Anda di halaman 1dari 13

TUGAS ANALISIS SISTEM

Sistem Disket dan Kontinu


Dosen Mata Kuliah:
Achmad Mustakim, S.T., M.BA.
Disusun oleh:
Stella Andik Marini
Dwiki Farid Nur Ruci
Reza Zulmi Mustofa
Annisa Fajril Komaril

(4413.100.031)
(4413.100.039)
(4413.100.041)
(4413.100.028)

JURUSAN TRANSPORTASI LAUT


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015

KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya lah penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Analisis sistem.
Mata Kuliah Analisis Sistem adalah salah satu mata kuliah wajib yang harus di ambil
mahasiswa di jurusan Transportasi laut. Yang membahas tentang menganalisis sistem dengan
berbagai cara yang dapat dilakukan. Dan terima kasih kepada bapak achmad mustakim, S.T.,
M.BA. selaku dosen mata kuliah Analisis Sistem.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentangs sistem diskrit dan
kontinu, yang kami sajikan berdasarkan berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Institut Teknologi
Sepuluh Nopember. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna.Untukitu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca.
Surabaya, September 2015
Penyusun

Analisis Sistem

Page 2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................2
Daftar Isi.......................................................................................................................3
Daftar Gambar..............................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................5
1.1
1.2
1.3

Latar Belakang..................................................................................................5
Tujuan...............................................................................................................5
Manfaat Penulisan.............................................................................................5

BAB II DASAR TEORI...............................................................................................6


2.1
2.2
2.3
2.4
2.5

Pengertian Sistem..............................................................................................6
Sistem Kontrol..................................................................................................6
Sistem Kontrol Kontinu....................................................................................7
Sistem Kontrol Diskrit....................................................................................10
Perbedaan Sistem Kontrol Kontinu & Diskrit................................................11

BAB III PENUTUP....................................................................................................12


Daftar Pustaka.............................................................................................................13

Analisis Sistem

Page 3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Kontrol pengaturan..........................................................................8


Gambar 2. Skema Kontrol Hantaran Kedepan.............................................................9
Gambar 3. Skema Optimisasi Keadaan Tetap...............................................................9
Gambar 4. Skema kontrol Adaptif..............................................................................10

Analisis Sistem

Page 4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pada dasarnya, pemodelan merupakan suatu langkah awal yang di lakukan untuk

pembuatan suatu rekayasa perangkat lunak dari sebuah sistem yang akan di simulasikan.
Dalam hal ini formulasi model senantiasa dilakukan berdasarkan teori-teori yang berlaku
diwilayah dimana system berada.
Beberapa tahapan yang biasa dilakukan untuk melakukan formulasi model yaitu:
a

Penetapan variable yang terlibat

Penetapan kategori variable

Perlakuan terhadap waktu

Spesifikasi terhadap model

Kalibrasi model
Apabila formulasi model sudah dilakukan pada tahap awal, maka pada tahap
selanjutnya dilakukan evaluasi model system, diantaranya adalah: ketelitian, ketersediaan
taksiran atas variable, interpretasi, dan validasi.

1.2

Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mampu menggambarkan dan mengerti arti sebuah sistem
2. Mengetahui sifat-sifat dassar sitem diskrit dan kontinuDapat memahami apa itu
kapal keruk
3. Mengetahui perbedaan sistem kontinu dan diskrit

1.3

Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dari makal ini adalah sebagi berikut.
1. Mahasiswa dapat mengetahui arti sebuah sistem
2. Mahasiswa dapat memahami sifat-sifat dasar sistem diskrit an kontinu
3. Mahasiswa dapat mengerti perbedaan sistem diskrit dan kontinu

Analisis Sistem

Page 5

BAB II
DASAR TEORI

2.1

Definisi Sistem
Sebuah system merupakan kombinasi dari beberapa komponen yang bekerja bersama-

sama dan melakukan suatu sasaran tertentu dan tidak dibatasi hanya pada system fisik saja.
hanya pada sistem fisik saja. Konsep sistem dapat digunakan pada gejala-gejala yang abstrak
dan dinamis seperti yang dijumpai dalam ekonomi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa
sistem harus dapat di interprestasikan

untuk dapat menyatakan sistem fisik, biologi,

ekonomi, dan sebagainya.


Beberapa system dapat dikenali dari berbagai sudut pandang yang berbeda,
diantaranya adalah:
a

Dari sudut pandang system dan lingkungannya: system tertutup & system terbuka.

Dari sudut pandang tingkat kepastian system: system deterministic & system
probabilistic.

Dari sudut pandang kedinamisan system: system dinamis & system statis.

Dari sudut pandang kekontinuan system: system kontinu & system diskrit.
Perkembangan sistem kontrol dalam industri proses dewasa ini telah melahirkan banyak

penemuan penemuan baru tentang masalah konsep dan prinsip kerja dari berbagai sistem
yang digunakan didalam industri itu sendiri untuk melaksanakan proses produksinya. Tak
jarang sekali indutri-industri itu pun pada akhirnya bekerja sama dengan pihak perguruan
tinggi untuk dapat melaksanakan proyek penelitiannya ataupun sekedar membuat proyek
simulator dari sistem yang sebenarnya untuk mempermudah proses pengecekan dilapangan
agar struktur sistem yang sedang beroperasi terlihat rapih dan teratur, sehingga apabila
terlihat adanya suatu kerusakan ataupun kesalahan dapat langsung diketahui dan diperbaiki.
Aplikasi System dapat dibuat, Simulasi kedudukan satelit, Simulasi system navigasi pesawat
terbang dan kapal laut, Simulasi pengendalian tinggi permukaan bendungan, dll
2.2

Sistem Kontrol
Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau

beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam suatu
rangkuman harga (range) tertentu. Di dalam dunia industri, dituntut suatu proses kerja yang
Analisis Sistem

Page 6

aman dan berefisiensi tinggi untuk menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang
baik serta dengan waktu yang telah ditentukan. Otomatisasi sangat membantu dalam hal
kelancaran operasional, keamanan (investasi, lingkungan), ekonomi (biaya produksi), mutu
produk, dll.
Ada banyak proses yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu produk sesuai
standar, sehingga terdapat parameter yang harus dikontrol atau di kendalikan antara lain
tekanan (pressure), aliran (flow), suhu (temperature), ketinggian (level), kerapatan (intensity),
dll. Gabungan kerja dari berbagai alat-alat kontrol dalam proses produksi dinamakan sistem
pengontrolan proses (process control system). Sedangkan semua peralatan yang membentuk
sistem

pengontrolan

disebut

pengontrolan

instrumentasi

proses

(process

control

instrumentation). Dalam istilah ilmu kendali, kedua hal tersebut berhubungan erat, namun
keduanya sangat berbeda hakikatnya. Pembahasan disiplin ilmu
Process Control Instrumentation lebih kepada pemahaman tentang kerja alat
instrumentasi, sedangkan disiplin ilmu Process Control System mengenai sistem kerja suatu
proses produksi.
2.3

Sistem Kontrol Kontinu


Adalah sesuatu yang sifatnya terus-menerus, selama waktu manufaktur. Variabel

kontinu pada umumnya analog, yang berarti dapat diambil suatu nilai dalam range tertentu.
Operasi produksi baik dalam industri proses maupun dalam industri manufaktur diskrit
memiliki karakteristik fariabel kontinu. Contoh : gaya, temperatur, kecepatan, dan laju aliran.
Semua fariabel tersebut adalah kontinu selam waktu proses yang dapat diambil suatu nilai
dalam range tertentu.
Kontrol kontinu umumnya bertujuan untuk menjaga agar variabel outut pada level
yang diinginkan sama seperti operasi sistem kontrol umpan balik. Tetapi, banyakan proses
kontinu dalam praktiknya terdiri dari banyak jaringan umpan balik, yang semuanya harus
dikendalikan dan dikoordinasikan untuk manjaga variabel output pada nilai yang
diiinginkan.contoh :
1. pengendalian output reaksi kimia yang tergantung pada termperatur, tekanan, dan laju
aliran input beberapa reaksi. Semua variabel atau parameternya adalah kontinu.
2. Pengendalian posisi benda kerja relatif terhadap perkakas potong dalam operasi
pemfraisan kontur dimana harus dihasilkan permukaan kurva yang komplek. Posisi
benda kerja ditentukan oleh nilai koordinat x,y,z. Pada saat benda berkerja nilai x,y,z

Analisis Sistem

Page 7

dapat dipandang sebagi variabel atau parameter yang berubah setiap saat mesin
bekerja.
Terdapat beberapa pendekatan untuk mencapai tujuan pengendalian dalam sistem
kontrol kontinu, misal: kontrol dengan penganturan, kontrol dengan hantaran kedepan,
optimasi keadaan tetap, kontrol adaptif dan lain-lain.
a. Kontrol dengan Pengaturan
Kontrol dengan pengaturan bertujuan untuk menjaga agar performa proses pada
level tertentu berada dalam daerah toleransi yang diberikan. Sebagai contoh : bila
performa tersebut adalah suatu pengukuran kualias produk sehingga sngat penting
untuk menjaga agar kualitas pada level spesifikasinya. Pada umumnya pengukuran
performansi proses (biasa disebut indexperformasi) dihitung berdasarkan variabel
output proses.

Gambar 1. Skema Kontrol pengaturan


Kelemahan sistem ini adalah tindakan pembanding dilakukan setelah gangguan terjadi
pada output.
b. Kontrol Hantaran Kedepan (Feedforward Control)
Strategi kontrol hantaran kedepan ini bertujuan untuk mengantisipasi efek
gangguan

yang

akan

mengacaukan

proses

dengan

cara

mengsensor

dan

mengkompensasikannya sebelum gangguan tersebut mempengaruhi proses. Dalam


gambar dibawah ini elemen-elemen kontrol hantaran kedepan mensensor gangguan
yang ada dan melakukan koreksi dengan mengatur parameter proses dan
mengkompensasikannya untuk setiap gangguan yang terjadi pada proses. Dalam
kondisi ideal kompensasi ini sangat efektif , tetapi pada kenyataannya sering terjadi
penyimpangan dalam pengukuran umpan balik, operasi aktuator, dan algoritma
pengendalian sehingga sistem kontrol ini dikombinasikan dengan sistem kontrol
umpan balik.
Analisis Sistem

Page 8

Gambar 2. Skema Kontrol Hantaran Kedepan


Kontrol dengan pengaturan dan kontrol hantaran kedepan lebih sesuai digunakan
dengan industri projek dari pada munufaktur produk distrik.
c. Optimasi Keadaan Tetap
Istilah optimasi keadaan tetap mengacu pada kelas teknik optimisasi dimana
proses menunjukan karakteristik sebagai berikut:
1. Terdapat index performasi yang telah didefinisikan dengan baik, seperti biaya
produksi, laju produksi, atau hasil proses
2. Hubungan antara variabel proses dan index performasi diketahui (dalam
model matematik)
3. Nilai parameter sistem yang mengoptimasi index performasi tersebut dapat
ditentukan secara matematik

Gambar 3. Skema Optimisasi Keadaan Tetap


Bila karakteristik ini di aplikasikan, maka dapat dilakukan perngaturan terhadap
input parameter prose hingga dicapai keadaan optimal.

d. Kontrol Adaptif
Kontrol optimisasi keadaan tetap dioprasikan sebagai sistem jaringan terbuka.
Sistem ini akan berkerja smpurna bila tidak ada gangguan diluar hubungan yang
diketahui antara parameter proses dan performasi proses. Bila dalam aplikasinya
terdapat gangguan, maka untuk optimalisasi kontrol dibutuhkan bentuk koreksi
sendiri, yang disebut kontrol adaptif. Kontrol adaptif mengkombinasikan kontrol
Analisis Sistem

Page 9

umpan balik dan kontrol optimal dengan cara pengukuran variabel proses yang terkait
selama operasi (sebagaimana dalam kontrol umpan balik) dan penggunaan algoritma
kontrol untuk mengoptimalkan beberapa index performasi (sebagimana dalam kontrol
optimal).

Gambar 4. Skema kontrol Adaptif

2.4

Sistem Kontrol Diskrit


Variabel diskrit adalah sesuatu yang memiliki hanya satu nilai pada (range) tetentu.

Jenis variabel diskrit yang paling umum adalah biner yang berarti memiliki 2 kemungkinan
yaitu On atau Off , tertutup atau terbuka dst. Contoh variabel dan parameter biner diskrit
adalah : saklar, batas terbuka atau tertutup.
Dalam kontrol diskrit, parameter diskrit dan variabel diskrit suatu sistem dirubah pada
saat-saat tertentu, dengan memakai program instruksi seperti program siklus kerja. Perubahan
tersebut dilakukan baik karena kondisi sistem telah selesai diubah atau karena waktu tertentu
telah dicapai. Berdasarkan kedua hal tersebut, maka perubahan dapat dibedakan atas:
1. Perubahan gerak-kejadian (event drive changes)
2. Perubahan gerak-waktu (time drive changes)
Perubahan gerak-kejadian dilakukan oleh kontroler sebagi respon terhadap beberapa
kejadian yang telah menyebabkan keadaan sistem berubah. Perubahan dapat terjadi pada
saat awal operasi atau akhir operasi. Contoh : level pengurangan bahan plastik pada
corong isi mesin cetak injeksi menarik saklar batas bawah hingga terbuka dan memulai
pengisian bahan plastik baru kedalam corong isi.bila level pengisian plastik baru kedalah
corong isi mencapai level tertentu maka saklar batas atas akan ditarik sehingga katup
akan menutp yang mengakibatkan aliran bahan plastik kedalam corong berhenti.

Analisis Sistem

Page 10

Perubahan gerak-waktu dilakukan oleh sistem kontrol sebagi respon terhadap


pencapaian kondisi tertentu dalam waktu tertentu atau dalam selang waktu tertentu telah
terjadi kondisi tertentu. Seperti pda perubahan gerak-kejadian, perubahan biasanya terjadi
dari memulai sesuatu atau menghentikan sesuatu, dan waktu saat perubahan terjadi
merupakan sesuatu yang utama. Contoh: dalam pabrik dengan waktu memulai dan waktu
mengakhiri untuk kerja sift dan istirahat bagi semua pekerja, jam bengkel distel untuk
membunyikan bel dalam saat tertentu selama hari tersebut untuk menyatakan waktu mulai
dan berhenti kerja.
2.5

Perbedaan Kontrol Kontinu dan Diskrit


Sistem kontrol industri yang digunakan dalam industri proses pada umumnya

menggunakan sistem kontrol kontinu sedangkan pada industri manufaktur diskrit


menggunakan sistem kontrol diskrit. Perbandingan antara kedua sistem kontrol tersebut dapat
dilihat dalam tabel berikut ini.

Analisis Sistem

Page 11

BAB III
PENUTUP

Berdasarkan uraian dari BAB 1 dan BAB 2 dapat diambil beberapa poin, yang
pertama, Sebuah system merupakan kombinasi dari beberapa komponen yang bekerja
bersama-sama dan melakukan suatu sasaran tertentu dan tidak dibatasi hanya pada system
fisik saja. hanya pada sistem fisik saja. Kedua dari segi kekonntinyuan variabelnya dapat
digolongkan menjadi dua yaitukontinyu dan diskrit, yang keduanya mempunyai fungsi
masing-masing pada penerapan sistem kontrol.
Untuk sistem kontrol kontinyu dibagi menjadi 4, yaitu:
1.
2.
3.
4.

Kontrol dengan Pengaturan


Kontrol Hantaran Kedepan (Feedforward Control)
Optimasi Keadaan Tetap
Kontrol Adaptif

Sistem kontrol diskrit dibagi menjadi 2, yaitu:


1. Perubahan gerak-kejadian (event drive changes)
2. Perubahan gerak-waktu (time drive changes)

Analisis Sistem

Page 12

DAFTAR PUSTAKA

Arya Wirabhuana, Desain Peningkatan Kinerja sistem Manufaktur


dengan pendekatan simulasi sistem diskrit, Skripsi, 2000.

Banks, J., J.S. Carson, and B.L. Nelson, Discrete-Event System


Simulation, 1996, Prentice Hall, New Jersey.
Hoover, Stewart V. & Ronald F Perry, SIMULATION ; a Problem
Solving Approach, 1990, Addison Wesley, USA.
Kelton, D.W., Averill m Law., Deborah A Sadowsky, Simulastion With
Arena, 1998, WCB McGraw-Hill.
Laboratorium Simulasi Sistem Industri dan Manajemen Bisnis (SIMBI),
Modul

Praktikum

Simulasi

Sistem,

1998,

Fakultas

Teknologi

Industri,

Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Law, A.M., and David W Kelton, Simulation Modeling and Analysis,


1991, McGraw-Hill, New York
Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and ComputerIntegrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc.,
2001, Chapter 4
Simatupang, Togar, Pemodelan Sistem, 1996, Nindita, Klaten.
Sudjana, Metode Statistika, 1996, Tarsito, Bandung.

Analisis Sistem

Page 13

Anda mungkin juga menyukai