Anda di halaman 1dari 8

KEPUTUSAN DIREKTUR RSU DR.

FERDINAND LUMABANTOBING SIBOLGA


NOMOR : 445/ /IV/2016

TENTANG

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN KEBUTUHAN PRIVASY PASIEN


RUMAH SAKIT UMUM Dr. FERDINAND LUMBAN TOBING SIBOLGA TAHUN 2016

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM Dr. FERDINAND LUMBAN TOBING SIBOLGA

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit melalui pelayanan
medik, khususnya dalam pelayanan kebutuhan privacy pasien di RSU Dr
FL Tobing Sibolga.

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,


perlu kebijakan khusus untuk pelaksanaan tindakan medis.

c. bahwa untuk kebijakan pelayanan kebutuhan privacy pasien, maka


dipandang perlu diatur dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSU
Dr. F. L. Tobing Sibolga.

Mengingat : 1. Undang- Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Pemerintanh Nomor 10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan
Rahasia Kedokteran;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang tenaga Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang
Rekam Medis;
7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang kerahasiaan pasien;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 290/Menkes/Per/III/2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran;
9. Surat Keputusan Walikota Sibolga Nomor : 820/167/SPT/2014 Tentang
JJ Pengangkatan Pelaksana Tetap Direktur RSU Dr. F.L. Tobing Sibolga

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU Dr. FERDINAND LUMBAN TOBING


SIBOLGA TENTANG PELAYANAN KEBUTUHAN PRIVASY PASIEN DI
RUMAH SAKIT UMUM Dr. FERDINANDLUMBAN TOBING SIBOLGA.
KESATU : Menetapkan Pemberlakuan Panduan Pelayanan Kebutuhan Privacy pasien di
Rumah Sakit Umum Dr. F. L. Tobing Sibolga sebagaimana terlampir dalam
keputusan ini;

KEDUA : Seluruh petugas harus mampu melngidentifikasi harapan dan kebutuhan


privacy pasien di Rumah Sakit Umum Dr. F. L. Tobing Sibolga sebagaimana
terlampir dalam keputusan ini;

KETIGA : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja RSU Dr.Ferdinand
Lumbantobing Sibolga;

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan
ditinjau kembali apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapannya.
Lampiran Surat Keputusan Direktur
RSU Dr. F.L. Tobing Sibolga
Nomor : 445/ /VII/2015
Tanggal :

PANDUAN PELAYANAN KEBUTUHAN PRIVACY PASIEN


DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. FERDINAND LUMBAN TOBING
SIBOLGA

i. DEFENISI

Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang


pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut
keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain,
atau justru ingin menghindari atau berusaha supaya sulit dicapai orang lain.

Adapun defenisi lain dari privasi yaitu sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol
interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan-pilihan atau kemampuan untuk mencapai
interaksi seperti yang diinginkan. Privasi jangan dipandang hanya sebagai penarikan diri
seseorang secara fisik terhadap pihak pihak lain. Identifikasi privacy pasien adalah suatu
proses untuk mengetahui kebutuhan privacy pasien selama dalam rumah sakit

Privacy pasien adalah hak pasien yang perlu dilindungi dan dijaga selama dalam rumah
sakit.

a. Faktor privasi

Ada perbedaan jenis kelamin dalam privasi, dalam suatu penelitian pria lebih
memilih ruangan yang terdapat tiga orang sedangkan wanita tidak mempermasalahkan
isi dalam ruangan itu. Menurut Maeshall perbedaan dalam latar belakang pribadi akan
berhubungan dengan kebutuhan privasi.

b. Faktor Situasional

Kepuasan akan privasi sangat berhubungan dengan seberapa besar lingkungan


mengijinkan orang-orang didalamnya untuk mandiri.

c. Faktor Budaya

Pada penelitian tiap-tiap budaya tidak ditemukan perbedaan dalam banyaknya


privasi yang diinginkan tetapi berbeda dalam cara bagaimana mereka mendapatkan
privasi. Misalnya rumah orang jawa tidak terdapat pagar dan menghadap ke jalan, tinggal
dirumah kecil dengan dinding dari bambu terdiri dari keluarga tunggal anak, ayah, dan
ibu.
HAK ATAS PRIVACY

Hak privacy ini bersifat umum dan berlaku untuk setiap orang. Inti dari hak ini
adalah suatu hak dan kewenangan untuk tidak diganggu. Setiap orang berhak untuk tidak
dicampuri urusan pribadinya oleh orang lain tanpa persetujuannya. Hak atas privacy
disini berkaitan dengan hubungan terapeutik antara dokter-pasien (fiduciary relationship).
Hubungan ini di dasarkan atas kepercayaan bahwa dokter itu akan berupaya semaksimal
mungkin untuk memberikan pelayanan pengobatan. Kepercayaan bahwa penyakit yang
diderita tidak akan diungkapkan lebih lanjut kepada orang lain tanpa persetujuannya.

Dalam pasal 11 Peraturan menteri kesehatan nomor 269/Menkes/Per/III/2008


diatur bahwa penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau
dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan peraturan
perundang-undangan.

Pada saat pemeriksaan seperti wawancara klinis, prosedur tindakan, pengobatan,


dokter atau perawat atau bidan atau petugas medis lainnya wajib melindungi privasi
pasien seperti data pasien, diagnose pasien, dan lainnya dapat juga menutup gorden pintu
pada saat dilakukan pemeriksaan atau pengobatan semua bergantung dari kebutuhan
pasien.

ii. RUANG LINGKUP

Guna mengetahui kebutuhan pasien akan privacynya selama dalam rumah sakit sebagai
bentuk kepedulian RS yang diterapkan untuk melindungi hak-hak asasi pasien (hak privacy).

iii. TATA CARA


Untuk Rawatan Inap

1. Perawat menerima pasien baru dan melakukan identifikasi pasien dengan meminta
pasien menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir

2. Perawat memberikan informasi kepada pasien merujuk kepada cek list pemberian
informasi dengan menjelaskan mengenai hak dan kewajibannya termasuk
didalamny hak akan privasi pasien selama dalam perawatan.

3. Perawat melakukan koordinasi dengan pihak terkait sesuai dengan kebutuhan


pasien guna menjaga privasinya selama dalam perawatan :

Menutup acces pengunjung (baik keluarga, kerabat)

Menempatkan tanda/sign pada pintu masuk kamar

Memastikan prefrensi pasien untuk gender atau jenis kelamin petugas yang
diberi izin masuk kamar.
4. Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter atau pun
perawat di kamar perawatan pastikan privacy pasien terlindungi dengan pintu dan
tirai kamar tertutup.

5. Untuk pasien yang akan transfer antara unit karena akan dilakukan pemeriksaan
penunjang atau pindah rawat/kamar, pastikan saat transfer privascy pasien
terlindungi. Contoh dengan menggunakan selimut.

6. Pastikan dokumen/file pasien terdapat pada tempatnya.

7. Memastikan seluruh staff Rumah Sakit tidak membicarakan hal-hal yang


menyangkut pasien di area umum.

Untuk Pasien Rawat Jalan

1. Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter atau perawat di
ruang konsultasi pastikan privacy pasien terlindungi dengan pintu dan tirai ruangan
konsultasi tertutup

2. Memastikan seluruh staff Rumah Sakit tidak membicarakan hal-hal yang


menyangkut pasien diarea umum.

D. DOKUMENTASI

1. Catat pada case note/ catatan perawatan tentang privacy pasien.


PERSETUJUAN PRIVACY PASIEN

LOGO NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RSU Dr.
F.L.TOBING
SIBOLGA
Jl. Dr. F.L.Tobing No.
35 Sibolga

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,


Plt. Direktur RSU Dr. F.L.Tobing Sibolga

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Dr. Masrip Sarumpaet, M.Kes


Pembina
NIP : 196503312000031005
Tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki oleh seseorang
pada suatu kondisi atau situasi yang dirasa sebagai privat atau tidak.
Pengertian
Yang menentukan adalah subjektivitas dan kontrol (ruang interpersonal
dan territorial) dari seseorang tersebut
Guna mengetahui kebutuhan pasien akan privacynya selama dalam
Tujuan Rumah Sakit sebagai bentuk kepedulian Rumah Sakit yang diterapkan
untuk melindungi hak-hak pasien (hak privacy)
- Dokter yang merawat pasien
Kebijakan - Perawat ruangan yang melaksanakan pelayanan dan melakukan
perawatan terhadap pasien
1. Unit Rawat inap
Perawat menerima pasien baru dan melakukan identifikasi
Prosedur
pasien dengan meminta pasien menyebutkan nama lengkap
dan tanggal lahir
Perawat memberikan informasi tentang hak akan privacy
pasien selama dalam perawatan
Perawat melakukan koordinasi dengan pihak terkait sesuai
dengan kebutuhan pasien guna menjaga privacy selama dalam
perawatan:
Menutup akses masuk pengunjung (keluarga maupun
kerabat)
Memastikan prevensi pasien untuk gender atau jenis
kelamin petugas byang diberi izin masuk kamar
Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh
dokter ataun perawat dikamar perawatan pastikan privasinya
terlindungi dengan pintu dan tirai kamar tertutup contohnya
dengan menggunakan selimut
2. Unit rawat jalan
Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang di lakukan dokter
atau perawat di ruang konsultasi pastikan privasi pasien
terlindungi dengan pintu dan tirai dan ruang konsultasi tertutup
Memastikan seluruh petugas rumah sakit tidak membicarakan
hal hal yang menyangkut pasien di area umum
Unit rawat inap
Rekam medis
Unit Terkait UGD
Kamar operasi
Poliklinik
RSU Dr. F. L. Tobing Sibolga

Jl.Dr.F.L. Tobing Sibolga

Telp.0631-24725/21020 Fax 21444

Email: rsu.fltobing@yahoo.com

FORMULIR PERMINTAAN PRIVACY

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Alamat:

Selaku diri saya sendiri/istri/suami/ayah/ibu/anak/kakak/adik/teman/ (..) dari pasien:

Nama :

TTL :.......

1. Dengan ini menyatakan bahwa saya/orang tua/anak/wali (mengijinkan/tidak


mengijinkan) Rumah Sakit memberi akses bagi :
Keluarga/kerabat/yang bernama :..
Serta orang lain yang bernama :..
Yang akan menemui saya
2. Saya menginginkan/tidak menginginkan privacy khusus:
1. Pada saat wawancara klinis
2. Pada saat pemeriksaan fisik
3. Pada saat perawatan
4. Dan lain-lain.
Sibolga,
Petugas Pembuat Pernyataan

(..) (.)

Anda mungkin juga menyukai