Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


1.2 Tujuan
a. Untuk mempelajari teknik pengecatan malaria dan morfologi plasmodium serta
membedakan bentuk shizon, tropozoid dan gametosit dari masing-masing jenis
plasmodium.
b. Untuk mengidentifikasi telur
BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan tempat


Tanggal: 8 juni 2017
Tempat: laboratorium
2.2 Alat dan bahan
Identifikasi malaria
Alat: Bahan:
- Objek glass - Darah EDTA
- Spuit - Methanol
- Mikroskop - Cat giemsa
- Bak pewarna - Aquadest/air
- Oil emersi - Alcohol/ swab alcohol
- Pipet tetes - tissue
identifikasi nyamuk aedes
Alat: Bahan:
- objek glass - telur nyamuk
- cover glass - larva nyamuk
- pipet tetes - pupa
- breker glass - nyamuk dewasa
- pinset - larutan kloroform
- mikroskop - kapas
- tissue

2.3 Prosedur kerja


Identifikasi malaria
1. Sediaan hapus
- Teteskan 1-2 tetes EDTA, dibuat sediaan hapus darah tipis pada objek glass
menggunakan cover
- Tunggu sampai sediaan haous kering (kering anginkan)
- Fiksasi dengan methanol, biarkan kering sendiri
- Genangi sediaan hapus dengan larutan gimsa dan mendiamkan selama 10-15
menit
- Cuci dengan air mengalirsampai cat tercuci semua, keringkan anginkan.
- Periksa dibawah mikroskop dengan perbesaran 10X
2. Tetes tebal
- Teteskan 2-3 tetes darah EDTA, dibuat lingkaran pada objek glass
menggunakan cover glass
- Tunggu sediaan tetes tebal kering
- Genangi sediaan tetes tebal dengan larutan gimsa dan mendiamkan selama 10
menit
- Cuci dengan air mengalir sampai cat tercuci semua, kering anginkan
- Periksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 10X
3. Metode stik
- Ambil sedikit darah EDTA
- Letakan pada stik malaria
- Teteskan 2-3 tetes buffer ke dalam tabung
- Masukan stik ke tabung berisi buffer
- Tunggu 15 menit
- Amati hasil (jika terbentuk 2 garis maka positif, 1 garis negative)

Identifikasi nyamuk aedes


1. Identifikasi telur, larva dan pupa nyamuk
- Sampel telur, larva dan nyamuk dimasukan ke dalam berakar glass
- Ambil telur, larva dan pupa menggunakan pipet tetes
- Letakan masing-masingdiatas objek glass yang berbeda, kemudian tutup
dengan cover glass
- Amati dibawah mikroskop perbesaran 10X
2. Identifikasi nyamuk dewasa
- Ambil sedikit kapas dan basahi dengan larutan kloroform, kemudian
dimasukan ke dalam wadah / bungkus nyamuk
- Diamkan beberapa saat sampai larva nyamuk mati
- Ambil dengan pinset kemudian letakan nyemuk tersebut diatas objek glass
- Amati dibawah mikroskopp dengan perbesaran 10X
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Identifikasi malaria
No Jenis Plasmodium Bentuk Gambar
1. Plasmodium vivax

2. Plasmodium falciparum
Identifikasi nyamuk aedes

Mata
majemuk

Gambar nyamuk culex sp

- Nyamuk yang kami amati adalah culex sp (laki-laki)


- Menghisap darah hanya pada malam hari
- Hanya nyamuk betina yang menghisap darah
- Metamorphosis sempurna
- Nyamuk Culex sp suka berkembang biak di sembarang tempat misalnya di
air bersih dan air yang kotor yaitu genangan air, got terbuka dan empang ikan

3.2 Pembahasan
Plasmodium

Nyamuk culex sp
Culex sp adalah genus dari nyamuk yang berperan sebagai vektorpenyakit yang
penting seperti West Nile Virus, Filariasis, Japanese enchepalitis, St Louis
encephalitis.
Nyamuk dewasa dapat berukuran 4 10 mm (0,16 0,4 inci). Dan dalam
morfologinya nyamuk memiliki tiga bagian tubuh umum: kepala, dada, dan perut.
Nyamuk Culex yang banyak di temukan di Indonesia yaitu jenis Culex
quinquefasciatus

Klasifikasi
Klasifikasi Culex adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia,
Phylum : Arthropoda,
Class : Insecta,
Ordo : Diptera,
Family : Culicidae,
Genus : Culex

Siklus Hidup
1. Telur
Seekor nyamuk betina mampu meletakan 100-400 butir telur. Setiap
spesies nyamuk mempunyai kebiasaan yang berbeda-beda. Nyamuk Culex
sp meletakan telurnya diatas permukaan air secara bergelombolan dan bersatu
membentuk rakit sehingga mampu untuk mengapung.
2. Larva
Setelah kontak dengan air, telur akan menetas dalam waktu 2-3 hari.
Pertumbuhan dan perkembangan larva dipengaruhi oleh faktor temperature,
tempat perindukan dan ada tidaknya hewan predator. Pada kondisi optimum
waktu yang dibutuhkan mulai dari penetasan sampai dewasa kurang lebih 5 hari.
3. Pupa
Pupa merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam
air, pada stadium ini tidak memerlukan makanan dan terjadi pembentukan
sayap hingga dapat terbang, stadium kepompong memakan waktu lebih
kurang satu sampai dua hari. Pada fase ini nyamuk membutuhkan 2-5 hari untuk
menjadi nyamuk, dan selama fase ini pupa tidak akan makan apapun dan akan
keluar dari larva menjadi nyamuk yang dapat terbang dan keluar dari air.
4. Dewasa
Setelah muncul dari pupa nyamuk jantan dan betina akan kawindan
nyamuk betina yang sudah dibuahi akan menghisap darah waktu 24-36 jam.
Darah merupakan sumber protein yang esensial untuk mematangkan telur.
Perkembangan telur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 10 sampai 12 hari.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai