MATEMATIKA
Review Jurnal International
Inquiry Teaching in the College Classroom
Disusun oleh :
Disusun oleh :
YAYUK KUMALASARI
A 410 080 170
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. i
KATA PENGANTAR.... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
.A Latar Belakang Masalah.. 1
.B Rumusan Masalah........ 2
.C Tujuan ..................................................................................... 3
.D Manfaat ................................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran......................................................................... 4
B. Pengertian Matematika. 4
C. Strategi Pembelajaran Inkuiri.............................................. 5
BAB III ISI
A. Latar belakang Penelitian.......
6
B. Rumusan Masalah Penelitian.....
7
C. Metode dan Bahan Penelitian................................................
7
D. Hasil Penelitian.....................................................................
8
BAB IV PEMBAHASAN
A. Strategi Pembelajaran Inkuri............................................... 10
B. Keaktifan Belajar Matematika............................................ 15
C. Hasil Belajar Matematika................................................... 16
D. Pengaruh Strategi pembelajaran Inkuiri terhadap
Prestasi Belajar Matematika.............................................. 17
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..... 18
B. Implikasi...... 18
C. Saran... 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit karena tidak hanya
sekedar menyerap informasi dari guru tetapi melibatkan berbagai kegiatan dan
tindakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih
baik. Pembelajaran yang kondusif penuh interaksi timbal balik sangat
didambakan oleh setiap pihak pada lingkup pendidikan terlebih jika
menyangkut mutu sumber daya manusia yang ada. Salah satu kegiatan
pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan dan tindakan yaitu
menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta
didik. Strategi pembelajaran merupakan cara yang teratur untuk mencapai
tujuan pengajaran dan untuk memperoleh kemampuan dalam mengembangkan
aktivitas belajar yang dilakukan pendidik dan peserta didik.
Selain suatu strategi pembelajaran, keaktifan belajar siswa juga
merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan proses belajar
mengajar. Sikap aktif terwujud dengan menempatkan siswa sebagai subyek
pendidikan. Peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sumber utama
pembelajaran. Setiap siswa harus dapat memanfaatkan ilmu yang diperolehnya
dalam kehidupan sehari-hari, untuk itu setiap pelajaran selalu dikaitkan
dengan manfaatnya dalam lingkungan sosial masyarakat.
Pembelajaran dengan strategi yang tepat hendaknya dilaksanakan pada
tiap jenjang pendidikan serta dalam semua mata pelajaran termasuk
matematika. Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai
peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Matematika juga ilmu yang bertujuan untuk mendidik manusia agar dapat
berfikir secara logis, kritis, rasional dan percaya diri. Pemahaman, penguasaan
materi serta prestasi belajar siswa merupakan indikator keberhasilan proses
kegiatan pembelajaran matematika. Semakin tinggi pemahaman dan
penguasaaan materi serta prestasi belajar maka semakin tinggi pula tingkat
keberhasilan pembelajaran. Namun dalam kenyataannya, prestasi belajar
matematika yang dicapai siswa masih rendah.
Rendahnya prestasi belajar matematika juga disebabkan karena
keaktifan dalam pembelajaran masih sangat rendah. Keaktifan siswa dalam
pembelajaran matematika belum nampak terutama keaktifan dalam
mengerjakan soal-soal latihan yang masih sangat kurang, begitu juga masih
banyaknya siswa yang jarang mengajukan pertanyaan walaupun guru sering
meminta siswa bertanya jika ada hal yang kurang paham serta keberanian
siswa untuk aktif mengerjakan soal di depan kelas juga masih belum nampak.
Sebagai alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa di dalam kelas adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran yang
tepat, yaitu strategi pembelajaran inkuiri.
Bertolak dari latar belakang masalah diatas bahwa. Diharapkan dengan
strategi Pembelajaran inkuiri mampu membuat siswa tertarik dalam
mengikuti pelajaran matematika yang pada akhirnya akan berdampak pada
meningkatnya keaktifan belajar didalam kelas dan meningkatkan prestasi
belajar mereka.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dapat
dirumusan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah strategi pembelajaran inkuiri dapat digunakan dalam mata
pelajaran matematika?
2. Adakah peningkatan keaktifan belajar siswa di dalam kelas setelah
dilakukan pembelajaran dengan strategi pembelajaran inkuiri?
3. Adakah peningkatan prestasi belajar matematika setelah dilakukan
pembelajaran dengan strategi pembelajaran inkuiri?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan
keaktifan belajar siswa di dalam kelas dan prestasi belajar matematika.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan:
a. Keaktifan belajar siswa di dalam kelas melalui strategi pembelajaran
inkuiri
b. Prestasi belajar matematika melalui strategi pembelajaran inkuiri.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan sumbangan kepada
pembelajaran matematika terutama pada peningkatan keaktifan siswa dan
prestasi belajar siswa melalui strategi pembelajaran inkuiri.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru Matematika
1) Sebagai referensi guru-guru mata pelajaran matematika
untuk memperbaiki sistem mengajarnya.
2) Sebagai bahan masukan khususnya bagi guru tentang
alternatif pembelajaran matematika untuk meningkatkan
keaktifan belajar matematika siswa dengan strategi
pembelajaran inkuiri.
b. Bagi Siswa
1)Meningkatkan keaktifan belajar siswa di dalam kelas dalam
pembelajaran matematika.
2)Menumbuhkan semangat dan meningkatkan aktivitas siswa
untuk meningkatkan prestasi belajar.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran
Kata pembelajaran adalah terjemahan dari instruction yang berarti
proses membuat orang belajar. Menurut Wina sanjaya (2006 : 107)
pembelajaran adalah proses berpikir bahwa dalam belajar berpikir
menekankan pada proses pencarian dan menemukan pengetahuan melalui
interaksi antar individu dengan lingkungan. Dalam hal ini tidak hanya
menekankan pada pengetahuan materi pelajaran tetapi yang diutamakan
adalah kemampuan untuk memperoleh pengetahuannya sendiri. Pembelajaran
merupakan proses yang bukan hanya memindahkan pengetahuan dari guru
pada siswa, melainkan suatu aktivitas yang memungkinkan siswa dapat
membangun sendiri pengetahuannya.
B. Pengertian Matematika
Menurut Johnson dan Myklebust dalam (Abdurrahman, 2003:252)
meatematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktiknya untuk
mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan
fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir.
Menurut Palina dalam (Abdurrahaman, 2003:252), ide manusia
tentang matematika berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan
pengetahuan masing-masing. Ia mengemukakan bahwa matematika adalah
suatu cara untuk menemukakan jawaban terhadap masalah yang dihadapi
manusia; suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan
tentang bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan menghitung dan yang
paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia sendiri dalam melihat
dan menggunakan hubungan.
Dari beberapa pendapat diatas penulis simpulkan bahwa matematika
adalah bahasa simbol-simbol untuk menemukan sesuatu jawaban terhadap
permasalahan yang dihadapi manusia, baik berupa informasi, pengetahuan
tentang bentuk ukuran, ataupun pikiran manusia untuk melihat dan
menggunakan hubungan-hubungan.
D. Hasil Penelitian
Metode Inquiry melibatkan peserta didik secara aktif dalam
pembelajaran yang kolaboratif dan keterampilan sosial, dan meminta
kerjasama siswa dari hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran.Guru
membantu siswa memahami asumsi apapun yang dikemukakan.
(Perancis,2005). Harada dan Yoshina mendefinisikan bahwa pendekatan inkuiri
lebih fleksibel dibandingkan dengan pendekatan tradisional dan
mempromosikan penggunaan teknologi sebagai alat, bukan belajar tentang
teknologi (2004). metode pengajaran berbasis Penyelidikan juga dapat
membangun ketrampilan siswa untuk menghubungkan fakta-fakta,
mengeksplorasi kemampuan mereka sendiri, yaitu, untuk "menghubungkan
titik-titik" (Silverbank, 2001). Hsu et al. (2009) mengemukakan bahwa
pendekatan pembelajaran lebih mudah diterapkan dalam matematika, karena
lebih rendah tingkat kegagalanya daripada pendekatan tradisional. Kommarraju
dan Karau (2008) mencatat bahwa pembelajaran inkuri mampu menghasilkan
nilai yang berubah-ubah secara luas yang diberikan pada mereka dengan
beragam kelompok siswa.
Penelitian di sebuah perguruan tinggi lain menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran ada siswa yang berpartisipasi lebih aktif dalam diskusi dan siswa
lebih interaksi dalam program kuliah tradisional (Philips & Powers, 1979).
Mereka melaporkan tingkat interaksi tetapi tidak secara statistik menyelidiki
hubungan antara variabel-variabel. Hal ini peneliti mengemukakan bahwa
siswa diajarkan menggunakan pembelajaran inkuiri menghasilkan hasil belajar
yang lebih baik dan menunjukkan lebih banyak inisiatif yang muncul dalam
kegiatan kelompok yang lebih besar dan fokus pada proses penyidikan di kelas
tersebut.
Hal ini, diperoleh hasil penelitian siswa bahwa pembelajaran inkuiri
membuat kelas lebih kreatif, lebih sering berpartisipasi, memiliki retensi lebih
besar, dan lebih sedikit kegagalanya.(Vega & Tayler, 2005). Pada hasil
pengujian, bagaimanapun juga terdapat perbedaan yang kurang signifikan
meskipun tidak ada data yang spesifik yang dilaporkan, sementara itu juga
memiliki kelemahan yaitu karena sulit untuk digunakan dengan siswa yang
tidak memiliki kemampuan analisa yang baik dan siswa karena yang malas
akan mencapai suawatu kegagalan (Orton-Johnson 2009). Gose (2009) dan
flick (1997) menemukan bahwa jika tidak semua siswa dapat belajar melalui
pembelajaran inkuiri, tetapi mungkin memerlukan sedikit bantuan ekstra dari
guru / fasilitator.
Pembelajaran ini jelas lebih menuntut siswa dan guru yang mungkin
akan memiliki berbeda tingkat keterampilan, pengetahuan, dan motivasi
(Zachry, 1985). Namun, jika pembelajaran inkuiri melibatkan para siswa dan
berbagai kegiatan belajar membuat pembelajaran yang lebih baik maka kita
harus melihat hasil yang lebih baik di kelas yang menggunakan pembelajaran
inkuiri dibandingkan dengan kelas yang berbasis tradisional. Dengan demikian
Siswa memperoleh hasil belajar yang lebih baik dalam tugas dan ujian.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang disajikan dalam pembahasan dapat
ditarik kesimpulan bahwa Strategi pembelajaran inkuiri dapat digunakan
untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan
tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran,
khususnya matematika, yaitu meliputi aspek: kemampuan mengemukakan
pendapat, kemampuan menganalisa masalah, kemampuan menuliskan
pendapatnya setelah melakukan pengamatan, dan kemampuan menyimpulkan.
Pembelajaran inkuiri melibatkan seluruh siswa secara aktif dalam
pembelajaran matematika dalam kelas sangat penting, karena melibatkan para
siswa dalam berbagai kegiatan belajar, dengan demikian siswa memperoleh
hasil belajar yang lebih baik dan peningkatan prestasi belajar matematika
dalam tugas dan ujian.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan tersebut dapat di ambil suatu implikasi bahwa
jika strategi Pembelajaran inkuiri diterapkan dalam proses pembelajaran
matematika maka dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar
matematika didalam kelas dan mampu meningkatkan prestasi belajar
matematika siswa.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti dapat memberikan saran-
saran sebagai berikut :
1. Guru
a. Guru hendaknya memberikan pengarahan kepada siswa mengenai sikap
belajar yang positif dengan latihan dan pengalaman dari keadaan yang
tidak tahu menjadi tahu yang diukur melalui toleransi, kebersamaan,
gotong-royong, rasa setiakawan dan kejujuran untuk menciptakan suatu
pembelajaran yang efektif.
b. Guru memberikan motivasi, pembelajaran yang bervariasi agar siswa
tidak bosan dan merasa senang, tertarik dengan mata pelajaran, sehingga
tumbuh minat dalam belajar.
c. Guru lebih mempersiapkan secara matang cara membawa diri untuk
menciptakan suatu suasana kelas yang menyenangkan sehingga akan
terwujud suatu proses pembelajaran di dalam kelas yang baik sehingga
dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
2. Siswa
a. Siswa hendaknya memperbaiki sikap belajarnya baik di dalam sekolah
maupun di luar sekolah yang akan memebuat siswa mudah dalam
menerima pelajaran dan dapat meningkatkan prestasi.
b. Siswa hendaknya memiliki semangat belajar dengan cara berlatih terus
menerus dan berupaya untuk memahami ilmu yang disampaikan.
c. Siswa hendaknya lebih banyak mencari pengetahuan dari pengalaman
yang berhubungan dengan matematika agar lebih benar-benar memahami
materi dan bisa teringat lama dalam fikiran.
DAFTAR PUSTAKA
http://hasannurdin.blogspot.com/2010/04/model-pembelajaran-matematika-
dengan.html