ABSTRAK
Kajian ini bertujuan untuk membahas literasi sains melalui implementasi
pembelajaran sains dan potensi guru dalam mengintegrasikan literasi sains tersebut.
Perencanaan kegiatan-kegiatan melalui percobaan dalam sains adalah upaya mencapai
perbaikan literasi sains yang selama ini belum terjamah. Pengajaran dalam mata pelajaran
IPA harus memberikan pengalaman langsung melalui kegiatan observasi menggunakan
indera misalnya dalam bentuk mengidentifikasi, membuat keputusan, dan menyimpulkan
yang berkaitan dengan interaksi dengan sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
Integrasi literasi sains dalam pembelajaran sains dapat memperhatikan indikator-indikator
literasi sains. Unsur-unsur literasi sains dalam mata pelajaran IPA yaitu: (a) merumuskan
indikator literasi sains dalam suatu kompetensi dasar, (b) memasukkan aspek literasi
sains dalam pokok bahasan, (c) mengemas literasi sains dalam silabus dan RPP. Evaluasi
aspek kognitif berbasis literasi sains dapat memperhatikan kriteria: (1) soal bersifat luas,
(2) disajikan dalam bentuk data-data serta muatan informasi, (3) ada keterkaitan konsep
(4) menganalisis permasalahan serta memberi pernyataan dalam bentuk alasan pada saat
menjawab pertanyaaan, (5) ada variasi dalam penyajian soal, (6) berbasis aplikasi yang
berkaitan dengan isu-isu sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Manfaat dari proses
integrasi literasi sains bagi guru mata pelajaran IPA adalah agar muatan materi IPA yang
disajikan oleh guru dapat memunculkan aspek literasi dengan mengembangkan soal
dengan karakteristik sains yang mencakup konten, proses dan aplikasi. Simpulan dari
kajian ini adalah proses integrasi yang dilakukan mencakup tentang analisis komponen
literasi sains melalui pengintegrasian kompetensi dasar pada mata pelajaran IPA dan
dimuat dalam perangkat pembelajaran IPA sebagai scenario pembelajaran yang dapat
diaktualisasikan di kelas.
Kata kunci: Integrasi, literasi sains, pelajaran IPA
49
Satya Widya, Vol. 32, No.1. Juni 2016: 49-56
50
Integrasi Literasi Sains Peserta Didik Dalam Pembelajaran Sains (Risya Pramana Situmorang)
51
Satya Widya, Vol. 32, No.1. Juni 2016: 49-56
52
Integrasi Literasi Sains Peserta Didik Dalam Pembelajaran Sains (Risya Pramana Situmorang)
tema yang dibahas meliputi aspek biologi, menyeluruh kegiatan pembelajaran IPA
fisika, dan kimia misalnya mengangkat tema untuk pencapaian kompetensi dasar.
tentang lingkungan. Pembahasan harus
CARA MENGINTEGRASIKAN
memuat biologi (makhluk hidup dan proses
kehidupan), kimia (materi dan sifatnya), dan Martins (1991: 110) mengintegrasi-
fisika (energi dan perubahannya). kan suatu variabel dalam pembelajaran sains
Implementasi dalam pembelajaran melalui beberapa cara yaitu: (1) dalam buku
Sains menjadi sorotan pemerintah yang teks sains, persoalan literasi dimasukkan
menjadikan pembelajaran sains harus dan dijadikan isu yang akan membantu
bersifat kontekstual dan berbasis kepada peserta didik mempertimbangkannya, (2)
permasalahan-permasalahan yang terkait dalam materi sains, isu tentang sains, ling-
dengan kehidupan sehari-hari. Depdiknas kungan, teknologi, dan masyarakat dimasuk-
(2007: 16) mengelompokkan sains menjadi kan, sehingga peserta didik sadar akan isu
tiga aspek yaitu (1) kehidupan dan kesehatan tersebut, dan (3) guru IPA perlu disadarkan
(2) bumi dan lingkungan, dan (3) teknologi. akan pentingnya komponen sains kemudian
Proses implementasi pembelajaran dapat mengajarkannya di kelas.
sains tentunya tidak terlepas dari hakikat Dalam melakukan integrasi perlu
sains. Menurut Kemendikbud (2011: 3) memperhatikan indikator-indikator literasi
bahwa dalam tataran pengajaran, sains harus sains. Menurut Miller (2004: 74) literasi
dapat membangun konsep dari gejala-gejala sains dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu
alam. Selanjutnya pembelajaran sains harus pemahaman tentang kewarganegaraan,
mengikuti pola saintifik agar dapat mening- praksis, dan budaya yang kesemuanya saling
katkan cara berpikir ilmiah. Pembelajaran melengkapi sehingga menghasilkan suatu
sains harus mengembangkan sikap ilmiah. pemahaman yang holistik. Sementara
Kemudian pembelajaran sains harus melalui ketiga aspek literasi sains oleh
mengaitkan antara konsep secara teoritik Miller (2004), McConey (2014: 978)
dengan kehidupan sehari-hari. menjelaskan proses evaluasi dalam literasi
Berdasarkan hakikat sains tentunya dapat memuat penyelidikan berpikir tingkat
seorang guru IPA harus memperhatikan tinggi. Selain itu menurut Toharudin et al
potensi peserta didiknya dengan meningkat- (2011) pengukuran literasi oleh PISA juga
kan interaksi terhadap objek sains melalui memperhatikan tiga dimensi yaitu sains,
percobaan, praktikum, atau eksperimen proses sains, dan konteks aplikasi sains.
sains. Implementasi pembelajaran sains Jika menelaah satu per satu ketiga
yang mengandung muatan hakikat sains itu dimensi literasi sains menurut Toharudin et
sendiri menjadi suatu modal tersendiri bagi al (2011) dapat dikatakan bahwa penge-
masing-masing guru untuk membekali tahuan ilmiah menjadi bagian yang termuat
literasi sains peserta didik. Oleh karena itu dalam literasi sains. Konteks pembelajaran
guru harus mengkaji dan memetakan IPA peserta didik harus dapat memahami
kompetensi mata pelajaran IPA yang akan terlebih dahulu konsep tentang suatu gejala
diintegrasikan dengan literasi sains. Mengkaji alam kemudian memikirkan pertanyaan-
dan menetapkan kegiatan bertujuan agar pertanyaan yang dapat dimunculkan melalui
guru dapat memperoleh gambaran secara peristiwa alam. Proses menjawab pertanya-
53
Satya Widya, Vol. 32, No.1. Juni 2016: 49-56
54
Integrasi Literasi Sains Peserta Didik Dalam Pembelajaran Sains (Risya Pramana Situmorang)
2 Guru kembali mengajukan Guru melakukan demonstrasi dengan menguji Masing-masing kelompok
pertanyaan: air jeruk menggunakan kertas lakmus. mempresentasikan hasil
Apakah air hujan bersifat Kemudian menunjukan perubahan warna yang penyelidikan yang dilakukan.
asam, basa, atau netral? dialami kertas lakmus. Guru menyebutkan ciri- Apabila terdapat perbedaan
ciri larutan yang bersifat asam, basa, dan netral hipotesis dan data, maka guru
menggunakan kertas lakmus. Selanjutnya guru memberi klarifikasi terhadap
mengajak peserta didik melakukan penyelidikan hasil diskusi peserta didik
untuk menguji sifat air hujan yang sampelnya yang telah dilakukan.
dibawakan oleh guru. Peserta didik membuat
hipotesis terlebih dahulu sebelum menguji air
hujan. Kemudian peserta didik menguji sifat
larutan air hujan menggunakan kertas lakmus.
3 Guru mengajukan pertanyaan: Guru memutar video tentang peristiwa Guru memberi konfirmasi
Apa penyebab terjadinya terjadinya hujan asam. Guru mengajak peserta terhadap hasil presentasi
hujan asam dan apa saja didik mengamati video yang berisi tentang masing-masing kelompok.
dampak terjadinya hujan dampak terjadinya hujan asam terhadap Setelah itu guru beserta
asam? lingkungan. Mengkoordinasi dan membimbing peserta didik bersama-sama
peserta didik melakukan penyelidikan. Guru untuk menyimpulkan kegiatan
membentuk kelompok kerja dan memberikan pembelajaran yang dilakukan
lembar kerja peserta didik ke masing-masing pada pertemuan tersebut.
kelompok. Mengarahkan peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
55
Satya Widya, Vol. 32, No.1. Juni 2016: 49-56
56