Anda di halaman 1dari 35

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 2
I. IDENTITAS PASIEN ................................................................................................ 3
II. STATUS PSIKIATRI ................................................................................................ 4
III. STATUS MENTALIS ............................................................................................... 12
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT................................................. 17
V. IKHTISAR ................................................................................................................. 20
VI. DIAGNOSIS .............................................................................................................. 22
VII. FORMULASI TERAPI ............................................................................................. 25
VIII. PROGNOSIS ............................................................................................................. 26
IX. LAMPIRAN ............................................................................................................... 27
Wawancara Psikiatri ...................................................................................... 27
Grafik Perjalannan Penyakit .......................................................................... 37
Kasus Ujian Psikiatri

I. IDENTITAS PASIEN

No. Rekam Medis : 112.xxxx


Tahun : 2017
Kelas perawatan :3
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 27 September 2015 pukul 17.30 WIB
Dokter yang merawat : dr. T, Sp.KJ

Catatan Perawatan di Sanatorium Dharmawangsa :


I. 17 Januari 1992 7 Febuari 1992
II. 22 Maret 2006 13 April 2006
III. 27 September 2015 - sekarang

Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 61 tahun
Tempat /Tanggal Lahir : Jakarta, 16 September 1955
Bangsa / Suku : Indonesia/Jawa
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : D3
Pekerjaan : Pensiun
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Ulujami

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 2
Kasus Ujian Psikiatri

II. STATUS PSIKIATRI


Anamnesis diperoleh dari :
1. Autoanamnesa : Diperoleh dari pasien Ny. M
2. Alloanamnesa : Diperoleh dari hasil wawancara dengan salah satu perawat di
Sanatorium Dharmawangsa
Didapat dari : Ny. U
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : Perawat Sanatorium Dharmawangsa
Pendidikan terakhir : Sarjana Keperawatan
Hubungan dengan pasien : Perawat pasien
Hari, tanggal wawancara : Rabu, 17 Mei 2017
Waktu, tempat wawancara : : pkl 10.00 WIB / Sanatorium Dharmawangsa

A. Keluhan Utama
Pasien sering marah marah dan membanting banting barang bila kemauannya tidak
dituruti.

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Tanggal 27 september 2015 pasien dijemput oleh perawat di rumahnya pada jam
17.40 WIB dan di bawa ke Sanatorium Dharmawangsa atas permintaan dari kakak pasien
karena pasien sering marah marah dan membanting banting barang bila kemauannya
tidak dituruti. Pasien juga tidak mau mandi, sulit diajak bicara, dan cenderung menyendiri.
Saat datang, kebersihan diri pasien sangat kurang. Pasien terlihat kotor, pucat, dan
bau. Pasien memiliki kebiasaan mandi dan ganti pakaian 3-4 hari sekali. Pasien cenderung
pasif dan sulit diajak bicara. Pasien tinggal sendiri di rumah sehingga tidak ada yang
mengurus pasien.
Selama menjalani perawatan, higienitas pasien tampak kurang, pasien cendurung
malas membersihkan dirinya, sosialisasi pasien dengan teman-temannya juga kurang. Jika
ada acara, pasien cenderung memilih diam di kamar. Pasien juga sulit untuk minum obat
kecuali diingatkan.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 3
Kasus Ujian Psikiatri

Pasien mengaku merasa curiga dengan kakak pasien bahwa akan mengambil harta pasien.
Pasien juga sering mendengar suara temannya terutama pada malam hari yang meminta uang
padanya dan mengancamnya apabila ia tidak memberikan. Pasien mengaku bahwa dirinya
dicintai oleh Tom Cruise yang merupakan aktor barat dan pernah mengunjunginya di
sanatorium.

C. Riwayat Penyakit Dahulu


i. Riwayat Gangguan Psikiatri
Sebelum di rawat di Sanatorium Dharmawangsa, pasien sudah di rawat di RS D S.
Pasien pertama kali sakit tahun 1980 yaitu pada saat pasien berumur 25 tahun karena pasien
sedih dengan sikap ayahnya yang otoriter dan temperamental, yang mengakibatkan pasien
putus dengan pacar pasien pada saat itu karena tidak disetujui oleh ayah pasien. Sejak saat
itu pasien menunjukkan gejala sering mengurung diri di kamar, malas keluar rumah,
marah-marah tanpa sebab, bicara sendiri dan kacau yang orang lain tidak mengerti. Tidak
pernah ada keluhan seperti saat ini saat masa kanak-kanak sampai remaja. Lalu saat
pengobatan pasien sudah selesai, pasien di jodohkan oleh Ayahnya dan menikah dengan
pria pilihan Ayahnya. Pasien hanya bisa menurut dengan Ayahnya walaupun pasien masih
sangat mencintai pacarnya yang dulu. Pada saat kelahiran anak pertama dan kedua pasien
sempat jatuh sakit. Pasien di rawat pertama kali di Sanatorium Dharmawangsa pada tahun
1992 dengan keluhan berbicara sendiri. Berpikir kacau dan tidak mau minum obat. Pasien
berperilaku aneh karena pernah tertangkap oleh pihak berwajib saat jalan-jalan malam hari
dengan pemuda asing. Anak pasien dilarang berpergian keluar rumah oleh pasien.
Pasien pernah di rawat di Sanatorium Dharmawangsa pada tahun 2006 dikarenakan
pasien mencekik seorang wanita yang membuatnya marah. Saat itu sehari-hari pasien
sering marah-marah dan membanting-banting barang. Pasien juga beberapa kali membawa
pisau berukuran kecil yang digunakan untuk mengancam orang yang tidak
mempedulikannya.
Pasien sudah tidak minum obat lagi sejak Maret 2006 dan akan memarahi orang
yang menyuruhnya minum obat karena pasien merasa dirinya sehat sehingga tidak
membutuhkan obat. Pasien tidak mau di temani oleh pembantu dan hanya mau ditemani
oleh keluarganya. Sayangnya, seluruh keluarga pasien sudah tidak mempedulikannya
karena perilaku pasien yang sering marah-marah sehingga pasien hanya tinggal sendiri di
rumahnya.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 4
Kasus Ujian Psikiatri

Pasien pernah adu mulut dengan kakaknya pada Januari 2015 karena pasien sering
membagikan uang kepada pegawai salon langganannya di daerah Blok M tapi pasien
mengaku di palaki oleh orang-orang di sana. Pasien hanya mau di layani oleh pegawai
salon langganannya dan akan marah bila ia melihat pegawai langganannya melayani
pelanggan lain. Pasien suka berbicara sendiri dengan bahasa yang tidak dimengerti orang
lain. Pasien menjadi cepat marah apabila kemauan pasien tidak di turuti. Pasien menjadi
malas merawat diri dan mengatakan tidak ada yang mempedulikannya.

ii. Riwayat Kondisi Medis


Sebelum timbul gejala, pasien tidak pernah mengalami trauma kepala. Pasien tidak
memilki riwayat penyakit apapun.

iii. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA)


Pasien tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang maupun mengkonsumsi
rokok dan alkohol.

D. Riwayat Keluarga
Ayah pasien bernama Tn S H (alm), seorang TNI AD dan kemudian menjabat
menjadi konsultan bank. Ayah pasien seorang yang otoriter dan temperamen. Ayah pasien
telah meninggal tahun 2005 dikarenakan penyakit stroke. Ibu pasien bernama Ny S R,
seorang ibu rumah tangga dan sudah meninggal sejak tahun 2003 dikarenakan gagal ginjal.
Pasien merupakan anak ke 6 dari 7 bersaudara, dimana saudara laki-laki berjumlah 2 orang
dan sisanya perempuan.
Hubungan pasien dengan orangtua cukup baik, dan anggota keluarga yang lain juga
memperhatikan pasien. Namun pasien agak takut dengan ayahnya karena sifat ayahnya
yang otoriter dan temperamen.
Suami pasien meninggal pada tahun 1990 dikarenakan penyakit liver. Sejak saat itu
pasien tinggal sendiri di rumahnya. Pasien memiliki 2 anak perempuan, anak pertama
tinggal di Australia dan anak kedua tinggal di Jakarta. Tidak ditemukan gangguan jiwa
dalam keluarga pasien baik pihak ayah maupun ibu.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 5
Kasus Ujian Psikiatri

E. Genogram Keluarga

= Laki-laki

= Perempuan

= Laki-laki meninggal

= Perempuan meninggal

= Menikah

= Pasien

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 6
Susunan Anggota Keluarga Kandung Pasien
1. Nama : Tn. SH (alm)
Pekerjaan : Pegawai Pemerintah
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Ayah kandung

2. Nama : Ny. SR (alm)


Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Ibu kandung

3. Nama : Tn. H (alm)


Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Kakak laki-laki pasien

4. Nama : Ny. P
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Kakak perempuan pasien

5. Nama : Ny. T
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Kakak perempuan pasien

6. Nama : Ny W
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Kasus Ujian Psikiatri

Status perkawinan : Menikah


Hubungan dengan pasien : Kakak perempuan pasien

7. Nama : Ny I (alm)
Pekerjaan : Karyawati
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum menikah
Hubungan dengan pasien : Kakak perempuan pasien

8. Nama : Tn P
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Adik laki-laki pasien

9. Nama : Tn A (Alm.)
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Suami pasien

10. Nama : Ny D
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Anak perempuan pasien

11. Nama : Ny A
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum menikah
Hubungan dengan pasien : Anak perempuan pasien

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 8
Kasus Ujian Psikiatri

F. Riwayat Kehidupan Pribadi


i. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir cukup bulan dalam keadaan normal. Selama kehamilan ibu pasien dalam
keadaan sehat. Pasien lahir atas pertolongan dukun beranak, persalinan spontan.

ii. Riwayat Masa Kanak Awal (0 3 tahun)


Waktu bayi pasien tumbuh sehat dan normal sesuai dengan usianya karena selalu
mendapatkan asupan gizi yang baik (ASI), hubungan dengan anggota keluarga lain baik.
Tidak ada riwayat sakit yang cukup berat.

iii. Riwayat Masa Kanak Tengah (3 11 tahun)


Pasien tumbuh dan berkembang normal sesuai dengan usianya, bergaul dengan baik
dengan teman seusianya.

iv. Riwayat Masa Kanak Akhir (Pubertas Remaja)


Pasein tidak memiliki masalah selama sekolah. Pasien selama sekolah sering kumpul
dan bermain dengan teman-temannya. Pasien adalah anak yang dimanja oleh orang tuanya
sehingga segala keinginannya selalu dipenuhi. Pasien mengaku memiliki banyak teman
dekat di masa remajanya.

v. Riwayat Masa Dewasa


a. Riwayat Pendidikan
Dari TK sampai SMA pasien bersekolah di sekolah T dan Perguruan Tinggi.
Pendidikan D3 di Akademi Perhotelan di Universitas T. Saat semasa sekolah, pasien
adalah murid yang pintar dan tidak pernah tinggal kelas.
b. Riwayat Pekerjaan
Setelah lulus pasien bekerja di salah satu bank di Jakarta. Setelah pasien bekerja selama
5 tahun akhirnya pasien memutuskan untuk pindah ke salah satu stasiun TV ternama di
Jakarta. Pasien bekerja selama kurang lebih 20 tahun kemudian memutuskan untuk
pensiun dini di usia 50 tahun, karena pasien merasa dia memiliki banyak saingan dan
merasa tidak nyaman karena hampir seluruh laki-laki di tempat kerjanya suka padanya
dan suka menganggunya padahal pasien sudah mempunyai suami. Menurut pasien saat
ia bekerja ia mendapatkan gaji yang cukup. Hubungan pasien dengan teman teman

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 9
Kasus Ujian Psikiatri

di tempat kerja biasa saja, namun beberapa tahun sebelum dia berhenti hubungannya
dengan teman kerja tidak baik karena banyak yang iri dan tidak suka dengannya.
c. Riwayat Pernikahan
Pasien menikah pada tahun 1984 dan memiliki 2 anak. Suami pasien meninggal
pada tahun 1990 dikarenakan penyakit liver. Suami pasien bekerja di bagian
pemerintahan. Kedua anak pasien masing-masing tinggal di Australia dan Jakarta.
Hingga sekarang pasien tinggal sendiri tanpa ditemani siapapun.
d. Riwayat Psikoseksual
Pasien tidak memiliki masalah seksual
e. Riwayat Keagamaan
Pasien adalah penganut agama Islam. Tetapi hanya beribadah ketika pasien ingat.
f. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum sebelumnya.
g. Riwayat Aktivitas Sosial
Pasien jarang berkomunikasi dengan pasien lain dan staf Sanatorium Dharmawangsa,
pasien lebih sering menyendiri.
h. Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang
Pasien sudah tidak bekerja dan sumber keuangan pasien berasal dari uang pensiun
tempat pasien bekerja dulu. Perawatan di SDW saat ini dibiayai oleh kakaknya sendiri.
i. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien mengganggap dirinya seperti artis terkenal, cantik, dan banyak orang yang
terpesona pada dirinya. Pasien mengatakan ia dicintai oleh aktor barat Tom Cruise.
Pasien mengatakan banyak temannya yang iri terhadap dirinya karena dirinya cantik
dan memiliki banyak uang. Pasien mengatakan bahwa dirinya sangat sehat meskipun
pernah di rawat 2 kali di rumah sakit jiwa, pasien mengatakan hanya untuk istirahat
selama di rawat di SDW.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 10
Kasus Ujian Psikiatri

III. STATUS MENTALIS

1. PENAMPILAN
Penampilan pasien sesuai dengan wanita berusia 61 tahun pada umumnya. Postur
tubuh pasien kurus tapi sehat, warna kulit sawo matang, potongan rambut sedikit
bergelombang dengan panjang sepundak lebih sedikit, warna rambut hitam disertai putih
pada beberapa bagian, kurang tertata rapih dan agak berminyak sedikit. Kebersihan diri
cukup baik, dapat di lihat dari pakaian pasien yang bersih dan mandi teratur setiap hari.
Hal ini disebabkan karena setiap kali mandi pasien harus selalu di ingatkan. Pasien
memakai kemeja lengan pendek berwarna biru muda, celana panjang semata kaki bahan
katun berwarna hitam dan sendal berwarna hitam.
a. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Sebelum wawancara:
Pasien jarang ngobrol dengan teman sekitarnya dan lebih sering diam di kamar dan
walaupun ada diluar kamar, pasien hanya diam menatap ke satu titik lokasi. Pasien
hanya makan pada saat keluar kamar dan menonton tv. Pasien kurang bergaul
dengan pasien lain, tetapi pasien masih mau diajak untuk berkomunikasi
Selama wawancara:
Selama wawancara pasien duduk tenang, menjawab sesuai pertanyaan, kontak mata
baik walau sesekali menatap ke arah lain. Wajah tampak datar dan nada berbicara
yang cenderung monoton.
Setelah wawancara:
Pasien duduk dengan teman-temannya menonton tv tapi tidak ngobrol dengan
teman sebelahnya.

2. SIKAP TERHADAP PEMERIKSA


Wawancara berlangsung cukup baik. Pasien cukup kooperatif dan sopan terhadap
pemeriksa.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 11
Kasus Ujian Psikiatri

3. KARAKTERISTIK BICARA
Pasien menjawab pertanyaan seperlunya. Pembicaraan koheren, lancar, artikulasi jelas,
intonasi dan volume suara cukup, jawaban sesuai dengan pertanyaan, dan tidak ada
gangguan maupun kesulitan dalam mengungkapkan isi pikiran.

4. MOOD DAN AFEK


1) Mood : Hipotimik
2) Afek : Tumpul
3) Keserasian afek : Inappropriate
4) Anhedonia : Ada

5. PERSEPSI
1) Halusinasi : Ada (Halusinasi Auditorik).
Pasien sering mendengar suara temannya terutama pada malam hari yang meminta
uang padanya dan mengancam akan membunuhnya apabila ia tidak memberikannya.
2) Ilusi : Tidak ada.
3) Depersonalisasi : Tidak ada.
4) Derealisasi : Tidak ada.

6. PIKIRAN
a. Bentuk Pikir
i. Magical thinking : tidak ada vii. Ambivalensi : tidak ada
ii. Asosiasi longgar : Tidak ada viii. Blocking : tidak ada
iii. Flight of ideas : Tidak ada ix. Produktivitas : Cukup
iv. Inkoherensi : tidak ada x. Kontinuitas pikiran : Cukup
v. Verbigerasi : tidak ada xi. Hendaya dalam bahasa : Tidak ada
vi. Perseverasi : tidak ada

b. Isi Pikir
i. Fobia : Tidak ada v. Thought insertion : tidak ada
ii. Obsesi : Tidak ada vi. Thought withdrawal : tidak ada
iii. Kompulsi : Tidak ada vii. Thought broadcasting : tidak ada
iv. Waham : Ada

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 12
Waham kejar
Pasien merasa kakaknya ingin mengambil hartanya dan memukulinya apabila
keinginannya tidak dituruti
Waham Erotomania
Pasien mengatakan bahwa Tom cruise mencintainya dan pernah mengunjungi
pasien di sanatorium sampai sekarang.

FUNGSI SENSORIUM DAN KOGNITIF


1. Kesadaran: Compos mentis. GCS 15 (E4, M6, V5)
2. Orientasi dan Daya Ingat
Orientasi
a. Waktu : baik, pasien tahu hari dan tanggal pemeriksaan dan kapan saat
kunjungan dokter
b. Tempat : baik, pasien tahu dimana dia berada sekarang (di SDW)
c. Orang : baik, pasien mengenal dokter muda yang mewawancarai.
Daya Ingat
a. Daya ingat jangka panjang:
Baik, pasien pasien dapat mengingat ulang tahunnya dan kapan suaminya
meninggal.
b. Daya ingat jangka pendek:
Baik, pasien dapat mengingat makanan yang dimakan pada pagi hari
c. Daya ingat segera:
Baik, pasien dapat mengulang dengan segera kata-kata yang baru saja
diucapkan.
3. Perhatian
a. Pengalihan : Baik
b. Pemusatan : Baik
c. Pertahanan : Baik
4. Konsentrasi dan Kalkulasi
Selama wawancara konsentrasi cukup baik. Pasien dapat mengikuti dan menjawab
pertanyaan. Kalkulasi baik, pasien dapat menjawab soal pengurangan dengan baik.
Kasus Ujian Psikiatri

5. Kemampuan Membaca dan Menulis


Baik, pasien dapat membaca judul lagu karaoke dan dapat menuliskan namanya dengan
baik.
6. Kemampuan Visuospasial
Baik, pasien dapat menggambarkan jam dengan jarum panjang dan pendeknya dengan
baik dan tepat.
7. Pikiran Abstrak
Baik, pasien mengetahui arti peribahasa ada udang dibalik batu.
8. Informasi dan Intelegensi
Baik, pasien mengetahui nama Presiden Indonesia sekarang dan berita terbaru yang ada
di televisi.
9. Kemampuan Menolong Diri Sendiri
Baik, pasien masih dapat makan, pergi ke kamar mandi, berganti pakaian dan mengambil
barang-barang keperluaanya sendiri. Pasien dapat melakukan semua aktivitas tanpa
bantuan orang lain.

7. PENGENDALIAN IMPULS
Selama wawancara pasien terlihat tenang, sopan, tidak agresif dan kurang bereaksi
terhadap impuls di sekitarnya.

8. UJI DAYA NILAI


1. Discriminative Insight (Tilikan)
Terganggu, derajat 1 (penyangkalan penuh terhadap penyakitnya)
2. Discriminative Judgment
Pertanyaan : Apa yang ibu lakukan apabila ibu menemukan amplop dengan
identitas pemilik berisi uang 1 juta di jalan?

Jawaban : Saya ambil saja dok.

Kesimpulan : Discriminative judgement terganggu


3. Uji Daya Nilai Sosial
Tidak terganggu, pasien memberikan air minumannya kepada yang membutuhkan.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 14
Kasus Ujian Psikiatri

4. Reality Testing Ability (RTA)


Terganggu, terdapat waham kejar, waham erotomania dan halusinasi
auditorik.

9. KELAINAN DORONGAN INSTINGUAL DAN PERBUATAN


1. Hipobulia : tidak ada
2. Stupor : tidak ada
3. Ekopraksia : tidak ada
4. Ekolalia : tidak ada
5. Piromania : tidak ada
6. Vagabondage : tidak ada

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 15
Kasus Ujian Psikiatri

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

A. Status Internis
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Keadaan gizi : Baik
d. Nadi : 88 kali / menit
e. Pernafasan : 20 kali / menit
f. Suhu : 36,7 C
g. Tekanan darah : 120 / 80 mmHg
h. Berat badan : 60 kg
i. Tinggi badan : 155 cm

B. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba adanya benjolan, rambut hitam
putih, distribusi merata, dan tidak mudahdicabut
b. Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, lensa mata jernih
c. Hidung : Bentuk normal, tidak ada sekret, mukosa tidak hiperemis
d. Telinga : Bentuk normal, tidak ada sekret
e. Mulut : Bibir kering, lidah tidak kotor, mukosa mulut tidak hiperemis,
kebersihan mulut tidak terjaga, karies gigi (+), gigi ompong sebagian.
f. Jantung
Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I dan BJ II murni, gallop (-), murmur (-)
g. Paru
Inspeksi : Simetris dalam keadaan diam maupun pergerakan
Palpasi : Fremitus kanan dan kiri sama kuat
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki (-), wheezing (-)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 16
Kasus Ujian Psikiatri

h. Abdomen
Inspeksi : Abdomen datar, supel, nyeri tekan (-)
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Tympani
Auskultasi : Bising usus normal
i. Ekstremitas Atas dan Bawah: akral hangat +/+, oedem -/-, deformitas -/-, nyeri -/-
Kesan: Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan fisik.

C. Pemeriksaan Neurologis

Rangsang Meningeal : (-)


Tanda-tanda Peningkatan TIK : (-)
Nn. Craniales : Baik
Pupil : Bulat, isokor, diameter 3 cm
Sensibilitas : Baik
Motorik : Baik
Fungsi Cerebellum dan Koordinasi : Baik
Fungsi Luhur : Baik
Refleks Fisiologis : +/+
Refleks Patologis : -/-
Susunan Saraf Vegetatif : Baik
Kesan : Tidak ada kelainan yang bermakna pada pemeriksaan neurologis

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 17
Kasus Ujian Psikiatri

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Telah diperiksa seorang pasien wanita berusia 61 tahun, WNI keturunan Jawa, beragama
Islam, anak ke enam dari tujuh bersaudara dan sudah menikah. Pendidikan terakhir D3 Akademi
Perhotelan. Penampilan sesuai dengan usianya, tampak sehat, tinggi 155 cm dan berat 60 kg,
dengan warna kulit sawo matang, dan rambut berwarna hitam disertai putih pada beberapa bagian,
kurang tertata rapih dan agak berminyak sedikit. Pasien tampak rapi dalam berpakaian. Kebersihan
diri cukup baik, dapat di lihat dari pakaian pasien yang bersih dan mandi teratur setiap hari. Hal
ini disebabkan karena setiap kali mandi pasien harus selalu di ingatkan.
Pasien dibesarkan dalam keluarga yang berekonomi cukup. Pasien dimanja oleh orang
tuanya, sehingga setiap keinginan pasien selalu dipenuhi. Pada masa kanak kanak sampai remaja
pergaulan pasien dengan teman teman seusianya cukup baik.
Saat ini pasien dirawat (perawatan ketiga) di Sanatorium Dharmawangsa. Keluarga pasien
memutuskan untuk merawat pasien kembali di Sanatorium Dharmawangsa dengan alasan pasien
mudah marah dan membanting-banting barang jika kemauannya tidak dituruti, tidak mau mandi
(mandi dan ganti pakaian 3-4 hari sekali), sulit diajak berbicara, dan cenderung menyendiri. Saat
datang, pasien dalam penampilan kotor, pucat, bau, dan tidak bisa diajak bicara.
Pasien merasa takut dan curiga dengan kakak pasien bahwa akan mengambil harta dan
akan memukulinya apabila pasien tidak menuruti keinginan kakaknya. Pasien juga sering
mendengar suara temannya terutama pada malam hari yang meminta uang padanya dan
mengancam akan membunuhnya apabila ia tidak memberikannya. Pasien juga merasa dirinya
dicintai oleh Tom Cruise yang merupakan aktor barat dan pernah mengunjunginya di sanatorium.
Pasien tidak memiliki riwayat trauma kepala, gangguan mental organik, tidak ada riwayat
penggunaan alkohol dan NAPZA serta tidak ada riwayat gangguan jiwa pada keluarga kedua pihak
orang tua.
Gejala psikiatri mulai muncul pada tahun 1980, di mulai dengan pasien sering marah-
marah pada orang sekitar, bicara menjadi kacau dan tidak di mengerti oleh orang lain. Gejala
tersebut muncul setelah pasien putus dengan pacarnya karena tidak disetujui oleh ayah pasien.
Pasien pernah dirawat beberapa kali di RS D S, akan tetapi keadaan pasien setelah pengobatan
belum membaik. Pada tahun 1984 pasien dijodohkan oleh Ayahnya dan menikah dengan Tn A,
seorang pegawai di pemerintahan. Setelah melahirkan anak pertama dan kedua pasien sempat jatuh
sakit dan gejala psikiatri pasien mucul kembali.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 18
Kasus Ujian Psikiatri

Tahun 1992, pasien dibawa ke Sanatorium Dharmawangsa dan diputuskan untuk


melakukan rawat inap oleh keluarga pasien karena pasien sering bicara sendiri, mudah marah dan
tidak mau minum obat. Pasien juga ditemukan sedang berjalan-jalan pada malam hari dengan pria
asing. Pasien sempat di bawa pulang karena gejalanya sudah mulai berkurang.
Maret 2006 pasien tidak minum obat karena pasien menolak minum obat serta marah-
marah saat diminta minum obat karena pasien merasa pasien tidak sakit dan sehat-sehat saja.
Pasien kembali di rawat di Sanatorium Dharmawangsa pada saat itu karena mencekik leher
seorang wanita yang adalah pegawai di salon langganannya karena membuatnya marah. Pasien
juga memilih tinggal sendiri dan tidak mau ditemani oleh siapapun.
Pasien kembali di rawat karena mudah marah dan merusak barang-barang di rumah pada
tanggal 27 September 2015 sehingga rumah menjadi berantakan. Pasien juga tidak mau mandi dan
tidak menjaga kebersihan diri serta tinggal sendiri dan menolak ditemani siapapun. Emosi pasien
yang berubah-ubah dan bicara kacau membuat keluarga pasien khawatir dan meminta pihak SDW
untuk menjemput pasien.
Dari wawancara ditemukan afek tumpul, mood hipotimik, ditemukan halusinasi auditorik,
dan terdapat pula waham kejar dan waham erotomania. Daya konsentrasi dan daya ingat masih
baik. Orientasi terhadap waktu, tempat, dan orang baik. Kemampuan menilai realita dan tilikan
terganggu. Uji daya nilai sosial tidak terganggu. Tilikan derajat I. Kebersihan diri cukup baik tetapi
pasien sering menyendiri.Pada pemeriksaan internis dan pemeriksaan neurologis tidak ditemukan
kelainan.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 19
Kasus Ujian Psikiatri

VI. DIAGNOSIS

Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau psikologis yang secara
klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan penderitaan dan
gangguan dalam berbagai fungsi psikososial dan pekerjaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pasien ini mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan hasil anamnesa yang didapat dari proses
wawancara, pemeriksaan status psikiatri, serta pemeriksaan fisik dan laboratorium dapat
disimpulkan bahwa:

AXIS I
A. Berdasarkan gejala gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara klinik bermakna
yang ditemukan pada pasien yaitu:
1. Adanya hendaya dalam uji daya nilai:
a. Reality Testing Ability (RTA) : Terganggu
b. Discriminative insight / tilikan : Terganggu, derajat I
c. Discriminative Judgment : Terganggu
2. Lingkungan (anggota keluarga) mengeluh
3. Fungsi sosial terganggu
4. Adanya gejala psikopatologis berupa waham dan halusinasi
5. Kebersihan diri terganggu
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS.
B. Berdasarkan:
1. Kesadaran neurologis : Compos Mentis
2. Orientasi : Baik
3. Daya ingat : Baik
4. Kemunduran intelektual : Tidak ada
5. Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan jiwa atas dasar
riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.
6. Tidak ada penggunaan zat psikoaktif.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien TIDAK menderita suatu Gangguan Mental Organik
serta TIDAK menderita suatu Gangguan Mental dan Gangguan Perilaku Akibat Zat
Psikoaktif.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 20
Kasus Ujian Psikiatri

C. Berdasarkan penemuan bermakna yang didapat dari autoanamnesa, observasi tingkah laku
selama menjalani kepaniteraan di Sanatorium Dharmawangsa didapatkan:
a. Ditemukan adanya gangguan isi pikir (waham kejar dan waham erotomania)
b. Ditemukan adanya gangguan persepsi (halusinasi auditorik)
c. Ditemukan adanya gejala negatif (afek tumpul)
d. Berlangsung lebih dari 1 bulan
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA
D. Berdasarkan adanya :
Memenuhi kriteria umum diagnosis Schizophrenia
Terdapat waham (waham kejar dan waham erotomania) dan halusinasi
auditorik
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA TYPE
PARANOID (F20.0)

AXIS II
Dari alloanamnesa disimpulkan bahwa pasien tidak memiliki gangguan kepribadian dan
tidak ada retardasi metal.

AXIS III
Tidak ada

AXIS IV
Untuk kekambuhan saat ini stressor psikososial yang membuat pasien dirawat lagi tidak
ada.

AXIS V
GLOBAL ASSESMENT OF FUNCTIONING (GAF) SCALE
100-91 : gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yg tak tertanggulangi
90-81 : gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasa
80-71 : gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah,
dll
70-61 : beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum
masih baik
60-51 : gejala sedang (moderate), disabilitas sedang

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 21
Kasus Ujian Psikiatri

50-41 : gejala berat (serius), disabilitas berat


40-31 : beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat
dalam beberapa fungsi
30-21 : disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu, berfungsi hampir
semua bidang
20-11 : bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan
mengurus diri
10-01 : seperti di atas persisten dan lebih serius,
0 : informasi tidak adekuat

Berdasarkan Skala Global Assesment of Functioning (GAF) pada kasus ini pada saat
dievaluasi mempunyai taraf penyesuaian tertinggi dalam satu tahun terakhir (Highest Level Past
Year/HLPY) berada dalam rentang 60-51, yaitu beberapa gejala sedang (moderate), disabilitas
sedang.
Sedangkan GAF saat ini (current) berada dalam rentang 70-61, yaitu beberapa gejala ringan
dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik. Saat ini keadaan pasien
sudah lebih terkontrol, tidak lagi mudah marah dan mengamuk. Pasien masih enggan melakukan
aktivitas dan lebih memilih duduk diam atau tidur.

EVALUASI MULTI AXIAL


Aksis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid.
Aksis II : Tidak ada
Aksis III : Tidak ada
Aksis IV : Tidak ditemukan adanya stressor psikososial.
Aksis V : GAF Current = 70-61 (situasi saat ini/current) beberapa gejala ringan dan
menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
HLPY = 60-51 beberapa gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 22
Kasus Ujian Psikiatri

VII. FORMULASI TERAPI


A. Psikofarmaka
Antipsikotik
o Aripriprazole 10 mg 1x1 PO pagi hari.
B. Non Farmakologi
Psikoterapi (supportive therapy)
Memberi motivasi pada pasien untuk mengkonsumsi obat secara rutin
Pengawasan minum obat rutin, agar gejala dan keluhan menjadi lebih ringan.
Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien untuk beraktifitas
Terapi Psikososial
Family counseling : memberi informasi dan edukasi kepada keluarga
mengenai penyakit pasien dan pentingnya memberi dukungan moril serta motivasi
pada pasien.
ArT/music therapy : mengikutsertakan pasien dalam kegiatan kesenian
berupa melukis dan menyanyi.
Occupational therapy : mengikut sertakan pasien dalam kegiatan melatih
keterampilan berupa kerajinan tangan.
Recreation therapy : mengikut sertakan pasien dalam kegiatan rekreasi.
Terapi Perilaku (Behavioral Therapy)
Memperdengarkan musik, bernyanyi, dan mengembangkan hobi pasien, tujuannya
untuk menghilangkan beban pikiran pasien.
Pasien diingatkan untuk rajin berdoa.
Personal Hygiene: pasien diingatkan untuk menjaga kebersihan dirinya sendiri
termasuk mandi.
Mendorong pasien untuk mengikuti kegiatan aerobic mingguan SDW.
Menjaga asupan makanan / mengatur diet pasien.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 23
Kasus Ujian Psikiatri

VIII. PROGNOSIS
Faktor yang memperingan
Tidak ada riwayat gangguan jiwa dalam keluarga
Penyakit yang diderita bukan disebabkan oleh gangguan mental organik atau retardasi
mental
Tidak ada tanda atau gejala kelainan neurologis
Tidak ada riwayat trauma perinatal

Faktor yang Memberatkan


Onset usia muda
Kronis
Merasa tidak sakit sehingga compliance rendah
Hidup sendiri
Dukungan keluarga tidak adekuat

Maka disimpulkan prognosa


Ad Vitam : Dubia ad bonam
Ad Fungsionan : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad malam

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 24
Kasus Ujian Psikiatri

WAWANCARA PSIKIATRI

WAWANCARA 1
Hari, tanggal : Rabu, 17 Mei 2017
Waktu : Pukul 10.00
Penampilan : Penampilan pasien cukup baik dan bersih. Pasien memakai kemeja lengan
pendek berwarna biru muda, celana panjang sampai mata kaki bahan
katun warna hitam dan sandal warna hitam
Aktivitas : Pasien sedang duduk bersama pasien lain, minum teh dan nonton tv.
Pasien tampak diam dan tidak berinteraksi dengan pasien lain.
Tempat : Ruang tv bangsal wanita SDW
Keterangan : S (pemeriksa), M (pasien)

S : Selamat siang, Bu M. Saya dokter W, boleh ngobrol bu?


M : Selamat siang juga dokter. Boleh dok.
S : baik bu saya panggil Bu M saja.
S: Ibu sedang apa?
M: Lagi nonton dok. Eh dok tau ga teman saya banyak.
S : Hah? Pacarnya dimana bu?
M : Pacar saya banyak dok, ada yang di Sulawesi Tengah, Sumatera, sampai ada yang dari luar
negeri, dari China, Eropa. (Waham Erotomania)
S : Bu M punya suami? Nanti bisa cemburu sama pacar ibu.
M : Suami saya sudah meninggal dok, 26 tahun yang lalu karena penyakit liver, tapi saya setia
tidak mau nikah lagi. Saya takut dok, pacar saya banyak yang menginginkan harta saya, nanti
di ambil lagi harta saya. Begitu juga teman saya dok. (Waham Kejar)
S: Teman ibu juga menginginkan harta ibu?
M : Iya dok, kalau malam saya sering dengar suara teman saya minta uang sama saya, kalau saya
tidak kasih katanya sama mau dibunuh dok. (Halusinasi Auditorik)
S : Ibu lihat teman ibu kalau malam datang ke sini?
M: Ngga dok, saya cuma dnger suaranya saja. (Halusinasi Auditorik)
S : Pacar ibu sering datang kesini? mengunjungi ibu?

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 25
Kasus Ujian Psikiatri

M : Sering dok, mereka dari jauh datang kesini. Tapi terkadang saya jarang mau ketemu mereka,
takut mereka memanfaatkan saya.
S : Ibu tinggal dengan siapa di rumah?
M : Saya di rumah sendiri saja dok, Keluarga saya semua pergi dari rumah. Mereka tidak
mempedulikan saya. Saya dulu dijodohkan oleh ayah saya dok.
S : Ibu pernah punya pacar sebelum dijodohkan?
M : Ada dok, tapi ayah saya tidak setuju dan memaksa kami untuk berpisah karena dulu pacar saya
orang tidak mampu. Tapi apa mau dikata dok saya hanya bisa nurut dengan ayah saya.
S : Pasti sedih ya bu dipisah paksa, bagaimana perasaan ibu saat itu?
M: Ya saya sedih dok. (suara monoton dan ekspresi wajah datar) (afek inappropriate)

S : Ibu bagaimana bisa sampai di sini?

M : Saya dibawa kakak saya dok. Saya disini supaya kakak saya bisa ambil harta saya dok. Kalau
saya ga ikutin perintah kakak saya, saya bisa di pukuli. (waham kejar). Saya sih merasa
sehat-sehat saja dok. (Inight 1)
S : Ibu sudah menikah dan punya berapa anak bu?
M: Saya punya 2 anak dok. Anak saya yang pertama di Australia dan yang kedua di Jakarta dok.
Mereka juga dulu kuliah bagian kesehatan juga loh dok.
S : Ibu, orang tua ibu dimana sekarang?
M: Orang tua saya meninggal dari 25 tahun yang lalu dok. (daya ingat janga panjang baik).
S : Sudah berapa lama bu di sini?
M: Wah, sudah setahunan dok di sini.
S:Apakah ibu nyaman tinggal di sini?
M: Tidak dok, saya mau pulang
S : sehari-hari bu M mengerjakan apa disini disaat bosan?
M : Yah, bangun pagi, mandi, makan, nonton tv, main kartu, sudah dok, tidak ada lagi yang
dikerjakan.
S : Oh begitu bu. Kalo pagi bangun jam berapa Bu?
M: Tadi pagi bangun jam lima pagi, dok. (Daya ingat jangka pendek baik)
S : Sarapan tadi pagi habis kah bu? enak?
M: Habis dok sarapannya, saya laper
S : Ibu kenapa diam? ada yang dibicarakan bu? Saya siap mendengarkan ibu

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 26
Kasus Ujian Psikiatri

M: Dokter jangan kasih tau siapa-siapa dok, ibu A dan ibu I sering kasar dok, suka mukul saya,
kalo ada mereka ribut sekali, tidak mau diam. (Waham kejar)
S : kenapa bisa ibu dipukul?
M: Saya tidak tahu dok saya salah apa. Kalo mereka tidak ada, tentram sekali disini dok
S : Nanti dicoba ngobrol dengan mereka ya bu, nanti saya jaga rahasia kalo ibu yang beritahu.
sekarang ibu tenang, sebentar lagi jam makan siang, ibu makan yang banyak.
M: Iya dok, terima kasih.
S : Saya permisi dulu bu, ibu silahkan makan siang dan melanjutkan istirahat.

Kesan wawancara 1 :
Kesadaran : compos mentis
Kontak mata : baik
Mood : hipotimik
Afek : Inappropriate
Hygiene diri : baik
Orientasi orang : baik
Orientasi waktu : baik
Waham erotomania : Ada
Waham kejar : Ada
Waham kebesaran : Tidakada
Halusinasi auditorik : Ada
Daya ingat jangka panjang : Baik
Daya ingat jangka pendek : Baik
Discriminative insight : Tilikan derajat I

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 27
Kasus Ujian Psikiatri

WAWANCARA 2
Hari, tanggal : Kamis, 18 Mei 2017
Waktu : Pukul 13.00
Penampilan : Pasien memakai kaos tangan panjang berwarna putih dengan celana
panjang katun warna hitam dan sendal jepit warna hitam. Penampilan
pasien cukup bersih dan rapih.
Aktivitas : Pasien duduk diam diantara pasien lain.
Tempat : Ruang aula makan SDW
Keterangan : S (pemeriksa), M (pasien)

S : Selamat siang Bu M. gimana kabar nya?


M : Siang dokter, baik kok kabar nya. (orientasi orang baik).
S: Bagaimana perasaan ibu saat ini?
M: Ya begitu dok, tapi saya pengen pulang.
S: Kenapa pengen pulang bu?
M: Saya bosan di sini dok.
S : Bu sekarang kita ada dimana?
M: di RS DW dok. (orientasi tempat baik)
S : Sekarang siang atau malam bu?
M : Sekarang siang kok dok. (orientasi waktu baik)
S : Ibu kenapa diam saja bu? Kok ga ikut ngobrol sama yang lain?
M : Ga apa-apa kok dok, saya lagi malas saja. Kalau bisa dokter ke yang lain saja ikutan ngobrol
(anhedonia).
S : Kenapa bu? Cerita saja sama saya.

M : Saya lagi sedih dok. (ekspresi datar dan suara monoton). (Afek Inappropriate).

M : Keluarga saya saja pergi dan tidak pernah menjenguk karena mereka malu.
S : Waduh, jangan ngomong gitu bu. Keluarga ibu pasti sayang dengan ibu. Bu M bisa sehat tiap
hari saja mereka pasti senang bu. Apalagi kalo ibu banyak teman dan pacar yang menemani
ibu ngobrol.
M: Saya banyak teman dan pacar dok. Dokter tahu Tom cruise?
S : Saya tau Tom Cruise yg actor barat itu, kenapa bu?

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 28
Kasus Ujian Psikiatri

M : Iya dok, artis film barat yang main film bioskop. Dia jatuh cinta sama saya dok. Masih sering
berkunjung kesini buat liat saya. (waham erotomania)
S : wah, ibu hebat sekali bisa ketemu banyak artis dulu.
M : iya dok, banyak temenan sama artis saya dok.
S : Ibu pernah ada riwayat sakit tertentu atau di rumah sakit gak bu?
M : Gak pernah sih Dok. Ga pernah sampai dirawat di Rumah Sakit.

S : Keluarga ada yang pernah dirawat seperti ibu sekarang?

M : Gak ada dok. Cuma saya aja.

S: Ibu inget ga kejadian waktu itu Ibu bisa sampai disini?

M : Sewaktu saya menonton tv di rumah saya dijemput paksa sama perawat dok. Mau melawan
juga tidak bisa. (Memori jangka menengah baik)

S: Ibu tau presiden kita sekarang ga?

M : Tahu dong dok. Jokowi, Dia berwibawa loh dok. (intelegensi baik).

S : Bu, kita main hitung-hitungan yuk?

M : Boleh dok.

S : 100-7

M : 93

S : 93-7

M : 86

S : kalau di bagi 2?

M : 43 Dok. Benar semua kan dok. (Konsentrasi dan Kalkulasi baik)

S :Bagus bu bener semua. Sekarang ingetin ya 3 kata yang saya sebut.

M : Apa saja Dok?

S : kacamata, buku, televisi

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 29
Kasus Ujian Psikiatri

M : Kacamata, buku, televisi Dok.

S : Ibu ulang tahunnya kapan? Ibu lahir dimana?

M : Di Jakarta, tanggal 16 September 1955 dok. (memori jangka panjang baik)

S : Wah, ga lama lagi ultah ya bu. Ibu tahu artinya ada udang dibalik batu?

M : Tahu dok. Artinya ada maksud tersembunyi. (Pikiran abstrak baik)

S : Betul. Bisa tolong gambarin sekarang jam brp tidak Bu di sini ?(memberikan selembar kerta

dan sebuah pulpen kepada pasien).

M : (Pasien menggambar dengan tepat). (Kemampuan visuospasial dan menulis baik)

S : Iya benar bu. Ibu masih ingat 3 kata yang saya sebut tadi?

M : Kacamata, buku, radio. (Memori jangka segera baik).

S : Apa yang ibu lakukan apabila ibu menemukan amplop dengan identitas pemilik berisi uang 1
juta di jalan?

M : Saya ambil aja lah dok. (discriminative judgement terganggu)

S : Lalu, kalau ibu melihat ada anak kecil yang kehausan dan ibu punya sebotol air minum, apa
yang ibu lakukan?

M : Saya akan kasih minum saya ke dia dok. (daya nilai sosial baik). Dok makan siang sudah
datang, saya makan dulu ya.

S : Baik bu terimakasih, nanti kita ngobrol lagi ya.

M : oke dok.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 30
Kasus Ujian Psikiatri

Kesan Wawancara II :
Kesadaran : Compos mentis
Higiene pribadi : Baik
Kontak mata : Baik
Mood : Hipotimik
Afek : Inappropriate
Orientasi waktu : Baik
Orientasi tempat : Baik
Orientasi orang : Baik
Daya ingat
(segera, pendek, menengah, panjang) : Baik
Waham erotomania : Ada
Anhedonia : Ada
Discriminative insight : Tilikan derajat 1
Kecerdasan visuospasial : Baik
Kalkulasi : Baik
Kemampuan menulis : Baik
Pemikiran abstrak : Baik
Intelegensi : Baik
Discriminative judgement : Terganggu
Daya nilai social : Baik

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 31
Kasus Ujian Psikiatri

WAWANCARA 3
Hari, tanggal : Jumat, 19 Mei 2017
Waktu : Pukul 10.00
Penampilan : Pasien memakai kaos tangan panjang berwarna putih dengan celana
panjang katun warna hitam dan sendal jepit warna hitam. Penampilan
pasien cukup bersih dan rapih.
Aktivitas : Pasien duduk diam diantara pasien lain.
Tempat : Ruang aula makan SDW
Keterangan : S (pemeriksa), M (pasien)

S : Selamat siang Bu M. masi inget saya?

M : Siang dokter, inget dong (orientasi orang baik).

S : Bener bu. Bagaimana perasaan ibu hari ini?

M : Biasa aja dok. Tapi saya agak tidak senang sih dok.

S : Kenapa tidak senang nya ibu?

M : Iya dok saya bosan di sini teman-teman saya kadang-kadang ambilin barang saya
dok. (Waham kejar).

S : Ibu masih sering dengar suara teman ibu kalau malam?

M : Masih dok, saya takut dok kalau dengar suara teman saya yang mengancam saya
seperti itu. Tapi saya cuma denger suaranya dok. (Halusinasi Auditorik)

S : Oh begitu ya bu. Ibu sedang nonton apa?

M : Saya lagi nonton film barat dok.

S : Ibu tadi pagi makan apa?

M : Tadi pagi makan ayam dan buncis dok. (memori jangka pendek baik)

M : Dok saya mau ambil minum ya

S : Oh yaudah bu. Nanti ngobrol-ngobrol lagi ya.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 32
Kasus Ujian Psikiatri

Kesan Wawancara 3 :
Kesadaran : Compos mentis
Higiene pribadi : Baik
Kontak mata : Baik
Orientasi waktu : Baik
Orientasi tempat : Baik
Orientasi orang : Baik
Daya ingat
(segera, pendek, menengah, panjang) : Baik
Waham kejar : Ada
Halusinasi Auditorik : Ada
Afek : Inappropiate

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 33
Kasus Ujian Psikiatri

GRAFIK PERJALANAN PENYAKIT

Grafik Perjalanan Penyakit Ny M


5
4
3
2
1 Series 1
0

Keterangan

Tahun 1980
Pasien di pisahkan secara paksaan dengan pacarnya oleh Ayahnya dan mulai timbul
gejala bicara kacau, marah-marah dan mengurung diri.

Tahun 1980-1986
Pasien dirawat di RS DS dan di jodohkan dengan pria pilihan Ayahnya pada tahun
1984 dan menikah.

Tahun 1992
Pasien jatuh sakit saat melahirkan anak ke-2 dan muncul gejala bicara kacau, marah-
matah serta tidak mau minum obat. Perilaku pasien menjadi aneh yaitu pasien terkena
razia malam saat pergi dengan pemuda asing. Untuk pertama kalinya tahun 1992
pasien di rawat di Sanatorium Dharmawangsa.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 34
Kasus Ujian Psikiatri

Tahun 1992-2006
Setelah menjalani perawatan, pasien sudah dapat melakukan aktifitas yang normal
seperti jalan di mall, makan di cafe dengan di temani kakak pasien. Gejala sudah
membaik dan tidak terlalu menonjol.

Tahun 2006
Pasien di rawat kembali di Sanatorium Dharmawangsa karena mencekik karyawan
salon yang membuatnya kesal. Pada saat itu pasien juga tidak mau minum obat
karena merasa dirinya sehat.

Tahun 2006-2015
Pasien lebih tenang namun pasien tidak mau minum obat secara teratur.

Tahun 2015-sekarang (Selama di SDW)


Maret 2015 pasien tidak mau minum obat sama sekali dan gejala perubahan emosi
seperti sebelumnya mulai muncul kembali. Pasien di rawat kembali di Sanatorium
Dharmawangsa pada tanggal 27 September 2015, karena pasien mudah marah dan
membanting-banting barang. Pasien menjalani perawatan ke-3 di SDW. Selama di
SDW melakukan aktifitas seperti biasa, mandi, makan, menonton tv walau lebih
banyak diam tetapi sudah lebih baik dari sebelumnya. Kebersihan pasien juga lebih
terjaga.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 5 Desember 2016 7 Januari 2017 Page 35

Anda mungkin juga menyukai