Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)

SOSIALISASI SESI I DAN II

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa

Disusun oleh
Istiyanta, S.Kep
NIM. B.210.111

PROGRAM PROFESI NERS ALIH JALUR


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
2012
RENCANA TEAPI AKTIFITAS KELOMPOK

A. Topik: Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

Terapi Aktifitas Kelompok ( TAK ): Sosialisasi (TAKS) adalah upaya

memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah

hubungan social.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum: klien dapat meningkatkan hubungan social dalam

kelompok secara bertahap.

2. Tujuan khusus:

a. Klien mampu memperkenalkan diri.

b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok.

c. Klien mampu bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok.

d. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan

TAKS yang telah dilakukan.

C. Landasan Teori

Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang

lain disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk

melakukan interaksi sesama manusia. Kebutuhan sosial yang dimaksud

adalah rasa dimiliki oleh orang lain, pengakuan dari orang lain, penghargaaan

orang lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang dilakukan tidak selamanya

1
memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh individu

sehingga mungkin terjadi suatu gangguan terhadap kemampuan individu

untuk berinteraksi dengan orang lain.

Untuk mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, therapi aktivitas

kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa

karena merupakan keterampilan therapeutik. Therapi aktivitas kelompok

merupakan bagian dari therapi modalitas yang berupaya meningkatkan

psikotherapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan.

Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu tujuan

terapeutik dan tujuan rehabilitatif. Tujuan terapeutik meliputi : 1)

menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi, 2) mendorong

sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri klien),

3)meningkatkan stimulus realitas dan respon individu, 4) memotivasi dan

mendorong fungsi kognitif dan afektif, 5) meningkatkan rasa dimiliki, 6)

meningkatkan rasa percaya diri, 7)belajar cara baru dalam menyelesaikan

masalah.

Sedangkan Tujuan Rehabilitatif Meliputi 1) Meningkatkan Kemampuan

Untuk Ekpresi Diri, 2) Meningkatkan Kemampuan Empati, 3) Meningkatkan

Keterampilan Sosial, 4) Meningkatkan Pola Penyelesaian Masalah.

Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan

klien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah :

1. Aspek Emosi

Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak

2
diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klien merasakan takut

dan cemas, menyendiri, menghindar dari orang lain.

2. Aspek intelektual.

Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya

klien menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan

perawat

3. Aspek Sosial

Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat,

klien mengatakan bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien mau

berinteraksi minimal dengan satu perawat lain ke satu klien lain

Therapi aktivitas kelompok sosialisasi dan stimulasi persepsi merupakan

sebagian dari terapi aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek

keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu klien untuk

melakukan hubungan interpersonal yang adekuat dan mengidentifikasi secara

benar stimulus persepsi eksternal.

D. Klien

1. Kategori

Therapi aktivitas kelompok sosialisasi ditujukan pada klien dengan

masalah keperawatan :

a. Isolasi sosial : Menarik diri

b. Harga diri rendah

3
2. Proses seleksi

a. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dikelola

perawat.

b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari

serta kemungkinan dilakukan kelompok pada klien tersebut dengan

perawat ruangan.

c. Peserta TAKS:

1) Mardika ningsih

2) Sri Sumiyati

3) Sugiyarti

4) Sumarsih

5) Wiwit Handayani

6) Margiyanti

E. Pengorganisasian.

1. Waktu dan tempat pelaksanaan.

Hari/Tanggal : Senin, 7 April 2012

Waktu : 09:00 s.d 09:45 WIB

Tempat : Ruang Permaisuri.

Lamanya : 45 menit

Jumlah Anggota : 6 orang.

4
2. Tim Terapis Dan Peran

a. Leader dan Co leader : Istiyanta, S.Kep

Tugas:

1) Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.

2) Merencanakan, mengontrol, dan menganjurkan jalannya terapi.

3) Membuka acara.

4) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.

5) Memimpin diskusi kelompok.

6) Menutup acara diskusi.

b. Fasilitator: Nanik Purwaningsih, S.Kep

Tugas:

1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok.

2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok

untuk aktif mengikuti jalannya terapi.

c. Observer: Purwanto, S.Kep

Tugas:

1) Mencatat serta mengamati respon klien (Dicatat pada format yang

tersedia ).

2) Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,

proses, hingga penutup.

3. Media dan Alat

a. Ballpoint

b. Papan nama

5
c. Bola tenis

d. Tape recorder

e. Format evaluasi.

4. Metode TAKS:

a. Dinamika kelompok.

b. Diskusi dan Tanya jawab.

c. Bermain peran atau stimulasi.

5. Setting

a. Klien dan terapis duduk bersama dalam satu lingkaran.

b. Ruangan yang nyaman dan tenang.

L
K K

O K K

K K

Keterangan:

L : Leader

F : Fasilitator

O : Observer

K : Klien

6
F. Proses Pelayanan

1. TAK Sosislisasi: Sesi I

a. Persiapan

1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi social :

Menarik diri.

2) Membuat kontrak dengan klien.

3) Mempersiapkan alat dan tempat.

b. Orientasi

Pada tahap ini terapis malakukan

1) Memberikan salam terapeutik: salam terapis

2) Evaluasi / validasi: menanyakan perasaan klien saat ini.

3) Kontrak:

a) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkanlkan diri.

b) Manjelaskan aturan main sebagai berikut:

i. Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus

meminta izin kepada terapis.

ii. Lama kegiatan kurang lebih 45 menit.

iii. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

iv. Do,a.

c. Tahap kerja

1) Jalaskan kegiatan pada klien bahwa tape akan dihidupkan, serta

bola diedarkan searah berlawanan arah jarum jam. Dan pada saat

7
tape dimatikan, maka anggota kelompok yang memegang bola

memeperkenalkan diri.

2) Terapis memberikan contoh terlabih dahulu.

3) Setelah diberikan contoh kegiatan dimulai dengan menghidupkan

music pada tape dan edarkan bola berlawanan arah jarum jam.

4) Pada saat music dihentikan, anggota kelompok yang memegang

bola mendapat giliran untuk menyebutkan: salam, nama lengkap,

nama panggilan, hoby, dan asal dimulai dari terapis sebagi contoh.

5) Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapatkan giliran.

6) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan

emberikan tepuk tangan.

d. Tahap terminasi

1) Evaluasi

a) Menayakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

b) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

2) Rencana tindak lanjut.

a) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih

memperkanalkan diri kepada orang lain di kehidupan sehari-

hari.

b) Masukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan

harian klien.

3) Kontrak yang akan datang.

8
a) Menyepakati kegiatan berikut yaitu berkenalan dengan

anggota kelompok.

b) Menyiapkan waktu dan tempat.

e. Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya

pada tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK.

Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan

TAK. Untuk TAKS sesi I, dievaluasi kemampuan klien

memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal dengan

menggunakan formulir evaluasi.

f. Dokumentasi

Dokumetasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada

catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi

1 TAKS, klien mampu memeprkenalkan diri secara verbal dan non

verbal, dianjurkan klien memperkenalkan diri pada klien lain di ruang

rawat (buat jadwal).

9
FORMAT EVALUASI TAKS SESI I (MEMPERKENALKAN DIRI)

A. KEMAMPUAN VERBAL

Nama klien
No Aspek yang dinilai
Menyebutkan nama
1
lengakap
Menyebutkan nama
2
panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebukan hobi
Jumlah

B. KEMAMPUAN NON VERBAL

Nama klien
No Aspek yang dinilai
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tbuh
Mengikuti kegiatan dari
4
awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk:

1. Pada bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan member tanda jika
ditemukan pada klien atau tanda X jika tidak ditemukan.
3. Jumlah kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien

10
2. TAK Sosislisasi: Sesi II

a. Persiapan

1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 1

TAKS.

2) Mempersiapkan alat dan tempat.

b. Orientasi

Pada tahap ini terapis malakukan

1) Memberikan salam terapeutik: salam terapis

2) Evaluasi / validasi:

a) Menanyakan perasaan klien saat ini.

b) Menayakan apakah telah mencoba memperkanalkan diri pada

orang lain.

3) Kontrak:

a) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu berkenalan dengan

anggota kelompok.

b) Manjelaskan aturan main sebagai berikut:

i. Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus

meminta izin kepada terapis.

ii. Lama kegiatan kurang lebih 45 menit.

iii. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

c. Tahap kerja

1) Jelaskan kegiatan yaitu pada tape akan dihidupkan, serta bola

diedarkan searah berlawanan arah jarum jam. Dan pada saat

11
tape dimatikan, maka anggota kelompok yang memegang bola

memeperkenalkan diri dengan anggota kelompok yang ada

disebelah kanan.

2) Terapis memberikan contoh terlabih dahulu.

3) Setelah diberikan contoh kegiatan dimulai dengan

menghidupkan music pada tape dan edarkan bola berlawanan

arah jarum jam.

4) Pada saat music dihentikan, anggota kelompok yang

memegang bola mendapat giliran untuk berkenalan dengan

anggota kelompok yang ada disebelah kakannya dengancara:

a) Member salam.

b) Menyebutkan : nama lengkap, nama panggilan, hoby, dan

asal.

c) Menyakan nama lengkap, nama panggilan, hoby, dan asal

lawan bicara.

d) Dimulai dari terapis sebagi contoh.

5) Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapatkan giliran.

6) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok

dengan emberikan tepuk tangan.

d. Tahap terminasi

1) Evaluasi

a) Menayakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

b) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

12
2) Rencana tindak lanjut.

a) Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan.

b) Masukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal

kegiatan harian klien.

3) Kontrak yang akan datang.

a) Menyepakati kegiatan berikut yaitu dengan bercakap-

cakap tentang kehidupan pribadi

b) Menyiapkan waktu dan tempat.

e. Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung,

khususnya pada tahap kerja untuk menilai kemampuan klien

melakukan TAK. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien

sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi II, dievaluasi

kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan non

verbal dengan menggunakan formulir evaluasi.

f. Dokumentasi

Dokumetasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK

pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai

klien 7 untuk verbal dan 3 untuk non verbal, klien mampu

berkenalan secara verbal dan non verbal, dianjurkan klien

memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat jadwal).

13
FORMAT EVALUASI TAKS SESI II (Berkenalan Dengan Orang Lain )

A. KEMAMPUAN VERBAL

Nama klien
No Aspek yang dinilai
Menyebutkan nama
1
lengakap
Menyebutkan nama
2
panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebukan hobi
5 Menanyakan nama lengkap
6 Menanyakan nama panggilan
7 Menanyakan asal
8 Menaykan hobi
Jumlah

B. KEMAMPUAN NON VERBAL

Nama klien
No Aspek yang dinilai
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tbuh
Mengikuti kegiatan dari
4
awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk:

1. Pada bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan member tanda jika
ditemukan pada klien atau tanda X jika tidak ditemukan.
3. Jumlah kemampuan yang ditemukan
a. Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai 6, disebut
belum mampu jika mendapat nilai 5.
b. Kemempuan non verbal, disebut mampu jika mendapat nilai 3 atau 4,
disebut belum mampu jika mendapat nilai 2.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anna, Budi. 2005. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: ECG

Gail Wiscart Stuart, Sandra J. Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3,
EGC, Jakarta 1995

15

Anda mungkin juga menyukai