Anda di halaman 1dari 10

Nama : Dwi Putri Agustina

NIM : H1E114039
Tugas Pengelolaan Pencemaran Udara

A. Cara Kering
1. Settling Chamber
a. Definisi
Settling chamber merupakan alat pengendali debu pertama dipakai untuk
menurunkan emisi debu. Karena efisiensi pengumpulnya yang rendah, settling
chamber tidak dapat digunakan untuk memenuhi standar emisi yang ada
(peraturan pemerintah yang ada). Tetapi settling chamber masih dapat
digunakan sebagai penangkap debu awal (pre-collection) untuk alat
pengendali partikulat yang lain seperti electrostatic precipitator atau fabric
filter untuk menghilangkan (menangkap) partikel dengan ukuran besar.
b. Prinsip kerja
Mekanisme utamanya ada dua yaitu gaya grafitasi dan gaya inersia.
Berbeda dengan gaya grafitasi, gaya inersia ini disebabkan karena perubahan
arah aliran yang menyebabkan partikel terlempar. Kecepatan aliran gas yang
mengandung partikel akan berkurang di dalam chamber. Semua partikulat di
dalam aliran gas akan dipengaruhi oleh gaya grafitasi bumi . Dengan
kecepatan aliran gas yang berkurang (rendah) di dalam chamber, partikel
dengan ukuran diameter besar (>40 m) akan turun ke bawah dan jatuh ke
dalam hopper.
c. Desain

Gambar 1. Settling Chamber


d. Aplikasi
Operasi settling chamber yang pada umumnya digunakan oleh industri
pertambangan.

2. Cyclone
a. Definisi
Cyclone separator adalah alat yang menggunakan prinsip gaya sentrifugal
dan tekanan rendah karena adanya perputaran untuk memisahkan materi
berdasarkan perbedaan massa jenis, ukuran, dan bentuk. Cyclone sering
digambarkan sebagai peralatan dengan efisiensi rendah. Namun dalam
perkembangannya, tercatat, siklon mampu menghasilkan efisiensi 98%
bahkan lebih untuk partikel yang lebih besar dari 5 microns. Efisiensi lebih
dari 98% juga tercatat pada cyclone untuk partikel yang diameternya lebih
dari 346 microns. Dua bentuk utama dari cyclone adalah axial dan tangensial
cyclone. Pada dasarnya, keduanya beroperasi dengan prinsip kerja yang sama.
Namun, pada axial flow cyclones materi masuk melalui bagian atas cyclone
dan dipaksa untuk bergerak membentuk sudut pada bagian atas. Pada
tangential cyclones, materi masuk dari celah pada sisi yang berada pada posisi
menyudut dengan badan cyclone.
b. Prinsip kerja
Prinsip kerja dari cyclone adalah terdapatnya kumpulan partikel dan gas
yang masuk dalam arah tangensial kedalam siklon pada bagian puncaknya.
Kumpulan gas dan partikel ditekan ke bawah secara spiral karena bentuk dari
siklon. Gaya sentrifugal dan gaya inersia menyebabkan partikel terlempar ke
arah luar, membentur dinding dan kemudian bergerak turun ke dasar siklon.
Dekat dengan bagian dasar siklon, gas bergerak membalik dan bergerak ke
atas dalam bentuk spiral yang lebih kecil. Gaya gravitasi menyebabkan
partikel- partikel tersebut jatuh ke sisi kerucut menuju tempat pengeluaran.
Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih kecil keluar melalui bagian
atas dari cyclone melalui pusat yang bertekanan rendah. Gas yang bersih
keluar dari bagian puncak siklon sedangkan partikel keluar dari dasar siklon.
c. Desain

Gambar 2. Cyclone

d. Aplikasi
Pengaplikasian cyclone dalam Industri adalah :
1. Industri agrikultural
Pada industri ini cyclone digunakan untuk memisahkan partikel debu
emisi dari pengolahan kapas, pembersihan tepung, traktor, pencampuran
tepung, dan mesin-mesin agrikultural lainnya.
2. Industri makanan
Pada Industri makanan cyclone digunakan untuk:
- Memisahkan gumpalan partikel
- Memisahkan protein dan zat tepung
- Memisahkan butiran pasir dari gula dalam jus kaleng
- Pemurnian air yang digunakan untuk membersihkan kentang dalam
industri keripik kentang
3. Pada industri marmer misalnya: CV. Kurnia Marmer, Padalarang
4. Pada industri semen misalnya : PT. Petrokimia Gresik dan PT.
Indocement Tunggal Prakarsa

3. Bag Filter
a. Definisi
Bag filter adalah alat untuk memisahkan partikel kering dari gas (udara).
pembawanya. Di dalam bag filter, aliran gas yang kotor akan partikel masuk
ke dalam beberapa longsongan filter (disebut juga kantong atau cloth bag)
yang berjajar secara pararel, dan meninggalkan debu pada filter tersebut.
b. Prinsip Kerja
Sistem Bag filter atau Dust Collector system merupakan suatu kesatuan
yang terdiri dari ducting, bag filter dan blower. Fungsi blower adalah
menghisap partikel atau debu yang dihasilkan dari proses produksi. Partikel
debu yang terhisap kemudian disaring pada bag filter sehingga udara yang
keluar menjadi bersih. Partikel debu dihisap oleh blower yang berada di outlet
ducting. Partikel atau debu bergerak dari lubang hisap melalui line ducting
bagfilter blower. Debu dan partikel masuk kedalam ruang udara kotor dalam
bagfilter. Sebagian besar partikel akan jatuh dalam hopper dan sisanya yang
halus akan tersaring dan menempel pada dinding luar filter. Debu yang
menempel pada bag kemudian dibersihkan menggunakan Cleaning Sistem.
Udara bersih keluar dari filter menuju ruang udara bersih dihisap oleh blower
dan dibuang ke udara bebas. Bagfilter ini dilengkapi dengan cleaning sistem,
yaitu pembersih filter yang memiliki jenis berbeda beda. Pada 566 BF 1
sistem pembersihan filter menggunakan Pulse Jet Sistem. Udara dari
compressor terkumpul di Header. Pada saat pembersihan udara katup solenoid
akan membuka mengalirkan udara kompressi kedalam filter (untuk
merontokkan lapisan debu pada dinding luar filter.
c. Desain

Gambar 3. Bag Filter

Bagian-bagian dari Bag filter adalah :


1. Dust loaden air
2. Diffuser
3. Bag cage
4. Clean air outlet (Plenum)
5. Tube sheet
6. Filter bag
7. Venture
8. Locking ring (or snap band fixation)
9. Blowpipe
10. Header (compressed air tank)
11. Diaphragmpulse valve
12. Pulse control timer
13. Rotary valve
14. Differential pressure gauge
15. Closing valve
16. Compressed air bin
17. Regulation damper valve
18. Fan
19. Purge unit with hand reducer and filter set
d. Aplikasi
Alat ini umum digunakan di industri carbon black dan semen serta
industri lain yang menangani powder-powder yang jika dibiarkan akan
menyebabkan pencemaran lingkungan.

4. Electrostatic Precipitator
a. Definisi
Electrostatic Precipitator merupakan teknologi untuk menangkap abu
hasil proses pembakaran dengan jalan memberi muatan listrik padanya dengan
effisiensi tinggi (mencapai diatas 90%) dan rentang partikel yang didapat
cukup besar. Dengan menggunakan electrostatic precipitator ini, jumlah
limbah debu yang keluar dari cerobong diharapkan hanya sekitar 0,16 %
(efektifitas penangkapan debu mencapai 99,84%).
b. Prinsip Kerja
Electrostatic Precipitators sehingga abu (fly ash) dapat terkumpul adalah
sebagai berikut :
1. Melewatkan gas buang (flue gas) melalui suatu medan listrik yang
terbentuk antara discharge electrode dengan collector plate, flue gas yang
mengandung butiran debu pada awalnya bermuatan netral dan pada saat
melewati medan listrik, partikel debu tersebut akan terionisasi sehingga
partikel debu tersebut menjadi bermuatan negatif (-)
2. Partikel debu yang bermuatan negatif (-) selanjutnya menempel pada
pelat-pelat pengumpul (collector plate). Debu yang dikumpulkan
di collector plate dipindahkan kembali secara periodik dari collector
plate melalui suatu getaran (rapping). Debu ini kemudian jatuh ke bak
penampung (ash hopper), dan dipindahkan (transport) ke fly ash
silo dengan cara dihembuskan (vacuum).
c. Desain

Gambar 4. Electrostatic Precipitator

Bagian-bagian utama dari Electrostatic Precipitator :


1. Transformer Rectifier adalah peralatan utama Electrostatic
Precipitator yang berfungsi mencatu daya sehingga Electrostatic
Precipitator bisa bekerja. Tegangan input : 0 - 380 Volt output : 40 - 70
KV DC. Transformer dan Rectifier diletakkan dalam satu tanki dan
terendam minyak pendingin trafo, sehingga dinamakan Transformer
Rectifier
2. Collecting Plate adalah pelat baja yang dipasang sejajar yang
berfungsi sebagai penangkap abu
3. Elektroda Wire berfungsi sebagai pemberi kontribusi arus yang
diberikan kepada abu dari boiler yang belum bermuatan, yang selanjutnya
ditangkap oleh Collecting Plate
4. Collecting Rapper Motor berfungsi untuk memukul atau merapping
Collecting Plate secara periodik agar abu yang menempel pada Collecting
jatuh ke Hopper
5. Discharge Rapper Motor berfungsi untuk memukul atau merapping
Electroda Wire secara periodik agar abu yang menempel pada Electroda
Wire jatuh ke Hopper
6. Gas Distribution System untuk mendapatkan effsiensi Electrostatic
Precipitator yang optimal yaitu untuk mendistribusikan fly ash ke seluruh
field area. Gas distribution system terdiri dari plat-plat baja yang tersusun
sedemikian rupa
7. Control Power berfungsi sebagai pengatur atau pengendali kerja
Electrostatic Precipitator, hingga Electrostatic Precipitator bekerja secara
otomatis sesuai dengan fungsinya
8. Hopper berfungsi sebagai penampung abu yang jatuh dari Collecting
Plate dan Electroda setelah proses rapping. Pada sebuah Electrostatic
Precipitator dipasang Hopper yang menampung abu hasil tangkapan
Electrostatic Precipitator.
d. Aplikasi
Pengaplikasian Electrostatic Precipitator dalam dunia industri digunakan
untuk mengatasi masalah limbah debu. Industri yang banyak
mengaplikasikannya yaitu seperti PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap),
pabrik gula, dan pabrik semen.

B. Cara Basah
1. Wet Scrubber
a. Definisi
Wet scrubber adalah peralatan pengendali pencemar udara yang berfungsi untuk
mengumpulkan partikel-partikel halus yang terbawa dalam gas buang suatu proses
dengan menggunakan titik-titik air. Pada wet scrubber, arus gas kotor dibawa menuju
kontak dengan liquid pencuci dengan cara menyemprotkan, mengalirkannya atau
dengan metode kontak lainnya. Pada pengolahan ini cairan umumnya air digunakan
untuk menangkap partikel debu atau untuk meningkatkan ukuran aerosol.
Partikel halus berukuran 0,1 sampai 20 mikron dapat disisihkan secara efektif dari
gas pembawa menggunakan wet colector.
b. Prinsip Kerja
Wet scrubber membuang polutan partikel dari arus gas dengan menangkap
partikel tersebut dalam tetesan/butiran liquid atau lapisan scrubbing liquid (biasanya
air) lalu memisahkan tetesan air tersebut dari arus gas. Wet scrubber menggunakan
gaya inersia partikulat dan droplet untuk mentransfer partikulat dari aliran gas ke
liquid. Di dalam scrubber, partikulat dalam aliran udara dipaksa untuk berkontak
dengan liquid droplet, liquid packing material, liquid jet dari pelat.
c. Desain

Gambar 5. wet scrubber


d. Aplikasi
Wet scrubber pada umumnya digunakan pada industri pengecoran logam

2. Wet Cyclone
3. Wet Ventury Scrubber

Anda mungkin juga menyukai