A . PENDAHULUAN Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih di prioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak.Kesehatan ibu dan anak menjadi target utama dalam tujuan pembangunan milenium (MDGs) tepatnya pada tujuan menurunkan angka kematian dan meningkatkan kesehatan ibu .Program kesehatan ibu dan anak menjadi sangat penting karena ibu dan anak merupakan unsur penting pembangunan. Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeriksaan ibu hamil , ibu bersalin , ibu menyusui , bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sikap kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek klinis terkait kehamilan dan persalinan . Sistim kesiagaan merupakan sistim tolong menolong , yang di bentuk dari , oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi dan komunikasi , pendanaan , pendonor darah , pencatatan pemantauan dan informasi KB.Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat untuk menambah ketrampilan dan kesehatan. B . LATAR BELAKANG Sehubungan dengan salah satu tujuan pembangunan milenium atau Millenium Development Goals (MDGs), Indonesia berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak . Anak anak terutama neonatal sangat rentan terhadap penyakit yang berujung pada kematian. Angka kematian ibu dan Angka kematian neonatal merupakan indikator status kesehatan masyarakat . Sampai saat ini angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi yaitu sekitar 307 per 100 ribu kelahiran . Sekitar 75 -85 persen kematian ibu disebabkan oleh perdarahan post partum, sepsis, persalinan lama, dan hipertensi karena kehamilan ( pre eklamsi dan eklamsi) dan kira kira 15- 20 persen disebabkan karena anemia ( kurang darah). Sedang di Puskesmas Bugul Kidul pada tahun 2016 terdapat 1kematian ibu hamil yang disebabkan karena preeklamsi dan 2 kematian bayi yang disebabkan karena asfiksi dan BBLR. Berdasarkan data di atas maka Puskesmas Bugul Kidul sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat perlu memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya. Untuk itu diperlukan program upaya kesehatan masyarakat yang sesuai kebutuhan dan harapan serta langsung menyentuh masyarakat yakni program kesehatan ibu dan anak . C . Tujuan Program KIA Tujuan umum adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Tujuan khusus program KIA adalah : - Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan sebagainya. - Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga, Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau TK. - Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu meneteki. - Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu meneteki, bayi dan anak balita.
- Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
D. Prinsip Pengelolaan Program KIA
Prinsip pengelolaan Program KIA adalah memantapkan dan peningkatan jangkauan
serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pelayanan KIA diutamakan pada kegiatan pokok : - Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan mutu yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya. - Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan kepada peningkatan pertolongan oleh tenaga professional secara berangsur. - Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga kesehatan maupun di masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta penanganan dan pengamatannya secara terus menerus. - Peningkatan pelayanan neonatal (bayi berumur kurang dari 1bulan) dengan mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi tingginya.