HALAMAN DEPAN
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 2
I. IDENTITAS PASIEN ................................................................................................ 3
II. STATUS PSIKIATRI ................................................................................................ 4
III. STATUS MENTALIS ............................................................................................... 12
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT................................................. 17
V. IKHTISAR ................................................................................................................. 20
VI. DIAGNOSIS .............................................................................................................. 22
VII. FORMULASI TERAPI ............................................................................................. 25
VIII. PROGNOSIS ............................................................................................................. 26
IX. LAMPIRAN ............................................................................................................... 27
Wawancara Psikiatri ...................................................................................... 27
Grafik Perjalannan Penyakit .......................................................................... 37
Kasus Ujian Psikiatri
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 61 tahun
Tempat /Tanggal Lahir : Jakarta, 16 September 1955
Bangsa / Suku : Indonesia/Jawa
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : D3
Pekerjaan : Pensiun
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Ulujami
A. Keluhan Utama
Pasien sering marah marah dan membanting banting barang bila kemauannya tidak
dituruti.
Pasien mengaku merasa curiga dengan kakak pasien bahwa akan mengambil harta pasien.
Pasien juga sering mendengar suara temannya terutama pada malam hari yang meminta uang
padanya dan mengancamnya apabila ia tidak memberikan. Pasien mengaku bahwa dirinya
dicintai oleh Tom Cruise yang merupakan aktor barat dan pernah mengunjunginya di
sanatorium.
Pasien pernah adu mulut dengan kakaknya pada Januari 2015 karena pasien sering
membagikan uang kepada pegawai salon langganannya di daerah Blok M tapi pasien
mengaku di palaki oleh orang-orang di sana. Pasien hanya mau di layani oleh pegawai
salon langganannya dan akan marah bila ia melihat pegawai langganannya melayani
pelanggan lain. Pasien suka berbicara sendiri dengan bahasa yang tidak dimengerti orang
lain. Pasien menjadi cepat marah apabila kemauan pasien tidak di turuti. Pasien menjadi
malas merawat diri dan mengatakan tidak ada yang mempedulikannya.
D. Riwayat Keluarga
Ayah pasien bernama Tn S H (alm), seorang TNI AD dan kemudian menjabat
menjadi konsultan bank. Ayah pasien seorang yang otoriter dan temperamen. Ayah pasien
telah meninggal tahun 2005 dikarenakan penyakit stroke. Ibu pasien bernama Ny S R,
seorang ibu rumah tangga dan sudah meninggal sejak tahun 2003 dikarenakan gagal ginjal.
Pasien merupakan anak ke 6 dari 7 bersaudara, dimana saudara laki-laki berjumlah 2 orang
dan sisanya perempuan.
Hubungan pasien dengan orangtua cukup baik, dan anggota keluarga yang lain juga
memperhatikan pasien. Namun pasien agak takut dengan ayahnya karena sifat ayahnya
yang otoriter dan temperamen.
Suami pasien meninggal pada tahun 1990 dikarenakan penyakit liver. Sejak saat itu
pasien tinggal sendiri di rumahnya. Pasien memiliki 2 anak perempuan, anak pertama
tinggal di Australia dan anak kedua tinggal di Jakarta. Tidak ditemukan gangguan jiwa
dalam keluarga pasien baik pihak ayah maupun ibu.
E. Genogram Keluarga
= Laki-laki
= Perempuan
= Laki-laki meninggal
= Perempuan meninggal
= Menikah
= Pasien
4. Nama : Ny. P
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Kakak perempuan pasien
5. Nama : Ny. T
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Kakak perempuan pasien
6. Nama : Ny W
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Kasus Ujian Psikiatri
7. Nama : Ny I (alm)
Pekerjaan : Karyawati
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum menikah
Hubungan dengan pasien : Kakak perempuan pasien
8. Nama : Tn P
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Adik laki-laki pasien
9. Nama : Tn A (Alm.)
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Suami pasien
10. Nama : Ny D
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Anak perempuan pasien
11. Nama : Ny A
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum menikah
Hubungan dengan pasien : Anak perempuan pasien
di tempat kerja biasa saja, namun beberapa tahun sebelum dia berhenti hubungannya
dengan teman kerja tidak baik karena banyak yang iri dan tidak suka dengannya.
c. Riwayat Pernikahan
Pasien menikah pada tahun 1984 dan memiliki 2 anak. Suami pasien meninggal
pada tahun 1990 dikarenakan penyakit liver. Suami pasien bekerja di bagian
pemerintahan. Kedua anak pasien masing-masing tinggal di Australia dan Jakarta.
Hingga sekarang pasien tinggal sendiri tanpa ditemani siapapun.
d. Riwayat Psikoseksual
Pasien tidak memiliki masalah seksual
e. Riwayat Keagamaan
Pasien adalah penganut agama Islam. Tetapi hanya beribadah ketika pasien ingat.
f. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum sebelumnya.
g. Riwayat Aktivitas Sosial
Pasien jarang berkomunikasi dengan pasien lain dan staf Sanatorium Dharmawangsa,
pasien lebih sering menyendiri.
h. Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang
Pasien sudah tidak bekerja dan sumber keuangan pasien berasal dari uang pensiun
tempat pasien bekerja dulu. Perawatan di SDW saat ini dibiayai oleh kakaknya sendiri.
i. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien mengganggap dirinya seperti artis terkenal, cantik, dan banyak orang yang
terpesona pada dirinya. Pasien mengatakan ia dicintai oleh aktor barat Tom Cruise.
Pasien mengatakan banyak temannya yang iri terhadap dirinya karena dirinya cantik
dan memiliki banyak uang. Pasien mengatakan bahwa dirinya sangat sehat meskipun
pernah di rawat 2 kali di rumah sakit jiwa, pasien mengatakan hanya untuk istirahat
selama di rawat di SDW.
1. PENAMPILAN
Penampilan pasien sesuai dengan wanita berusia 61 tahun pada umumnya. Postur
tubuh pasien kurus tapi sehat, warna kulit sawo matang, potongan rambut sedikit
bergelombang dengan panjang sepundak lebih sedikit, warna rambut hitam disertai putih
pada beberapa bagian, kurang tertata rapih dan agak berminyak sedikit. Kebersihan diri
cukup baik, dapat di lihat dari pakaian pasien yang bersih dan mandi teratur setiap hari.
Hal ini disebabkan karena setiap kali mandi pasien harus selalu di ingatkan. Pasien
memakai kemeja lengan pendek berwarna biru muda, celana panjang semata kaki bahan
katun berwarna hitam dan sendal berwarna hitam.
a. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Sebelum wawancara:
Pasien jarang ngobrol dengan teman sekitarnya dan lebih sering diam di kamar dan
walaupun ada diluar kamar, pasien hanya diam menatap ke satu titik lokasi. Pasien
hanya makan pada saat keluar kamar dan menonton tv. Pasien kurang bergaul
dengan pasien lain, tetapi pasien masih mau diajak untuk berkomunikasi
Selama wawancara:
Selama wawancara pasien duduk tenang, menjawab sesuai pertanyaan, kontak mata
baik walau sesekali menatap ke arah lain. Wajah tampak datar dan nada berbicara
yang cenderung monoton.
Setelah wawancara:
Pasien duduk dengan teman-temannya menonton tv tapi tidak ngobrol dengan
teman sebelahnya.
3. KARAKTERISTIK BICARA
Pasien menjawab pertanyaan seperlunya. Pembicaraan koheren, lancar, artikulasi jelas,
intonasi dan volume suara cukup, jawaban sesuai dengan pertanyaan, dan tidak ada
gangguan maupun kesulitan dalam mengungkapkan isi pikiran.
5. PERSEPSI
1) Halusinasi : Ada (Halusinasi Auditorik).
Pasien sering mendengar suara temannya terutama pada malam hari yang meminta
uang padanya dan mengancam akan membunuhnya apabila ia tidak memberikannya.
2) Ilusi : Tidak ada.
3) Depersonalisasi : Tidak ada.
4) Derealisasi : Tidak ada.
6. PIKIRAN
a. Bentuk Pikir
i. Magical thinking : tidak ada vii. Ambivalensi : tidak ada
ii. Asosiasi longgar : Tidak ada viii. Blocking : tidak ada
iii. Flight of ideas : Tidak ada ix. Produktivitas : Cukup
iv. Inkoherensi : tidak ada x. Kontinuitas pikiran : Cukup
v. Verbigerasi : tidak ada xi. Hendaya dalam bahasa : Tidak ada
vi. Perseverasi : tidak ada
b. Isi Pikir
i. Fobia : Tidak ada v. Thought insertion : tidak ada
ii. Obsesi : Tidak ada vi. Thought withdrawal : tidak ada
iii. Kompulsi : Tidak ada vii. Thought broadcasting : tidak ada
iv. Waham : Ada
7. PENGENDALIAN IMPULS
Selama wawancara pasien terlihat tenang, sopan, tidak agresif dan kurang bereaksi
terhadap impuls di sekitarnya.
A. Status Internis
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Keadaan gizi : Baik
d. Nadi : 88 kali / menit
e. Pernafasan : 20 kali / menit
f. Suhu : 36,7 C
g. Tekanan darah : 120 / 80 mmHg
h. Berat badan : 60 kg
i. Tinggi badan : 155 cm
B. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba adanya benjolan, rambut hitam
putih, distribusi merata, dan tidak mudahdicabut
b. Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, lensa mata jernih
c. Hidung : Bentuk normal, tidak ada sekret, mukosa tidak hiperemis
d. Telinga : Bentuk normal, tidak ada sekret
e. Mulut : Bibir kering, lidah tidak kotor, mukosa mulut tidak hiperemis,
kebersihan mulut tidak terjaga, karies gigi (+), gigi ompong sebagian.
f. Jantung
Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I dan BJ II murni, gallop (-), murmur (-)
g. Paru
Inspeksi : Simetris dalam keadaan diam maupun pergerakan
Palpasi : Fremitus kanan dan kiri sama kuat
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki (-), wheezing (-)
h. Abdomen
Inspeksi : Abdomen datar, supel, nyeri tekan (-)
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Tympani
Auskultasi : Bising usus normal
i. Ekstremitas Atas dan Bawah: akral hangat +/+, oedem -/-, deformitas -/-, nyeri -/-
Kesan: Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan fisik.
C. Pemeriksaan Neurologis
Telah diperiksa seorang pasien wanita berusia 61 tahun, WNI keturunan Jawa, beragama
Islam, anak ke enam dari tujuh bersaudara dan sudah menikah. Pendidikan terakhir D3 Akademi
Perhotelan. Penampilan sesuai dengan usianya, tampak sehat, tinggi 155 cm dan berat 60 kg,
dengan warna kulit sawo matang, dan rambut berwarna hitam disertai putih pada beberapa bagian,
kurang tertata rapih dan agak berminyak sedikit. Pasien tampak rapi dalam berpakaian. Kebersihan
diri cukup baik, dapat di lihat dari pakaian pasien yang bersih dan mandi teratur setiap hari. Hal
ini disebabkan karena setiap kali mandi pasien harus selalu di ingatkan.
Pasien dibesarkan dalam keluarga yang berekonomi cukup. Pasien dimanja oleh orang
tuanya, sehingga setiap keinginan pasien selalu dipenuhi. Pada masa kanak kanak sampai remaja
pergaulan pasien dengan teman teman seusianya cukup baik.
Saat ini pasien dirawat (perawatan ketiga) di Sanatorium Dharmawangsa. Keluarga pasien
memutuskan untuk merawat pasien kembali di Sanatorium Dharmawangsa dengan alasan pasien
mudah marah dan membanting-banting barang jika kemauannya tidak dituruti, tidak mau mandi
(mandi dan ganti pakaian 3-4 hari sekali), sulit diajak berbicara, dan cenderung menyendiri. Saat
datang, pasien dalam penampilan kotor, pucat, bau, dan tidak bisa diajak bicara.
Pasien merasa takut dan curiga dengan kakak pasien bahwa akan mengambil harta dan
akan memukulinya apabila pasien tidak menuruti keinginan kakaknya. Pasien juga sering
mendengar suara temannya terutama pada malam hari yang meminta uang padanya dan
mengancam akan membunuhnya apabila ia tidak memberikannya. Pasien juga merasa dirinya
dicintai oleh Tom Cruise yang merupakan aktor barat dan pernah mengunjunginya di sanatorium.
Pasien tidak memiliki riwayat trauma kepala, gangguan mental organik, tidak ada riwayat
penggunaan alkohol dan NAPZA serta tidak ada riwayat gangguan jiwa pada keluarga kedua pihak
orang tua.
Gejala psikiatri mulai muncul pada tahun 1980, di mulai dengan pasien sering marah-
marah pada orang sekitar, bicara menjadi kacau dan tidak di mengerti oleh orang lain. Gejala
tersebut muncul setelah pasien putus dengan pacarnya karena tidak disetujui oleh ayah pasien.
Pasien pernah dirawat beberapa kali di RS D S, akan tetapi keadaan pasien setelah pengobatan
belum membaik. Pada tahun 1984 pasien dijodohkan oleh Ayahnya dan menikah dengan Tn A,
seorang pegawai di pemerintahan. Setelah melahirkan anak pertama dan kedua pasien sempat jatuh
sakit dan gejala psikiatri pasien mucul kembali.
VI. DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau psikologis yang secara
klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan penderitaan dan
gangguan dalam berbagai fungsi psikososial dan pekerjaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pasien ini mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan hasil anamnesa yang didapat dari proses
wawancara, pemeriksaan status psikiatri, serta pemeriksaan fisik dan laboratorium dapat
disimpulkan bahwa:
AXIS I
A. Berdasarkan gejala gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara klinik bermakna
yang ditemukan pada pasien yaitu:
1. Adanya hendaya dalam uji daya nilai:
a. Reality Testing Ability (RTA) : Terganggu
b. Discriminative insight / tilikan : Terganggu, derajat I
c. Discriminative Judgment : Terganggu
2. Lingkungan (anggota keluarga) mengeluh
3. Fungsi sosial terganggu
4. Adanya gejala psikopatologis berupa waham dan halusinasi
5. Kebersihan diri terganggu
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS.
B. Berdasarkan:
1. Kesadaran neurologis : Compos Mentis
2. Orientasi : Baik
3. Daya ingat : Baik
4. Kemunduran intelektual : Tidak ada
5. Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan jiwa atas dasar
riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.
6. Tidak ada penggunaan zat psikoaktif.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien TIDAK menderita suatu Gangguan Mental Organik
serta TIDAK menderita suatu Gangguan Mental dan Gangguan Perilaku Akibat Zat
Psikoaktif.
C. Berdasarkan penemuan bermakna yang didapat dari autoanamnesa, observasi tingkah laku
selama menjalani kepaniteraan di Sanatorium Dharmawangsa didapatkan:
a. Ditemukan adanya gangguan isi pikir (waham kejar dan waham erotomania)
b. Ditemukan adanya gangguan persepsi (halusinasi auditorik)
c. Ditemukan adanya gejala negatif (afek tumpul)
d. Berlangsung lebih dari 1 bulan
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA
D. Berdasarkan adanya :
Memenuhi kriteria umum diagnosis Schizophrenia
Terdapat waham (waham kejar dan waham erotomania) dan halusinasi
auditorik
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA TYPE
PARANOID (F20.0)
AXIS II
Dari alloanamnesa disimpulkan bahwa pasien tidak memiliki gangguan kepribadian dan
tidak ada retardasi metal.
AXIS III
Tidak ada
AXIS IV
Untuk kekambuhan saat ini stressor psikososial yang membuat pasien dirawat lagi tidak
ada.
AXIS V
GLOBAL ASSESMENT OF FUNCTIONING (GAF) SCALE
100-91 : gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yg tak tertanggulangi
90-81 : gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasa
80-71 : gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah,
dll
70-61 : beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum
masih baik
60-51 : gejala sedang (moderate), disabilitas sedang
Berdasarkan Skala Global Assesment of Functioning (GAF) pada kasus ini pada saat
dievaluasi mempunyai taraf penyesuaian tertinggi dalam satu tahun terakhir (Highest Level Past
Year/HLPY) berada dalam rentang 60-51, yaitu beberapa gejala sedang (moderate), disabilitas
sedang.
Sedangkan GAF saat ini (current) berada dalam rentang 70-61, yaitu beberapa gejala ringan
dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik. Saat ini keadaan pasien
sudah lebih terkontrol, tidak lagi mudah marah dan mengamuk. Pasien masih enggan melakukan
aktivitas dan lebih memilih duduk diam atau tidur.
VIII. PROGNOSIS
Faktor yang memperingan
Tidak ada riwayat gangguan jiwa dalam keluarga
Penyakit yang diderita bukan disebabkan oleh gangguan mental organik atau retardasi
mental
Tidak ada tanda atau gejala kelainan neurologis
Tidak ada riwayat trauma perinatal
WAWANCARA PSIKIATRI
WAWANCARA 1
Hari, tanggal : Rabu, 17 Mei 2017
Waktu : Pukul 10.00
Penampilan : Penampilan pasien cukup baik dan bersih. Pasien memakai kemeja lengan
pendek berwarna biru muda, celana panjang sampai mata kaki bahan
katun warna hitam dan sandal warna hitam
Aktivitas : Pasien sedang duduk bersama pasien lain, minum teh dan nonton tv.
Pasien tampak diam dan tidak berinteraksi dengan pasien lain.
Tempat : Ruang tv bangsal wanita SDW
Keterangan : S (pemeriksa), M (pasien)
M : Sering dok, mereka dari jauh datang kesini. Tapi terkadang saya jarang mau ketemu mereka,
takut mereka memanfaatkan saya.
S : Ibu tinggal dengan siapa di rumah?
M : Saya di rumah sendiri saja dok, Keluarga saya semua pergi dari rumah. Mereka tidak
mempedulikan saya. Saya dulu dijodohkan oleh ayah saya dok.
S : Ibu pernah punya pacar sebelum dijodohkan?
M : Ada dok, tapi ayah saya tidak setuju dan memaksa kami untuk berpisah karena dulu pacar saya
orang tidak mampu. Tapi apa mau dikata dok saya hanya bisa nurut dengan ayah saya.
S : Pasti sedih ya bu dipisah paksa, bagaimana perasaan ibu saat itu?
M: Ya saya sedih dok. (suara monoton dan ekspresi wajah datar) (afek inappropriate)
M : Saya dibawa kakak saya dok. Saya disini supaya kakak saya bisa ambil harta saya dok. Kalau
saya ga ikutin perintah kakak saya, saya bisa di pukuli. (waham kejar). Saya sih merasa
sehat-sehat saja dok. (Inight 1)
S : Ibu sudah menikah dan punya berapa anak bu?
M: Saya punya 2 anak dok. Anak saya yang pertama di Australia dan yang kedua di Jakarta dok.
Mereka juga dulu kuliah bagian kesehatan juga loh dok.
S : Ibu, orang tua ibu dimana sekarang?
M: Orang tua saya meninggal dari 25 tahun yang lalu dok. (daya ingat janga panjang baik).
S : Sudah berapa lama bu di sini?
M: Wah, sudah setahunan dok di sini.
S:Apakah ibu nyaman tinggal di sini?
M: Tidak dok, saya mau pulang
S : sehari-hari bu M mengerjakan apa disini disaat bosan?
M : Yah, bangun pagi, mandi, makan, nonton tv, main kartu, sudah dok, tidak ada lagi yang
dikerjakan.
S : Oh begitu bu. Kalo pagi bangun jam berapa Bu?
M: Tadi pagi bangun jam lima pagi, dok. (Daya ingat jangka pendek baik)
S : Sarapan tadi pagi habis kah bu? enak?
M: Habis dok sarapannya, saya laper
S : Ibu kenapa diam? ada yang dibicarakan bu? Saya siap mendengarkan ibu
M: Dokter jangan kasih tau siapa-siapa dok, ibu A dan ibu I sering kasar dok, suka mukul saya,
kalo ada mereka ribut sekali, tidak mau diam. (Waham kejar)
S : kenapa bisa ibu dipukul?
M: Saya tidak tahu dok saya salah apa. Kalo mereka tidak ada, tentram sekali disini dok
S : Nanti dicoba ngobrol dengan mereka ya bu, nanti saya jaga rahasia kalo ibu yang beritahu.
sekarang ibu tenang, sebentar lagi jam makan siang, ibu makan yang banyak.
M: Iya dok, terima kasih.
S : Saya permisi dulu bu, ibu silahkan makan siang dan melanjutkan istirahat.
Kesan wawancara 1 :
Kesadaran : compos mentis
Kontak mata : baik
Mood : hipotimik
Afek : Inappropriate
Hygiene diri : baik
Orientasi orang : baik
Orientasi waktu : baik
Waham erotomania : Ada
Waham kejar : Ada
Waham kebesaran : Tidakada
Halusinasi auditorik : Ada
Daya ingat jangka panjang : Baik
Daya ingat jangka pendek : Baik
Discriminative insight : Tilikan derajat I
WAWANCARA 2
Hari, tanggal : Kamis, 18 Mei 2017
Waktu : Pukul 13.00
Penampilan : Pasien memakai kaos tangan panjang berwarna putih dengan celana
panjang katun warna hitam dan sendal jepit warna hitam. Penampilan
pasien cukup bersih dan rapih.
Aktivitas : Pasien duduk diam diantara pasien lain.
Tempat : Ruang aula makan SDW
Keterangan : S (pemeriksa), M (pasien)
M : Saya lagi sedih dok. (ekspresi datar dan suara monoton). (Afek Inappropriate).
M : Keluarga saya saja pergi dan tidak pernah menjenguk karena mereka malu.
S : Waduh, jangan ngomong gitu bu. Keluarga ibu pasti sayang dengan ibu. Bu M bisa sehat tiap
hari saja mereka pasti senang bu. Apalagi kalo ibu banyak teman dan pacar yang menemani
ibu ngobrol.
M: Saya banyak teman dan pacar dok. Dokter tahu Tom cruise?
S : Saya tau Tom Cruise yg actor barat itu, kenapa bu?
M : Iya dok, artis film barat yang main film bioskop. Dia jatuh cinta sama saya dok. Masih sering
berkunjung kesini buat liat saya. (waham erotomania)
S : wah, ibu hebat sekali bisa ketemu banyak artis dulu.
M : iya dok, banyak temenan sama artis saya dok.
S : Ibu pernah ada riwayat sakit tertentu atau di rumah sakit gak bu?
M : Gak pernah sih Dok. Ga pernah sampai dirawat di Rumah Sakit.
M : Sewaktu saya menonton tv di rumah saya dijemput paksa sama perawat dok. Mau melawan
juga tidak bisa. (Memori jangka menengah baik)
M : Tahu dong dok. Jokowi, Dia berwibawa loh dok. (intelegensi baik).
M : Boleh dok.
S : 100-7
M : 93
S : 93-7
M : 86
S : kalau di bagi 2?
S : Wah, ga lama lagi ultah ya bu. Ibu tahu artinya ada udang dibalik batu?
S : Betul. Bisa tolong gambarin sekarang jam brp tidak Bu di sini ?(memberikan selembar kerta
S : Iya benar bu. Ibu masih ingat 3 kata yang saya sebut tadi?
S : Apa yang ibu lakukan apabila ibu menemukan amplop dengan identitas pemilik berisi uang 1
juta di jalan?
S : Lalu, kalau ibu melihat ada anak kecil yang kehausan dan ibu punya sebotol air minum, apa
yang ibu lakukan?
M : Saya akan kasih minum saya ke dia dok. (daya nilai sosial baik). Dok makan siang sudah
datang, saya makan dulu ya.
M : oke dok.
Kesan Wawancara II :
Kesadaran : Compos mentis
Higiene pribadi : Baik
Kontak mata : Baik
Mood : Hipotimik
Afek : Inappropriate
Orientasi waktu : Baik
Orientasi tempat : Baik
Orientasi orang : Baik
Daya ingat
(segera, pendek, menengah, panjang) : Baik
Waham erotomania : Ada
Anhedonia : Ada
Discriminative insight : Tilikan derajat 1
Kecerdasan visuospasial : Baik
Kalkulasi : Baik
Kemampuan menulis : Baik
Pemikiran abstrak : Baik
Intelegensi : Baik
Discriminative judgement : Terganggu
Daya nilai social : Baik
WAWANCARA 3
Hari, tanggal : Jumat, 19 Mei 2017
Waktu : Pukul 10.00
Penampilan : Pasien memakai kaos tangan panjang berwarna putih dengan celana
panjang katun warna hitam dan sendal jepit warna hitam. Penampilan
pasien cukup bersih dan rapih.
Aktivitas : Pasien duduk diam diantara pasien lain.
Tempat : Ruang aula makan SDW
Keterangan : S (pemeriksa), M (pasien)
M : Biasa aja dok. Tapi saya agak tidak senang sih dok.
M : Iya dok saya bosan di sini teman-teman saya kadang-kadang ambilin barang saya
dok. (Waham kejar).
M : Masih dok, saya takut dok kalau dengar suara teman saya yang mengancam saya
seperti itu. Tapi saya cuma denger suaranya dok. (Halusinasi Auditorik)
M : Tadi pagi makan ayam dan buncis dok. (memori jangka pendek baik)
Kesan Wawancara 3 :
Kesadaran : Compos mentis
Higiene pribadi : Baik
Kontak mata : Baik
Orientasi waktu : Baik
Orientasi tempat : Baik
Orientasi orang : Baik
Daya ingat
(segera, pendek, menengah, panjang) : Baik
Waham kejar : Ada
Halusinasi Auditorik : Ada
Afek : Inappropiate
Keterangan
Tahun 1980
Pasien di pisahkan secara paksaan dengan pacarnya oleh Ayahnya dan mulai timbul
gejala bicara kacau, marah-marah dan mengurung diri.
Tahun 1980-1986
Pasien dirawat di RS DS dan di jodohkan dengan pria pilihan Ayahnya pada tahun
1984 dan menikah.
Tahun 1992
Pasien jatuh sakit saat melahirkan anak ke-2 dan muncul gejala bicara kacau, marah-
matah serta tidak mau minum obat. Perilaku pasien menjadi aneh yaitu pasien terkena
razia malam saat pergi dengan pemuda asing. Untuk pertama kalinya tahun 1992
pasien di rawat di Sanatorium Dharmawangsa.
Tahun 1992-2006
Setelah menjalani perawatan, pasien sudah dapat melakukan aktifitas yang normal
seperti jalan di mall, makan di cafe dengan di temani kakak pasien. Gejala sudah
membaik dan tidak terlalu menonjol.
Tahun 2006
Pasien di rawat kembali di Sanatorium Dharmawangsa karena mencekik karyawan
salon yang membuatnya kesal. Pada saat itu pasien juga tidak mau minum obat
karena merasa dirinya sehat.
Tahun 2006-2015
Pasien lebih tenang namun pasien tidak mau minum obat secara teratur.