Resiko medis adalah suatu keadaan yang tidak dikehendaki baik
oleh pasien maupun oleh dokter atau dokter gigi sendiri, setelah dokter atau dokter gigi berusaha semaksimal mungkin dengan telah memenuhi standar profesi, standar pelayanan medis dan standar operasional prosedur namun kecelakaan tetap terjadi juga.Resiko atau kecelakaan medis ini mengandung unsur yang tidak dapat dipersalahkan (verwijtbaarheid), tidak dapat di cegah (vermijtbaarheid) dan terjadinya tidak dapat diduga (verzinbaarheid). Risiko tindakan medis dapat terjadi dalam setiap rangkaian proses pengobatan, seperti pada penegakan diagnosa, saat dilakukan operasi, penentuan obat dan dosisnya, pasca operasi dan lain sebagainya. Risiko medik juga dapat terjadi di semua tempat dilakukannya pengobatan: di rumah sakit, klinik, praktik dokter, apotik, di rumah pasien, di tempat umum (pada kegiatan immunisasi, misalnya), dan lain-lain.Bentuk risiko medik bermacam-macam, seperti: kesalahan medik (medical error, preventable medical error); kecelakaan medik (medical accident; medical misadventure atau medical mishap); kelalain medik (medical negligence); adverse event; adverse incident dan lain sebagainya.Daldiyono menggunakan istilah "Risiko dari aspek upaya pengobatan" yang artinya: "hasil yang tidak memuaskan, tidak diharapkan, yang sebagian tidak dapat diprediksi dalam proses pertolongan kepada orang sakit. Resiko yang sudah diketahui (Volenti Non Vit Iniura/Asumption Of Risk) seorang dokter telah menjelaskan secara lengkap tentang resiko yang akan terjadi akibat tindakan yang akan dilakukan kepada keluarga pasien atau pasien itu sendiri dan secara sukarela bersedia menanggung. Misalnya pencakokan ginjal dari donor hidup, dengan resiko tinggi terdapat pada penerima maupun pendonor ginjal itu, jika resiko yang telah dikelaskan terjadi maka dokter tidak dapat dipersalahkan, atau pasien yang meminta pulang paksa. Resiko yang tak dapat diperiksi dalam tindakan dokter antar lain:
1. Resiko pengobatan inheren atau melekat
Setiap tindakan medis yang dilakukan oleh dokter, baik
yang bersifat diagnostik amaupuntheurepatik akan selalu mengandung resiko yang melakat pada tindakannya itu ( Risk Of Treatment). Apabila dokter tersebut melakukannya dengan hati- hati, seizin pasien dan berdasarkan standar profesi medik, tetapi resiko tetap terjadi maka dokter itu tidak dapat dipersalahkan terhadap suatu akibat negative yang mungkin timbul dari suatu tindakan medis yang tidak dapat diduga sebelumnya misalnya: suatu anafilatikshok pada pemberian anestesi atau obat lain suatu injeksi yang menimbulkan reaksi yang berlebihan dari tubuh pasien itu sendiri. Dokter tidak dapat dipersalahkan karena hubungan dokter dan pasien adalah kontrak treupatik, suatu perjanjian berusaha ( inspaningsverbintenis ). 2. Resiko komplikasi yang timbul dalam tubuh pasien Timbulnya komplikasi dalam tubuh pasien yang tidak bisa diketahui atau diduga sebelumnya tidak dapat dipersalahkan kepada dokternya. Misalkan timbulnya pulmonoly emboli air ketuban dan pasien meninggal setelah menjalani operasi cesar setelah dirawat beberapa hari. 3. Resiko dari alergikatau hipersensitivitas
Resiko alergik adalah resiko berlebihan dari tubuh
seseorang karena alergi yang timbulnya secara tiba-tiba yang tidak dapat diprediksi lebih dahulu.Jika alergik ini menimbulkan anafilatik shok maka dokternya tidak dapat dipersalahkan. LO 2 Pidana unsur kesengajaan: Pasal 347 KUHP 1. Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama 12 tahun. 2. Jika perbuatan itu mengakibatkan mati wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.
Pasal 348 KUHP
1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan. 2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun.
Pasal 344 KUHP
Barang siapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati, diancam dengan pidana penjara paling lama 12 tahun.
Pasal 345 KUHP
Barang siapa dengan sengaja mendorong orang lain untuk bunuh diri, menolongnya dalam perbuatan itu atau memberi sarana kepadanya untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama 4 tahun kalau orang itu jadi bunuh diri.