Anda di halaman 1dari 14

AGILE PROSES

Berta Samahita K
Nurfitri Wulandari
Fetrida Djafrirosa
Ushita Ramadhani
Agile methods merupakan salah satu dari
beberapa metode yang digunakan dalam
pengembangan sooftware. Agile method adalah
jenis pegembangan sistem jangka pendek yang
memerlukan adaptasi cepat dan pengembang
terhadap perubahan dalam bentuk apapun.

1.Pengertian
Metodologi pengembangan Agile memberikan
kesempatan untuk menilai arah proyek melalui
siklus pengembangan
Dengan berfokus pada pengulangan siklus kerja
disingkat serta produk fungsional mereka
menghasilkan, metodologi tangkas digambarkan
sebagai "berulang" dan "incremental.
Dalam paradigma tangkas, setiap aspek
persyaratan pembangunan, desain, dan lain-lain
terus ditinjau kembali selama pe

2.Manfaat
Respon yang efektif, cepat dan adaptif terhadap suatu
perubahan
Komunikasi yang efektif diantara para stakeholder
Memberi gambaran kebutuhan customer terhadap tim
Mengorganisasikan tim sehingga performansi kerja berada
dalam control.
Cepat, dengan pertambahan delivery software
Menghilangkan gap diantara developer dan customer
Menekankan pentingnya delivery secara cepat dari software
operasional dan menekankan pentingnya diantara work
product

3.Karakteristik
Meningkatkan kepuasan kepada klien.
Dapat melakukan review pelanggan mengenai
software yang dibuat lebih awal.
Pembangunan system dibuat lebih cepat.
Mengurangi resiko kegagalan implementasi
software dari segi non-teknis.
Jika pada saat pembangunan system terjadi
kegagalan kerugian dari segi materi relatif kecil.

4.Kelebihan
Developer harus selalu siap dengan perubahan karena
perubahan akan selalu diterima.
Agile tidak akan berjalan dengan baik jika komitmen tim
kurang.
Tidak cocok dalam skala tim yang besar (>20 orang).
Perkiraan waktu release dan harga perangkat lunak sulit
ditentukan

Kekurangan
pengembangan produk, di mana perusahaan perangkat
lunak membuat produk berskala kecil atau menengah
untuk dijual

Pengembangan sistem pelanggan dalam sebuah


organisasi, di mana ada komitmen yang jelas dari
pelanggan untuk terlibat dalam proses pengembangan dan
di mana tidak banyak peraturan dan peraturan eksternal
yang mempengaruhi perangkat lunak

5.Tipe Pengembangan
Membuat model dengan tujuan: tentukan tujuan sebelum
membuat model
Mengunakan multiple models: tiap model mewakili aspek
yang berbeda dari model lain.
Travel light: simpan model-model yang bersifat jangka
panjang saja
Isi lebih penting dari pada penampilan: modeling
menyajikan informasi kepada audiens yang tepat.
Memahami model dan alat yang yang digunakan untuk
membuat software
Adaptasi secara local

6.Prinsip
Kurangnya desain produk secara keseluruhan
Kurangnya dukungan sponsor
Kurangnya pelatihan
Peran pemilik produk tidak dilaksanakan dengan
semestinya
Tim tidak fokus, Kurangnya otomatisasi
Mengukur kecepatan pengembangan
Penilaian internal
Survei Publik

7.Kesulitan
Scrum Methodology
Pada dasarnya Scrum merupakan salah satu komponen dari metodologi pengembangan
Agile mengenai pertemuan harian untuk membahas kemajuan dan XP adalah menekankan
metodologi yang berbeda sepasang ujian dulu pemrograman dan pembangunan.
Scrum menguraikan proses untuk mengidentifikasi dan katalogisasi pekerjaan yang perlu
dilakukan, memprioritaskan yang bekerja dengan berkomunikasi dengan pelanggan atau
wakil pelanggan, dan pelaksanaan yang bekerja menggunakan rilis iterative dan memiliki
tujuan utama untuk mendapatkan perkiraan berapa lama akan pembangunan. XP lebih lanjut
tentang pengembang membantu menyelesaikan pekerjaan secepat dan maintainably mungkin
Scrum memiliki prinsip yaitu:
Ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan
memberdayakan satu sama lain
Proses dapat beradaptasi terhadap perubahan teknis dan bisnis
Proses menghasilkan beberapa software increment
Pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil
Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
Proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan

8.MODEL/METODE
Extreme Programmning (XP)
Extreme Programming adalah salah satu dari beberapa Proses Agile populer.
Sudah terbukti sangat sukses di banyak perusahaan dari berbagai ukuran dan
industri di seluruh dunia.
Extreme Pemrograman berhasil karena menekankan kepuasan pelanggan. Alih-
alih memberikan semua yang anda mungkin inginkan pada tanggal beberapa jauh
di masa depan proses ini memberikan perangkat lunak yang Anda butuhkan saat
Anda membutuhkannya. Extreme Pemrograman memberdayakan pengembang
Anda untuk percaya diri menanggapi perubahan kebutuhan pelanggan, bahkan
terlambat dalam siklus hidup.
Extreme Pemrograman menekankan kerja sama tim. Pengelola, pelanggan, dan
pengembang semua mitra setara dalam sebuah tim kolaboratif. Extreme
Pemrograman menerapkan, sederhana namun efektif yang memungkinkan tim
lingkungan menjadi sangat produktif. Tim mengorganisir diri mengatasi masalah
untuk menyelesaikannya seefisien mungkin.
DSDM adalah suatu kerangka kerja awalnya didasarkan pada Rapid Appliation
Development (RAD). DSDM mengutamakan keterlibatan pemakai seara
berkesinambungan dengan pendekatan pengembangan seara berulang dan
bertambah, tanggap terhadap perubahan, untuk membangun sistem perangkat
lunak yang memenuhi kebutuhan bisnis tepat waktu dan tepat anggaran. DSDM
merupakan salah satu metode Agile untuk pengembangan perangkat lunak,dan
bagian dari Agile Alliance. DSDM pertama kali diperkenalkan pada tahun 1995,
di mana merupakan satu-satunya publikasi penggunaan metode RAD di dunia.
Sebagai perluasan dari RAD, DSDM memusatkan pada proyek sistem informasi
yang diirikan oleh jadwal dan anggaran yang ketat. DSDM berupaya mengatasi
penyebab-penyebab kegagalan proyek, di antaranya melebihi anggaran, terlambat
dari jadwal, kurangnya keterlibatan pengguna, dan lemahnya komitmen dari para
pimpinan. Kerangka kerja DSDM menyediakan dasar ideal bagi proses
pengembangan dan penerapan sistem informasi, meliputi orang (misal organisasi,
staf, keahlian), teknologi pendukung (misal teknologi informasi, otomatisasi
kantor, komunikasi) dan proses yang menyatukan keduanya (dalam rangkaian
strategi bisnis).
DESIGN
Plan
REQUIRMENT
based REQUIRMENT
IMPLETATION

9.Perbedaan
Agile proses
REQUIRMEN DESAIN
TENGINEERI &IMPLEMENTA
NG TION

Anda mungkin juga menyukai