Habitus[2]
Bourdieu merumuskan konsep habitus sebagai
analisis sosiologis dan filsafati atas perilaku manusia. Dalam
arti ini, habitus adalah nilai-nilai sosial yang dihayati oleh
manusia, dan tercipta melalui proses sosialisasi nilai-nilai
yang berlangsung lama, sehingga mengendap menjadi cara
berpikir dan pola perilaku yang menetap di dalam diri
manusia tersebut. Habitus seseorang begitu kuat, sampai
mempengaruhi tubuh fisiknya. Habitus yang sudah begitu
kuat tertanam serta mengendap menjadi perilaku fisik
disebutnya sebagai Hexis.
Kapital
Kapital adalah modal yang memungkinkan kita untuk
mendapatkan kesempatan-kesempatan di dalam hidup. Ada
banyak jenis kapital, seperti kapital intelektual (pendidikan),
kapital ekonomi (uang), dan kapital budaya (latar belakang
dan jaringan). Kapital bisa diperoleh, jika orang memiliki
habitus yang tepat dalam hidupnya.
Arena
Arena adalah ruang khusus yang ada di dalam
masyarakat. Ada beragam arena, seperti arena pendidikan,
arena bisnis, arena seniman, dan arena politik. Jika orang
ingin berhasil di suatu arena, maka ia perlu untuk
mempunyai habitus dan kapital yang tepat.
Pendidikan
Bourdieu juga banyak berbicara tentang pendidikan.
Baginya, pendidikan adalah suatu proses penciptaan ulang
dominasi sosial yang telah ada sebelumnya. Pendidikan
menutup pintu bagi orang-orang yang tidak memiliki habitus
maupun kapital sebagai seorang pembelajar. Dan orang-
orang yang ditolak ini adalah umumnya kelas ekonomi bawah
yang memang tidak memiliki habitus maupun kapital untuk
belajar secara akademik.
Dengan demikian, pendidikan, pada hakekatnya,
bersifat diskriminatif. Secara tidak langsung, pendidikan
menindas orang-orang yang memang sejak awal sudah
kalah, baik secara ekonomi, maupun secara habitus belajar.
Secara mekanis, nyaris otomatis, pendidikan melestarikan
kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin, antara si
pintar (memiliki habitus dan kapital intelektual), dan si
bodoh (tidak memiliki habitus maupun kapital intelektual).
Pembedaan
Bourdieu juga merumuskan konsep pembedaan
(distinction). Secara singkat, pembedaan berarti tindakan
membedakan diri yang dilakukan oleh seseorang untuk
menunjukkan kelasnya dalam masyarakat. Biasanya,
pembedaan dilakukan oleh kelas menengah ekonomi ke atas
untuk menunjukkan statusnya yang khas dibandingkan
dengan kelas ekonomi yang lebih rendah.
Status Bahasa
Bourdieu juga banyak menulis soal bahasa. Baginya,
bahasa bukanlah alat komunikasi yang bersifat netral, tanpa
kepentingan. Pandangan semacam itu amat naif, jika tidak
mau dikatakan sebagai picik.
Dominasi Simbolik
Dominasi simbolik adalah penindasan dengan
menggunakan simbol-simbol. Penindasan ini tidak dirasakan
sebagai penindasan, tetapi sebagai sesuatu yang secara
normal perlu dilakukan. Artinya, penindasan tersebut telah
mendapatkan persetujuan dari pihak yang ditindas itu
sendiri.