Anda di halaman 1dari 3

LO 3

Resiko medis adalah suatu keadaan yang tidak dikehendaki baik


oleh pasien maupun oleh dokter atau dokter gigi sendiri, setelah dokter
atau dokter gigi berusaha semaksimal mungkin dengan telah
memenuhi standar profesi, standar pelayanan medis dan standar
operasional prosedur namun kecelakaan tetap terjadi juga.Resiko atau
kecelakaan medis ini mengandung unsur yang tidak dapat dipersalahkan
(verwijtbaarheid), tidak dapat di cegah (vermijtbaarheid) dan
terjadinya tidak dapat diduga (verzinbaarheid).
Risiko tindakan medis dapat terjadi dalam setiap rangkaian
proses pengobatan, seperti pada penegakan diagnosa, saat dilakukan
operasi, penentuan obat dan dosisnya, pasca operasi dan lain sebagainya.
Risiko medik juga dapat terjadi di semua tempat dilakukannya
pengobatan: di rumah sakit, klinik, praktik dokter, apotik, di rumah
pasien, di tempat umum (pada kegiatan immunisasi, misalnya),
dan lain-lain.Bentuk risiko medik bermacam-macam, seperti:
kesalahan medik (medical error, preventable medical error);
kecelakaan medik (medical accident; medical misadventure atau
medical mishap); kelalain medik (medical negligence); adverse event;
adverse incident dan lain sebagainya.Daldiyono menggunakan istilah
"Risiko dari aspek upaya pengobatan" yang artinya: "hasil yang tidak
memuaskan, tidak diharapkan, yang sebagian tidak dapat
diprediksi dalam proses pertolongan kepada orang sakit.
Resiko yang sudah diketahui (Volenti Non Vit Iniura/Asumption
Of Risk) seorang dokter telah menjelaskan secara lengkap tentang resiko
yang akan terjadi akibat tindakan yang akan dilakukan kepada keluarga
pasien atau pasien itu sendiri dan secara sukarela bersedia
menanggung. Misalnya pencakokan ginjal dari donor hidup, dengan
resiko tinggi terdapat pada penerima maupun pendonor ginjal itu, jika
resiko yang telah dikelaskan terjadi maka dokter tidak dapat
dipersalahkan, atau pasien yang meminta pulang paksa.
Resiko yang tak dapat diperiksi dalam tindakan dokter antar lain:

1. Resiko pengobatan inheren atau melekat

Setiap tindakan medis yang dilakukan oleh dokter, baik


yang bersifat diagnostik amaupuntheurepatik akan selalu
mengandung resiko yang melakat pada tindakannya itu ( Risk Of
Treatment). Apabila dokter tersebut melakukannya dengan hati-
hati, seizin pasien dan berdasarkan standar profesi medik, tetapi
resiko tetap terjadi maka dokter itu tidak dapat dipersalahkan
terhadap suatu akibat negative yang mungkin timbul dari suatu
tindakan medis yang tidak dapat diduga sebelumnya misalnya:
suatu anafilatikshok pada pemberian anestesi atau obat lain suatu
injeksi yang menimbulkan reaksi yang berlebihan dari tubuh
pasien itu sendiri. Dokter tidak dapat dipersalahkan karena
hubungan dokter dan pasien adalah kontrak treupatik, suatu
perjanjian berusaha ( inspaningsverbintenis ).
2. Resiko komplikasi yang timbul dalam tubuh pasien
Timbulnya komplikasi dalam tubuh pasien yang tidak
bisa diketahui atau diduga sebelumnya tidak dapat
dipersalahkan kepada dokternya. Misalkan timbulnya
pulmonoly emboli air ketuban dan pasien meninggal setelah
menjalani operasi cesar setelah dirawat beberapa hari.
3. Resiko dari alergikatau hipersensitivitas

Resiko alergik adalah resiko berlebihan dari tubuh


seseorang karena alergi yang timbulnya secara tiba-tiba yang tidak
dapat diprediksi lebih dahulu.Jika alergik ini menimbulkan
anafilatik shok maka dokternya tidak dapat dipersalahkan.
LO 2
Pidana unsur kesengajaan:
Pasal 347 KUHP
1. Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan
pidana penjara paling lama 12 tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan mati wanita tersebut, diancam
dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.

Pasal 348 KUHP


1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan
pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan.
2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut diancam
dengan pidana penjara paling lama 7 tahun.

Pasal 344 KUHP


Barang siapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu
sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati, diancam
dengan pidana penjara paling lama 12 tahun.

Pasal 345 KUHP


Barang siapa dengan sengaja mendorong orang lain untuk bunuh diri,
menolongnya dalam perbuatan itu atau memberi sarana kepadanya
untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama 4 tahun kalau
orang itu jadi bunuh diri.

Anda mungkin juga menyukai