Anda di halaman 1dari 7

REFERAT

ASPEK MEDIKOLEGAL ABORTUS

Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Dalam Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter

Di Bagian Ilmu Forensik

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang

Dosen Penguji : dr. RP Uva Utomo, Sp. KF

Residen Pembimbing : dr. Wian Pisia Anggreliana

Disusun Oleh :

1. Bernadin Rexy 030.11.055 FK TRISAKTI


2. Margaretha Angelina 030.12.154 FK TRISAKTI
3. Mario M.Y. Indrakusumah 030.11.177 FK TRISAKTI
4. Natashia Winarta 030.11.211 FK TRISAKTI
5. Eva 112014322 FK UKRIDA
6. Randy Arnold 112014243 FK UKRIDA
7. Yandri Apriansyah 112014322 FK UKRIDA

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
PERIODE 1 AGUSTUS 28 AGUSTUS 2016
HALAMAN PENGESAHAN

REFERAT ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

ASPEK MEDIKOLEGAL ABORTUS


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Dalam Menempuh
Program Pendidikan Profesi Dokter

Disusun Oleh :

1. Bernadin Rexy 030.11.055 FK TRISAKTI


2. Margaretha Angelina 030.12.154 FK TRISAKTI
3. Mario M.Y. Indrakusumah 030.11.177 FK TRISAKTI
4. Natashia Winarta 030.11.211 FK TRISAKTI
5. Eva 112014322 FK UKRIDA
6. Randy Arnold 112014243 FK UKRIDA
7. Yandri Apriansyah 112014322 FK UKRIDA

Semarang, 15 Agustus 2016

Dosen Penguji Residen Pembimbing

dr. RP Uva Utomo, Sp. KF dr. Wian Pisia Anggreliana


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan referat
kami yang berjudul Aspek Medikolegal Abortus. Referat ini kami susun
untuk memenuhi salah satu syarat tugas kepaniteraan klinik kami,
mahasiswa FK TRISAKTI dan FK UKRIDA di bagian Ilmu Kedokteran
Forensik yang bertempat di Rumah Sakit Umum Pusat Kariadi, Semarang.

Dalam usaha penyelesaian referat ini, kami memperoleh banyak


bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung dan tidak
langsung. Untuk itu kami ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dr. RP Uva Utomo, Sp. KF selaku pembimbing kami
dalam penulisan laporan selama berada di bagian Ilmu Kedokteran
Forensik.

Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dr. Wian Pisia Anggreliana atas perhatian, bimbingan, dan
arahannya hingga akhirnya referat dengan judul Aspek Medikolegal
Abortus ini dapat kami selesaikan.

Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada para residen


lainnya yang telah memberikan begitu banyak perhatian, bantuan, dan
dukungan selama proses pembuatan referat ini, karena tanpa mereka kami
tidak dapat menyelesaikan referat ini dengan hasil yang memuaskan.

Semarang, 15 Agustus 2016

Dosen Penguji
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah. 2
1.3 Tujuan Penulisan... 2
1.4 Manfaat Penulisan 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi 4

2.2 Jenis Abortus... 4

2.3 Metode dan Efek Samping 7

2.4 Komplikasi Aborsi 14

2.5 Pembuktian Kasus 15

2.6 Dari Aspek Hukum 19

2.7 Contoh Kasus 27

BAB III PENUTUP.. 29

DAFTAR PUSTAKA 30
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum kehamilan berusia
20 minggu atau kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan.
Sedangkan aborsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
pengguguran kandungan. Makna aborsi lebih mengarah kepada suatu tindakan
yang disenagaja untuk mengakhiri kehamilan seorang ibu ketika janin sudah
ada tanda kehidupan dalam Rahim. Perlu dipahami lebih dahulu berbagai
terminology yang biasa digunakan di dunia kedokteran, berkaitan dengan
keluarnya janin dari dalam kandungan ibunya sebelum masa kehamilannya
sempurna.
Aborsi merupakan salah satu topik yang selalu hangat dan menjadi
perbincangan pada berbagai kalangan masyarakat baik di dalam forum resmi
maupun forum-forum nonformal lainnya. Sebenarnya, masalah ini sudah
banyak terjadi sejak zaman dahulu, dimana dalam penanganan aborsi, cara-
cara yang digunakan meliputi cara-cara yang sesuai dengan protocol medis
maupun cara-cara tradisional, yang dilakukan oleh dokter, bidan maupun
dukun beranak, baik di kota-kota besar maupun di daerah terpencil.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, baik teknologi maupun hukum
sampai saat ini, para dokter harus berhadapan dengan adanya hak otonomi
pasien. Dalam hak otonomi ini, pasien berhak menentukan sendiri tindakan
apa yang hendak dilakukan dokter terhadap dirinya, maupun berhak
menolaknya.
Aborsi sudah dilakukan sejak lama, aborsi memiliki sejarah panjang dan
telah dilakukan oleh berbagai metode termasuk natural dan herbal,
penggunaaan alat-alat tajam, trauma fisik dan metode tradisional lainnya.
Zaman kontemporer memanfaatkan obat-obatan dan prosedur operasi
teknologi tinggi dalam melakukan aborsi. Legalitas, normalitas, budaya dan
pandangan mengenai aborsi secara substansial berbeda di seluruh negara.
Membahas persoalan aborsi sudah bukan merupakan rahasia umum dan
hal yang tabu untuk dibicarakan. Hal ini dikarenakan aborsi yang terjadi
dewasa ini sudah menjadi hal yang aktual dan peristiwanya dapat terjadi
dimana-mana dan bias saja dilakukan oleh berbagai kalangan, baik dilakukan
secara legal ataupun secara illegal.
Dalam memandang bagaimana kedudukan hukum aborsi di Indonesia
sangat perlu dilihat kembali apa yang menjadi tujuan dari perbuatan aborsi
tersebut. Sejauh ini persoalan aborsi pada umumnya dianggap oleh sebagian
besar masyarakat sebagai tindak pidana. Namun, dalam hukum positif di
Indonesia tindakan aborsi pada sejumlah kasus tertentu dapat dibenarkan
apabila merupakan abortus provocatus medicinalis. Sedangkan aborsi yang
digeneralisasi menjadi suatu tindakan pidana lebih dikenal sebagai abortus
provocatus criminalis. Kasus abortus di Indonesia jarang diajukan ke
pengadilan, karena pihak si Ibu yang merupakan korban juga sebagai pelaku
sehingga sukar diharapkan adanya laporan abortus.
Pada beberapa Negara di dunia, isu aborsi adalah permasalahan yang
sangat menonjol dan memecah belah public atas kontroversi dari sisi etika dan
hukum. Aborsi dan masalah-masalah yang berhubungan dengan aborsi
menjadi topic menonjol dalam politik nasional di beberapa Negara yang
melibatkan gerakan menentang aborsi pro kehidupan dan pro pilihan atas
aborsi di seluruh dunia.
Diperkirakan, setiap tahun terjadi 20 juta kasus aborsi tidak aman dan
tujuh ribu dari perempuan diantaranya meninggal akibat aborsi yang tidak
aman dengan 95% kasus diantaranya terjadi di negara berkembang. Di
Indonesia setiap tahunnya terjadi kurang lebih dua juta kasus aborsi, artinya
terdapat 43 kasus dari seratus kelahiran hidup. Angka tersebut memberikan
kita gambaran bahwa masalah aborsi di Indonesia masih cukup besar. Menurut
Azrul Nawar, sumbagan aborsi illegal mencapai kurang lebih 50% dari angka
kematian ibu, sedangkan angka kematian ibu di Indonesia ini adalah yang
tertinggi di Asia.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Pengertian dan jenis-jenis abortus
1.2.2 Metode-metode yang digunakan dalam melakukan aborsi
1.2.3 Komplikasi dan efek samping abortus
1.2.4 Pemeriksaan dan pembuktian untuk mengetahui adanya suatu tindakan
aborsi
1.2.5 Landasan hukum yang mengatur tindakan aborsi

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
1.3.1.1 Mampu mengetahui mengenai aborsi
1.3.1.2 Mampu mengetahui landasan hokum yang mengatur aborsi
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengetahui tentang definisi dan jenis-jenis abortus
1.3.3 Mengetahui dan memahami Metode-metode yang digunakan dalam
melakukan aborsi
1.3.4 Mengetahui komplikasi dan efek samping abortus
1.3.5 Mengetahui dan memahami pemeriksaan dan pembuktian untuk
mengetahui adanya suatu tindakan aborsi
1.3.6 Mengetahui dan memahami pandnagan aborsi dari aspek hukum

1.4 Manfaat Penulisan


Dengan penulisan referat ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
informasi untuk memahami tentang aspek medikolegal abortus, cara-cara
melakukan pemeriksaan terhadap pelaku maupun korban abortus, landasan
hukum abortus berdasrkan UU kesehatan dan KUHP sehingga dapat
membantu dalam mengungkap kasus aborsi sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai