JUDUL PROGRAM
CILEMBALLS (Cilembu Sweet Potatoes Snack Ball)
Snack Lezat, Praktis dan Bergizi Isi Buah dan Sayur Sebagai Alternatif
Diversifikasi Pangan Lokal
BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN (PKM K)
Diusulkan oleh:
Adilah Ridha Azizah 11/318304/PN/12602
Milla Setiawati 11/316421/FI/03618
Hasna Fadhilah Harimurti 11/318148/PN/12457
Muji Lestari 13/349882/PN/13306
i
NIP. 196403101990031001 NIDN. 0017036206
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
RINGKASAN
Indonesia merupakan salah satu dari lima peringkat negara yang memiliki
jumlah penduduk terbesar di dunia. Seiring bertambahnya penduduk berbanding
lurus dengan isu-isu pangan yang dikhawatirkan akan terjadi di masa depan, salah
satunya krisis pangan. Penerapan diversifikasi pangan berdasarkan kearifan lokal
merupakan salah satu solusi terbaik yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan krisis pangan. Salah satu pangan lokal yang ada di Indonesia yaitu
Ubi Cilembu.CILEMBALLS (Cilembu Sweet Potatoes Snack Ball) dapat
menjadi salah satu alternatif yang dapat membantu mengatasi permasalahan
tersebut. Snack yang memiliki ukuran praktis, harga ekonomis dan memiliki isian
buah dan sayur segar yang menyehatkan ini merupakan snack berbahan lokal
yang memiliki rasa dan penampilan yang modern. Snack ini diciptakan guna
meningkatkan nilai tambah pangan lokal daerah, mendukung program
Kementerian Pertanian dalam hal diversifikasi pangan dan Kementerian Koperasi
dan UMKM dalam meningkatkan usaha mikro dan inovasi untuk program One
Village One Product (OVOP) asli daerah Desa Cilembu, Kabupaten Sumedang.
Metode produksi dilakukan secara efektif dengan mempertimbangkan preferensi
konsumen. Selain itu kami membuat strategi pemasaran yang dibagi menjadi dua
yaitu strategi door-to-door dan gerobakan. Analisis usaha menjelaskan bahwa
usaha ini memiliki prospek yang baik untuk dilakukan. Dan dalam analisis
investasi yang kami lakukan dapat disimpulkan melalui analisis BEP bahwa
usaha yang kami lakukan akan memperoleh keuntungan dan dari analisis B/C
ratio usaha ini layak untuk dijalankan dengan periode pay back period selama 2
bulan. Adapun kegiatan kewirausahaan ini akan dilakukan selama 4 bulan
dengan rancangan anggaran sebesar Rp. 12.140.000,00.
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. JUDUL
CILEMBALLS(Cilembu Sweet Potatoes Snack Ball)Snack Lezat,
Praktis dan Bergizi Isi Buah dan Sayur Sebagai Alternatif Diversifikasi Pangan
Lokal
B. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk lima
terbesar di dunia. Seiring bertambahnya jumlah penduduk Indonesia maka
ketersediaan pangan merupakan hal yang sangat menjadi perhatian. Pola
pergeseran konsumsi pangan yang terjadi di Indonesia menyebabkan
ketergantungan pada satu jenis pangan yaitu beras, menimbulkan permasalahan
serius bagi bangsa Indonesia, terutama masalah ketahanan pangan nasional.
Selain beras, gandum menjadi komoditi lain yang menjadi konsumsi
terbesar di Indonesia. Volume impor gandum Indonesia pada 2011 mencapai 5,4
juta metric ton atau senilai US$2,1 miliar. Pada 2012, volume impor gandum
Indonesia naik menjadi 6,2 juta metric ton atau senilai US$2,2 miliar. Pada
periode Januari-April 2013, volume impor gandum Indonesia mencapai 2 juta
metric ton, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu 1,9 juta metric
ton. Nilai impor gandum Indonesia pada Januari-April 2013 mencapai US$771,4
juta. Indonesia mengimpor gandum paling banyak dari Australia (70,7 persen),
disusul Kanada (14,9 persen), dan Amerika Serikat (11 persen). Indonesia juga
mengimpor gandum dari India, Rusia, Pakistan, dan Turki (Teresia, 2013).
Oleh karenannya diperlukan upaya untuk meminimalkan konsumsi
gandum di Indonesia. Salah satu upaya untuk mengantisipasi dan menyelesaikan
berbagai permasalahan tersebut adalah dengan menggalakkan program
diversifikasi (penganekaragaman) pangan secara efektif, efisien, terintegrasi dan
berkelanjutan.
Penerapan diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal merupakan salah
satu solusi terbaik yang dapat dilakukan. Salah satu pangan lokal yang dapat
menjadi alternatif yaitu ubi jalar. Menduduki peringkat keempat di dunia sebagai
negara penghasil umbi-umbian merupakan peranan yang cukup besar dalam
pembangunan pertanian. Selain itu tanaman umbi-umbian merupakan penghasil
karbohidrat yang mudah diperoleh artinya ubi jalar merupakan suatu komoditas
yang mempunyai prospek cerah bila dikelola dengan pola agribisnis.
Salah satu sentra produksi ubi jalar terbesar di Indonesia adalah propinsi
Jawa Barat. Dari sekian banyak jenis ubi jalar yang ada di Jawa Barat, ada jenis
ubi jalar yang cukup istimewa dibandingkan umbi-umbi sejenisnya. Salah satu
daerah penghasil ubi jalar ini adalah Desa Cilembu yang berada di Kecamatan
Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Ubi jalar ini terkenal dengan sebutan ubi
Cilembu, rasanya yang sangat manis dan aromanya yang khas menjadikan ubi
2
jalar ini terkenal di Indonesia. Ubi jalar Cilembu ini juga sering disebut ubi si
madu, karena kalau dioven atau dibakar akan mengeluarkan cairan manis yang
mirip dengan madu (Firdaus, 2004).
Stereotype masyarakat Indonesia yang memberi label produk umbi-umbian
lainnya adalah sebagai makanan kampung menjadi salah satu faktor yang
membuat bahan makanan lokal ini menjadi jatuh pamornya bila dibandingkan
dengan gandum dengan hasil olahannya. Dari gengsi yang membuat stereotype
masyarakat itulah kemudian ada semacam upaya untuk membuat inovasi pangan
dari bahan makan lokal. Tujuannya adalah untuk mengangkat kembali pamor
umbi-umbian sebagai bahan pokok makanan masyarakat Indonesia, merubah
stereotype ubi sebagai makanan kampung dan tentunya jika kedua hal tersebut
terlaksana dengan baik, tidak mustahil untuk mensejahterakan petani umbi-
umbian di Indonesia.
CILEMBALLS (Cilembu Sweet Potatoes Snack Ball)menjadi jawaban
atas permasalahan tersebut. Snack Bola Ubi Cilembu yang didalamnya diisi
dengan buah dan sayur segar merupakan makanan yang sangat sehat dan bergizi.
Selain itu, snack ini memiliki bentuk yang praktis untuk langsung dimakan dan
penampilan serta rasa yang menyesuaikan zaman (modern). Dengan adanya
produk ini harapannya dapat menjadi salah satu snack inovatif dari Ubi Cilembu
yang berdampak pada peningkatan lokalitas daerah yang mendukung program
pemerintah yaitu One Village One Product. Program Diversifikasi Pangan yang
digalakkan oleh Kementerian Pertanian pun dapat kami bantu dengan adanya
produk CILEMBALLS.
C. RUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah dalam Program Kreativitas Kemahasiswaan dalam
bidang Kewirausahaan ini adalah:
1. Bagaimana cara membuat suatu sediaan produk olahan Ubi Cilembu yang
lebih inovatif, sehat, bergizi, unik, praktis dan memiliki nilai jual yang
tinggi ?
2. Bagaimana peluang usaha serta cara menarik minat masyarakat terhadap
produk ini ?
3. Bagaimanakah efek finansial yang akan diraih dari penjualan produk
CILEMBALLS ini?
E. KEGUNAAN
1. Bagi mahasiswa dapat digunakan sebagai sarana latihan kerja di lapangan,
pengembangan pengetahuan dan wawasan, serta menambah pengalaman
di bidang kewirausahaan.
2. Bagi petani dapat menjadi bagian dari peningkatan ekonomi petani dengan
adanya kerjasama dalam pengadaan bahan baku produk yaitu ubi Cilembu.
3. Bagi masyarakan dapat menjadi inspirasi untuk menghidupkan sentra
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), mengurangi angka
pengangguran dan dapat menjadi inovasi oleh-oleh khas Desa Cilembu
Kabupaten Sumedang.
4. Bagi pemerintah, didukungnya program Kementerian Koperasi dan
UMKM yaitu One Village One Product (OVOP) dan program
Kementerian Pertanian yaitu P2KP yang fokus terhadap diversifikasi
pangan.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
daerah penghasil ubi jalar ini adalah Desa Cilembu yang berada di Kecamatan
Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Ubi jalar ini terkenal dengan sebutan ubi
Cilembu, rasanya yang sangat manis dan aromanya yang khas menjadikan ubi
jalar ini terkenal di Indonesia. Ubi jalar Cilembu ini juga sering disebut ubi si
madu, karena kalau dioven atau dibakar akan mengeluarkan cairan manis yang
mirip dengan madu
B. ANALISIS PASAR
Berikut merupakan analisis pasar dari produk CILEMBALLS:
Tabel 2.1. Analisis Pasar dari Produk CILEMBALLS
SEGMENTASI PASAR
DIMENSI UTAMA VARIABEL RINCIAN
Segmentasi Geografis Wilayah Negara Indonesia
Wilayah Perintis Yogyakarta
Segmetasi Demografis Umur Semua umur (anak
sekolah, mahasiswa,
masyarakat umum)
Jenis Kelamin Perempuan dan Laki-laki
Kepribadian Peduli terhadap
kesehatan dan kearifan
Segmentasi lokal
Psikografis Gaya Hidup Praktis, Ekonomis,
Modern, Lokal, Sehat,
Inovatif
Segmentasi Perilaku Benefit Rasa yang enak,
mengenyangkan dan
menyehatkan
Sought Alternatif pengganti
gandum (snack ubi,
diversifikasi pangan
lokal)
C. ANALISIS PEMASARAN
Strategi pemasaran yang kami lakukan dibagi menjadi dua pendekatan
yang kami beri nama sebagai berikut:
Gambar 2.1. Strategi Pemasaran
1 DOOR-TO-DOOR
2
GEROBAKAN
1. Strategi Door-to-Door
Sebagai unit bisnis yang baru mengeluarkan produk bernama
CILEMBALLS, kami yakin pengenalan produk melalui lingkungan yang ada di
5
sekitar kami menjadi strategi yang sangat efektif dan efisien. Beberapa cara yang
akan kami lakukan dalam strategi ini adalah:
Jualan di Kampus. Berjualan di kampus menjadi cara yang sangat tepat
untuk dilakukan. Mahasiswa yang memiliki kesibukan tinggi merupakan
target utama dalam menjual produk ini. CILEMBALLS yang merupakan
snack yang memiliki ukuran praktis, sehat & bergizi, serta mengenyangkan
dapat menjadi alternatif sarapan dan penganan untuk mengganjal perut para
mahasiswa. Oleh karena kemudahan dan ketersediaan produk ini di kampus
diproyeksikan dapat terjual dengan baik dan dampak lain dari penjualan ini
adalah promosi melalui mulut ke mulut antar mahasiswa dapat lebih
mengenalkan produk ini.
Titip di Warung. Menitipkan CILEMBALLS di warung menjadi cara lain
yang juga efektif untuk memperkenalkan produk ini. Selain produk kami
dikenal, kami pun dapat memberikan keuntungan kepada warung-warung
yang menjalin kerjasama dengan kami.
Online Order. Kami memberikan kemudahan kepada konsumen untuk
dapat menjangkau produk kami. Promosi dan pemesan online kami layani
di lingkup daerah sekitar UGM untuk areal perintis.
2. Strategi Gerobakan
Setelah melakukan strategi pertama, selanjutnya dilakukan strategi kedua yang
merupakan pengembangan dari trategi awal. Gerobakan ini berarti kami
menjual produk dengan menggunakan gerobak yang harapannya nanti dari
gerobak ini akan berkembang menjadi franchise business.
D. ANALISIS INVESTASI
Analisis BEP
Analisis BEP ini digunakan dalam rentang waktu hitungan 1 tahun. Contribution
Margin merupakan penghasilan penjualan yang sudah dikurangi variable cost
untuk menutup biaya fixed capital.
BEP terjadi apabila :
Contribution Margin = Sales/penjualan Variable Cost
= Penerimaan selama 1 tahun - Variable Cost
= (Harga jual x kuantitas) - Variable Cost
= (Rp 3.000 x (3.000 x 12 bulan)) - Rp 70.864.200
= Rp 108.000.000 - Rp 70.864.200
= Rp 37.135.800
Apabila Contribution Margin > dari Fixed Cost, maka usaha mengalami
keuntungan dan layak dijalankan. Dari hasil analisis, Rp 37.135.800 > Rp
4.531.500, sehingga usaha dikatakan UNTUNG.
B/C ratio
B/C ratio = Harga jual/Harga produksi
= Rp 3.000/Rp 1968,45
= 1,5240418
Artinya, setiap satuan biaya yang dikeluarkan akan diperoleh hasil penjualan
sebesar 1,524 kali lipat sehingga penjualan produk ini LAYAK untuk
dikembangkan.
cilembu memiliki kekuatan daya saing. Oleh karena hal tersebut, kami yakin
CILEMBALLS akan memiliki prospek pengembangan usaha yang baik di
masa depan. Dengan lokalitas pangan tetapi memiliki rasa yang modern
menjadikan snack ini memiliki daya jual yang tinggi.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan yang akan
direncanakan dan produksi bertempat di rumah atau kos ketua dan anggota
pelaksana. Program ini akan dilaksanakan selama 4 bulan di mulai dari
tahapan pra-produksi, produksi dan pasca produksi.
2. Tahapan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara bertahap dan dibagi dalam 3
tahap, di antaranya:
a. Tahap Pra-Produksi (Sebelum Produksi)
1. Menyusun Rencana Usaha
Tahap ini merupakan tahap awal dimana lebih menekankan pada aspek
perencanaan dan persiapan diantaranya membuat timeline dan jadwal
piket anggota.
2. Survey Pesaing Pasar
Tahap ini merupakan langkah dalam melihat pesaing yang ada di
lingkungan sekitar.
3. Survey dan Pengadaan Alat, Bahan, dan Tempat Usaha
Tahap ini merupakan langkah menganalisa ketersediaan alat, bahan, dan
lokasi tempat usaha nantinya termasuk didalamnya membandingkan
kualitas, kuantitas, serta harga. Hal ini sangat penting untuk
keberlanjutan usaha ini kedepannya. Setelah itu pengadaan peralatan dan
bahan dilakukan. Dan yang terakhir menentukan tempat usaha menjadi
poin penting untuk penjualan.
4. Uji Coba
Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting. Pada tahap uji
coba ini akan ditentukan komposisi resep dan penampilan yang pas
untuk membuat produk menjadi layak untuk dijual.
b. Tahap Produksi
Tahapan produksi dimulai dengan pembuatan, pengemasan, penjualan,
pemasaran dan promosi. Tahapan ini merupakan tahapan yang paling penting.
c. Tahap Pasca Produksi
1. Evaluasi Produksi
Tahap ini merupakan evaluasi terhadap kinerja usaha yang sudah
berlangsung terkait analisa laba bersih, sistem penjualan, pengadaan
bahan baku, kualitas produk, manajemen internal dan sebagainya.
9
2. Strategi Pengembangan
Tahap ini merupakan pengembangan terhadap usaha yang telah berjalan.
Adapun bentuk kongkretnya
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. ANGGARAN BIAYA
Tabel 4.1. Rekapitulasi Modal Usaha CILEMBALLS
No Uraian Rekapitulasi (Rp) Total (Rp)
1 Biaya investasi (fixed capital) 4.531.500 4.531.500
2 Biaya working capital 1.250.000 1.250.000
3 Biaya variabel (30 hari) = 196.845 * 30 5.905.350
4 Biaya depresiasi (penyusutan) = 4.531.500 * 10% 453.150
Total Modal yang Dibutuhkan 12.140.000
B. JADWAL KEGIATAN
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Teresia, Ananda. 2013. Indonesia didesak Kurangi Impor Gandum.
<http://www.tempo.co/read/news/2013/07/24/090499391/Indonesia-Dide
sak-Kurangi-ImporGandum>. Diakses pada tanggal 15 September 2014.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
1. Ketua Kelompok
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Adilah Ridha Azizah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Sosial Ekonomi Petanian/ Agribisnis
4 NIM 11/318304/PN/12602
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 2 Desember 1993
6 E-mail adilahra@yahoo.co.id
7 No Telepon/HP 085759020975
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Neglasari SMPN 14 SMAN 1
V Bandung Bandung Bandung
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 1999-2005 2005-2008 2008-2011
Lulus
2. Anggota Kelompok
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Hasna Fadhilah Harimurti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Sosial Ekonomi Petanian/ Agribisnis
4 NIM 11/318148/PN/12457
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sukabumi, 24 April 1995
6 E-mail hasna24harimurti@yahoo.com
7 No Telepon/HP 085720142562
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Dewi SMPN 1 SMAN 3
Sartika CBM Sukabumi Sukabumi
Sukabumi
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2001-2007 2007-2009 2009-2011
Lulus
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Lelea 1 SMPN 2 SMAN 1
Indramayu Sindang Sindang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 1999-2005 2005-2008 2008-2011
Lulus
(Milla Setiawati)
14
4. Anggota Kelompok
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muji Lestari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis
4 NIM 13/349882/PN/13306
5 Tempat dan Tanggal Lahir Karanganyar, 14 Maret 1997
6 E-mail mumut.lestari@gmail.com
7 No Telepon/HP 089655163513
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N 05 Kuto SMP N 1 Sragen SMA N 1
Sragen
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2003-2009 2009-2011 2011-2013
Lulus
(Muji Lestari)
15
5. Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Prof. Dr. Ir. Irham, MSc.
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis
4 NIP/NIDN 0017036206
5 Tempat dan Tanggal Lahir Lumajang, March 17, 1962
6 E-mail irhamsec2000@yahoo.com
7 No Telepon/HP 081227215348
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi UGM Asian Institute of University of
Technology Tokyo, Japan
(AIT)
Jurusan Ekonomi Rural and Environmental
Pertanian Regional and Resource
Planning Economics
Tahun Masuk- 1988 1993 1998
Lulus
TabelWorking Capital
No Nama Bahan Jumlah Harga Satuan (Rp) Total Harga (Rp)
1 Biaya transportasi 2 200.000 400.000
2 Biaya marketing 1 250.000 250.000
3 Biaya pekerja 4 100.000 400.000
4 Biaya komunikasi 1 150.000 150.000
5 Biaya administratif 1 50.000 50.000
18
Sub Total 1.250.000