Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis

atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan

kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh,

dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung

jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk

merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan

tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.

Penyakit diabetes dapat menyerang siapa saja, tua-muda, kaya-miskin, atau kurus

gemuk. Penyakit diabetes tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah. Diabetes melitus

atau dikenal pula penyakit kencing manis disebabkan oleh gangguan metabolisme yang

berhubungan dengan hormon insulin.

Pada tahun 2012, dikatakan prevalensi angka kejadian diabetes me litus di dunia

adalah sebanyak 371 juta jiwa (IDF, 2013), dimana proporsi kejadian diabetes melitus tipe 2

adalah 95% dari populasi dunia yang menderita diabetes mellitus dan hanya 5% dari jumlah

tersebut menderita diabetes mellitus tipe 1 (CDC, 2012). Menurut laporan badan kesehatan

dunia atau World Health Organisation (WHO) pada tahun 2000 dianggarkan sebanyak 171

juta jiwa menderita diabetes melitus tipe 2 dan diperkirakan pada 2030 akan terjadi

peningkatan sebanyak 195 juta jiwa lagi yang akan menderita diabetes tipe 2 (WHO, 2013).
Studi populasi Diabetes Mellitus tipe 2 di berbagai Negara oleh WHO menunjukkan jumlah

penderita diabetes me litus pada tahun 2000 di Indonesia menempati urutan ke -4 terbesar

dengan 8,426 juta orang dan diperkirakan akan menjadi sekitar 21,257 juta pada tahun 2030. (WHO,

2013). Diabetes melitus merupakan penyakit kronis progresif yang menjadi salah satu permasalahan

medis, bukan hanya karena prevalensinya yang meningkat dari tahun ketahun, tetapi juga karena

penyakit ini umumnya dapat bermanifestasi ke gangguan penyakit sismetik lain seperti kelainan

makrovaskuler dan mikrovaskuler ( Wild et al, 2000 )

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stres pada penderita Diabetes Militus.

yaitu: pola makan secara berlebihan yang melebihi jumlah kadar kalori yang di butuhkan

oleh tubuh akan menyebabkan Diabetes Militus.Konsumsi makanan yang berlebihan

menyebabkan kegemukan atau obesitas bahkan berat badan seseorang lebih dari 90 kg

beresiko terkena Diabetes Militus.Mikroorganisme dan virus pada pankreas akan

menyebabkan radang pankreas bahkan karena pola hidup yang tidak sehatpun berpengaruh

pada kesehatan contohnya jika seseorang malas berolahraga memiliki resiko tinggi terkena

Diabetes Militus karena olahraga berfungsi untuk membakar kalori yang berlebihan dalam

tubuh.Pada dasarnya penyakit muncul karena kebiasaan hidup kita yang kurang baik.

Menurut Rohman (2010) Stres merupakan suatu keadaan batin yang meliputi

kekhawatiran akibat perasaan seperti takut ,tidak aman ,ledakan perasaan yang berlebihan

,cemas dan berbagai tekanan lain,yang merusak keseimbangan.Stres mampu mengubah

fungsi-fungsi normal tubuh akibat stress kadar adrenalin dan kortisol di dalam tubuh

meningkat di atas batas normal sehingga meningkatkan kadar kortisol dalam rentang waktu

lama berujung pada kemunculan dini.


Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi Stres terhadap pasien Diabetes

Militus adalah dengan meningkatkan pendidikan kesehatan seperti : Diet yang benar,minum

obat-obatan yang teratur,berolahraga dan mengurangi makan-makanan yang bisa

menyebabkan Diabetes Militus dan memberikan informasi serta mengenali pengetahuan

tentang Diabetes Militus sehingga pasien lebih tahu mengenai penyakitnya, memahami

penyakitnya, dan memahami pencegahan, pengobatan maupun komplikasinya.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Stres Pada Penderita Diabetes

Militus Di Poli Dalam RSUD Mardi Waluyo Kabupaten Blitar

1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Diabetes Militus terus menjadi masalah kesehatan yang sangat serius di Indonesia

karena diabetes militus merupakan suatu penyakit dimana kadar gula glukosa di dalam

darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara

adekuat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi diabetes militus yaitu: pola makan,

obesitas, bahan-bahan kimia, penyakit dan infeksi serta obat-obatan. Selain itu juga

pasien perlu mengetahui tentang informasi serta mengenali pengetahuan tentang

diabetes militus sehingga pasien lebih tahu mengenai penyakitnya, memahami

penyakitnya, dan memahami pencegahan, pengobatan maupun komplikasinya. Dari

uraian di atas peneliti ingin meneliti tentang Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya

Stres pada Penderita Diabetes Militus Di Poli Dalam RSUD Mardi Waluyo .

1.2.2 Batasan Masalah


Adapun faktor yang mempengaruhi Stres yaitu :faktor perilaku,faktor psikologi

dan faktor sosial.Sehubungan dengan banyak faktor yang mempengaruhi Sters maka

penulis membatasi pada Faktor dominan yang mempengaruhi terjadinya Stres pada

penderita Diabetes Militus Di Poli Dalam RSUD Mardi Waluyo.

1.3.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang dan identifikasi masalah maka peneliti membatasi

masalah yang dirumuskan yaitu: Apakah ada Faktor-faktor Yang mempengaruhi

terjadinya Stres pada penderita Diabetes Militus Di Poli Dalam RSUD Mardi Waluyo ?

1.4.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan umum

Mengetahui Faktor dominan yang mempengaruhi terjadinya Stres pada

penderita Diabetes Militus Di Poli Dalam RSUD Mardi Waluyo?

1.4.2 Tujuan Khusus

1.1.1.1 Mengidentifikasi Tingkat stress di Di Poli Dalam RSUD Mardi Waluyo.

1.1.1.2 Mengidentifikasi Faktorfaktor Dominan yang mempengaruhi tingkat

Stres Di Poli Dalam RSUD Mardi Waluyo.

1.1.1.3 Menganalisis faktor dominan yang mempengaruhi tingkat stres Di Poli

Dalam RSUD Mardi Waluyo.

1.5.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Penelitian


1.5.2 Manfaat teoritis

Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu

pengetahuan keperawatan khususnya yang terkait dengan gerontology, terutama

mengenai Faktor Tingkatan Stres pada penderita Diabetes Militus Manfaat secara

praktis

1.5.3 Bagi Instansi.

Dapat dijadikan masukan dalam meningkatkan pengetahuan pasien mengenai

diabetes militus.

1.5.4.Bagi RSU Mardi Waluyo

Membantu memberikan pelayanan yang terbaik dan optimal terhadap RSU

Mardi Waluyo.

1.5.2.3.Bagi Masyarakat.

Mendapatkan pelayanan yang adekuat mengenai tingkat sters dan

Penderita Diabetes Militus

1.5.2.4. Bagi Peneliti.

1) Untuk mengetahui Faktor-faktor Dominan Yang mempengaruhi

terjadinya Stres pada penderita Diabetes Militus Di RSU Mardi

Waluyo .

2) Untuk dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai Tingkat

Tingkatan stress pada Penderita Diabetes Militus sesuai dengan

kondisi Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai