OLEH:
1. FITRI MEGASARI (RRA1C310008)
2. Dra. JUFRIDA, M.Si
3. NEHRU, S.Si., M.T
Jambi, 2014
Pembimbing I
Jambi, 2014
Pembimbing II
Oleh :
Fitri Megasari), Jufrida2), Nehru2)
1)
Alumni Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Jambi
2)
Dosen Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Jambi
Email: Fitrimegasari0703@gmail.com
ABSTRAK
Kata kunci : Aktivitas, Hasil Belajar, Model Discovery Learning, Gerak Lurus
Dengan Kecepatan dan Percepatan Konstan serta Hukum Newton
dan Penerapannnya.
aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi gerak lurus dengan kecepatan dan
percepatan konstan serta hukum newton dan penerapannnya di kelas X MIA 5
SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Guru berperan penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Efektivitas dan efisien belajar individu di sekolah sangat bergantung kepada peran
guru. Salah satu peranan guru ialah mengarahkan siswa pada saat proses
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai dengan yang
diharapkan.
Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika merupakan salah
satu masalah yang ingin guru perbaiki. Untuk mengatasi masalah tersebut,
diperlukan suatu upaya yang dapat mengaktifkan aktivitas dan meningkatkan hasil
belajar siswa. Dimana para guru dapat memberikan pembelajaran kepada siswa
secara efektif dan efesien sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Peneliti mencoba mencari solusi terhadap permasalahan untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Ditinjau dari
karakteristik materi gerak lurus dengan kecepatan dan percepatan konstan serta
hukum newton dan penerapannnya yang terdiri dari konsep-konsep dan
percobaan, maka peneliti memilih model pembelajaran discovery learning. Model
pembelajaran discovery learning adalah proses pembelajaran yang terjadi bila
pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan
siswa untuk dapat melakukan penemuan. Dalam model ini guru hanya
membimbing dan memberikan intruksi sehingga kegiatan belajar mengajar akan
terpusat pada siswa dan siswa juga bisa belajar berfikir analisis dan mencoba
memecahkan sendiri masalah yang dihadapi.
Dari uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam
Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X MIA
5 SMA Negeri 1 Muaro Jambi
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi masalah pada penelitian
ini adalah Apakah penggunaan model pembelajaran discovery learning dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA 5 SMA Negeri
1 Muaro Jambi?.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu Untuk mengetahui penggunaan
model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar fisika siswa kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah (1) dapat
bermanfaat sebagai pengembangan keilmuan dalam menambah khasanah kajian
pustaka tentang model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar
fisika, (2) dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru fisika dalam
memilih model pembelajaran yang dapat membuat siswa terlibat secara aktif dan
termotivasi dalam proses pembelajaran dan (3) dapat dijadikan pedoman bagi
penulis sebagai calon guru.
Keterbatasan Penelitian
Mengingat luasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis
membatasi permasalahan pada (1) penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X
MIA 5 semester 1 SMA Negeri 1 Muaro Jambi tahun ajaran 2014/2015, (2)
materi dalam pembelajaran ini tentang gerak lurus dengan kecepatan dan
percepatan konstan serta hukum newton dan penerapannya dan (3) hasil belajar
yang dinilai dalam penelitian ini berupa penilaian autentik.
Defenisi Istilah
Untuk menghindari perbedaan pendapat dalam penelitian ini, maka
peneliti mendefenisikan sebagai berikut (1) model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,
film, computer, kurikulum, dan lain-lain, (2) discovery learning adalah proses
pembelajaran yang terjadi bila siswa tidak disajikan dengan pelajaran dalam
bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa untuk dapat melakukan penemuan, (3)
aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi
(guru dan siswa) ketika mengikuti kegiatan pembelajaran baik itu kegiatan lisan,
visual, metrik, maupun mental dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran dan
(4) hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar,
bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk
kecakapan, kebiasaan, pengertian, penguasaan, dan penghargaan dalam diri
seseorang yang belajar.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Belajar
Menurut Djamarah (2010), Belajar adalah proses perubahan prilaku
berkat pengalaman dan latihan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menutut Slameto (2010) menerangkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar adalah a. Faktor dari dalam (faktor internal) meliputi: (1) faktor
jasmaniyah terdiri dari faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh, dan (2) faktor fsikologis terdiri
dari inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan dan (3) Faktor kelelahan
baik kelelahan secara jasmani maupun kelelahan secara rohani. b. faktor dari luar (faktor eksternal)
meliputi: (1) faktor keluarga terdiri dari cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan,
(2) Faktor sekolah terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, re;asi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,
keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah, (3) faktor masyarakat terdiri dari kegiatan
siswa dalam masyarakat, media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Mengajar
Pengertian Mengajar
Menurut Howard dalam Slameto (2010) Mengajar adalah suatu aktivitas
untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan,
mengubah atau mengembangkan skill, attitude ideals (cita-cita), appreciantons
(penghargaan) dan knowledge.
Aktivitas Belajar
Menurut Hamalik (2007) Aktivitas belajar adalah berbagai aktivitas yang
diberikan pada pembelajaran dalam situasi belajar mengajar.
Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009) Hasil belajar merupakan hal yang
dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan tingkat pengembangan mental yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut
terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari
sisi guru, hasil belajar merupakan saat terseleksinya bahan pelajaran.
Model Pembelajaran
Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Amri (2013) Model pembelajaran adalah sebagai suatu desain
yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang
memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan
pada diri siswa.
Materi Pembelajaran
Gerak Lurus dengan Kecepatan dan Percepatan Konstan
Suatu benda dikatakan bergerak apabila kedudukannya terhadap acuan
tertentu selalu berubah untuk setiap saat. Sedangkan lintasan adalah tempat
kedudukan titik-titik yang dilalui oleh suatu benda yang bergerak.
Hukum II Newton
Bunyi hukum II Newton, Percepatan suatu benda yang disebabkan oleh
suatu gaya sebanding dan searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik dengan
massa benda yang dikenai oleh gaya tersebut.
Jenis Penelitian
Penellitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research).
Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah kelas X MIA 5 semester 1 SMA Negeri 1
Muaro Jambi tahun ajaran 2014/2015.
Instrumen Penelitian
Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut:
Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen.
Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran digunakan rumus:
Adapun klasifikasi indeks kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawahini
Tabel 3.1 Klasifikasi tingkat kesukaran
Harga TK Tingkat Kesukaran
0,00 0,25 Sukar
0,26 0,75 Sedang
0,76 1.00 Mudah
Daya Pembeda
Daya pembeda digunakan rumus :
Berdasarkan daya pembeda suatu soal, dapat dikategorikan pada tabel berikut:
Indikator Kerja
Dalam penelitian ini tindakan dikatakan berhasil, jika memenuhi kriteria
ketuntasan minimu (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah pada mata
pelajaran fisika yaitu 75% atau 75.
Adapun hasil belajar yang dinilai dari aspek sikap yang diperoleh dari
penerapan model pembelajaran discovery learning dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 4.17 Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Aspek Sikap
24,24% 9,09% -
bahwa nilai sikap pada setiap siklus sudah bersikap kategori baik dan sudah
mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 2,66.
Hasil belajar yang dinilai dari aspek keterampilan diperoleh dari penerapan
model pembelajaran discovery learning dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.18 Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Aspek Keterampilan
Jumlah atau persentase
No Variabel yang diamati SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
1 Nilai rata-rata siswa 2,67 3,26 3,48
Pada hasil rata-rata presentase aktivitas siswa pada siklus I adalah 67,23%,
siklus II 78,99%, dan siklus III 88,40%, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan aktivitas dalam kegiatan
pembelajaran pada materi gerak lurus dengan kecepatan dan percepatan konstan
serta hukum newton dan penerapannnya.
Pembahasan Hasil Penelitian
Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari 3 aspek yaitu aspek
pengetahuan, aspek sikap dan aspek keterampilan serta aktivitas siswa dari siklus
I sampai siklus III dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Pengetahuan
80
78
76
74
72
KKM
70
68 NILAI
66
64
62
60
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
4
3,5
3
2,5
2
KKM NILAI
1,5
1
0,5
0
SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3
Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar pada aspek sikap dari siklus I
adalah 2,66 dengan jumlah siswa yang berhasil 25 orang (75,76%), siklus II 3,20
dengan jumlah siswa yang berhasil 30 orang (90,9%) dan untuk siklus III
meningkat menjadi 3,45 dengan jumlah siswa yang berhasil mencapai nilai KKM
yaitu 2,66 sebanyak 32 orang (96,97%).
4
3,5
3
2,5
2 KKM
1,5 NILAI
1
0,5
0
SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3
100
80
60
Indikator
40
20 Aktivitas
0
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS
III
Berdasarkan hasil rata-rata presentase aktivitas siswa pada siklus I adalah
67,23%, siklus II 78,99%, dan siklus III 88,40%, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan aktivitas dalam kegiatan
pembelajaran pada materi gerak lurus dengan kecepatan dan percepatan konstan
serta hukum newton dan penerapannnya.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
dengan menerapkan model pmbelajaran discovery learning dapat meningkatkan
aktivitas siswa, hal ini dapat dilihat dari rata-rata presentase aktivitas siswa pada
siklus I adalah 67,23%, siklus II 78,99%, dan siklus III 88,40%. Peningkatan nilai
rata-rata hasil belajar pada aspek pengetahuan dari siklus I adalah 67,04 dengan
jumlah siswa yang berhasil sebanyak 10 orang (32,26%), siklus II 73,93 dengan
jumlah siswa yang berhasil sebanyak 19 orang (59,37%) dan untuk siklus III
79,13 dengan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 27 orang (84,37%) tetapi ada
5 orang (15,62%) yang belum berhasil mencapai nilai KKM.
Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar pada aspek sikap dari siklus I
adalah 2,66 dengan jumlah siswa yang berhasil 25 orang (75,76%), siklus II 3,20
dengan jumlah siswa yang berhasil 30 orang (90,9%) dan untuk siklus III
meningkat menjadi 3,45 dengan jumlah siswa yang berhasil mencapai nilai KKM
yaitu 2,66 sebanyak 32 orang (96,97%).
Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar pada aspek keterampilan dari
siklus I adalah 2,67 dengan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 25 orang
(75,76%), siklus II adalah 3,26 dengan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 33
orang (100% ) dan untuk siklus III adalah 3,48 dengan jumlah siswa yang berhasil
sebanyak 32 orang (96,97% ). Untuk itu dilihat dari aspek keterampilan semua
siswa sudah mencapai nilai KKM yaitu 2,66.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa pada materi gerak lurus
dengan kecepatan dan percepatan konstan serta hukum newton dan penerapannya
di kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas serta untuk lebih
meningkatkan hasil belajar fisika siswa, maka penulis menyarankan beberapa hal
(1) guru fisika dapat menggunakan model pembelajaran discovery learning untuk
meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar fisika siswa, terutama pada materi
gerak lurus dengan kecepatan dan percepatan konstan serta hukum newton dan
penerapannya dan (2) karena penelitian ini hanya dilakukan pada materi gerak
lurus dengan kecepatan dan percepatan konstan serta hukum newton dan
penerapannya, maka diharapkan penelitian yang serupa dapat pula dilaksanakan
pada materi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum
2013. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Budiningsih. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati & Mudjiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S, B dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2007. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta:Bumi Aksara.
Roestiyah, N.K. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.