2710-Pburhan-Chimie-Kimorga 08 - Senyawa Aromatik-2 PDF
2710-Pburhan-Chimie-Kimorga 08 - Senyawa Aromatik-2 PDF
1
2006 Thomson Higher Education
Kimia Organik Kala Dulu
Senyawa Aromatik
Dulu digunakan untuk menerangkan senyawa
pemberi aroma seperti benzaldehid (dari buah
cherries, peaches, dan almonds), toluena (dari
balsam Tolu), dan benzena (dari distilat batubara )
Benzena
Ditemukan sebagai penyebab depresi sumsum tulang
Menyebabkan leukopenia, atau menurunkan sel darah putih
kalau terpapar dalam waktu lama
3
Penamaan Senyawa Aromatik
Senyawa aromatik
diberi nama dengan
nama non-sistematik
Nama nonsistematik
tidak dianjurkan tetapi
diizinkan oleh IUPAC
Nama umum
metilbenzena adalah
toluene
Nama umum
hydroksibenzena
adalah fenol
Nama umum
aminobenzena adalah
anilina
4
Penamaan Senyawa Aromatik
Benzena monosubstitusi
Nama sistematiknya sama caranya dengan
hidrokarbon lainnya
Benzena digunakan sebagai nama induk
C6H5Br adalah bromobenzena
C6H5NO2 adalah nitrobenzena
C6H5CH2CH2CH3 adalah propilbenzena
5
Penamaan Senyawa Aromatik
Arena
Benzena tersubstitusi alkil
Namanya tergantung pada ukuran gugus alkil
Substituen alkil yang lebih kecil dari cincin (6
karbon atau kurang), dinamai sebagai benzena
tersubstitusi alkil
Substituen alkil yang lebih besar dari cincin (7
karbon atau lebih), dinamakan alkana tersubstitusi-
fenil
6
Penamaan Senyawa Aromatik
Fenil
Diturunkan dari bahasa Latin pheno (I bear
light = saya memancarkan cahaya)
Michael Faraday menemukan benzena pada tahun
1825 dari residu berminyak yang ditinggalkan gas
berilluminasi yang digunakan pada lampu jalanan di
London
Gunakan untuk satuan C6H5 bila cincin benzena
dianggap sebagai substituen
7
Penamaan Senyawa Aromatik
Benzil
Digunakan untuk gugus C6H5CH2
8
Penamaan Senyawa Aromatik
Benzena di-substitusi
Dinamai mengunakan salah satu
awalan berikut:
1. ortho- (o-)
Benzena ortho-disubstitusi
mempunyai dua substituen
pada posisi 1,2
2. meta- (m-)
Benzena meta-disubstitusi
mempunyai dua substituen
pada posisi 1,3
para- (p-)
Benzena para-disubstitusi
mempunyai dua substituen
9
pada posisi 1,4
Penamaan Senyawa Aromatik
Benzena dengan lebih dari dua substituen
Dinamai dengan nomor posisi disetiapnya dan gunakan
nomor serendah mungkin
Substituen diurut menurut abjad dalam penulisan nama
11
Struktur dan Kestabilan Benzena
Benzena
Benzena adalah senyawa tidak jenuh
Benzena kurang reaktif dibandingkan dengan alkena sejenis dan
tidak mengalami reaksi seperti alkena umumnya.
Sikloheksena bereaksi cepat dengan Br2 dan
menghasilkan produk adisi 1,2-dibromosikloheksena
Benzena hanya bereaksi lambat dengan Br2 dan
menghasilkan produk substitusi C6H5Br
12
Struktur dan Kestabilan Benzena
Ide kestabilan benzena diperoleh dari panas
hidrogenasi
Benzena 150 kJ/mol (36 kcal/mol) lebih stabil
dari yang dihitung untuk sikloheksatriena
13
Struktur dan Kestabilan Benzena
Panjang ikatan karbon-karbon dan sudut ikatan benzena
APanjang semua ikatan karbon-karbon adalah 139 pm
Intermediet antara ikatan tunggal C-C (154 pm) dan
ikatan rangkap dua (134 pm)
Benzena bersifat planar (bidang datar)
Semua sudut ikatan C-C-C adalah 120
Ke enam atom karbon atoms berhibridisasi sp2-dengan
orbital p tegak lurus pada bidang cincin
14
Struktur dan Kestabilan Benzena
15
Struktur dan Kestabilan Benzena
Jika enam orbital atom p berkombinasi dalam sistem cincin,
dihasilkan enam orbital molekulnbenzena
Tiga orbital molekul berenergi rendah, ditandai sebagai 1,
2, dan 3, adalah kombinasi ikatan
2 dan 3 mempunyai energi yang sama dan dapat
mengalami degenerasi
Tiga orbital molekul berenergi lebih tinggi, ditandai sebagai
4, 5, dan 6, adalah kombinasi anti-ikatan
4 dan 5 mempunyai energi yang sama dan
mengalami degenerasi
16
Struktur dan Kestabilan Benzena
3 dan 4 punya nodes melewati atom karbon cincin,
thereby tidak ada densiti elektron pada karbon ini
Enam elektron p menduduki tiga orbital ikatan molekul
dan terdelokalisasi semuanya ke dalam sistem konyugasi
17
Kearomatikan dan kaidah Hckel 4n + 2
Kaidah Hckel 4n + 2
Teor dikemukakan tahun 1931 oleh ahli fisika
Jerman Erich Hckel
Satu molekul adalah aromatik hanya jika ia
planar, sistem monosiklik konjugasi dan
mengandung jumlah elektron 4n + 2 , dimana
n adalah bilangan bulat (n = 0, 1, 2, 3,)
Hanya molekul dengan 2, 6, 10, 14, 18,
elektron yang aromatik
Moleckul dengan 4n elektron (4, 8, 12, 16,)
ctidak dapat aromatik, dikatakan
antiaromatik karena delokalisasi elektron
elektron nya yang mengarah ke destabilisasi
19
Kearomatikan dan kaidah Hckel 4n + 2
Benzena
Mengandung enam elektron (4n + 2 = 6 bila
n = 1)
Aromatik
21
Kearomatikan dan kaidah Hckel 4n + 2
Siklooktatetraena
CMenandung delapan
elektron
Elektron terlokalisasi
pada empat ikatan rangkap
dari delokalisasi seputar
cincin
Tidak aromatik
Molekul lebih berbentuk pita
U dibanding planar
Tidak punya konjugasi siklik
karena tetangga orbital p
tidak paralel sejajar untuk
bertumpang tindih
Kereaktifannya seperti
halnya poliena rantai
terbuka 22
Kearomatikan dan kaidah Hckel 4n + 2
Heterosiklik
Suatu senyawa siklik yang mengandung atom dua
atau lebih unsur berbeda pada cincinnya, biasanya
karbon dengan nitrogen, oksgen, atau sulfur/belerang
Pyridin sangat mirip dengan benzena dalam hal
struktur elektron nya
Merupakan heterosiklik cincin enam dengan nitrogen
pada cincinnya
Setiap karbon berhibridisasi sp2 mempunyai orbital p
tegak lurus terhadap bidang datar cincin dan setiap
orbital p mengandung satu elektron
24
Heterosiklik Aromatik
Atom nitrogen juga berhibridisasi sp2- dan
punya satu elektron pada orbital p,
membawanya punya enam elektron
Pasangan elektron sunyi nitrogen adalah
orbital sp2 pada bidang datar cincin dan tidak
terlibat dengan sistem aromatik
25
Heterosiklik Aromatik
Pyrimidin lebih merupai benzena dalam hal
struktur elektron nya
Punya dua atom nitrogendalam cincin enam atom
dan tidak jenuh
Kedua nitrogen berhibridisasi sp2, dan tiapnya
26
Heterosiklik Aromatik
Pyrrol adalah heterosiklik cincin lima dengan
enam elektron
Aromatik
Tiap hibridisasi sp2 karbon menyumbangkan satu
elektron
Hibridisasi sp2 atom nitrogen menyumbangkan
dua elektron dari pasangan elektron sunyinya,
yang menduduki orbital p
27
Heterosiklik Aromatik
Imidazol analog dengan pyrrol yang punya dua
atom nitrogen pada cincin lima, cincin tidak jenuh
Kedua nitrogen berhibridisasi sp2
Satu nitrogen pada ikatan rangkap
28
Heterosiklik Aromatik
Atom Nitrogen punya berbagai peran,
tergantung pada struktur molekulnya
Pada pyridin dan pyrimidin, atom nitrogen berada
pada kedua ikatan rangkap dan menyumbangkan
hanya satu elektron terhadap sistem aromatik
bercincin enam, seperti atom karbon pada benzena
Pada pyrrole, atom nitrogen tidak pada ikatan
rangkap dan menyumbangkan elektron nya
(pasangan elektron sunyi) pada sistem aromatik
enam
Pada imidazol, kedua ikatan rangkap serupa-
pyridine nitrogen yang menyumbang satu elektron
dan serupa-pyrrole nitrogen yang menyumbangkan
dua elektron ada pada molekul yang sama
29
Heterosiklik Aromatik
Cincin pyrimidin dan imidazol penting dalam kimia
biologikal
Pyrimidin adalam sistem cincin induk pada cytosine,
thymine, dan uracil, tiga heterosiklik basa amina
bercincin lima ang ditemukan pada asam nukleat
Cincin aromatik imidazol ditemukan dalam histidine,
satu dari 20 asam amino yang ditemukan dalam
protein
30
Menghitung Kearomatikan Heterosiklik
31
Menghitung Kearomatikan Heterosiklik
Kiat:
Ingat syarat kearomatikan
Datar, siklik, molekul terkonjugasi dengan
elektron 4n + 2
Lihat bagaimana syarat itu digunakan
untuk kearomatikan thiofen
32
Menghitung Kearomatikan Heterosiklik
Solusi
Thiofen adalah siklik belerang analog pyrrol
Atom belerang berhibridisasi sp2 dan punya
pasangan elektron sunyi pada orbital p yang tegak
lurus bidang datar cincin
Belerang juga punya pasangan elektron sunyi
kedua pada bidang datar cincin
33
Senyawa Aromatik Polisiklik
34
Senyawa Aromatik Polisiklik
Semua hidrokarbon aromatik polisiklik dapat ditampilkan
dengan bentuk resonansi ang berbeda
Nafthalena punya tiga
35
Senyawa Aromatik Polisiklik
Kearomatikan Nafthalena
Nafthalena punya siklik, sistem elektron
terkonjugasi, dengan orbital p yang bertumpang
tindih disekeliling 10 karbon lingkar dari molekul dan
menyilang di tengah ikatan
10 adalah bilangan Hckel (4n + 2 bila n = 2) sehingga
elektron terdelokalisasi dan berakibat
kearomatikan terhadap naftalena
36
Senyawa Aromatik Polisiklik
Banyak heterosiklik yang analog dengan
naftalena
Quinolin, isoquinolin, indol dan purin
Quinolin, isoquinolin dand purin mengandung
nitrogen seperti-pyridin yang bagian dari ikatan
rangkap dan menyumbangkan satu elektronnya
terhadap sistem aromatik
Indol dan purin mengandung nitrogen seperti-pyrrol
yang menyumbangkan dua elektron
37
Senyawa Aromatik Polisiklik
38
Senyawa Aromatik Polisiklik
39
a la suite.......