I. IDENTITAS PASIEN
1
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
Diperoleh dari :
1. Autoanamnesis (wawancara) : Didapat dari pasien.
2. Alloanamnesis diperoleh dari wawancara dengan perawat di Sanatorium Dharmawangsa.
Nama : Ny. L
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : Perawat
A. Keluhan Utama
Pasien sering mengamuk dan marah marah hingga mengganggu keluarga dan
sekitar sejak tidak mau minum obat + 2 minggu SMRS.
2
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
merasa dirinya sebagai Puteri Kerajaan, karena itulah pasien merasa selalu
kekurangan uang dan selalu meminta uang kepada ibunya. Pada malam hari
pasien sulit tidur karena mendengar suara-suara temannya yang iri akan kekayaan
pasien dan mengancam pasien untuk memberikan uang dan hartanya jika tidak
akan membunuhnya. Pasien mengatakan bahwa pasien sering marah-marah
kepada ibunya karena ibu pasien sering menolak memberikannya uang. Menurut
perawat pasien, keluarga pasien mengeluh bahwa sejak 3 bulan ini pasien tidak
betah di rumah dan senang berjalan-jalan sendiri keluar rumah sambil membawa
uang untuk dibagi-bagikannya bahkan pasien membawa perhiasan milik ibunya
untuk ditukar dengan rokok. Pasien juga tidak minum obat karena tidak ada yang
mengawasi di rumah. Sekarang pasien tinggal dengan ibunya yang sudah tua serta
anaknya dan seorang pembantu. Sehingga menurut keluarga pasien lebih baik
pasien dirawat di SDW agar pasien dapat diperhatikan untuk minum obat dan
tidak menghabiskan harta di rumah.
Pasien menjalani pengobatan di SDW sejak tahun 2003 dan sudah sering
keluar masuk sejak itu. Saat dibawa ke SDW pada November 2016 pasien tampak
tidak terawat dan gelisah. Selama masa perawatannya di SDW, perawat pasien
mengatakan pasien sudah mau minum obat secara teratur, mandi dan shalat.
Pasien terlihat sangat antusias saat ikut serta dalam kegiatan karaoke, aerobik dan
membuat kerajinan tangan. Pasien senang bergaul dengan sesama pasien dan
sering terlihat heboh saat berkomunikasi dengan dokter muda dan teman-
temannya. Pasien menghabiskan waktu sehari-hari untuk nonton televisi, main
kartu, membaca koran dan menulis surat untuk kakaknya. Waham dan halusinasi
sudah mulai terkontrol dengan pengobatan. Tetapi pada hari-hari lainnya pasien
juga masih mengalami masa sedih dan depresi jika teringat akan ayahnya yang
sudah meninggal dan menginginkan untuk pulang. Pada hari-hari tersebut pasien
akan mengurung diri, berbicara sendiri, tidak mau makan dan sering menangis
tanpa alasan. Jika dihampiri oleh perawat pasien akan menangis dan bercerita
bahwa pasien menyesal akan kepergian ayahnya yang disebabkan oleh diguna-
guna oleh orang lain. Pasien menyatakan bahwa dia ingin pulang untuk dapat
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
3
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
bersama-bersama dengan ibu, anak dan kakaknya karena dia merasa sangat
kesepian dan kesakitan disini. Hal tersebut terjadi kurang lebih 2 sampai 3 kali per
minggu sejak perawatan pasien sekarang. Pasien mengakui terkadang masih dapat
melihat sosok ayahnya di dekat tempat tidurnya pada malam hari. Ayah pasien
terlihat menggunakan baju putih dan celana putih. Pasien dapat berkomunikasi
dengan ayahnya menggunakan bahasa kalbu dan terkadang pasien merasa sering
dielus-elus kepalanya oleh ayahnya jika sulit tidur.
4
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
Pada tahun 1986 pasien menikah dengan seorang laki-laki namun pasien
berpisah dengan suami pertamanya, karena pasien yakin suaminya dipelet oleh
seorang wanita agar suaminya meninggalkannya, dan jatuh cinta kepada wanita
itu. Pasien mengatakan bahwa suaminya juga pernah ingin membunuh pasien
dengan pisau sebelum berpisah. Pasien sering mencurigai suami pasien
berselingkuh dengan wanita wanita lain, namun suami pasien tidak mau bercerai
dengan pasien. Suami pasien meninggal karena kecelakaan mobil di Salatiga
bersama dengan anaknya, namun anaknya selamat. Pasien sangat mencintai suami
pertamanya dan sejak kepergian suaminya pada tahun 1997 pasien merasa
kesepian dan frustasi sering marah-marah, banyak merokok dan minum alkohol,
banyak mengurung diri, ia merasa takut keluar rumah karena ketakutan akan mati
dan menyusul alm. suaminya karena pasien yakin sering melihat suaminya masih
menunggunya dan sering mengunjunginya setiap malam. Pasien mengaku mulai
tidak mengonsumsi obat-obatannya sehingga pada tahun 2001 pasien sempat
dirawat di RS Pulomas selama 6 bulan.
Pasien sangat dekat dengan ayahnya dan ia adalah anak kesayangan
ayahnya. Pada tahun 2003 ayah pasien meninggal karena penyakit jantung dan
ginjal. Pasien meyakini bahwa kematian ayahnya merupakan guna guna dari
orang-orang yang iri akan keberhasilan ayahnya yang merupakan seorang jaksa.
Pasien mengaku sejak kepergian ayahnya, pasien dapat berbicara dengan Alm.
Ayahnya menggunakan bahasa kalbu. Pasien juga dapat mendengar, melihat dan
merasa dielus-elus oleh ayahnya. Keluarga pasien mengeluh bahwa pasien tidak
dapat makan, mandi dan melakukan aktivitas sehari-hari karena sering menangis
di kamarnya serta kurang tidur. Tidak ada riwayat ingin bunuh diri atau
mencelakakan diri sendiri. Sejak tahun 2003 pasien dirawat di SDW dan sering
masuk-keluar sejak itu, karena keluarga pasien mengatakan pasien sulit untuk
minum obat di rumah sehingga sering marah-marah.
5
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
D. Riwayat Keluarga
6
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
Genogram
7
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
2. Nama : Ny. S
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Hubungan dengan pasien : Ibu Kandung
3. Nama : Tn. H
Pekerjaan : Karyawan swasta
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Hubungan dengan pasien : Kakak Kandung
4. Nama : Ny. H
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Hubungan dengan pasien : Kakak Kandung
6. Nama : Tn. B
Pekerjaan : Karyawan swasta
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Hubungan dengan pasien : Kakak Kandung
8
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
7. Nama : Tn. A
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Hubungan dengan pasien : Kakak Kandung
8. Nama : Tn. J
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Agama : Islam
Hubungan dengan pasien : Adik Kandung
9
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
10
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
11
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
12
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
2. Alam Perasaan
a. Mood : Hipertimik (expansive mood)
b. Afek
- Range : Luas
- Kesesuaian : Sesuai (appropriate)
3. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi : Ada
- Halusinasi auditorik
Pasien mendengar suara ayahnya dan dapat berkomunikasi dengan ayahnya
menggunakan bahasa kalbu.
- Halusinasi visual
Pasien sering melihat ayahnya menggunakan baju dan celana putih pada malam hari
di dekat tempat tidurnya.
- Halusinasi taktil
Pasien sering merasa dielus-elus kepalanya oleh ayahnya jika sulit tidur.
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
13
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
5. Isi pikir
a) Fobia : Tidak ada
b) Obsesi : Tidak ada
c) Kompulsi : Tidak ada
d) Ideas of reference : Tidak ada
e) Waham : Ada
- Waham Bizzare : Ada
- Waham Kebesaran : Ada
- Waham Kejar : Ada
- Waham Rujukan : Tidak ada
- Thought insertion : Tidak ada
- Thought withdrawal : Tidak ada
- Thought broadcasting : Tidak ada
6. Fungsi Intelektual
a. Sensorium/Taraf Kesadaran dan Kesigapan
Kesadaran pasien compos mentis, skor GCS 15.
b. Fungsi Kognitif
ii. Intelegensi dan kemampuan informasi
14
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
Intelegensi dan kemampuan informasi pasien baik dan mengikuti berita dunia luar
melalui televisi dan koran. Pasien dapat mengetahui nama Presiden Indonesia
sekarang dan mengetahui kejadian yang menimpa Gubernur Jakarta baru-baru ini.
iii. Orientasi
- Waktu: Pasien dapat mengerti jam, hari, tanggal, bulan dan tahun dengan
baik.
- Tempat: Pasien dapat menyebutkan lokasi pasien berada yaitu di Sanatorium
Dharmawangsa.
- Orang: Pasien dapat mengenali dan menyebutkan nama-nama pasien lain
dengan baik. Pasien juga dapat mengingat nama dokter muda dan perawat
yang ada di Sanatorium Dharmawangsa.
iii. Daya ingat
- Daya ingat segera:
Pasien dapat mengulang dengan baik beberapa angka maupun kata yang
baru saja disebutkan oleh dokter muda
- Daya ingat jangka pendek:
Pasien dapat menceritakan apa yang dilakukannya sehari yang lalu dan jenis
makan malam kemarin.
- Daya ingat jangka panjang:
Pasien masih dapat mengingat pengalaman waktu sekolah.
iv. Konsentrasi dan perhatian
Selama wawancara pasien cukup dapat menjaga konsentrasi dan perhatian
dengan baik. Pasien dapat konsentrasi dan perhatian saat wawancara. Pasien dapat
menghitung mundur mulai dari angka 100 dikurangi dengan 7 sebanyak 5 kali.
Kemampuan pengalihan, pemusatan, dan pertahanan perhatian cukup baik. Jika
ada pasien lain atau dokter muda yang lewat maka perhatian pasien agak
teralihkan, tetapi dapat kembali konsentrasi pada pembicaraan. Pasien beberapa
kali memohon ijin untuk mengambil air minum dan makanan selama wawancara.
v. Kemampuan membaca, menulis dan berhitung
15
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
Pasien dapat membaca tulisan di koran dan televisi, dapat menulis nama
lengkap pasien dengan benar, serta dapat menghitung dengan benar.
vi. Kemampuan visuospasial
Pasien dapat menggambarkan jam dengan jarum yang menunjuk angka sesuai
jam saat saat itu.
vii. Pikiran abstrak
Pasien dapat mengetahui arti peribahasa ada udang dibalik batu dan dapat
menjelaskan arti peribahasa tersebut.
viii. Kemampuan menolong diri sendiri
Pasien dapat pergi ke kamar mandi sendiri, mandi dan berganti pakaian setiap
kali mandi. Pasien dapat makan dan mengambil sendiri keperluan sehari-hari serta
dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain.
ix. Intelegensia
Pasien dapat mengucapkan satu kata dan mengeja kata tersebut secara
terbalik. Misalnya kata rumah pasien dapat mengeja hamur.
7. Pengendalian Impuls
Selama wawancara berlangsung, tidak ada hambatan dalam pengendalian impuls. Pasien
dapat menjaga emosinya dengan baik.
9. Tilikan
Pasien menyangkal bahwa dirinya sakit. (tilikan derajat I).
16
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
B. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kepala : Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam putih,
terdistribusi merata, tidak mudah dicabut.
b. Mata : Sklera tidak ikterik, Konjungtiva tidak anemis.
c. Hidung : Bentuk normal, tidak ada sekret, mukosa tidak hiperemis.
d. Telinga : Bentuk normal, tidak ada sekret.
e. Mulut : Bibir lembab, lidah tidak kotor, caries dentis (-)
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
17
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
C. STATUS NEUROLOGIK
Rangsang meningeal : (-)
- Peningkatan TIK : (-)
- Nn. Cranialis : Baik
- Pupil : Bulat, isokor, diameter 3/3 mm.
- Sensibilitas : Baik
- Motorik : Baik
- Fungsi Cerebellum dan Koordinasi : Baik
- Fungsi luhur : Baik
- Refleks fisiologis : +/+
- Refleks patologis : -/-
Kesan: Dalam batas normal.
V. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
TANGGAL
HEMATOLOGI HASIL
Hematokrit 38 - 37 - 43 %
18
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
SGOT 35 - 0 50 U/L
SGPT 17 - 0 50 U/L
Pasien dari lahir sampai dengan dewasa dalam keadaan sehat dan normal. Dari
SD sampai SMA pasien selalu lulus tepat waktu, kuliah juga lulus pada waktunya. Pasien
bekerja menjadi jaksa fungsional hingga bulan Maret 2016, pasien pensiun dini oleh
kantor tempat pasien bekerja karena 2 tahun belakangan pasien sering keluar masuk
SDW untuk rawat inap.
19
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
Pada tahun 1980 pasien mulai menunjukkan perubahan perilaku sejak putus cinta
dengan pacarnya ketika SMA. Pasien merasa teman temannya iri dengan hubungannya
dengan pacarnya, karena dia cantik, banyak disukai teman laki laki dan banyak uang.
Tahun 1997 suami pasien meninggal dunia, karena frustasi pasien mulai merokok dan
mabuk-mabukan. Sejak itu pasien sering dijumpai oleh alm. suaminya dan ayahnya.
Pasien merasa sering diguna guna oleh orang yang iri dengannya.
Beberapa bulan sebelum dirawat di SDW, teman teman pasien meminta uang
pasien. Pasien mempercayai bahwa dirinya adalah seorang Puteri Kerjaan dan harus
membagi-bagi hartanya. Pasien merasa kekurangan uang dan meminta kepada ibunya,
akan tetapi ibunya menolak untuk memberikannya uang, sehingga pasien sering marah
marah kepada ibunya. Pasien mengakui bahwa ia memiliki banyak hutang dan
mendengar suara-suara yang mengancam akan membunuhnya pada malam hari. Pasien
juga tidak mau minum obat karena yakin bahwa obatnya berbentuk minuman berisi
cacing yang mengerikan. Selama perawatan di SDW, menurut perawat pasien, pada
keseharian pasien menunjukan peningkatan afek dan aktivitas disertai beberapa episode
depresi pada hari lainnya secara berselingan.
Dari wawancara ditemukan saat ini adanya halusinasi auditorik, visual, taktil dan
adanya waham kebesaran, waham bizzare waham kejar. Orientasi terhadap waktu,
tempat, dan orang baik. Daya konsentrasi dan daya ingat masih baik. Personal hygiene
cukup baik, pasien aktif mengikuti kegiatan sehari-hari yang diadakan staff SDW.
VII. DIAGNOSIS
Aksis I
a. Berdasarkan gejala-gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara klinik
bermakna yang ditemukan pasa pada pasien yaitu:
20
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
v. Tilikan terganggu
v. Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan jiwa
atas dasar riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.
vi. Riwayat penggunaan zat psikoaktif: tidak ada dalam satu bulan terakhir.
3.
21
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
d. Berdasarkan adanya:
v. Iritabilitas
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita Episode Manik dengan Gejala
Psikotik.
e. Berdasarkan adanya:
i. Afek menurun
ii. Kehilangan minat dan kegembiraan
iii. Berkurangnya energi dan menurunnya aktivitas
iv. Penurunan harga diri dan kepercayaan diri berkurang
v. Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
vi. Tidur yang terganggu
vii. Nafsu makan berkurang
viii. Berlangsung lebih dari 2 minggu
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita Episode Depresi Berat tanpa
Gejala Psikotik.
f. Berdasarkan adanya:
i. Episode sekarang menunjukkan gejala manik dan depresif yang tercampur dan
bergantian dengan cepat (sama-sama mencolok)
ii. Berlangsung lebih dari 2 minggu
iii. Terdapat lebih dari satu episode manik dan depresif di masa lampau
22
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
g. Berdasarkan adanya:
Gejala yang memenuhi kriteria Skizofrenia (F20) berada bersamaan dengan gejala afektif
bipolar campuran (F31.6). Maka dapat disimpulkan pasien menderita GANGGUAN
SKIZOAFEKTIF TIPE CAMPURAN (F25.2)
B. Aksis II
Dari alloanamnesis dan autoanamnesis disimpulkan bahwa, pasien tidak memiliki
gangguan kepribadian dan tidak ada retardasi mental.
C. Aksis III
Dari autoanamnesis, alloanamnesis, dan pemeriksaan fisik diketahui pasien memiliki
riwayat penyakit hipertensi terkontrol.
D. Aksis IV
Tidak terdapat masalah psikososial yang berarti dalam 1 tahun terakhir
E. Aksis V
9081 Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian
biasa.
8071 Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam pekerjaan, sosial,
sekolah, dll.
7061 Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik. (current)
23
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
3021 Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi
dalam hampir semua bidang.
2011 Bahaya mencederai diri sendiri atauapun orang lain, disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri.
Berdasarkan sekala Global Assessment of Functioning (GAF) pada kasus ini, saat
dievaluasi memiliki taraf penyesuaian tertinggi dalam satu tahun terakhir berada dalam
rentang 5041, yaitu gejala berat (serious), disabilitas berat.
Sedangkan GAF saat ini berada dalam rentang 70-61, yaitu beberapa gejala ringan
dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik. Saat ini pasien
dalam keadaan terkontrol, namun halusinasi dan waham masih muncul kadang kadang
namun dapat diatasi. Pasien dapat melakukan aktivitas dengan baik saat gejala tidak
muncul, namun saat gejala muncul pasien tidak mau beraktivitas dan cenderung untuk
tidur walaupun berlangsung tidak terlalu lama karena dapat diatasi.
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
24
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
B. Non Psikofarmakologi
Psikoterapi : Supportive Therapy
o Pengawasan minum obat agar gejala dan keluhan berkurang
o Memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur demi kesembuhannya
o Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien untuk dapat melakukan aktivitas
seoptimal mungkin
Terapi Psikososial
o Family Counseling : memberi informasi kepada keluarga pasien tentang penyakit yang
diderita pasien dan pentingnya dukungan serta motivasi dalam kepatuhan pengobatan
pasien.
o Occupational Theraphy : mengikut sertakan pasien dalam kegiatan melatih
keterampilan berupa kerajinan tangan.
o Recreation Therapy : mengikut sertakan pasien dalam kegiatan rekreasi.
o Art / music Therapy : mengikut sertakan pasien dalam kegiatan kesenian berupa
melukis dan bernyanyi.
C. Terapi perilaku (behavioral therapy)
25
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
X. PROGNOSIS
26
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
XI. Lampiran
10
5
Derajat Keparahan
4
0
1977 1980 1981 1986 1995 1997 2001 2002 2003 2004 2005
Keterangan :
1. 1977 :
Pasien mulai mendapatkan stressor dari teman-teman sekelasnya namun belum terdapat
perubahan perilaku yang bermakna.
2. 1980 :
Sikap pasien mulai berubah karena putus cinta dengan pacar yang sangat dicintainya.
Pasien mengatakan banyak teman pasien yang iri karena dia paling cantik, banyak uang
dan banyak laki-laki menyukainya (waham kebesaran). Pasien sering mendengar suara
yang menjelek-jelekannya dan ingin membunuhnya sehingga pasien sulit tidur
(halusinasi auditorik).
3. 1981 : Pasien dirawat di RS Ongkomulyo oleh dr. Y, Sp.KJ selama 6 bulan.
4. 1986 : Pasien menikah dengen seorang laki-laki yang dicintainya dan dikaruniai
seorang anak laki-laki.
5. 1995 : Pasien berpisah dengan suaminya namun tidak bercerai.
6. 1997 :
Suami pasien meninggal karena kecelakaan mobil. Sejak itu pasien sering merasa
kesepian dan frustasi, sering marah-marah, banyak minum alkohol, banyak mengurung
diri. Pasien takut untuk keluar rumah karena pasien yakin sering melihat suaminya
27
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
menunggunya dan sering mengunjungi setiap malam. (halusinasi visual). Pasien mulai
tidak meminum obatnya.
7. 2001 : Pasien dirawat kedua kalinya di RS Pulomas selama 6 bulan karena
pasien tidak mau minum obat serta keluarga dan lingkungan mulai terganggu dengan
sikap pasien yang sering marah-marah dan sering berbicara sendiri.
8. 2002 : Pasien menikah untuk kedua kalinya oleh seseorang dari tempat
kerjanya.
9. 2003 :
Ayah pasien meninggal karena penyakit jantung dan ginjal. Namun pasien meyakini
bahwa kematian ayahnya karena guna-guna orang yang iri akan keberhasilan ayahnya.
Pasien mulai berkomunikasi dengan ayahnya menggunakan bahasa kalbu dan sering
merasi dielus-elus oleh ayahnya. (halusinasi auditorik, halusinasi taktil). Pasien dibawa
ke SDW oleh keluarga karena pasien sering berbicara sendiri, murung, bertingkah aneh
dan tidak mau minum obat.
10. 2004 : Pasien bercerai dengan suami keduanya karena suami pasien
berselingkuh dengan pembantunya.
11. 2005 - sekarang : Pasien keluar masuk SDW karena tidak ada yang mengawasi
pasien di rumah dan sering terjadi kekambuhan sampai sekarang. Pasien sering menolak
untuk meminum obat dengan berbagai alasan. Kini keadaan pasien sudah menunjukkan
perbaikan. Gejala berkurang dan kondisi pasien cukup stabil. Pasien dapat beraktivitas
secara normal dan mau rutin minum obat.
28
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
Registrasi
Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda,
3 3 satu detik untuk setiap benda. Kemudian
mintalah untuk mengulang ketiga benda tersebut.
(beri nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar)
Mengingat
Tanyakan kembali nama ketiga benda yang telah
disebut diatas.
(beri nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar)
3 3 Bahasa
a. Apakah nama benda ini? (perlihatkan buku
dan kursi) (2 nilai)
b. Ulangi kalimat berikut : Jika tidak dan atau
tapi (1 nilai)
c. Laksanakanlah 3 perintah :
9 9 -peganglah selembar kertas dengan tangan
kanan, lipatlah kertas itu pada pertengahan
dan letakkan dilantai (3 nilai)
d. bacalah dan laksanakan perintah berikut :
-pejamkan mata anda (1 nilai)
- tulislah sebuah kalimat (1nilai)
- tirulah gambar ini (1nilai)
Nilai = 29 (normal)
29
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
WAWANCARA 1
Keterangan : A = Pemeriksa
B = Pasien
A: Siang bu B, apa kabar ? Perkenalkan saya A, dokter Untar yang sedang tugas di sini.
B: Eh dokter, baik dok. Dokter apa kabar ? Oh iya dok saya inget, dokter A kan. (memori
jangka sedang baik)
B : Itu dok ayah saya kadang-kadang datang bangunin saya. Terus ngajak ngobrol. (halusinasi
auditorik dan visual)
A : Ibu lihat ayah ibu dateng ? Kalo dateng ayahnya suka ngapain aja bu selain ngobrol ?
B : Iya dok lihat, terus kepala saya juga suka diusap-usap sama ayah saya supaya saya nyenyak
tidurnya. (halusinasi visual, halusinasi taktil)
A : Ibu sedih?
30
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
B : Iya dok, saya deket sekali sama ayah saya, dia yang paling sayang sama saya kalo di rumah.
Dulu juga banyak yang sirik sama ayah saya, sering mau guna-guna tau santet tapi yang kena
malah ke saya. Saya jadi sering sakit-sakitan. Sakit perut, sakit kaki, malahan suka disamperin
sama mahkluk halus yang dikirim sama dukunnya. Mahkluk halusnya itu putih tampa muka dok.
Terus ngeliatin saya terus. (waham bizzare, kejar, halusinasi visual).
B: Ya awalnya tuh saya bukan disini dok, saya sebelumnya pernah dirawat di RS Ongkomulyo
dari pas SMA sama dr. J, Sp.KJ. Terus saya pindah ke Pulomas, baru tahun 2003 saya ke sini
Dharmawangsa tetep sama dr. J, Sp.KJ. (memori jangka panjang baik). Terakhir ini saya
masuk awal bulan November ini, sudah hampir 1 bulan. Kata keluarga sih saya disuruh tinggal di
sini dulu nanti lebaran baru pulang. (memori jangka sedang baik).
A: Ibu bisa di masukin ke rumah sakit Ongko Mulyo awalnya kenapa bu?
B: Katanya sih saya depresi dok, saya dulu gara-garanya pas SMA putus sama pacar saya dok.
Soalnya saya sering dikerjain sama temen cewek saya dok.
B: Ya kayak di guna guna gitu dok. Jadi saya putus padahal kami berdua sama-sama sayang
banget dok. Banyak yang iri dan pengen menghancurkan hubungan kami dok saat itu. Soalnya
saya ini paling cantik, pinter, banyak yang naksir, dan banyak uangnya dok. Bahkan ada guru
yang memuji saya lebih pintar dari yang lain. Di sini pun saya yang paling pinter. (waham
kebesaran).
B : Saya sedih banget dok nangis terus, saya marah-marah kadang bantingin barang karena
keselnya. Saya gamau sekolah juga gamau ketemu temen saya yang suka iri sama saya.
B : Pas abis putus ya dok ? ga nyenyak dok. Saya takut banget saya suka denger ada suara-suara
berisik di kamar. (halusinasi auditorik)
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
31
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
A : Ibu tau tidak itu suara siapa yang malam-malam berisik ? Apa yang dikatakannya ?
B : Tau dok, itu teman saya yang iri dengan saya. Jadi jelek-jelekin saya terus, dok. Terus
kadang-kadang dia bilang mau ngebunuh saya dok. Serem. (wajah pasien ketakutan = afek
sesuai)
A : Lalu setelah berobat di RS Ongkomulyo bagaimana pengobatannya berhasil atau tidak bu?
B : Ya sembuh dok udah ga pernah denger suara lagi, tapi saya suka males minum obat dok.
Kalau saya tidak minum obat suara nya ada lagi. Kata dokter saya harus minum obat terus
supaya tidak kumat.
B : Saya kalo lagi enak ga minum obat dok, saya kan baik-baik aja ga perlu minum obat
sebenernya. (tilik derajat 1) Lagian obatnya itu ya dok, saya dikasih minuman isinya cacing.
Saya ga mau lah dok, nanti saya malah jadi cacingan. (waham bizzare)
B : Ada dok tapi kalau saya ga mau minum ya udah ga ada yang peduli juga. Saya sering kumat
katanya dok, kalo lagi kesini katanya kumat. Padahal saya sehat-sehat aja. (dukungan keluarga
kurang)
B: Ya saya minum dok, saya senang juga dr. J, Sp.KJ kalo disuruh dia minum obat saya baru
mau.
A : Bagus bu, harus minum obat teratur ya. Ibu di suruh istirahat disini sebenarnya ada masalah
apa bu?
B : Gara-gara saya marah-marah mulu di rumah, dok. Gimana saya ga marah-marah, saya minta
uang ga dikasih,dok.
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
32
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
B : Dari ibu saya, dok. Tapi dia pelit. Beberapa bulan yang lalu uang saya kan habis dipinjem
temen-temen saya, ya saya minta aja uang jajan dari ibu saya. Tapi ga dikasih. Gimana saya ga
marah-marah dok. Saya kan Puteri Bangsawan dok harus sering berbagi sama orang-orang
dijalanan. (waham kebesaran)
A : Iya bu, saya mengerti perasaan ibu.Ibu kalau boleh tau agamanya apa?
B: Islam
B: Shalat dok, udah pagi tadi nanti sebentar lagi juga mau shalat. Mau berdoa semoga cepet
pulang.
B: Ingat dok, SD di SDN 1 Jatikramat, SMPN 2 Bekasi, dan SMAN 5 Bekasi. Terus saya kuliah
ambil jurusan hukum di UIC.
B: Saya jaksa fungsional dok di kejaksaan Timur sama kayak ayah saya tapi dia hakim.
B: Sering kumat dok, ini makanya saya kemaren pensiun dini dari kantor katanya udah gausah
kerja aja istirahat.
B: Ingat dong dok ; H,H,W,B,A,J, yang ketiga udah meninggal dok pas balita. Tapi saya gatau
kenapa, soalnya saya belum lahir.
33
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
B:Waktu saya masih kuliah dok semester akhir tahun 1986. Saya nikah sama orang Bali, ketemu
sebulan kenal langsung nikah. Suami saya sayang banget sama saya. Kita punya anak 1 namanya
Tn.D sekarang umur 28 tahun. Tapi suami saya selingkuh dok sama wanita wanita lain. Saya
yakin wanita itu pelet suami saya supaya ga cinta lagi sama saya. Padahal suami saya sayang
sekali dengan saya. (waham bizzare)
B : Kita cerai dok, cerai mati tapi. Suami saya meninggal tahun 1997 gara-gara kecelakaan mobil
dok, tabrakan di Salatiga. Saya sedih banget dok dari situ(Afek sesuai). Saya ngerokok sama
mabok biar lupa. Sekarang sih ngerokok aja saya ga bisa berenti.
B : Iya dok. Tapi saya menikah lagi dok tahun 2002. Tapi yang ini jahat suka manfaatin saya,
saya ga suka. Dia cuma mau uang saya saja dok.
A : Lalu apa ibu punya anak dengan suami yang kedua ini ?
B : Sempat hamil dok, tapi keguguran karena saya terlalu banyak kerja. Saya kerja keras cari
uang dok tapi dia pake buat main cewe. Masa dia selingkuh sama pembantu saya dok. Akhirnya
tahun 2004 kita cerai dok. Sekarang saya udah gatau dia dimana, saya ga peduli (pasien kesal =
afek sesuai).
B : Tidak dok. Saya sudah trauma menikah, kasian sama anak saya. Lagian saya kan cantik
banget dok, yang mau sama saya banyak. Saya jadi bingung deh (waham kebesaran)
A : Baik bu. Kalau begitu kita lanjutkan ngobrol lain kali saja ya hari ini cukup.
B : Baik dok.
34
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
Kesan Wawancara I :
WAWANCARA 2
Penampilan : Menggunakan kaos warna abu-abu dan celana pendek warna hitam.
Tempat : Aula
Keterangan : A = Pemeriksa
B = Pasien
A: Pagi bu B
B: Pagi dokter A
B: Boleh dok
35
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
B : Udah dok tadi pagi sarapan terus bentar lagi dapet snack.
B : Sarapan roti ama susu dok. Enak dok. (memori jangka pendek baik)
B : Engga dok kan hari ini saya mau minum obat nanti siang. Lagian kalau puasa saya ga boleh
ngerokok dok, asem mulutnya.
B : Nyenyak dok, kebangun sekali pas jam 1 pipis. Eh ada ayah saya lagi liatin saya.
B: Nggak dok kemarin saya capek banget jadi saya langsung balik tidur lagi saja. Eh dia usap
usap kepala saya dok.
B : Tau dong dok, pasti ada maksud tersembunyi, iya kan dok ? Kenapa dok? Banyak loh
sekarang orang jahat seperti itu. Hati-hati dok.
B: Wah tanggal berapa ya. Hari ini tanggal 30 Mei tahun 2017.
B :93.
36
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
B :86.
A :Kalau 86 dikurang 7?
B :79
A :Kalau 79 dikurang 7?
B :72.
A : Kalau 72 dikurang 7?
B :65
A :Kalau 65 dikurang 7?
B :58
A :Kalau 58 dikurang 7?
B :51. Waduh saya pusing dok disuruh menghitung pagi-pagi, belum ngerokok hari ini.
(kemampuan berhitung dan konsentrasi baik)
A: Iya betul bu. Sekarang ibu tolong gambar jam dinding ya bu.
A: Jam 11.10
A: Terima kasih ya bu, Ibu selama disini baca koran atau nonton tv ga?
37
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
B: Ahok kan yah. Kasian ya dok ahok mau dihukum, coba ayah saya masih jadi jaksa pasti dia
belain Ahok.
B : Jokowi
A : Betul bu, sekarang coba ibu baca tulisan ini (artis), dan salin dikertas ini
B: Artis
A: Ibu kalau lihat ada yang amplop berstampel di pinggir jalanan, apa yang ibu lakukan ?
B: Saya lihat dulu dok isinya apa. Siapa tau buat saya. Kalau bukan saya punya ya saya buang
aja dok. (discriminative judgement terganggu)
B : Paling duduk, ngerokok, nonton. Saya paling seneng karaoke dok disini. Nanti kita karaoke
ya. Dokter harus nyanyi yah temenin saya.
A : Baik bu nanti saya temani. Bu kita nanti lanjutkan ngobrol lain kali saja ya hari ini cukup
udah pada mau makan kan?
B : Baik dok, sampai ketemu lagi. Mau main kartu ga dok? Bu Endang selalu bawa kartu tuh.
A: Lain kali ya bu kita main lagi.
Kesan wawancara
38
Kasus Ujian Nadya Hambali 406151061
Afek : Appropiate
Halusinasi Visual : Ada
Halusinasi auditorik : Ada
Halusinasi taktil : Ada
Waham bizzare : Ada
Discriminative judgement : Terganggu
Kemampuan baca dan menulis : Baik
Kemampuan berhitung : Baik
39