DAFTAR ISI
1. LEMBAR PENGESAHAN
2. DATA PROYEK
3. LATAR BELAKANG
3.1. Maksud dan Tujuan
3.2. Ruang Lingkup Pekerjaan
4. KAJIAN KELAYAKAN OPERASI
4.1. Kondisi SistemSaat Ini
4.2. Target RKAP
4.3. ManfaatSecaraOperasional
5. KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL
5.1. BiayaInvestasi
5.2. AnalisaFinansial
6. KAJIAN RESIKO
7. KESIMPULAN KAJIAN KELAYAKAN
LAMPIRAN
Lampiran-1.RencanaAnggaranBiaya
Lampiran-2.Kajian Risiko
PT. PLN (PERSERO) ANGGARAN INVESTASI
WILAYAH KALIMANTAN SELATAN DAN TENGAH No. PRK : 0PRK.2017.WKS7.03.PLTA
KKO & KKF Tahun : 2017
PENGADAAN TRAFO STEP UP PLTA Halaman : 3dari 9
LEMBAR PENGESAHAN
KAJIAN KELAYAKAN OPERASI DAN KAJIAN KELAKAYAN FINANSIAL
Mengesahkan,
General Manager
PURNOMO
PT. PLN (PERSERO) ANGGARAN INVESTASI
WILAYAH KALIMANTAN SELATAN DAN TENGAH No. PRK : 0PRK.2017.WKS7.03.PLTA
KKO & KKF Tahun : 2017
PENGADAAN TRAFO STEP UP PLTA Halaman : 4dari 9
KAJIAN KELAYAKAN
PENGADAAN TRAFO TENAGA STEP UP 11/70 KV KAPASITAS 11 MVA
PLTA IR OM NOOR
2. DATA PROYEK
Nama : Pengadaan Trafo Step Up 11/70 kV Kapasitas 11 MVA
Time Schedule :
N0 URAIAN Jan’17 Feb’17 Mar’17 April’17 Mei’17 Juni’17 Juli’17
1 Usulan SKI
2 Persetujuan SKI
3 SKI Terbit
4 Proses Lelang&Kontrak
6 Waktu Pengadaan
3. LATAR BELAKANG
3.1. Maksud dan Tujuan
PLTA sebagai salah satu jenis pembangkit yang berada pada sistem
kelistrikan Barito dituntut untuk dapat selalu beropersi dengan handal, dan
effisien dimana pada sistem Barito, PLTA diposisikan sebagai pembangkit
pemikul beban dasar yang ekonomis. Untuk menunjang kehandalan PLTA
sebagai pembangkit yang ekonomis maka diperlukan suatu system Penaik
Tegangan dalam hal ini trafo yang handal dari Pembangkit untuk disalurkan ke
transmisi.
PT. PLN (PERSERO) ANGGARAN INVESTASI
WILAYAH KALIMANTAN SELATAN DAN TENGAH No. PRK : 0PRK.2017.WKS7.03.PLTA
KKO & KKF Tahun : 2017
PENGADAAN TRAFO STEP UP PLTA Halaman : 5dari 9
Capasity Factor (CF) dari PLTA bulan Februari 2014 adalah sebagai
berikut :
Target RKAP :
Kondisi yang ingin dicapai adalah :
Untuk mengurangi dampak dan kerugian yang diakibatkan gangguan pada
sistema kelistrikan di PLTA.
Untuk mendukung keandalan sistem
Jika asumsi PLTA 1 unit mengalami gangguan trafo dan kWh produksi sebesar
6,120,000 kWh tidak bisa disalurkan sehingga diperlukan pembangkit lain
berbahan bakar HSD (PLTD) untuk menghasilkan kWh sebesar 6,120,000 kWh
dengan asumsi SFC 0,265 liter/kWH, maka besarnya biaya yang dikeluarkan
sebesar :
a) BEP
Biaya Investasi Rp 6.600.000.000
Potensi Kerugian bila tidak dilakukan Rp15.407.100.000
BEP 0.7494 tahun
b) NPV
Cashflow
Tahun 0 (Rp 6.600.000.000)
Tahun 1 Rp15.407.100.000
Tahun 2 Rp15.407.100.000
Tahun 3 Rp15.407.100.000
Tahun 4 Rp15.407.100.000
Tahun 5 Rp15.407.100.000
Tahun 6 Rp15.407.100.000
Tahun 7 Rp15.407.100.000
Tahun 8 Rp15.407.100.000
Tahun 9 Rp15.407.100.000
Tahun 10 Rp15.407.100.000
Asumsi bunga 12 %
NPV Rp 80.453.551.221
NPV > 0 Investasipositif
c) IRR
IRR > 0 yaitu 233,44 %
PT. PLN (PERSERO) ANGGARAN INVESTASI
WILAYAH KALIMANTAN SELATAN DAN TENGAH No. PRK : 0PRK.2017.WKS7.03.PLTA
KKO & KKF Tahun : 2017
PENGADAAN TRAFO STEP UP PLTA Halaman : 9dari 9
6. KAJIAN RISIKO
Sangat
E
Besar
E.1 E.2 E.3 E.4 E.5
Besar D
TINGKAT KEMUNGKINAN
Sedang C 1
Kecil B 2 3
4
B.1 B.2 B.3 B.4 B.5
Sangat
A
Kecil
A.1 A.2 A.3 A.4 A.5
1 2 3 4 5
TINGKAT DAMPAK
7. KESIMPULAN
Dari hasil evaluasi di atas menunjukkan bahwa: