Anda di halaman 1dari 5

Widya Teknika Vol.21 No.

2; Oktober 2013
ANALISIS PEMBEBANAN TRIP ASSIGNMENT [MARTINUS B. K.]
ISSN 1411 0660: 27 - 31

ANALISIS PEMBEBANAN JARINGAN JALAN (TRIP ASSIGNMENT)


PADA KORIDOR MALANG-SURABAYA

Martinus B. Kela1), Hendrikus Samara2), Fatima M. J Soares Carlos 3), AjiSuraji 4)

ABSTRAK
Pada kenyataannya perkotaan di indonesia sebagai pusat kegiatan akan selalu menghadapi permasalahan
pergerakan kendaraan yang mana memerlukan sarana dan prasarana. Oleh karena itu perlu diteliti mengenai pola
pembebanan pergerakan pada jaringan jalan diperkotaan. Dengan diketahuinya model pembebanan jaringan,
memungkinkan dilakukannya estimasi biaya perjalanan zona. Hasil estimasi biaya ini akan menjadi masukan bagi
proses peramalan manfaat untuk mengevaluasi kinerja suatu usulan alternatif skema perencanaan yang tujuan dari
sebagian besar studi transportasi. Dalam proses pembebanan rute (Trip Assignment) dikenal beberapa metoda untuk
menghitung jumlah pembebanan pergerakan (lalu lintas) pada setiap ruas jalan. Dalam study ini dicobakan 4
(empat) metode pada pembebanan jaringan jalan antara lain Metode Pembebanan Bertahap, Metode Pembebanan
Beulang, Metode User Equilibrium (UE) dan Metode System Optimum (SO) dari keempat metode tersebut dipakai
satu metode yang lebih akurat, murah dan efisien untuk pembebanan jaringan jalan yaitu metode Metode User
Equilibrium (UE).

Kata kunci : Pembebanan jaringan, jalan, koridor

PENDAHULUAN pelayanan sehubungan dengan pergerakan lalulintas


pada kondisi saat ini, Survey volume lalu lintas
Perkotaan di indonesia sebagai pusat kegiatan dilakukan pada ruas jalan Singosari
akan selalu menghadapi permasalahan pergerakan (Malang),Purwosari (Pasuruan) dan Porong
kendaraan yang mana memerlukan sarana dan (Sidoarjo) sedangkan untuk data travel time
prasarana. Oleh karena itu perlu diteliti mengenai dilakukan persegmen Malang Surabaya dan
pola pembebanan pergerakan pada jaringan jalan Surabaya Malang didukung dengan data-data
diperkotaan. Dengan diketahuinya model pengukuran kondisi excisting ruas jalan, bahu jalan
pembebanan jaringan , memungkinkan dilakukan nya dan badan jalan.
estimasi biaya perjalanan zona. Hasil estimasi biaya Menghitung volume lalu lintas dengan
ini akan menjadi masukan bagi proses peramalan mengunakan form (Traffic Counting) pada koridor
manfaat untuk mengevaluasi kinerja suatu usulan Malang Surabaya selama tiga hari dengan
alternatif skema perencanaan yang tujuan dari menggunakaan metode survey 15 menit perkendaraan
sebagian besar studi transportasi. Dalam proses lewat selama 2 jam perlokasi waktu pagi,waktu
pembebanan rute (Trip Assignment) dikenal beberapa siang dan waktu malam sebanyak 6 jam dalam waktu
metoda untuk menghitung jumlah pembebanan tiga (3) hari.
pergerakan (lalu lintas) pada setiap ruas jalan. Menghitung waktu perjalanan degan
Dalam study ini dicobakan 4 (empat) metode mengunakan form (Travel Time) Pada koridor
pembebanan pada jaringan jalan. Untuk mengetahui Malang Surabaya selama tiga hari dengan
metoda pembebanan yang terbaik, arus lalu lintas menggunakaan metode survey/pengamatan lapangan
hasil estimasi/pemodelan dibandingkan dengan arus 5 menit per segmen. waktu pagi, waktu siang dan
lalu lintas hasil ekspektasi/survey langsung waktu malam, setelah menghasilkan data survey
dilapangan. Arus lalu lintas lapangan (ekspektasi) diatas akan digunakan perhitungan empat metode
adalah hasil survey arus lalu lintas pada ruas yang ada untuk pembebanan jaringan jalan yaitu Metode
dalam wilayah kota yang meliputi pergerakan pada pembebanan bertahap, Metode pembebanan
jalan arteri, kolektor serta lokal. Hasil penelitian berulang, Metode kesetimbangan pengguna, Metode
menunjukkan bahwa model pembebanan system optimum dari keempat metode tersebut
keseimbangan lebih sesuai diterapkan dijaringan dipakai sala satu metode yg benar benar akurat,
jalan dalam kota dimana kondisi transportasinya suda murah dan efisien yaitu Metode Metode
mulai macet di beberapa titik.Namun pada beberapa kesetimbangan pengguna (User Equilibrium)
ruas khusunya ruas jalan dipinggiran kota lebih Prosedur pelaksanaan penelitian yang
sesuai dengan kondisi lapangan (espektasi). dilakukan digambarkan dalam diagram alir sebagai
berikut:
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui hasil peninjauan terhadap volume,
kecepatan, kapasitas, derajat kejenuhan dan tingkat

1,2,3
Mahasiswa Jurusan Teknik Universitas Widyagama Malang
4,
Dosen Jurusan Teknik Universitas Widyagama Malang
27
WIDYA TEKNIKA Vol.21 No.2; OKTOBER 2013: 27 - 31

HASIL DAN PEMBAHASAN

survey dan perhitungan volume lalu lintas selama


tiga (3) hari yang terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. perhitungan volume lalu lintas untuk tiga


ruas jalan waktu pagi, siang dan malam

Gambar 4. grafik volume lalu lintas ruas jalan


Porwosari dari arah Surabaya ke Malang

Hasil rekapitulasi survey perhitungan waktu


perjalanan (Travel Time) selama tiga (3) hari yang
terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2. perhitungan waktu perjalanan


(Travel Time)
N Asal Tuj Ja Wa W V V V
o uan ra ktu akt Maks Mini Rata
k (m u umu mu
(k eni (ja m m rata
m) t) m) (km/j (km/ (km
am) jam) /jam
)
1 Mal Sura 10 18 3,0 120,0 2,40 44,7
ang bay 0, 5 8 0 8
a 5
2 Sura Mal 10 12 2,0 231,4 4,80 57,7
bay ang 1, 2 3 3 8
a 5

Grafik waktu perjalanan (Travel Time)


a. Arah Malang ke Surabaya
Gambar 2. grafik volume lalu lintas ruas jalan
Singosari arah Surabaya ke Malang

Gambar 5. grafik waktu perjalanan dari arah Malang


ke Surabaya
Gambar 3. grafik volume lalu lintas ruas jalan
Porwosari dari arah Surabaya ke Malang

28
ANALISIS PEMBEBANAN TRIP ASSIGNMENT [MARTINUS B. K.]

b. Arah Surabaya ke Malang b. Lokasi Jalan Purwosari (Pasuruan)

Tipe Jalan : 2 Lajur/2 Arah


Kondisi Jalan : Datar
Lebar efektif Lajur : 10,9 ( m )
Pemisah arah ( % per arah ) :-( pembebanan
lalu-lintas pada masing-masing)
Kelas Hambatan Samping : H (High)
Lebar Bahu Efektif (Rata-rata) : 1,2 m (kiri)/1,3 m
(kanan)
Sehingga kapasitas ruas jalan perkotaan tingkat
pelayanan karakteristik jalan diketahui kelas jalan
arteri primer
C = ( 2900 x 2 lajur ) x 1,25 x 0,87
C = 5800 x 1,29 x 0,87
C = 6509,34 smp/jam
untuk tingkat pelayanan dihitung dengan
Gambar 6. grafik waktu perjalanan dari arah menggunakan rumus : V/C x 100%
Surabaya ke Malang Dimana V = Volume (telah diketahui V = 1811
smp/jam untuk arah Malang - Surabaya dan
Perhitungan kapasitas dan V/C Jalan Perkotaan menggunakan arteri primer)
C = Kapaitas ruas jalan
a. Lokasi Jalan Singosari (Malang) Maka nilai yang diperoleh:1811/6509,34 = 0,27
Volume (telah diketahui V = 2021 smp/jam untuk
Tipe Jalan : 2 Lajur/2 Arah arah Surabaya - Malang dan menggunakan arteri
Kondisi Jalan : Datar primer)
Lebar efektif Lajur : 10,8 ( m ) Maka nilai yang diperoleh : 2021/6509,34 = 0,31
Pemisah arah ( % per arah ) : -( pembebanan Dari hasil diatas dan berdasarkan lampiran Peraturan
lalu-lintas pada masing-masing) Menteri Perhubungan Nomor 14 tahun 2006
Kelas Hambatan Samping : H (High) diketahui bahwa V/C ratio (arteri Primer) mana hal
Lebar Bahu Efektif (Rata-rata) : 1,1 m (kiri)/1,2 m ini V/C ratio 0,6 maka termasuk tingkat Pelayanan
(kanan) C.
Sehingga kapasitas ruas jalan perkotaan
tingkat pelayanan karakteristik jalan diketahui kelas c. Lokasi Jalan Porong (Sidoarjo)
jalan arteri primer
C = Co x Fcw x FCsp x FCsf Tipe Jalan : 2 Lajur/2 Arah
Berdasarkan MKJI Tahun (1997) Kondisi Jalan : Datar
C = ( 2900 x 2 lajur ) x 1,25 x 0,87 Lebar efektif Lajur : 10,8
C = 5800 x 1,29 x 0,87 (m)
C = 6509,34 smp/jam Pemisah arah ( % per arah ) : -( pembebanan
untuk tingkat pelayanan dihitung dengan lalu-lintas pada masing-masing)
menggunakan rumus :V/C x 100% Kelas Hambatan Samping : H (High)
Dimana V = Volume (telah diketahui V = 2354 Lebar Bahu Efektif (Rata-rata) : 1,1 m (kiri)/1,2 m
smp/jam untuk arah Malang - Surabaya dan (kanan)
menggunakan arteri primer) Sehingga kapasitas ruas jalan luar kota tingkat
C = Kapaitas ruas jalan pelayanan karakteristik jalan diketahui kelas jalan
Maka nilai yang diperoleh :2354/6509,34 = 0,36 arteri primer
Volume (telah diketahui V = 2021 smp/jam C = Co x Fcw x FCsp x FCsf
untuk arah Surabaya - Malang dan menggunakan C = ( 2900 x 2 lajur ) x 1,25 x 0,87
arteri primer). C = 5800 x 1,29 x 0,87
Maka nilai yang diperoleh :2431/6509,34 = 0,37 C = 6509,34 smp/jam
Dari hasil diatas dan berdasarkan lampiran Peraturan untuk tingkat pelayanan dihitung dengan
Menteri Perhubungan Nomor 14 tahun 2006 menggunakan rumus: V/C x 100%
diketahui bahwa V/C ratio (arteri Primer) maka hal
Dimana V = Volume (telah diketahui V= 2501
ini V/C ratio 0,6 maka termasuk tingkat Pelayanan
smp/jam untuk arah Gempol - Surabaya dan
C.
menggunakan arteri primer)

29
WIDYA TEKNIKA Vol.21 No.2; OKTOBER 2013: 27 - 31

C = Kapaitas ruas jalan 1. Kesetimbangan Pengguna


Maka nilai yang diperoleh 2501/6509,34 = 0,38 (User Equilibrium).
V = Volume (telah diketahui V = 2261 smp/jam
untuk arah Surabaya - Gempol dan menggunakan
arteri primer)
Maka nilai yang diperoleh : 2261/6509,34 = 0,34
Dari hasil diatas dan berdasarkan lampiran Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor 14 tahun 2006
diketahui bahwa V/C ratio (arteri Primer) mana hal
ini V/C ratio 0,6 maka termasuk tingkat Pelayanan
C.
Pembebanan jaringan jalan (Trip Gambar 8.sketsa pergerakan kendaraan dari Malang
assignment) adalah suatu proses dimana permintaan - Surabya
perjalanan (yang diperoleh dari tahap distribusi)
dibebankan ke jaringan jalan. Tujuan trip assignment Pergerakan dari pusat kegiatan Malang - Surabaya
adalah untuk mendapatkan arus di ruas jalan dan didapat LHR 30,012 smp/hari yang melintasiFungsi
atau total perjalanan di dalam jaringan yang ditinjau. utilitas untuk masing-masing rute sbb
Rute 1 : C = 10 + 4V
Dalam sistem analisa pembebanan jaringan jalan
Rute 2 : C = 13 + 6V
(Trip assignment) digunakan 4 (empat) metode
Rute 3 : C = 18 + 9V
untuk perhitugan pergerakan arus lalu lintas yang di
C = Biaya perjlanan
survei dari ke empat metode tersebut di pakai sala
V = Volume
satu metode yang benar-benar efisien,murah dan
akurat sebagai berikut metode tersebut. Langkah-langkah pada metode UE adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan nilai V1 dengan memasukan ke
persamaan C1 dan C2, sehingga V1 (V2)
menjadi persamaan 1
2. Menentukan nilai V3 dengan memasukan ke
persamaan C2 dan C3 sehingga V3 (V2)
menjadi persamaan 2
3. persamaan 1 dan persamaan 2 dimasukan ke
rumus :V1 + V2 + V3 = 20 untuk mencari
nilai V2
4. Nilai V2 yang di peroleh di masukan ke
persemaan 1 untuk mencari nilai V1
5. Nilai V2 yang di peroleh dimasukan ke
persamaan 2 untuk mencari nilai V3
6. Menguji kebenaran dengan masukan nilai
V1,V2,V3 ke persamaan C1,C2 dan C3
7.
TOD ( Total arus dari asal ke tujuan) TOD = 30,012
Syrat : C1=C2=C3 dan V1+V2+V3 = TOD = 30,012

C1 = C2: 10 + 4V1 = 13 + 6V2


4V1 = 13 10 + 6V2
4V1 = 3 + 6V2
V1 = 1/4 (3 + 6V2) ..pers 1
Gambar 7. sketsa tiap rute Malang Surabaya
C2 = C3: 13 + 6V2 = 18 + 9V3
Keterangan: 13 - 18 + 6V2 = 9V3
R3 = Jalan arteri baru Porong dan jalan tembus
Lawang - Batu -5 + 6V2 = 9V3
R2 = Jalan Tol Malang Surabaya V3 = 1/9 (-5 + 6V2) ...pers 2
R1 = Jalan arteri Malang, Singosari, Lawang, V1 + V2 + V3 = 30,012.. Rumus
Purwosari, Pandaan, Porong, Sidoarjo danSurabaya

Pers 1 dan pers 2 dimasukkan ke rumus:


1/4 (3 + 6V2 ) + V2 + 1/9 (-5 + 6V2 ) = 30,012
0,75 + 1,5 V2 + V2 -0,56 + 0,67 V2 = 30,012
3,17 V2 = 30,012

30
ANALISIS PEMBEBANAN TRIP ASSIGNMENT [MARTINUS B. K.]

3,17 V2 = 30,012 0,19 6. Perhitungan pembebanan jaringan jalan dari


3,17 V2 = 29,82 keempat metode tersebut menghitung kendaraan
V2 = 9,416 smp/hari dari arah Malang Surabaya dengan jumlah
Nilai V2 dimasukan ke pers 1 untuk mencari nilai kendaraan 30,012 LHR dan Surabaya Malang
V1 dengan jumlah kendaraan 29,172 LHR smp/hari
V1 = 1/4 ( 3 + 6V2 ) dari hasil perhitungan empat metode tersebut
= 0,75 + ( 1,5 x 9,416) didapatkan satu metode yang benar benar
V1 = 14,874 smp/hari akurat, murah dan efisien didapat Metode user
Nilai V2 dimasukan ke pers 2 untuk mencari nilai equilibrium (UE).
V3 Saran
V3 = 1/9 ( -5 + 6V2 ) 1. Perlu adanya pelebaran tiap ruas jalan Singosari
= -0,56 + ( 0,7 x 9,416) (Malang), Purwosari (Pasuruan) dan porong
V3 = 5,722 smp/hari (Sidoarjo) pelebaran masing masing untuk
Mencari Nilai C1, C2, C3 lebar kiri dan kanan badan jalan tiap ruas jalan,
Mencari Nilai C1, C2, C3 belum mencapai standar MKJI (1997)
C1 = 10 + 4V1 = 10 + ( 4 x 14,874) = 69,50 mengingat suda terjadinya kemacetan.
C2 = 13 + 6V2 = 13 + ( 6 x 9,416) = 69,50 2. Hasil dari penelitian ini dapat dikembangkan
C1 = 18 + 9V3 = 18 + ( 9 x 5,722) = 69,50 sehingga dapat digunakan sebagai bahan
C1 = C2 = C3 = 69,50 pertimbangan dan tambahan guna penelitian
Artinya bahwa pembebanan mencapai solusi tentang analisis pembebanan jaringan jalan.
keseimbangan wardrop jika
1. Kecepatan pada rute 1 = 14,874
2. Kecepatan pada rute 2 = 9,416
Kecepatan pada rute 3 = 5,722 DAFTAR PUSTAKA
Agus Muldiyanto, Jurnal teknika Vol. 3 Oktober
(2008), pembebanan elastis jaringan jalan
KESIMPULAN DAN SARAN dengan metode capped matrix.

Kesimpulan Dewi Handayani .U.N (2010), Analisa optimasi


1. Volume arus lalu lintas total maximum yang jaringan jalan berdasarkan kepadatan
melintasi ruas jalan Singosari pada arah Malang lalulintas di wilayah Semarang dengan
Surabaya total kendaraan = 2354 smp/jam dan berbantuan sistem informasi geografi, jurnal
arah Surabaya Malang total kendaraan = 2431 teknologi informasi DINAMIC Volume xv
smp/jam dengan lebar jalan efektif = 10,8 m.( no.2 Universitas Stikubank, Semarang.
sesuai Excisting).
2. Volume arus lalu lintas total maximum yang Hidayat Henry, 2009 Analisis pembebanan lalu lintas
melintasi ruas jalan Purwosari pada arah Malang dengan mempertimbangkan lajur sepeda
Surabaya dengan total kendaraan = 1811 motor menggunakan program Cube Vol.
smp/jam dan arah Surabaya Malang dengan 4.0.1, Universitas Gadjah Mada.
total kendaran = 2021 smp/jam dengan lebar jalan
efektif = 10,9 m.( sesuai Excisting). I Putu Aryadi Jaya dkk, Jurnal ilmiah elektronik
3. Volume arus lalu lintas total maximum yang infrastruktur teknik sipil, Vol 2. 2013,
melintasi ruas jalan Porong pada arah Gempol analisis kinerja simpang dan pembebanan
Surabaya dengan total kendaraan = 2501 smp/jam ruas jalan pada pengelolaan lalu lintas
dan arah Surabaya Gempol dengan total dengan system satu arah, Universitas
kendaraan, 2261 smp/jam dengan lebar jalan Udayana.
efektif = 10,8 m.( sesuai Excisting).
4. Total waktu perjalanan dari Malang ke Surabaya Jurnal Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil ITB, ISSN
dengan jarak 100,5 km dengan kecepatan rata - 0853-2982, Vol. 7. ( 2000), Pengaruh
rata 58,29 km/jam dengan waktu tempuh 2 jam tingkat resolusi sistem jaringan pada proses
perjalanan,sedangkan dari Surabaya ke Malang pembebanan lalu lintas dan kinerja jaringan
dengan jarak 101,5 km dengan kecepatan rata - jalan di kota Madya/Kabupaten Bandung.
rata 74,44 km/jam dengan waktu tempuh 1:30
jam. Jurnal jalan - jembatan Departemen Pekerjaan
5. Kinerja ruas jalan ditinjau terhadap, volume Umum. Pusat penelitian dan pengembangan
kendaraan, kecepatan, kapasitas, derajat jalan dan jembatan (2009), Model
kejenuhan dan tingkat pelayanan, berdasarkan pembebanan lalu lintas untuk tipikal
memakai sumber MKJI 1997 untuk menghitung jaringan jalan perkotaan.
tingkat pelayaan dengan menggunakan rumus
maka termasuk tingkat Pelayanan C.

31

Anda mungkin juga menyukai