Anda di halaman 1dari 9

MAKALA TENTANG

Hubungan Internasional Dan


Organisasi Internasional

DI BUAT OLEH :
NAMA : SATRIN
KELAS : XI IPA 1

SMA NEGERI 1 BANGGAI


BAB I
PENDAHULUAN
Hubungan internasional diidentifikasikan sebagai studi tentang interaksi
antara beberapa faktor yang berpartisipasi dalam politik internasional, yang
meliputi negara-negara, organisasi internasional, organisasi nonpemerintah,
kesatuan substansional (kelompok-kelompok atau badan-badan dalam suatu
negara), seperti birokrasi dan pemerintah domestik, serta individu-individu.
Dalam hubunngan internasional terdapat berbagai pola hubungan antar bangsa
Dari sebagian masyarakat dunia, bangsa Indonesia selalu melakukan hubungan
dengan bangsa lainnya. Dalam menjalin hubungan dengan bangsa lain, kita
menetapkan politik luar negeri yang "bebas" dan "aktif". Politik luar negeri bebas
aktif ini mulai dicanangkan sejak awal merdeka.
Sebagai salah satu perwujudan politik luar negeri yang bebas aktif, bangsa
Indonesia pernah menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada
tahun 1955 dan juga membentuk Gerakan Non Blok bersama beberapa negara
Asia Afrika lainnya.

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada umumnya, negara yang telah merdeka dan bedaulat penuh akan
mengadakan hubungan dengan negara lain. Setiap negara memiliki perbedaan
masyarakat, struktur pemerintah, kepentingan nasional dan perbedaan-
perbedaan lainnya. Namun, perbedaan tersebut biasanya menimbulkan suatu
kebutuhan yang menyebabkan adanya hubungan internasional. Bahkan tidak bisa
dengan negara lain akan sulit untuk mempertahankan kedaulatannya.

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan Masalahnya meliputi :
1.2.1 Bagaimana Latar Belakang Munculnya Hubungan Internasional ?
1.2.2 Apa saja Makna Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia ?
1.2.3 Jelaskan Pengertian Sengeketa Internasional dan Berbagai aspeknya ?

1.4 Manfaat Penulisan


Melalui makalah ini kami berharap agar makalah ini dapat menambah ilmu
dan wawasan para pembaca mengenai beberapa hal seputar hubungan
internasional.
BAB II
Pembahasan Rumusan Masalah

2.1 Latar belakang munculnya hubungan internasional


Faktor penyebab terjadinya hubungan internasional adalah kekayaan alam
dan perkembangan industri yang tidak merata. Setiap negara memiliki sumber
kekuatanyang berbeda. Mungkian ada negara yang kaya akan sumber daya alam,
ada pula negara yang banyak jumlah penduduknya,sementara negara lain
mengandalkan berlimpahnya jumlah ilmuwan.
. Beberapa faktor yang ikut menentukan dalam proses hubungan
internasional, baik secara bilateral maupun multilateral, antara lain adalah
kekuatan nasional, jumlah penduduk, sumber daya, dan letak geografis.
Antara lain :

1. Manusa adalahmahluk social sehingga memiliki kecenderungan untuk


bergaul dan bekerjasama dengan manusia lainnya. Kecenderungan untuk
berkelompok dan bekerjasama manusia lainnya juga didorong oleh naluri untuk
memenuhi kebutuhannya baik secara lahirian maupun batiniah.

2. Sebagai bangsa, manusua tak mungkin hidup tanpa menjalin hubungan


dengan bangsa lain.

3. Lahirnya era keterbukaan lahirnya era globalisasi, yang imbasnya adalah


a. Hubungan antarbangsa makin erat karena pada era ini kemajuan
teknologi informasi makin pesat, sehingga hubungan antar warga dunia tak dapat
dibatasi oleh apa pun.
b. Ketergantungan antar warga makin tinggi, sehingga kebijakan demostik
suatu negara (bangsa) tak bias dilepaskan begitu saja dari pertimbangan
pandangan internasional.
c. Karena ketergantungan antarnegara makin tinggi serta hubungan makin
erat, maka tidak dapat dihindari efek negatifnya, yaitu gesekan kepentingan
antarn negara yang satu dan negara yang lainnya. Untuk itu, perlu diadakan
hubungan internasional guna menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan
menentukan pola hubungan yang jelas.

2. Tujuan dan Prinsip Politik Luar Negeri Indonesia


Apabila kita simpulkan dari uraian di atas, tujuan politik luar negeri
Indonesia bebas aktif ialah:
a. untuk menjaga kedaulatan negara dan mempertahankan kemerdekaan bangsa;
b. ikut serta menciptakan perdamaian dunia internasional, sebab hanya dalam
keadaan damai kita dapat memenuhi kesejahteraan rakyat;
c. menggalang persaudaraan antarbangsa sebagai realisasi dari semangat
Pancasila.
Dalam menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif, bangsa Indonseia
menjalankan prinsip-prinsip berikut:
a. Negara Indonesia menjalankan politik damai, dalam arti bangsa Indonesia
bersama-sama dengan masyarakat bangsa-bangsa lain di dunia ingin menegakkan
perdamaian dunia;
b. Negara Indonesia ingin bersahabat dengan negara-negara lain atas dasar saling
menghargai dan tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
Indonesia menjalankan politik bertetangga baik dengan semua negara di dunia.
c. Negara Indonesia menjunjung tinggi sendi-sendi hukum internasional;
d. Indonesia membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan
berpedoman kepada Piagam PBB.

3. Landasan Politik Luar Negeri Indonesia


Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif memilki landasan
yang kuat dan kokoh. Landasan tersebut tercantum pada alinea pertama dan
keempat Pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 serta
pasal 11 UUD 1945. Dalam alinea pertama disebutkan, " penjajahan harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
Sedangkan dalam alinea keempat dinyatakan, " ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial "
Pasal 11 ayat 1 UUD 1945 berbunyi, "Presiden dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian
dengan negara lain."
A. Hakekat Organisasi Internasional
Kedudukan organisasi internasional sebagai subjek hukum internasional
sekarang tidak diragukan lagi, walaupun pada mulanya belum ada kepastian
mengenai hal ini.
Sumaryo Suryokusumo berpendapat bahwa organisasi internasional adalah
suatu proses, organisasi internasional juga menyangkut aspek-aspek perwakilan
dari tingkat proses tersebut yang telah dicapai pada waktu tertentu.

B. Pendirian Organisasi Internasional


Prasyarat untuk berdirinya suatu organisasi adalah adanya keinginan untuk
bekerja sama, begitu juga prasyarat untuk berdirinya suatu organisasi
internasional yaitu adanya keinginan untuk bekerja sama yang jelas-jelas
kerjasama tersebut akan bermanfaat dalam bidangnya dengan syarat organisasi
tidak melanggar kekuasaan dan kedaulatan negara anggota dalam suatu
organisasi internasional.
Syarat-syarat pendirian organisasi internasional dapat dikembangkan dari
unsur-unsur perjanjian internasional sebagai mana tertuang dalam Konvensi Wina
1969 yang menegaskan bahwa:
an international agreement concluded between states in written form and
governed by international law, whether embodied in a single instrument or in two
or more related instrument, and whatever its particular designation

C. Contoh Organisasi Internasional

Perserikatan Bangsa - Bangsa ( PBB )


Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa Inggris:
United Nations atau disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang
anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk
memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga
ekonomi, dan perlindungan sosial.
Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober
1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang
Umum yang pertama - dihadiri wakil dari 51 negara - baru berlangsung pada 10
Januari 1946 (di Church House, London). Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah
organisasi yang mirip, bernama Liga Bangsa-Bangsa, yang bisa dianggap sebagai
pendahulu PBB.

Organisasi ini memiliki enam organ utama:


o Majelis Umum (majelis musyawarah utama)
o Dewan Keamanan (untuk memutuskan resolusi tertentu untuk perdamaian
dan keamanan)
o Dewan Ekonomi dan Sosial (untuk membantu dalam mempromosikan
kerjasama ekonomi, sosial internasional dan pembangunan)
o Sekretariat (untuk menyediakan studi, informasi dan fasilitas yang diperlukan
oleh PBB)
o Mahkamah Internasional (organ peradilan primer)
o Dewan Perwalian (yang saat ini tidak aktif

D. Pembubaran Organisasi Internasional


Suatu organisasi internasional pada umumnya dalam konstitusinya tidak
mencantumkan mengenai pembubaran organisasi, akan tetapi dengan berdirinya
suatu organisasi internasional akan selalu mempertahankan berdirinya organisasi
internasional tersebut. Dan apabila terdapat pembubaran organisasi internasional
atau membubarkan diri itu dikarenakan oleh dua hal yaitu:
Penutupan ( tugasnya sudah selesai )
Penggantian ( organisasi lain telah mengambil alih fungsi )

Pembubaran suatu organisasi internasional dapat dirumuskan dalam


ketentuan atau anggaran dasar pendiriannya. Pada umumnya dapat dilihat dari
kondisi berikut ini:
Ketentuan Konstitusinya
Melalui metode ini organisasi mencamtumkan secara ekslisit sampai kapan
berlakunya traktat dan konstitusinya.
Fungsi Organisasi
Dengan bubarnya organisasi maka aktivitas organiasi tersebut akan berhenti dan
fungsinya dapat diambil alih oleh satu atau beberapa organisasi lain.
Ketentuan Organisasi Internasional
Ketentuan suatu organisasi internasional tertentu dapat dikatakan tidak belaku
apabila organisasi tersebut bubar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan dan kerjasama antar bangsa muncul karena tidak meratanya
pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri di seluruh dunia sehingga
terjadi saling ketergantungan antara bangsa dan negara yang berbeda.Karena
hubungan dan kerjasama ini terjadi terus menerus, sangatlah penting untuk
memelihara dan mengaturnya sehingga bermanfaat dalam pengaturan khusus
sehingga tumbuh rasa persahabatan dan saling pengertian antar bangsa di dunia.
Politik luar negeri adalah strategi yang digunakan suatu negara dalam
hubungannya dengan negara-negara lain. Maka politik luar negeri berhubungan
erat dengan kebijakan yang akan dipilih oleh suatu negara. Hal ini terkait dengan
politik luar negeri yang diterapkan Indonesia. Agar prinsip bebas aktif ini dapat
dioperasionalisasikan dalam politik luar negeri Indonesia maka setiap periode
pemerintahan hendaklah menetapkan landasan operasional politik luar negeri
Indonesia yang senantiasa berubah sesuai dengan kepentingan nasional.
Perumusan politik luar negeri suatu negara tak terlepas dari kepentingan nasional
negara yang bersangkutan. Dengan kata lain, ketika kepentingan nasional suatu
negara terancam, maka politik luar negeri akan dikeluarkan sebagai salah satu
upaya dalam mengamankan kepentingan ansional negara yang bersangkutan.

B. Saran
Hubungan internasional sangatlah penting bagi suatu Negara, dalam era
globalisasi yang sangat kompleks ini tidak ada suatu Negara yang dapat berdiri
sendiri. Dengan adanya hubungan internasional, pencapaian tujuan Negara akan
lebih mudah dilakukan dan perdamaian dunia akan mudah diciptakan. Realitas
menunjukkan bahwa setiap bangsa memiliki kebutuhan mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan tidak selalu dapat dipenuhi oleh potensi setiap
bangsa. Keadaan yang demikian mendorong untuk saling mengadakan hubungan
antar negara.
DAFTAR PUSTAKA
http://deviapriyanti158.blogspot.com
http://pubdok-sumedang.blogspot.com
http://mayka-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-59445-PIHI-
Sejarah%20Perkembangan%20Ilmu%20Hubungan%20Internasional.html
http://anggreita-shaskia-fisip12.web.unair.ac.id/artikel
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_luar_negeri
http://dhienasicewecute.blogspot.com/
http://pyonk2pyonk.blogspot.com/
Lks Modul Kewarganegaraan, Tim edukasi HTS
MAKALA TENTANG
Hubungan Internasional Dan
Organisasi Internasional

DI BUAT OLEH :
NAMA : MIHARDIANI A .LA URI
KELAS : XI IPA3

SMA NEGERI 1 BANGGAI

Anda mungkin juga menyukai