Gambar 2.1
Penampang sel menderita adenoma
Gambar 2.2
Penderita adenoma
Gambar 2.3
Papiloma
7
Gambar 2.4
Lifangioma
Gambar 2.5
Kristadenoma
Tabel 2.1
Perbedaan Neoplasma Benigna dan Maligna
Perbedaan Neoplasma Benigna dan Maligna
Benigna Maligna
a. Serupa sel asal a. Tidak sama dengan sel asal
b. Tepian licin (bersimpai) b. Tepian tidak rata
c. Menekan c. Menyusup
d. Tumbuh perlahan d. Tumbuh Cepat
e. Sedikit Vaskuler e. Vaskuler/sangat Vaskuler
f. Jarang Timbul Ulang f. Sering residif setelah
g. Jarang nekrosis dan ulserasi dibuang
h. Jarang efek sistemik kecuali g. Umumnya nekrosis dan
i. Neoplasma endokrin ulserasi
h. Umumnya efek sistemik
tumor jinak tidak. Infasi sel kanker memungkinkan sel kanker menembus
pembuluh darah, pembuluh limfe dan rongga tubuh, kemudian terjadi
penyebaran. Dengan beberapa perkecualian semua tumor ganas dapat
bermetastasis. Kekecualian tersebut adalah Glioma (tumor ganas sel glia)
dan karsinoma sel basal, keduanya sangat infasif, tetapi jarang
bermetastasis.
Umumnya tumor yang lebih anaplastik, lebih cepat timbul dan
padanya kemungkinan terjadinya metastasis lebih besar. Namun banyak
kekecualian. Tumor kecil berdiferensiasi baik, tumbuh lambat, kadand-
kadang metastasisnya luas. Sebaliknya tumor tumbuh cepat tetap
terlokalisir untuk waktu bertahun- tahun.
E. Etiologi
Segala sesuatu yang menyebabkan terjadinya kanker disebut
karsinogen. Dan dari berbagai penelitian dapat diketahui penyebab terjadinya
kanker (Tambayong Jan, 2000), yaitu:
1. Bahan kimia
Kebanyakan karsinogen kimia ialah pro-karsinogen, yaitu
karsinogen yang memerlukan perubahan metabolisme agar menjadi
karsinogen aktif, sehingga dapat menimbulkan perubahan pada DNA, RNA,
atau Protein sel tubuh. Diantara bahan tersebut ada yang bersifat alami, dan
ada yang bersifat sintetik atau semi sintetik. Yang merupakan bahan antara
(industrial intermediates) dalam Industri. Umumnya bahan karsinogen ini
mencemari udara, terutama di kota-kota besar dan di kawasan industri
sehingga penduduk kota beresiko tinggi untuk menderita kanker.
Demikian juga pekerja pada industri yang menghasilkan bahan
antara karsinogenik. Di kota, mobil merupakan sumber karsinogen
terpenting selain industri. Lingkungan di sana lebih tercemar oleh buangan
air dan sisa produksi industri yang sering mengandung berbagai macam
karsinogen.Kemungkinan adanya bahan karsinogen akibat pekerjaan di
lingkungan kedokteran juga penting diingat, misalnya akibat penggunaan
kemoterapi dalam onkologi.
13
F. Manifestasi Klinis
Pada tahap awal perkembangan, neoplasma benigna dan maligna adalah
asimtomatik. Massa sel secara sederhana tidak cukup besar untuk
mempengaruhi fungsi tubuh mana pun. Sesuai dengan peningkatan ukuran
tumor, terjadi perubahan lokal pada fungsi. Saat neoplasma maligna bertumbuh
dan bermetastasis, neoplasma ini mempengaruhi fungsi tempat yang jauh dan
menggangu keseimbangan biokimia dan nutrisi tubuh. Tanda gejala pada
neoplasma terbagi menjadi dua (Tambayong Jan, 2000), yaitu:
1. Manifestasi Lokal
Masa jaringan tumor yang tumbuh menimbulkan tekanan pada alat alat
penting di sekitarnya. Misalnya pembuluh darah, saraf, saluran visceral,
duktus organ disekita dan alat padat yang menimbulkan berbagai
komplikasi.
2. Manifestasi Sistemik
Neoplasma mempunyai efek sistemik. gejala sistemik mungkin indikasi
pertama bahwa seseorang menderita neoplasma atau dapat menyertai
penyakit metastasis yang lebih lanjut. gejala yang muncul seperti mual dan
anoreksia, berat badan menurun, letih, lesu, anemia dan infeksi
G. Stadium Neoplasma
Neoplasma dapat pula digolongkan berdasarkan stadium
perkembangannya. Stadium itu adalah usaha menjelaskan seberapa jauh
penyakit ini telah berkembang pada saat itu. Manfaat pentahapan itu adalah
menunjukkan pengobatan, menilai survival rate menentukan cara
pengobatan, dan memudahkan pertukaran informasi antar pusat pengobatan.
Klasifikasi dari stadium neoplasma T,N,M (Baradero,2008), yaitu:
1. T (tumor atau lesi primer dan luasnya)
a. Tx: tumor primer tak dapat ditentukan
b. T0: tumor primer tak dapat ditentukan
c. T1 : < 2 cm
d. T2: 2-5 cm
e. T3: > 5 cm
f. T4: berapapun ukurannya dengan ekstensi ke dinding dada atau kulit
16
4. Biopy
Jika ada sel-sel yang di curigai untuk memastikan adanya kanker. Ada
beberapa cara mengambil jaringan untuk biopsy, yaitu:
a. Biopsi insisi sebagian serta tumor diangkat dan diperiksa
b. Biopsi eksisi, seluruh tumor yang masih kecil diangkat dan diperiksa.
5. Uji radiologi
a. Foto thoraks, suatu keharusan bagi pasien perokok
b. Studi radioisotope, zat-zat radioaktif yang dapat dimasukkan kedalam
tubuh untuk mendeteksi primer atau metastasis kanker.
c. USG, mendeteksi untuk mencatat pantulan suara ketika dipantulkan
pada persimpangan jaringan.
d. Endoskopy, pengambilan sedikit jaringan atau sekresi untuk
pemeriksaan biopsy
I. Pengobatan Neoplasma
Ada empat cara pengobatan kanker (Baradero, 2008), yaitu:
1. Pembedahan
Pembedahan merupakan prosedur standar untuk mengangkat
sebagian jaringan yang sehat di sekitar organ yang maligna dan mereseksi
nodus limfe regional. Diantara pengobatan kanker, pembedahan adalah
yang paling lama dipakai, paling luas, dan paling sering digunakan.
pembedahan juga digunakan untuk mendiagnosis kanker dan menentukan
stadium kanker, mengobati kanker, memberi pengobatan paliatif
(meringankan), menangani kedaruratan onkologis dan mengendalikan rasa
nyeri.
2. Kemoterapi
Kemoterapi lebih efektif jika tumor masih kecil dan tumbuh cepat, serta
ketika sebagian besar dari sel-sel tumor sedang berkembang biak atau
sedang membagi diri (replika).
3. Radioterapi
Radioterapi telah digunakan sebagai pengobatan kanker sejak
ditemukan sinar X pada tahun 1895. Manfaat radioterapi yaitu:
a. Tidak banyak menimbulkan efek toksisitas sistemik seperti kemoterapi
18