NASKAH PUBLIKASI
Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh :
Jesica Agnes
J 52010 0004
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh :
Jesica Agnes
J 52010 0004
Penguji
Nama : drg. Soetomo Nawawi, DPH.Dent, Sp.Perio(K) (.....................................)
NIP/NIK : 400.1295
Pembimbing Utama
Nama : drg. Mahmud Kholifa, MDSc (.....................................)
NIP/NIK : 996
Pembimbing Pendamping
Nama : drg. Nilasary Rochmanita S. (.....................................)
NIP/NIK : 100.1568
Jesica Agnes1
INTISARI
Saliva mempunyai peran penting dalam kesehatan jaringan lunak dan keras
pada gigi. Laju aliran saliva yang rendah adalah salah satu indikator terkuat dalam
peningkatan resiko karies. Saliva berfungsi mengatur pH (kadar keasamaan) dari
mulut karena mengandung asam karbonat-bikarbonat, fosfat, urea dan amonia
yang dapat digunakan sebagai penyangga dan menetralkan penurunan pH yang
terjadi pada saat bakteri plak memetabolisme gula. Penurunan pH mulut di bawah
5,0-5,5 akan menyebabkan proses demineralisasi pada gigi. Pencegahan
penurunan pH saliva dapat dilakukan secara kimiawi. Larutan ekstrak etanol daun
kemangi (Ocimum sactum L) 4% sebagai obat kumur terdapat fitokemikal yang
mampu meningkatkan sekresi saliva dan meningkatkan derajat keasaman rongga
mulut.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan ekstrak etanol daun
kemangi (Ocimum sactum L) 4% sebagai obat kumur terhadap pH saliva untuk
mencegah terjadinya karies pada gigi. Penelitian uji klinis dengan rancangan one
group pretest-post test. Sampel sebanyak 31orang warga panti asuhan Yayasan
Nur Hidayah Kota Surakarta dengan pemberian larutan ekstrak etanol daun
kemangi 4%. pH saliva diukur menggunakan pH meter digital skala 0,0-14,0
dengan sensitivitas 0,01 dari senseLine F 410.
Uji Paired samples T test menghasilkan nilai signifikansi P = 0,000. Terdapat
perbedaan bermakna (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pH
saliva sesudah berkumur dengan ekstrak etanol tersebut efektif dalam
meningkatkan pH mulut secara nyata. Berkumur larutan ekstrak etanol daun
kemangi (Ocimum sactum L) 4% dapat meningkatkan pH saliva.
Kata Kunci : Larutan ekstrak etanol daun kemangi, Larutan kumur ekstrak etanol
daun kemangi, pH saliva
Jesica Agnes1
ABSTRACT
Saliva has important role on the soft and hard ephitel of teeth. The lower flow
of saliva is one of the strongest indicators of carries increasing risk. Saliva
functions as pH organizer of the mouth for it has carbonate-bicarbonate acid,
phosphat, urea and amonia which can be used as supporter and neutralizer of
pHs decreasing which occurs as the plaque bacteria metabolize sugar. The
decreasing of orals pH below 5,0-5,5 will cause demineralize process on teeth.
The prevention of salivas pH decreasing can be done by chemistry. The 4%
Ocimum sactum L ethanol extract as mouthwash has phytochemical which can
increase salivas secretion and the acid degree in the mouth.
The aim of the research was to know the ability of 4% Ocimum sactum L as
mouthwash on salivas pH to prevent carries occurrence on teeth. This research
was a laboratory experimental study using one group pre-test post-test design
with 31 samples of the orphans members of Nurhidayah Institution Surakarta by
giving 4% Ocimum sactum L ethanol extract. Salivas pH was measured by using
digitally pHs meter with 0,0-14,00 on scale with 0,01 of sensitivity from senseline
F410.
T-test showed statistically significant difference (p=0,000) between before and
after treatment. The conclusion of this research was washing mouth with 4%
Ocimum sactum L ethanol extract can increase salivas pH.
Keywords : The Ocimum sactum L ethanol extract, The Ocimum sactum L ethanol
extract mouthwash, Salivas pH
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan one
group pretest-post test. Sampel yang digunakan sebanyak 31 orang warga panti
asuhan yatim Yayasan Nur Hidayah Kota Surakarta dengan kriteria inklusi
sebagai berikut: a) Bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian (informed
consent) b) Umur 12-18 tahun. c) Tidak menggunakan perangkat orthodontic
lepasan maupun cekat dan gigi tiruan d) Makan makanan yang mengandung
karbohidrat sukrosa(roti manis). e) Keadaan fit dan sehat. Subyek dilakukan
standarisasi dengan cara menyikat gigi tanpa menggunakan pasta gigi. Semua
subjek terpilih diinstruksikan untuk makan makanan yang mengandung
karbohidrat sukrosa (roti manis) terlebih dahulu sebelum pengambilan saliva
awal. Setelah itu, pengumpulan saliva dilakukan 10 menit sesudah makan.
Pengumpulan saliva dilakukan dengan metode drooling atau spitting. Setelah
dilakukan pengukuran pH awal dengan pH meter digital berskala 0,0-14,0 dengan
sensitivitas 0,01 dari senseLine F 410, sampel diinstruksikan berkumur dengan
larutan ekstrak etanol daun kemangi 4% 10 ml selama 30 detik. Kemudian
sampel diinstruksikan untuk meludah dan ditampung ke dalam masing-masing pot
penampung saliva yang telah disediakan dan diukur dengan pH meter digital
berskala 0,0-14,0 dengan sensitivitas 0,01 dari senseLine F 410 sesuai nomor
urutan. Data hasil penelitian tersebut kemudian dilakukan uji normalitas dengan
menggunakan uji shapiro-wilk karena sampel kurang dari 50 orang. Uji
normalitas data didapatkan hasil berdistribusi normal (p>0,05). Data penelitian
yang berupa data terukur dan berdistribusi normal dianggap memenuhi syarat
untuk dilakukan uji parametrik paired t-test.
HASIL
pH mulut diukur sebelum dan sesudah perlakuan dengan berkumur larutan
ekstrak etanol daun kemangi 4%. Pengukuran dilakukan menggunakan alat pH
meter digital berskala 0,0-14,0 dengan sensitivitas 0,01 dari senseLine F 410,
selanjutnya efektifitas ekstrak etanol daun kemangi 4% dalam meningkatkan pH
saliva disajikan pada tabel 1.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Difference Sig.
Std. Error (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
sesudah
SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka disarankan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh berbagai konsentrasi larutan
ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sactum L) sebagai obat kumur terhadap
peningkatan pH saliva untuk mendapatkan konsentrasi yang lebih akurat dalam
meningkatkan pH saliva.
1. Neeraja, R., Anantharaj, A., Praveen, P., Karthik, V., Vinitha, M., 2008,
The Effect of Povidone-iodine and Chlorhexidine Mouth Rinses on Plaque
Streptococcus mutans Count in 6- to 12 Year Old School Children: An in
Vivo Study, J Indian Soc Pedo Prev Dent., 26(5): 14-18.
2. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2007), 2008,
http://www.dinkesjatengprov.go.id/download/mi/riskesdas_jateng2007.pdf
10 November 2013.
3. Kidd, E.A.M., Bechal, S. J., 1991, Dasar-Dasar Karies Penyakit dan
Penanggulangannya. Cetakan I, Jakarta : EGC, p.1-144.
4. Guo, L., Hu Wei., He Xuesong., Lux, R., McLean Jeff., and Shi
Wenyuan., 2013, Investigating Acid Production by Streptococcus Mutans
with A Surface-Displayed pH-Sensitive Green Fluorescent Protein, PLoS
ONE., 26(2): 1-9.
5. Zero, D. T., Fentana, M., Mier-Martinez., Zandona-Fereira A., Ando M.,
Cabezas, G. C., and Bayne, S., 2009, The Biology, Prevention, Diagnosis
and Treatment of Dental Caries Scientific Advances in The United States,
American Dental Association., 140(9 suppl):25S-34S.
6. Hurlbutt, M., Novy, B., 2010, Dental Caries: A pH-Mediated Disease,
CDHA Journal., 25(1): 9-14.
7. Purnamasari, D. A., Munadziroh, E., dan Yogiartono, R. M., 2010,
Konsentrasi Ekstrak Biji Kakao Sebagai Material Alam dalam
Menghambat Pertumbuhan Streptococcus mutans, Jurnal PDGI.,
59(1):14-18.
8. Suparni, I., Wulandari, A., 2012, Herbal Nusantara 1001 Ramuan
Tradisional Asli Indonesia, Yogyakarta : Rapha Publishing, p. 1-210.
9. Nurhidayati, L., Desmiaty, Y., Mariani, S., Penetapan Kadar Eugenol
dalam Minyak Atsiri dari Daun Sirih Merah (Piper cf fragile Benth.) dan
Sirih Hijau (Piper betle L.) secara Kromatografi Gas, 2012,
http://dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/2010211059138120469308Octo
ber2013.pdf, 15 November 2013.
10. Shinta., 2012, Potensi Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon cablin B.),
Daun Babadotan (Ageratum conyzoides L), Bunga Kenanga (Cananga
odorata hook F & Thoms) dan Daun Rosemary (Rosmarinus officinalis L)
Sebagai Repelan Terhadap Nyamuk Aedes aegypti L, Media Litbang
Kesehatan., 22(2): 61-69.
11. Joseph, B., Nair, V. M., Ethanopharmacological and Phytochemical
Aspects of Ocimum Sanctum Linn-The Elixir Of Life, 2013,
http://www.sciencedomain.org/uploads/1378191876-
,Reviewer_1a_JR.pdf, 10 November 2013.
12. Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, S., Williamson, E. M., 2010,
Farmakognosi dan Fitoterapi (terj.), Jakarta : EGC, p.82-212.
13. Amerongen, A. V. N., Michels, L. F. E., Roukema, P. A., Veerman, E. C.
I., 1992, Ludah dan Kelenjar Ludah: Arti Bagi Kesehatan Gigi (terj.), ed.
II, Yogyakarta : Gajah Mada University Press, p. 1-214.
14. Agarwal, P., Nagesh, L., and Murlikrishnan., 2010, Evaluation of The
Antimicrobial Activity of Various Concentrations of Tulsi (Ocimum
sanctum) Extract Against Streptococcus mutans: An in Vitro Study, Indian
J Dent Research., 21(3): 357-359.
15. Nuria, C., Faizatun, A., Sumantri., 2009, Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) Terhadap Bakteri
Staphylococcus Aureus Atcc 25923, Escherichia Coli Atcc 25922, dan
Salmonella Typhi Atcc 1408, Jurnal Ilmu ilmu Pertanian., 5(2): 26 37.