PRAKTIKUM BIOLOGI BLOK 3

HISTOLOGI
Rina Priastini S., Dra., MKes
Bagian Biologi Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
 PRAKTIKUM HISTOLOGI
Sel Epitel
Sel Fibrosit
Sel Tulang Rawan
Sel Otot
 Jaringan Epitel
Epi = di atas, thelia = putting
Epitel merupakan lapisan sel yang membatasi
permukaan badan, kulit dan membrane mukosa
Sel-sel itu mungkin tersusun selapis atau dalam
beberapa lapisan, mereka terletak di atas suatu
membrane basal yang terdiri atas substansi
amorf non selular.
 Jaringan Epitel
Jaringan epitel mempunyai fungsi yang berbeda-
beda tergantung pada struktur dan tempat.
Fungsi jaringan epitel tersebut secara umum
adalah sebagai berikut :
Menutupi lapisan kulit
Absorpsi (misalnya pada usus)
Sekresi (misalnya pada sel epitel kelenjar)
Sensoris (misalnya pada neuroepitel)
Kontraktil (misalnya pada sel mioepitel)
 Jaringan Epitel
Berdasarkan bentuk sel yang menyusun, epitel
dibedakan atas :
Epitel pipih
Epitel kubus
Epitel silindris
Epitel bersilia
Berdasarkan jumlah lapisan sel yang menyusun, epitel
dibedakan atas :
Epitel selapis
Epitel berlapis banyak
 Epitel Selapis Gepeng
Sel-sel gepeng, pipih atau mirip sisik
Inti di tengah dan menonjolkan dinding bebas selnya
Contoh : epitel pembatas pleura, perikard dan
peritoneum, yang disebut mesotel, pembatas bagian
dalam jantung, pembuluh darah dan pembuluh limf
(endotel), beberapa bagian nefron dan labirin
telinga dalam
1 2 3 4
1 2 3
 2

1
1
 Epitel Selapis Kubus
Sel-sel tersusun mirip kotak-kotak kubus di atas
membran basal
Inti di tengah
Contoh kelenjar tiroid dan tubulus proksimal
ginjal.
3

1
1 2 3
1 2 3
 Epitel Selapis Silindris
Epitel selapis silindris merupakan jaringan sekresi
utama pada tubuh
Epitel ini terdiri atas selapis sel prisma tinggi di atas
membran basal
Intinya di basal, yaitu dekat membran basal
Contoh : sebagian besar usus dan sistem genital,
seperti lambung, usus serta kelenjarnya, uretra pria,
vas deferens, saluran prostat, kelenjar bulbouretra
dan kelenjar vestibular mayor.
1

4
1 2
1 2

3
1 2 3
 Epitel Selapis Silindris Bersilia
Permukaan bebas sel ditutupi tonjolan-tonjolan
membrane sel yang disebut silia
Sel-sel biasanya silindris, misalnya membrane mukosa
bagian bawah faring, dan dari saluran nafas, rongga
timfani, tuba auditiva, tuba uterine, epididimis,
ventrikel otak dan kanal sentral medulla spinal
(ependim)
1 2 3 4 5
1 2 3 4
1

2
1 2
 Epitel Berlapis Gepeng
Epitel ini terdiri atas beberapa lapis sel. Lapisan terdalam terdiri
atas sel-sel silindris, tersusun tegak (vertikal) terhadap membran
basal. Lapisan-lapisan tengah mengandung sel-sel polihedral dan
lapisan-lapisan superfisial terdiri atas sel-sel pipih (gepeng). Sel-
sel pada lapisan dalam berproliferasi dan mengalami perubahan
morfologi progresif sewaktu bergeser ke arah permukaan,
tempatnya dilepaskan akibat gesekan. Jaringan ini khusus untuk
menahan gesekan. Terdapat dua jenis :
Dengan lapisan tanduk, seperti pada epidermis, dengan
sel-sel gepeng superfisialnya mengeras akibat protein
keratin
Tanpa lapisan tanduk, misalnya kornea, esofagus,
saluran anus dan vagina
1 2 3 4 5
1 2 3
1
2 3 4
 Epitel Transisional
Gambaran yang diperlihatkan epitel transisional
bergantung pada keadaan regangan atau kontraksi
dinding organ yang bersangkutan
Epitel ini khas untuk ureter, vesika urinaria dan bagian
uretra. Salah satu sifat epitel transisional pada organ
di atas adalah impermeabilitasnya terhadap urin
Dalam keadaan relaksasi epitel ini terdiri atas 5
sampai 6 lapisan sel
Sel-sel basal berbentuk polihedral, pada lapisan
tengah berbentuk buah pir, dengan ujung lancipnya
menyentuh membran basal.
 Epitel Transisional
Sel-sel superfisial berbentuk kubah (disebut juga sel payung)
dan permukaan basalnya melekat pada ujung membulat sel-
sel berbentuk buah pir lapisan kedua
Pada keadaan diregangkan sel-sel lapisan superfisial menjadi
gepeng dan sel-sel lapisan tengah terdesak di antara sel-sel
yang lebih dalam
Membran plasma permukaan lumen sel-sel payung melipat ke
dalam dan memberi gambaran vesikular
Dinding vakuol atau lipatan ke dalam akan menjadi rata
selama regangan dan dengan demikian berfungsi sebagai
cadangan selama peregangan cepat sel itu.
1 2 3 4
3

2
1

3
 Jaringan Pengikat Padat Kolagen

Salah satu jaringan pengikat yang akan dipelajari

adalah jaringan pengikat padat kolagen yang
terdapat pada tendo, yaitu jaringan yang
menghubungkan otot dengan tulang atau otot dengan
otot (muskulus)
Secara garis besar, jaringan pengikat padat kolagen ini
terdiri atas :
Serat/serabut kolagen, sebagai zat antar selnya
Sel-sel fibrosit (sel sayap), sebagai sel jaringannya
 Jaringan Pengikat Padat Kolagen

Sifat-sifat serat/serabut kolagen adalah sebagai

berikut :
Tidak bercabang
Seratnya berjalan sejajar satu sama lain dan
bergelombang
Berwarna pucat kebiru-biruan
Susunan antar serat sangat kompak, sehingga
sel-sel fibrosit (sel sayap) letaknya seolah-olah
terjepit
1 2
1 2 3
1

2
1

3
 Jaringan Penyokong : Tulang Rawan

Sel tulang rawan atau kondrosit merupakan sel besar,

menempati ruang di dalam matriks yang disebut
lakuna
Dinding lakuna menebal membentuk kapsula
Daerah bening terlihat antara kapsula dan dinding
sel, terjadi akibat pengerutan sel selama proses
pembuatan sediaan, dalam keadaan hidup yang
sebenarnya sel itu mengisi penuh lakuna
Sel yang lebih muda disebut kondroblas yang dengan
cepat membelah membentuk kondrosit matang.
 Jaringan Penyokong : Tulang Rawan

Kondrosit merupakan sel bulat besar dengan inti pucat besar

dengan dua atau lebih anak inti
Dalam satu lakuna biasanya terdapat dua sel, dalam hal ini
sisi yang berdampingan akan gepeng
Kadang-kadang terdapat tiga, empat atau bahkan lebih sel di
dalam lakuna disebut sel nest atau sel isogen
Sel-sel di dalam satu lakuna ini sebenarnya adalah sel-sel
anak satu kondroblas induk
Salah satu jaringan penykong yang akan dipelajari adalah
jaringan penyokong tulang rawan hialin yang terdapat pada
glotis atau trakea
 Jaringan Penyokong : Tulang Rawan

Secara garis besar tulang rawan hialin terdiri

atas :
Matriks, yang merupakan zat antar sel yang
terlihat homogen
Perikondrium, yang merupakan jaringan pengikat
fibrosa yang rapat dan terletak di tepi jaringan
Kondrosit
2
1
3 4
1

2
1 2 3
 3
2

1
Jaringan
Otot
 Otot Polos
Otot polos terdiri dari sel seperti kumparan panjang
Setiap sel mempunyai satu nukleus yang pipih,
terletak di bagian tengah pada otot polos
Pada umumnya otot polos terdapat pada dinding
saluran pencernaan, uterus dan urter
Otot polos mempunyai aktivitas secara spontan, tidak
dipengaruhi oleh sistem saraf pusat, dipersarafi oleh
sistem saraf autonom, lambat menerima rangsangan
dan tidak mudah lelah.
1

2
1 2
1 2 3 2
1 2 3 3
 Otot Lurik
Memiliki miofibril yang tampak memantulkan cahaya
berselang-seling, gelap-terang berjejer teratur
membentuk seperti pita vertikal terhadap poros otot,
sehingga disebut otot lurik
Terdapat pada otot yang melekat ke rangka,
sehingga disebut juga otot rangka.
 Otot Lurik
Satu sel atau satu serat otot berbentuk silinder, panjang 1
300 mm, diameter 10 100 mikron
Inti berada di tepi sarkolemma
Satu sel pada umumnya mengandung banyak inti, berasal dari
inti mioblast
Setiap serat dibalut oleh selaput jaringan pengikat disebut
endomisium
Beberapa serat membentuk berkas otot atau fasciculus
Tiap fasciculus dibalut pula oleh selaput jaringan pengikat
yang disebut perimisium
Beberapa berkas otot diikat dan diselaputi lagi jadi satu
gumpal otot
Selaput gumpal otot disebut epimisium, juga merupakan
jaringan pengikat
 Otot Lurik
Ciri-ciri lainnya adalah :
Pada umumnya terdapat pada alat-alat gerak
seperti lengan
Berada di bawah pengaruh kehendak kita,
karena dipersarafi oleh sistem saraf perifer
Mudah atau cepat dirangsang
Mudah atau cepat lelah
1

2
 Otot Jantung
Otot jantung memperlihatkan pola sel bergaris
melintang otot rangka
Beda strukturnya dengan otot rangka adalah
setiap sel mempunyai satu atau dua nukleus
yang terletak di tengah
Kegiatan otot jantung sama dengan otot polos,
tanpa dipengaruhi sistem saraf pusat.
 Otot Jantung
Ciri-ciri lainnya adalah :
Otot ini hanya terdapat pada jantung
Tidak dipengaruhi oleh kehendak kita, karena
dipersarafi oleh sistem saraf autonom
Lambat menerima rangsangan
Tidak mudah lelah
1 2