagai acuan untuk
memperoleh output data gerakan dinamika model
kendaraan tersebut.
Membuat model kendaraan berdasarkan data
spesifikasi kendaraan seperti yang sudah disebutkan di
atas.
Melakukan uji simulasi kinematik dapat
dijelaskan dengan menggunakan flowchart simulasi
Gambar 1 Perbedaan Kendaraan 4-WS dan 2-WS sebagai berikut: dimulai dari input data- proses data-
ouput data.
Seminar Nasional Teknik Mesin IV
30 Juni 2009, Surabaya, Indonesia

% Last Modified by GUIDE v2.5 10-Jun-2009 14:28:46

% Begin initialization code - DO NOT EDIT


gui_Singleton = 1;
gui_State = struct('gui_Name', mfilename, ...
'gui_Singleton', gui_Singleton, ...
'gui_OpeningFcn',
@Progra4ws_OpeningFcn, ...
'gui_OutputFcn',
@Progra4ws_OutputFcn, ...
'gui_LayoutFcn', [] , ...
'gui_Callback', []);
if nargin & isstr(varargin{1})
gui_State.gui_Callback = str2func(varargin{1});
end

if nargout
[varargout{1:nargout}] = gui_mainfcn(gui_State,
varargin{:});
Gambar 2.Flowchart Penelitian else
gui_mainfcn(gui_State, varargin{:});
3.1. Algoritma Pemrograman 4-WS for GUI Builder end
function varargout = Progra4ws(varargin) % End initialization code - DO NOT EDIT
% PROGRA4WS M-file for Progra4ws.fig
% PROGRA4WS, by itself, creates a new
PROGRA4WS or raises the existing % --- Executes just before Progra4ws is made visible.
% singleton*. function Progra4ws_OpeningFcn(hObject, eventdata,
% handles, varargin)
% H = PROGRA4WS returns the handle to a new % This function has no output args, see OutputFcn.
PROGRA4WS or the handle to % hObject handle to figure
% the existing singleton*. % eventdata reserved - to be defined in a future version
% of MATLAB
% % handles structure with handles and user data (see
PROGRA4WS('CALLBACK',hObject,eventData,handl GUIDATA)
es,...) calls the local % varargin command line arguments to Progra4ws
% function named CALLBACK in (see VARARGIN)
PROGRA4WS.M with the given input arguments.
% % Choose default command line output for Progra4ws
% PROGRA4WS('Property','Value',...) creates a new handles.output = hObject;
PROGRA4WS or raises the
% existing singleton*. Starting from the left, % Update handles structure
property value pairs are guidata(hObject, handles);
% applied to the GUI before
Progra4ws_OpeningFunction gets called. An % UIWAIT makes Progra4ws wait for user response
% unrecognized property name or invalid value (see UIRESUME)
makes property application % uiwait(handles.figure1);
% stop. All inputs are passed to
Progra4ws_OpeningFcn via varargin.
% % --- Outputs from this function are returned to the
% *See GUI Options on GUIDE's Tools menu. command line.
Choose "GUI allows only one function varargout = Progra4ws_OutputFcn(hObject,
% instance to run (singleton)". eventdata, handles)
% % varargout cell array for returning output args (see
% See also: GUIDE, GUIDATA, GUIHANDLES VARARGOUT);
% hObject handle to figure
% Edit the above text to modify the response to help % eventdata reserved - to be defined in a future version
Progra4ws of MATLAB
Seminar Nasional Teknik Mesin IV
30 Juni 2009, Surabaya, Indonesia

% handles structure with handles and user data (see function pushbutton2_Callback(hObject, eventdata,
GUIDATA) handles)
% hObject handle to pushbutton2 (see GCBO)
% Get default command line output from handles % eventdata reserved - to be defined in a future version
structure of MATLAB
varargout{1} = handles.output; % handles structure with handles and user data (see
GUIDATA)

% --- Executes on button press in radiobutton1.


function radiobutton1_Callback(hObject, eventdata, % --- Executes during object creation, after setting all
handles) properties.
% hObject handle to radiobutton1 (see GCBO) function edit1_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
% eventdata reserved - to be defined in a future version % hObject handle to edit1 (see GCBO)
of MATLAB % eventdata reserved - to be defined in a future version
% handles structure with handles and user data (see of MATLAB
GUIDATA) % handles empty - handles not created until after all
CreateFcns called
% Hint: get(hObject,'Value') returns toggle state of
radiobutton1 % Hint: edit controls usually have a white background
on Windows.
% See ISPC and COMPUTER.
% --- Executes on button press in radiobutton2. if ispc
function radiobutton2_Callback(hObject, eventdata, set(hObject,'BackgroundColor','white');
handles) else
% hObject handle to radiobutton2 (see GCBO) set(hObject,'BackgroundColor',get(0,'defaultUicontro
% eventdata reserved - to be defined in a future version lBackgroundColor'));
of MATLAB end
% handles structure with handles and user data (see
GUIDATA)

% Hint: get(hObject,'Value') returns toggle state of function edit1_Callback(hObject, eventdata, handles)


radiobutton2 % hObject handle to edit1 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version
of MATLAB
% --- Executes on button press in radiobutton3. % handles structure with handles and user data (see
function radiobutton3_Callback(hObject, eventdata, GUIDATA)
handles)
% hObject handle to radiobutton3 (see GCBO) % Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit1
% eventdata reserved - to be defined in a future version as text
of MATLAB % str2double(get(hObject,'String')) returns contents
% handles structure with handles and user data (see of edit1 as a double
GUIDATA)

% Hint: get(hObject,'Value') returns toggle state of % --- Executes during object creation, after setting all
radiobutton3 properties.
function edit2_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
% hObject handle to edit2 (see GCBO)
% --- Executes on button press in pushbutton1. % eventdata reserved - to be defined in a future version
function pushbutton1_Callback(hObject, eventdata, of MATLAB
handles) % handles empty - handles not created until after all
% hObject handle to pushbutton1 (see GCBO) CreateFcns called
% eventdata reserved - to be defined in a future version
of MATLAB % Hint: edit controls usually have a white background
% handles structure with handles and user data (see on Windows.
GUIDATA) % See ISPC and COMPUTER.
if ispc
set(hObject,'BackgroundColor','white');
% --- Executes on button press in pushbutton2. else
Seminar Nasional Teknik Mesin IV
30 Juni 2009, Surabaya, Indonesia

set(hObject,'BackgroundColor',get(0,'defaultUicontro
lBackgroundColor'));
end
function edit2_Callback(hObject, eventdata, handles)
% hObject handle to edit2 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version
of MATLAB
% handles structure with handles and user data (see
GUIDATA)

% Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit2


as text
% str2double(get(hObject,'String')) returns contents
of edit2 as a double

Gambar 3.Skema Rancangan 4WS


% --- Executes during object creation, after setting all
properties.
4. Hasil Penelitian
function edit3_CreateFcn(hObject, eventdata, handles)
4.1.Kecepatan Rendah
% hObject handle to edit3 (see GCBO) Tabel 1.Hubungan f =20o dengan f =0
o
% eventdata reserved - to be defined in a future version
Sudut belok roda Sudut Side Slip Sudut slip
of MATLAB
belakang, derajat (), derajat rata-rata
% handles empty - handles not created until after all
roda
CreateFcns called
belakang
(r),derajat
% Hint: edit controls usually have a white background
on Windows. 0 22
% See ISPC and COMPUTER. 5 5 15
if ispc 10 10
set(hObject,'BackgroundColor','white');
else Tabel 2.Hubungan f =20o dengan f =0o
set(hObject,'BackgroundColor',get(0,'defaultUicontro
Sudut belok roda Sudut Side Slip Sudut slip
lBackgroundColor'));
belakang, derajat (), derajat rata-rata
end
roda
belakang
(r),derajat
0 21
function edit3_Callback(hObject, eventdata, handles)
10 5 9
% hObject handle to edit3 (see GCBO)
% eventdata reserved - to be defined in a future version 10 1
of MATLAB
% handles structure with handles and user data (see Tabel 3.Hubungan f =20o dengan f =0o
GUIDATA)
Sudut belok roda Sudut Side Slip Sudut slip
belakang, derajat (), derajat rata-rata
% Hints: get(hObject,'String') returns contents of edit3
roda
as text
belakang
% str2double(get(hObject,'String')) returns contents
(r),derajat
of edit3 as a double
0 12
15 5 5
Pemrograman ini akan dapat dibuat lengkap setelah
hasil penelitian dari pengujian data ini telah 10 0
diaplikasikan pada skema rancangan gambar 3
sebagaimana telah disusun sesuai display 4 WS.
Dengan menyelesaikan tabel di atas dapat
digambarkan kurva hubungan parameter tersebut.
3.2.Rancangan Display Hasil Pemrograman GUI-4 WS
Seminar Nasional Teknik Mesin IV
30 Juni 2009, Surabaya, Indonesia

Gambar 4.Relational parameter , r dan r

Untuk memasukkan persamaan dalam program Gambar 5.Relational parameter ,r dan r


terlebih dahulu diselesaikan persamaan fungsi pada
kecepatan rendah sebagai berikut: r = f(, r) Untuk memasukkan persamaan dalam program
Untuk pengendali = 0o , r = -13.317ln(r) + 48.267 terlebih dahulu diselesaikan persamaan fungsi pada
Untuk pengendali = 5o , r = -9.0875ln(r) + 29.734 kecepatan rendah sebagai berikut: r = f(, r)
Untuk pengendali = 10o , r = 12.96e-0.0969r Untuk pengendali = 0o , r = 0.3893e0.0844(r)
Untuk pengendali = 5o , r = 2.3488e0.0489(r)
4.1.Kecepatan Tinggi Untuk pengendali = 10o , r = 0.6579r-1.8421
Tabel 4.Hubungan f =20o dengan f =0o

Sudut belok roda Sudut Side Slip Sudut slip 5. Kesimpulan


belakang, derajat (), derajat rata-rata Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat
roda diperoleh kesimpulan intervensi sistem pengendali side
belakang slip terhadap stabilitas arah gerakan belok sebuah
(r),derajat kendaraan 4-WS, sebagai berikut:
0 30
Semakin besar sudut pengendali side slip pada
5 5 15 kendaraan, semakin mudah dikendalikan
10 10 model kendaraan 4-WS tersebut ketika
meakukan gerakan belok, begitu pula
Tabel 5.Hubungan f =20o dengan f =0o sebaliknya pada kecepatan rendah maupun
kecepatan tinggi.
Sudut belok roda Sudut Side Slip Sudut slip
Model kendaraan dirancang hanya untuk
belakang, derajat (), derajat rata-rata
mengatasi kondisi oversteering pada kecepatan
roda
rendah dan kecepatan tinggi.
belakang
Pada kecepatan rendah maupun kecepatan
(r),derajat
tinggi kendaraan dapat mencapai stabilitas
0 40
belok yang terbaik pada sudut side slip kendali
10 5 32 10o. Artinya kendaraan lebih mudah
mengantispasi kondisi oversteering.
10 19
Peningkatan sudut slip rata-rata roda belakang
dengan pengendalian sudut side slip 4-WS
Tabel 6.Hubungan f =20o dengan f =0o
menyebabkan sudut belok roda belakang
Sudut belok roda Sudut Side Slip Sudut slip menjadi lebih kecil pada kecepatan rendah
belakang, derajat (), derajat rata-rata sebaliknya pada kecepatan tinggi.
roda Model kendaraan 4-WS agar kondisi ketika
belakang melakukan gerakan belok sangat smooth sudut
(r),derajat side slip body kendaraan pada = 0o, baik
0 42 pada kecepatan rendah maupun kecepatan
15 5 36 tinggi. Sehingga aplikasi GUIDE Builder pada
kasus pemrograman menjadi:
10 25 r = 0.3893e0.0844(r) Kecepatan rendah
r = -13.317ln(r) + 48.267Kecepatan tinggi
Seminar Nasional Teknik Mesin IV
30 Juni 2009, Surabaya, Indonesia

Pemanfaatan GUI Builder mempermudah


pemahaman mahasiswa teknik mesin
khususnya yang mengambil mata kuliah sistem
kemudi dan suspensi di fakultas teknik.

Daftar Pustaka:
1. Sutantra, I Nyoman (2001),Teknologi
Otomotif, Teori dan Aplikasinya, Surabaya,
Guna Widya.
2. Wong, J Y (1978),Theory of Ground Vehicle,
Ottawa, John Willey & Sons, New York.
3. Jonoadji, Ninuk, Dkk, Analisa Kinematika
Gerakan Belok Akibat Pengaruh Dynamic
Center of Gravity dan Panjang Wheelbase
menentukan Sudut Side Slip Dan
Hubungannya Terhadap Stabilitas
Kendaraan,Prosiding SNTMI 4, Universitas
Tarumanagara Jakarta.
4. Jonoadji, Ninuk, Dkk, Studi Perbandingan
Karakteristik Analisa Kinematika Akibat
Pengaruh Sudut Belok Roda Depan Yang
Variabel Terhadap Stabilitas Kendaraan,
Prosiding Seminar Nasional Teknologi
Simulasi IV, Wisma MM UGM, Yogyakarta.
5. Siahaan, Ian Hardianto,Penentuan Region
Skid-Non Skid (2WS) Type Model Kendaraan
Rear Wheel Drive (RWD),Prosiding SNTMI
4, Universitas Tarumanagara Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai