LAPORAN KASUS
5. Keluhan Utama
Batuk disertai darah sejak 3 minggu yang lalu.
6. Riwayat Penyakit Sekarang
Batuk disertai darah sejak 3 minggu yang lalu. Awalnya pasien mengalami batuk
sejak 1 bulan yang lalu, berdahak, kental, dengan warna dahak putih, namun sejak 3
minggu yang lalu batuk berdahak tersebut disertai dengan garis-garis darah.
Demam sejak 1 bulan yang lalu, hilang timbul, tidak tinggi, tidak disertai menggigil.
Penurunan nafsu makan sejak 1 bulan yang lalu
Penurunan berat badan sejak 2bulan yang lalu yang lalu, awalnya berat badan pasien
55 kg, namun sejak sakit berat badan pasien turun menjadi 45 kg.
Berkeringat pada malam hari meskipun saat tidak melakukan aktivitas ada.
Sesak nafas tidak ada
Nyeri dada tidak ada
Riwayat kontak dengan penderita batuk-batuk lama disangkal.
Riwayat sering bergadang pada malam hari ada.
Mual tidak ada, muntah tidak ada.
Warna kulit kekuningan atau gatal pada kulit tidak ada.
Sebelumnya pasien telah menderita sakit tb satu tahun yang lalu dan telah dinyatakan
sembuh. Kemudian saat ini timbul gejala batuk berdahak lebih dari 3 minggu setelah
pasien dilakukan pemeriksaan dahak SPS, dan didapatkan hasil BTA positif.
7. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : CMC
Nadi : 88x/ menit
Nafas : 20x/menit
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 37,20C
BB : 45 kg
TB : 163 cm
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
pupil isokor, diameter 2 mm/ 2 mm, refleks cahaya
+/+
KGB : tidak ada pembesaran KGB
Leher : JVP 5-2 cmH2O
THT : tidak ada kelainan
Gigi dan Mulut : tidak ada kelainan
Thorax
- Paru
Inspeksi : simetris kiri = kanan
Palpasi : fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronkhi basah halus (+) di
apeks paru kiri dan kanan, wheezing (-)
- Jantung
Inspeksi : Iktus tidak terlihat
Palpasi : Iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : Batas-batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Irama teratur, bising (-)
Abdomen
Inspeksi : tidak tampak membuncit, Distensi (-),
Palpasi : Supel, Hepar/Lien tidak teraba, NT(-), NL (-),
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas :
Refilling kapiler baik, reflek fisologis ++/++, refleks patologis -/-
8. Laboratorium :
Telah dilakukan pemeriksaan BTA Sputum SPS ( sewaktu pagi sewaktu)
dengan hasil pemeriksaan +/+/+
Hematologi : tidak dilakukan
Pemeriksaan Anjuran :
BTA Sputum S-P-S (Sewaktu- Pagi- Sewaktu) pada bulan kedua dan kelima
pengobatan OAT
Rapis test
9. Diagnosis Kerja : TB Paru relaps
10. Diagnosis Banding :-
11. Manajemen
a. Preventif :
- Jangan buang dahak sembarangan bila batuk, dahak sebaiknya langsung
dibuang ke lubang WC dan segera disiram.
- Menutup mulut ketika batuk atau bersin
- Meningkatkan daya tahan tubuh dengan diet seimbang dan olah raga teratur 2-
3x/ minggu selama 30 menit.
- Menggunakan alat-alat makan seperti sendok, garpu, dan gelas yang telah
dibersihkan untuk menghindari penularan dalam satu keluarga. Tidak
menggunakan peralatan yang telah digunakan penderita sebelum dicuci bersih
kembali.
- Menjaga sirkulasi udara tetap lancar serta menjaga pencahayaan rumah tetap
baik. Antara lain dengan membuka jendela supaya aliran udara lebih lancar.
- Istirahat cukup dengan tidur sekurangnya 6 jam sehari.
- Menganjurkan kepada anggota keluarga yang lain untuk turut serta
memeriksakan diri untuk deteksi dini.
- Menjaga kesehatan dan kebersihan diri dengan menerapkan perilaku bersih
dan sehat (PHBS) seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan
jamban sehat, berolahraga setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah.
- Menggunakan masker setiap berkontak dengan anak-anak atau anggota
keluarga lain.
b. Promotif :
- Mengedukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya menunjuk seorang yang
dipercaya sebagai Pendamping Makan Obat (PMO), dan peranan PMO dalam
memastikan pasien meminum obatnya (menyukseskan pengobatan pasien),dan
mengingatkan pasien untuk kontrol rutin ke puskesmas, dan mengingatkan
jadwal periksa dahak pada waktu yang ditentukan.
- Memberikan pengertian dan pengetahuan pada pasien maupun keluarga
mengenai penyakitnya bahwa penyakit ini merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh bakteri.
- Memberikan edukasi pada pasien bahwa penyakitnya menular melalui droplet
dahak sehingga pasien harus berhati-hati saat akan membuang dahak atau
batuk dan penggunaan masker.
- Mengedukasi pasien bahwa pengobatan yang dilakukan tidak boleh terputus
demi kesembuhan pasien.
- Mengedukasi pasien bahwa penting untuk melakukan evaluasi pengobatan
untuk memantau keberhasilan pengobatan.
- Mengedukasi pasien mengenai komplikasi yang mungkin terjadi jika pasien
tidak berobat seperti efusi pleura.
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pentingnya kontrol secara teratur,
menambah obat TB dan minum obat secara teratur (pengobatan yang rutin),
serta menjelaskan dan mengedukasi kepada pasien jangka waktu pengobatan
yang lama (9 bulan) yang membutuhkan kesabaran dalam berobat dan tetap
meneruskan minum obat sampai 9 bulan walaupun gejala sudah berkurang.
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga (PMO) tentang efek samping obat
yang mungkin dapat timbul selama pengobatan.
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya tentang pentingnya melakukan
tes mantoux kepada anak-anak yang tinggal serumah dengan pasien, dan
memberikan INH profilaks bila tes mantoux nya (-).
- Menyarankan kepada keluarga yang tinggal serumah dengan pasien (untuk
dewasa), dan belum terinfeksi TB untuk menjaga daya tahan tubuh dengan
istirahat cukup, makan makanan bergizi, dan olahraga secara teratur.
- Menjelaskan kepada pasien pentingnya pemberantasan TB, sehingga jika ada
keluarga atau tetangga yang batuk > 2 minggu agar memeriksakan diri ke
dokter, Puskesmas atau Rumah Sakit
c. Kuratif :
- OAT Kategori I1 4KDT (1x3 tab) per oral, sterptomicin 1 x1 IM
- Vitamin B kompleks (3 x 1tab) per oral
d. Rehabilitatif :
- Kontrol teratur ke puskesmas dan rutin minum obat yang didapat dari
Puskesmas.
- Jika ada gejala seperti batuk darah segera kunjungi pusat pelayanan kesehatan.
- Jika ada gejala efek samping obat seperti kulit dan selaput lendir menguning,
atau gangguan telinga, ataupun penglihatan, segera datang ke puskesmas atau
rumah sakit.
Dinas Kesehatan Kota Padang
Puskesmas Alai
Dokter : M.A.P
6 Juni 2017
Pro : Tn. A
Umur : 31 tahun
Alamat : gunung pangilun