Anda di halaman 1dari 1

OPTIMASI PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP CAKALANG DI TELUK BONE SECARA BERKELANJUTAN

Teluk Bone: Rekomendasi Optimasi Pengelolaan:


Kawasan Andalan Kelautan Nasional (Entitas: Daerah Fishing Ground (FG) terbaik di WPP
713 dengan potensi lestari sumberdaya ikan sekitar 144.320 ton/tahun (KKP-RI, 2008); Alur 1. Instrumen PT berupa arahan Zona FG :
migrasi dan daerah potensial FG cakalang (Mallawa & Mahfud, 2009); Kontribusi 12,06% Berdasarkan Ekologi meliputi: Perairan Bone hingga ke selatan dan Sinjai utara, sekitar kep. sembilang, palopo hingga ke luwu
Perikanan Tangkap (PT) nasional (KKP, 2015); Sumber mata pencaharian nelayan sejak timur, kolaka dan kolaka utara; Berdasarkan Distribusi Kapal meliputi: Perairan Sinjai utara sekitar kep. sembilang, Bone, Palopo
dulu (peralatan pakkaja di museum lapawawoi ). hingga ke luwu timur, dan kolaka; Berdasarkan sintesis data Ekologi dan Distribusi Kapal: Perairan pesisir teluk bone selatan,
kep. sembilang, Sinjai selatan (jalur I dan II); Pesisir teluk bone selatan (mare sampai timur kajuara), kep. sembilang (jalur I dan II);
Perairan pesisir teluk bone bagian tengah-timur sekitar perairan waimenda hingga pulau kolaka (jalur penangkapan ikan I dan II);
Teluk bone bagian tengah-timur, pulau kolaka (jalur I dan II); Teluk bone bagian utara, ulo-ulo kab luwu hingga bua, palopo (jalur I
Masalah Operasional: dan II menuju jalur III); dan Teluk bone bagian utara, angkona dan malili hingga lalewao di kolaka utara (jalur I dan II).
Ketidakpastian daerah distribusi dan kelimpahan ikan (Mallawa et al. 2010); Operasional 2. Strategi pengelolaan perikanan tangkap cakalang di teluk Bone secara berkelanjutan, adalah :
penangkapan ikan kurang optimal (Nurdin et al. 2012). Menurunkan tingkat pemanfaatan (ekxploitasi status) perikanan tangkap cakalang dari heavily-exploited well beyond MSY (2)
hingga menjadi ) fully-exploited at approximate MSY (1); Meningkatkan NTN yang bermukim di wilayah Teluk Bone dari NTN pada
Masalah multi-Dimensi: kisaran ambang angka 100, menjadi lebih dari 100, serta meningkatkan kemampuan nelayan untuk dapat melakukan pekerjaan
Exploited: fully - over (Suman et al. (2014); Jamal et al (2014); SDI terdistriburi secara alternatif yang semula alternatives to the fishery within community: some (1) menjadi a lots (2). Mengurangi terjadinya konflik
temporal dan spasial dg dinamis (Zainuddin, 2011 dan Citra MODIS, 2016); Ukuran ikan dan sosial pada masyarakat nelayan baik antara sesama nelayan maupun dengan sektor lainnya dari level of conflict with other sectors
CPUE semakin menurun (Mallawa, 2012); NTN +/- 100 (BPS Sul Sel, 2015); Kontribusi some (1) menjadi none (0) Mengurangi laju pertumbuhan jumlah dan ukuran kapal (number and size of boat) dari increase of
PDRB 1,74% (Statistik Perikanan Nasional, 2015). Konflik nelayan (Antara News, 2017); number fishing vessel some (1) menjadi none (0), and controling size of boat dari average length of vessels: over 10 meters (score
Pertumbuhan nelayan R2 = 0,4846 (BPS Kab/Kota, 2013); Densitas kapal 12.721 unit/tahun 1) menjadi average length of vessels: under 10 meters (score 0); Memberantas praktek IUU Fishing sehingga yang semula illegal
dan 1.060 unit/bulan (Citra VIIRS, 2016); catching/ poaching/ transshipments some (1) menjadi none (0)

Penelitian sebelumnya: Penelitian sekarang: Tujuan : Metodologi : Hasil :

Prediksi FG menggunakan Introduksi instrumen PT berupa prediksi FG 1. Menyusun instrumen 1. Analisis kesesuaian FG: berdasarkan 1. instrumen perencanaan (prediksi
basis data oseanografi, yang dibangun melalui kombinasi antara perencanaan (prediksi FG) data ekologi (klhorofil-a, SST, FG) berdasarkan pendekatan aspek
dimana habitat pendekatan aspek perilaku biologis dari target berdasarkan pendekatan bathimetri, dan thermal front, arus dan ekologi sumberdaya ikan : Bab 3
sumberdaya ikan sangat ikan berdasarkan parameter oseanografi aspek ekologi sdi. gelombang) menggunakan metode atau Jurnal 1: (Syarifudin et al.
dipengaruhi oleh faktor (klhorofil-a, SST, bathimetri, dan thermal front, 2. Menyusun instrumen analisis SIG berdasarkan onthologi 2017a)
oseanografi yang dinamis, arus dan gelombang) dengan pola distribusi perencanaan (prediksi FG) SIKBES-IKAN; (Awaluddin, 2010). 2. instrumen perencanaan (prediksi
seperti suhu dan klorofil kapal (fishing habits) sehingga menghasilkan berdasarkan pendekatan 2. Interprestasi terhadap VIIRS) DNB FG) berdasarkan pendekatan aspek
merupakan parameter suatu improvisasi baru (improvement aspek pola distribusi Satellite Imagery untuk mendeteksi pola distribusi kapal ikan : Bab 4
oseanografi yang paling novelthy) di bidang prediksi FG. kapal. sebaran dan jumlah kapal atau Jurnal 2: (Syarifudin et al.
penting dan sering Strategi pengelolaan sumberdaya perikanan 3. Menyusun instrumen penangkapan ikan secara spasio- 2017b)
digunakan untuk tangkap cakalang di Teluk Bone secara perencanaan (prediksi FG) temporal (Cristopher E, 2014). 3. Instrumen perencanaan (prediksi
memprediksi daerah multi-dimensi; Penelitian yang bersifat holistik dengan mensintesiskan 3. Analisis tingkat kesesuaian FG; FG) dengan mensintesiskan kedua
potensi ikan (Jamal 2009; dan multi-dimensi ini menghasilkan suatu kedua aspek yaitu aspek dengan proses GIS-OVERLAY dan aspek yaitu aspek ekologi
Mallawa et al. 2010; kebaruan dimensi (dimension novelthy) yang ekologi sumberdaya ikan GIS-POINT DENSITY serta GIS- sumberdaya ikan dan pola
Zainuddin 2011); pada dasarnya berupa pengetahuan baru terkait dan pola distribusi kapal. INTERPOLASI terhadap parameter distribusi kapal ikan : Bab 5 atau
Rekomendasi strategi dengan kemulti-dimension. 4. Menyusun strategi ekologi dan distribusi kapal (Kavadas, Jurnal 3: (Syarifudin et al. 2017c)
pengelolaan berdasarkan Konseps optimasi pengelolaan yang pengelolaan secara 2015). 4. Strategi pengelolaan PT secara
data bio-ekologis (Jamal direkomendasikan diharapkan akan berkelanjutan (multi- 4. Analisis keberlanjutan dan strategi berkelanjutan (multi-dimensi;
et al. 2014). memberikan prinsip dasar baru (refutation dimensi: ekologi, pengelolaan muti-dimensi (ekologi, ekologi, ekonomi, social,
novelthy) bagi pemerintah sekaligus merubah ekonomi, social, ekonomi, social, teknologi, etika dan teknologi, etika dan pemerintahan)
paradigman dari administrative function teknologi; etika dan pemerintahan) dengan metoda Rapfish : Bab 6 atau Jurnal 4 : (Syarifudin et
PAST menjadi management function. pemerintahan). (Pitcher, 1999 dan Murillas, 2012) al. 2017d)

NOW

Anda mungkin juga menyukai