ABSTRAK
Penyakit infeksi merupakan penyakit yang banyak diderita pada dewasa ini, terlebih penyakit
infeksi pada kulit. Pioderma merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri
Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes, namun Staphylococcus aureus merupakan
bakteri terbanyak yang menyebabkan infeksi pioderma pada kulit. Daun Binahong memiliki
aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati dan mengukur zona inhibisi daun Binahong
terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro.
Penelitian ini bersifat eksperimental sungguhan. Metode yang digunakan pada penelitian ini
adalah disc diffusion dengan cara mengamati zona inhibisi yang ditimbulkan oleh pemberian
infusa daun Binahong terhadap Staphylococcus aureus, hasil zona inhibisi ini kemudian
dibandingkan dengan zona inhibisi akibat pemberian cakram antibiotik ampicillin sebagai kontrol.
Hasil penelitian infusa daun binahong terhadap Staphylococcus aureus tidak didapat diameter
zona inhibisi (0 mm) pada pemberian infusa daun Binahong dengan konsentrasi hingga 400% .
Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah infusa daun binahong (Anredera cordifolia
(Ten.) Steenis) tidak memiliki aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus secara in
vitro.
Diameter I - - 32, 4 mm
Diameter II - - 32, 2 mm
Rata-Rata - - 32,3 mm
Tabel 4.1 dan tabel 4.2 menunjukkan Berikut merupakan hasil penelitian
bahwa tidak terdapat zona inhibisi yang aktivitas antimikroba ekstrak daun
dihasilkan oleh infusa daun Binahong Binahong terhadap Staphylococcus
dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, aureus secara in vitro lainnya:
80%, 100%, 200%, dan 400%. 1. Anggun Anggraini Wibisana pada judul
Hasil pengamatan di atas menunjukkan penelitian Uji Aktivitas Antibakteri
tidak terdapat zona inhibisi yang Ekstrak Etanol Daun Binahong
terbentuk di sekeliling cakram yang (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)
telah diberi infusa daun Binahong terhadap bakteri Staphylcoccus aureus
dengan konsentrasi 20 %, 40%, 60%, Secara In Vitro. Konsentrasi larutan uji
80%, 100%, 200%, dan 400%. Hal ini yang digunakan adalah 1,95 mg/ml; 3,91
menunjukkan bahwa infusa daun mg/ml; 7,81 mg/ml; 15,62 mg/ml; 31,25
Binahong tidak memiliki aktivitas mg/ml; 62,50 mg/ml; 125 mg/ml; 250
antimikroba. Hal ini disebabkan mg/ml. Hasil penelitian menunjukkan
mungkin karena: bahwa terdapat aktivitas antibakteri
1. Zat-zat aktif yang terkandung di dalam ekstrak etanol daun Binahong (Anredera
daun Binahong sedikit atau tidak larut cordifolia (Ten.) Steen) terhadap bakteri
dalam metode infusa. S.aureus secara in vitro, semakin tinggi
2. Zat aktif infusa daun Binahong konsentrasi ekstrak etanol daun
sukar/tidak menembus dinding sel Binahong maka daya hambat terhadap
bakteri gram positif. bakteri S.aureus semakin besar (12).
3. Tekhnik pengerjaan infusa daun 2. Agus Ria Murdianto, Enny Fachriyah,
Binahong kurang benar dan Dewi Kusrini pada judul penelitian
Isolasi, Identifikasi Serta uji Aktivitas
Antibakteri Senyawa Golongan 5. Mufid Khunaifi pada judul penelitian
Triterpenoid dari Ekstrak Daun Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun
Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Binahong (Anredera cordifolia (Ten.)
Steen) terhadap Staphylococcus aureus Steenis) Terhadap Bakteri
dan Escherichia coli. Hasil uji dari isolat Staphylococcus aureus dan
triterpenoid yang diperoleh mampu Pseudomonas aeruginosa. Hasil
menghambat pertumbuhan bakteri penelitian didapatkan KHM (Kadar
Staphylococcus aureus dan Escherichia Hambat Minimum) ekstrak daun
coli pada konsentrasi hambat minimum Binahong terhadap bakteri
sebesar 100-2000 ppm dengan daya Staphylococcus aureus pada konsentrasi
hambat lemah (13). 25% dan KBM (Kadar Bunuh
3. Arman Christiawan, David Minimum) terhadap Staphylococcus
Perdanakusuma pada judul penelitian aureus adalah 50% (16).
Aktivitas Antimikroba Daun Binahong 6. Ani Umar, Dwi Krihariyani, dan Diah
Terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Titik Mutiarawawti pada judul
Staphylococcus aureus yang Sering penelitian Pengaruh Pemberian Ekstrak
Menjadi Penyulit pada Penyembuhan Daun Binahong (Anredera cordifolia
Luka Bakar. Hasil penelitian didapatkan (Ten.) Steenis) Terhadap Kesembuhan
bahwa tidak terlihat hasil antibakteri Luka Infeksi Staphylococcus aureus
ekstrak etanol daun Binahong terhadap pada Mencit. Hasil penelitian didapatkan
Staphylococcus aureus pada semua bahwa penggunaan ekstrak etanol daun
konsentrasi yang diujikan (10%, 5%, Binahong pada luka mencit
2,5%, 1,25%, 0,625%, 0,3125%) (14). menyebabkan penyembuhan luka selama
4. Noorhamdani AS, Sudiarto, Vita Uxiana 7 hari dan hasil penggunaan ekstrak
pada judul penelitian Uji Ekstrak Daun etanol daun Binahong ini sama dengan
Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) konrol positif yang digunakan yatu
Steenis) Sebagai Antimikroba Terhadap antimikroba asam fusidat (17)
Staphylococcus aureus Secara In Vitro.
Berdasarkan penelitian ini, dapat SIMPULAN
disimpulkan bahwa ekstrak daun
Binahong mempunyai efek antimikroba Infusa daun Binahong (Anredera
terhadap Staphylococcus aureus dengan cordifolia (Ten.) Steen) tidak memiliki
kadar bunuh minimumnya adalah 12,5% aktivitas antimikroba hingga konsentrasi
(15). 400% terhadap Staphylococcus aureus.
SARAN Terhadap Bakteri S. aureus Secara In
Vitro, 2012.
13. Agus, R. M., Enny, F., & Dewi, K. Isolasi,
Identifikasi serta Uji Aktivitas
Penulis menyarankan bagi para peneliti Antibakteri Senyawa Golongan
Triterpenoid dari Ekstrak Daun Binahong
lainnya yang ingin menguji aktivitas (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)
terhadap Staphylococcus aureus dan
antimikroba daun Binahong terhadap Escherichia coli, 2013.
Staphylococcus aureus, sebagai berikut: 14. Arman, C., & David, P. Aktivitas
Antimikroba Daun Binahong Terhadap
1. Tidak dianjurkan untuk digunakan Pseudomonas aeruginosa dan
Staphylococcus aureus yang Sering
sebagai terapi terhadap infeksi Menjadi Penyulit pada Penyembuhan
Luka Bakar, 2010.
Staphylococcus aureus menggunakan 15. Noorhamdani, A. S., Sudiarto, & Vita, U. Uji
Ekstrak Daun Binahong sebagai
infusa daun Binahong. Antimikroba terhadap Staphylococcus
aureus dan Pseudomonas aeruginosa,
2. Pengujian aktivitas antimikroba daun 2010.
Binahong dilakukan pada bakteri lain. 16. Ani, U., Dwi, K., & Diah, T. M. Pengaruh
Pemberian Ekstrak Daun Binahong
Terhadap Kesmbuhan Luka Infeksi
Staphylococcus aureus pada mencit,
DAFTAR PUSTAKA 2012.