Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER

DENGAN MASALAH UTAMA ANGINA PEKTORIS

A. Biodata

1. Identitas Klien

a. Nama : Tn. D

b. Umur/tanggal lahir : 44 tahun

c. Jenis kelamin : Laki-laki

d. Agama : Islam

e. Pendidikan terkahir : SMP

f. Suku Bangsa : Bugis

g. Pekerjaan : Tani

h. Alamat : Rampoang

2. Penanggung Jawab

a. Nama : Ny. E

b. Usia/tanggal lahir : 40 tahun

c. Jenis Kelamin : Wanita

d. Agama : Islam

e. Pekerjaan : Tani

f. Penghasilan : Rp. 500.000 / bulan

g. Hubungan dengan klien : Istri


B. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat kesehatan sekarang

a. Alasan kunjungan / keluhan utama :

Nyeri pada dada sebelah kiri

b. Riwayat keluhan utama

1) Faktor pencetus : Aterosklerotik.

2) Kualitas keluhan : Nyeri dirasakan seperti ditekan atau dijepit

dan terasa panas, sifat nyeri hilang timbul

dengan skala 5.

3) Regio Keluhan : Nyeri dirasakan pada dada sebelah kiri dan

menjalar ke lengan kiri.

4) Derajat keparahan : Nyeri bertambah jika klien beraktivitas dan

berkurang saat beristirahat.

5) Lamanya keluhan : Nyeri terjadi berkisar 1 5 menit

6) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya : Klien dianjurkan untuk

beristirahat lebih banyak.

2. Riwayat kesehatan lalu

a. Klien belum pernah dirawat di RS sebelumnya

b. Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca yaitu flu

c. Tidak ada riwayat transfusi darah

d. Klien tidak pernah menjalani operasi


3. Riwayat kesehatan keluarga

Genogram 3 generasi

? ?
? ?

51 4 47 4
9 4 4 ? ? ? ? ?
0

5
22 9 8 2

Keterangan :

: Laki-laki X : Meninggal

: Perempuan : Tinggal serumah

: Klien : Garis pernikahan

? : Umur tidak diketahui : Garis keturunan

Kesimpulan :

Tife keluarga klien : Nuclear family

G. I : Tidak ada yang menderita seperti dengan klien

G. II : Tidak ada yang menderita seperti dengan klien

G. III : Tidak ada anggota keluarga yang menderita sama dengan klien

C. Riwayat Psikososial

1. Pola konsep diri

Klien sadar bahwa penyakit yang dialaminya adalah penyakit serius.


2. Pola kognitif

Klien hanya bisa berdoa dan berserah diri kepada Sang pencipta.

3. Pola koping

Jika punya masalah klien terbuka kepada keluarganya.

4. Pola Interaksi

Hubungan klien dengan perawat dan keluargnya baik.

D. Riwayat Spritual

1. Klien rajin beribadah, tetapi selama di RS tidak pernah beribadah dengan

alasan merasa nyeri jika banyak bergerak.

2. Dukungan keluarga klien yaitu klien sering dibesuk oleh keluarganya selama

di rumah sakit, dan biaya rumah sakit klien dibantu oleh keluargnya.

3. Ritual yang biasa dijalankan klien tidak ada.

E. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum klien

a. Klien nampak lemah

b. Ekspresi wajah nampak meringis

c. Penampilan klien sesuai dengan usia : Klien nampak gemuk

d. Tanda-tanda distress : Klien nampak gelisah

e. Tinggi badan : 167 cm

Berat badan : 58 kg

f. Gaya berjalan : Klien dalam keadaan bedrest


2. Vital sign :

SH : 37 oC

RR : 32 x/menit

ND : 100 x/menit

TD : 140/80 mmHg

3. Sistem Pernapasan

a. Hidung

1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, tidak nampak

adanya polip, tidak ada epistaksis, nampak adanya

pernapasan cuping hidung, klien mengeluh sesak napas.

2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada sinus maxilaris, frontalis,

parietalis dan ethmoidalis.

b. Leher

1) Inspeksi : Tidak nampak adanya pembesaran kelenjar thyroid

dan kelenjar limfe, tidak nampak adanya tumor.

2) Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid dan

kelenjar limfe, tidak ada nyeri tekan.

c. Dada

1) Inspeksi : Nampak pembesaran pada dada sebelah kiri, prosesus

xipoideus tidak menonjol, irama pernapasan tidak teratur.

2) Palpasi : Nyeri tekan pada dada sebelah kiri, teraba adanya

pembesaran jantung, getaran vokal primitus tidak


seimbang kiri dan kanan, toraksic excurtion 2 cm (normal

3 5 cm).

3) Perkusi : Bunyi sonor pada semua lapang paru, pekak pada daerah

jantung dan hati.

4) Auskultasi : Bunyi napas vesikuler terdengar pada semua lapang paru,

bunyi napas bronchial terdengar pada trachea / leher dan

supra sternal, bunyi napas bronchovesikuler terdengar

pada percabangan bronchus dan trachea, tidak terdengar

adanya napas tambahan.

4. Sistem Kardiovaskuler

a. Raut muka

1) Inspeksi : Bentuk muka bulat, ekpresi wajah nampak meringis,

warna sawo matang.

2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya benjolan.

b. Mata

1) Konjungtiva nampak anemis

2) Tidak ada petechea

3) Sclera tidak ikterus

c. Pembuluh darah perifer

1) Denyut nadi teraba lemah dan cepat

2) Frekuensi 140/80 mmHg

3) Irama tidak teratur


d. Pemeriksaan jantung dan aorta

1) Inspeksi : Nampak adanya pembesaran jantung, tampak denyutan

ictus cordis pada intercosta ke 5 midklavikula.

2) Palpasi : Ictus cordis teraba satu jari pada intercosta ke 5

midklavikular, arteri carotis teraba lembut dan tidak ada

peningkatan tekanan vena jugularis.

3) Perkusi

Bunyi pekak pada batas-batas jantung

a) Batas atas pada sela iga 2 3

b) Batas bawah pada sela iga 5 6

c) Batas kiri midklavikula kiri

d) Batas kanan sternalis kanan

4) Auskultasi

a) Bunyi jantung I (lub) terdengar pada katub mitral dan mitral

b) Bunyi jantung II (dub) terdengat pada katub pulmonal dan aorta

c) Terdengar adanya bunyi jantung murmur

5. Sistem Pencernaan

a. Mulut

1) Inspeksi : Bibir nampak bersih dan lembab, tidak ada labio skiziz

dan palato skiziz, tidak ada stomatitis, gigi berjumlah

32 buah, lidah nampak bersih.

2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada mulut


b. Abdomen

1) Inspeksi : Tidak ada asites, perut nampak datar, pergerakan

mengikuti irama pernapasan.

2) Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran hepar, tidak nyeri

tekan pada kuadran kanan atas.

3) Perkusi : Bunyi tympani pada abdomen

4) Auskultasi : Peristaltik usus 10 x/menit

c. Anus : Tidak ada lecet dan hemoroid

6. Sistem Indra

a. Mata : Kelopak mata baik, bulu mata baik, konjungtiva tidak anemis,

visus normal dan lapang pandang baik, sclera tidak ikterus,

klien tidak menggunakan alat bantu kacamata

b. Hidung : Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, tidak nampak adanya

polip, tidak ada epistaksis.

c. Telinga : Simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran baik, tidak pernah

operasi pada telinga.

7. Sistem Saraf

a. Fungsi serebral

1) Status mental : Klien nampak bingung

2) Kesadaran : Komposmentis ( GCS : 15 )

E4 : Membuka mata secara spontan

M6 : Mengetahui lokasi nyeri


V5 : Respon bicara baik

3) Bicara ekspresive

b. Fungsi cranial

1) N. I (olfaktorius) : Klien dapat membedakan bau betadin dan alkohol

2) N. II (optikus) : Klien dapat membaca papan nama perawat dengn

jarak 20 cm.

3) N. III, IV, VI (okulamatoris, troklea, abdusen) : Pupil ishokor (reaksi

pupil terhadap cahaya mengecil 2 3 ml), mata

dapat digerakkan kesemua arah dengan mengikuti

gerakan tangan perawat

4) N. V (trigeminus) : Klien dapat merasakan rangsangan nyeri saat di

cubit

5) N. VII (fasialis) : Dapat mengangkat kedua alis dengan simetris dan

menutup mata dengan rapat

6) N. VIII (akustikus): Klien dapat mendengar gesekan tangan perawat

dengan jarak 10 cm

7) N. IX (glasofaringeal) : Dapat merasakan manis pada ujung lidah saat

ditaburi gula pasir

8) N. X (vagus) : Klien dapat merasakan sentuhan pada pipi

9) N. XI (asesorius) : Klien mengangkat bahu saat ditekan perawat

10) N. XII (hipoglosus): Klien dapat menggerakan lidahnya saat berbicara


c. Fungsi motorik

Massa otot : Tidak ada atropi / hipertropi

Tonus otot : Menurun

Kekuatan otot : Klien nampak lemah

d. Fungsi sensorik

Klien dapat merasakan rangsangan nyeri saat dicubit dan sentuhan tangan

perawat.

e. Fungsi serebellum :

1) Klien dapat menunjuk dahinya saat diperintahkan

2) Klien hanya dapat bedres di tempat tidur

f. Refleks

Fisiologis : Patologis :

- Bisep (+) -

Snout (-)

- Trisep (+) -

Glabbelar (-)

- Refleks faring dan cornea (+)

- Babinzki (-)

- KPR dan APR (+)

g. Iritasi meningen : - Tidak ada kaku kuduk dan kejang

- Tidak ada bruzinski

8. Sistem Muskuloskletal
a. Kepala : Bentuk kepala normochepal, warna rambut hitam dan tidak

mudah dicabut, kepala nampak bersih.

b. Vertebra : Normal, tidak ada lordosis dan kiposis

c. Lutut : Tidak ada kelainan dan dapat digerakkan

d. Kaki : Klien dapat menggerakkan kedua kakinya di tempat tidur

e. Bahu : Tidak ada kelainan

f. Tangan : Klien mengatakan nyeri pada lengan sebelah kiri

g. Klien nampak lemah

h. Kebutuhan klien dilayani keluarga

i. Klien dalam keadaan bedrest

9. Sistem Integumen

a. Rambut : Rambut bersih, warna hitam dan berombak

b. Kulit : Warna sawo matang, kulit teraba dingin.

c. Kuku : Nampak pendek dan bersih, permukaan licin dan rata, tidak

mudah patah

10. Sistem Endokrin

a. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

b. Tidak ada riwayat air seni dikerumuni semut

c. Klien mengatakan jarang kencing dan berkeringat

11. Sistem Perkemihan

a. Tidak nampak adanya edema anasarka dan edema palpebra

b. Tidak ada oliguri


c. Tidak ada nocturia dan kencing batu

d. Tidak teraba adanya nyeri tekan pada supra pubic

e. Penyakit hubungan seksual tidak ada

12. Sistem Reproduksi : Tidak dilakukan pemeriksaan karena

klien menolak.

13. Sistem Imun

a. Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan, debu dan zat kimia

b. Imunisasi lengkap

c. Tidak ada riwayat transfusi


F. Aktivitas Sehari-Hari

Aktivitas Sebelum Sakit Saat Sakit


1 2 3
1.
Nutrisi Baik Baik
Selera makan Nasi, sayur, ikan Bubu, telur, ikan
Menu makan 3 kali sehari 3 kali sehari
Frekuensi makan Kapurung Tidak ada
Makanan yang disukai -- --
Makanan pantangan Mandiri Disuap
Cara makan
2.
Cairan Air putih + teh Air putih + teh
Jenis minuman Tidak menentu Tidak menentu
Frekuensi minum 2 liter/hari 2 liter/hari
Kebutuhan cairan
3.
Eliminasi
BAB : WC Belum BAB selama sakit
Tempat pembuangan 1 kali/hari
Frekuensi Lunak
Konsistensi Tidak ada
Kesulitan
1 2 3
BAK :
Tempat pembuangan WC Pot urinal
Frekuensi Tidak teratur Tidak teratur
Warna Kuning muda Kuning muda
4. I
stirahat Tidur 20.00 05.00 20.00 05.00
Jumlah jam tidur malam 14.00 15.00 14.00 15.00
Jumlah jam tidur siang Nonton TV Posisi semi fowler
Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
5. O
lah raga 2 kali sehari 1 kali lap basah
6. P 2 kali seminggu Tidak dilakukan
ersonal Hygiene 1 kali seminggu Tidak dilakukan
Mandi
Cuci rambut
Gunting kuku

7. Aktivitas / mobilitas fisik

a. Klien dalam keadaan bedrest

b. Kebutuhan klien dilayani di tempat tidur

8. Rokok, alcohol dan obat-obatan

a. Tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minuman yang beralkohol

b. Tidak mengkonsumsi obat-obat tertentu

c. Tidak kecanduan kopi


9. Rekreasi

Klien jarang melakukan rekreasi.

G. Test Diagnostik

1. EKG : Segmen ST depresi > 1 mm saat beraktivitas

2. Pencitraan radioaktif : Terlihat area yang mengalami penurunan aliran darah

H. Terapi Saat Ini

1. Perawatan

a. Bedrest di tempat tidur

b. Diet makanan TKTP

2. Pengobatan

a. Nitrogliserin (sublingual) - 1 tab interval 3 5 menit

b. Propanolol 2x1
TABULASI DATA

1. Klien mengatakan nyeri pada dada sebelah kiri

2. Nyeri dirasakan seperti ditekan atau dijepit dan terasa panas

3. Sifat nyeri hilang timbul dengan skala 5

4. Nyeri bertambah jika klien beraktivitas dan berkurang saat beristirahat

5. Nyeri terjadi berkisar 1 5 menit

6. Klien nampak lemah

7. Ekspresi wajah nampak meringis

8. Klien mengeluh sering sesak napas

9. Konjungtiva nampak anemis

10. Kulit teraba dingin

11. Nampak adanya pernapasan cuping hidung

12. Terdengar adanya bunyi jantung murmur

13. Toraksic excurtion 2 cm

14. Vital sign :

SH : 37 oC

RR : 32 x/menit

ND: 100 x/menit


TD : 140/80 mmHg

15. Nampak pembesaran pada dada sebelah kiri

16. Irama pernapasan tidak teratur

17. Nyeri tekan pada dada sebelah kiri

18. Teraba adanya pembesaran jantung

19. Denyut nadi teraba lemah dan cepat

20. Tonus otot menurun

21. Kekuatan otot lemah

22. Klien mengatakan nyeri pada lengan sebelah kiri

23. Kebutuhan klien dilayani keluarga

24. Klien dalam keadaan bedrest

25. EKG : Segmen ST depresi > 1 mm saat beraktivitas

26. Pencitraan radioaktif : Terlihat area yang mengalami penurunan aliran darah
DATA FOKUS

Data Subjektif Data Objektif


1 2
1. Klien mengatakan nyeri pada 1. Klien nampak lemah
dada sebelah kiri 2. Ekspresi wajah nampak meringis
2. Nyeri dirasakan seperti ditekan 3. Konjungtiva nampak anemis
atau dijepit dan terasa panas 4. Kulit teraba dingin
3. Sifat nyeri hilang timbul dengan 5. Nampak pernapasan cuping hidung
skala 5 6. Terdengar bunyi jantung murmur
4. Nyeri bertambah jika klien 7. Toraksic excurtion 2 cm
beraktivitas dan berkurang saat 8. Vital sign :
SH : 37 oC
beristirahat
RR : 32 x/menit
5. Nyeri terjadi berkisar 1 5 menit
ND: 100 x/menit
6. Klien mengatakan nyeri pada
TD : 140/80 mmHg
lengan sebelah kiri
9. Nampak pembesaran dada sebelah kiri
7. Klien mengeluh sesak napas
10. Irama pernapasan tidak teratur
11. Nyeri tekan pada dada sebelah kiri
12. Teraba adanya pembesaran jantung
13. Denyut nadi teraba lemah dan cepat
14. Tonus otot menurun
15. Kekuatan otot lemah
16. Kebutuhan klien dilayani keluarga
17. Klien dalam keadaan bedrest
18. EKG : Segmen ST depresi > 1 mm saat
beraktivitas
19. Pencitraan radioaktif : Terlihat area yang
mengalami penurunan aliran darah
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 2 3 4
1. Data Subjektif : Aterosklerotik Resiko
- Klie (pembuluh darah keku / penurunan
n mengatakan nyeri pada dada keras) curah jantung
sebelah kiri
- Klie Stenosis (Pembuluh

n mengeluh sesak napas darah sempit)

Data Objektif :
Tidak mampu berdilatasi
- Kon
(tidak berespon akan
jungtiva nampak anemis
kebutuhan O2)
- Kuli
t teraba dingin
Iskemia miokardium
- Nam

pak pernapasan cuping hidung
Perubahan kontraktilitas
- Terd
miokardium
engar bunyi jantung murmur

- Tora Resiko penurunan curah
ksic excurtion 2 cm jantung
- Vital
sign :
SH : 37 oC
RR : 32 x/menit
ND : 100 x/menit
TD : 140/80 mmHg
- Iram
a pernapasan tidak teratur
- Tera
ba adanya pembesaran jantung
- Den
yut nadi lemah dan cepat
- Penc
itraan radioaktif : Terlihat area
yang mengalami penurunan
aliran darah
1 2 3 4
2. Data Subjektif : Aterosklerotik Nyeri
- Klie (pembuluh darah keku /
n mengatakan nyeri pada dada keras)
sebelah kiri
- Nye Stenosis (Pembuluh

ri dirasakan seperti ditekan atau darah sempit)

dijepit dan terasa panas


Tidak mampu berdilatasi
- Sifat
(tidak berespon akan
nyeri hilang timbul dengan
kebutuhan O2)
skala 5
- Nye
Iskemia miokardium
ri bertambah jika klien

beraktivitas dan berkurang saat
Metabolisme anaerob
beristirahat
(glikolisis untuk
- Nye
pemenuhan energi)
ri terjadi berkisar 15 menit

- Klie Terbentuk / timbunan
n mengatakan nyeri pada lengan asam laktat
sebelah kiri
Data Objektif : pH miokardium menurun

- Eks
Nyeri
presi wajah nampak meringis
- Nam
pak pembesaran pada dada
sebelah kiri
- Nye
ri tekan pada dada kiri
- Tera
ba adanya pembesaran jantung
- Vital
sign :
SH : 37 oC
RR : 32 x/menit
ND : 100 x/menit
TD : 150/90 mmHg
1 2 3 4
2. Data Subjektif : Aterosklerotik Intoleransi
- Klie (pembuluh darah keku / aktivitas.
n mengatakan nyeri pada dada keras)
sebelah kiri
- Nye Stenosis (Pembuluh

ri bertambah jika klien darah sempit)

beraktivitas dan berkurang saat


Tidak mampu berdilatasi
beristirahat
(tidak berespon akan
- Klie
kebutuhan O2)
n mengatakan nyeri pada lengan
sebelah kiri
Iskemia miokardium
Data Objektif :

- Klie
Insufisiensi oksigenasi
n nampak lemah

- Ton Kelemahan fisik
us otot menurun
- Kek Tidak dapat beraktivitas
uatan otot lemah
- Keb Intoleransi aktivitas

utuhan klien dilayani keluarga


- Klie
n dalam keadaan bedrest
- EK
G : Segmen ST depresi > 1 mm
saat beraktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Kepeawatan Tgl Ditemukan Tgl Teratasi


1 2 3 4
1. Resiko penurunan curah jantung ber- 20 Maret 2006 --

hubungan dengan perubahan kontrak-

tilitas miokardium.

2. Nyeri berhubungan dengan iskemia 20 Maret 2006 --

miokardium.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan 20 Maret 2006 20 Maret 2006

dengan kelemahan fisik.


RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Dan Data


Tanggal Penunjang Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
20/03- Nyeri berhubungan dengan Nyeri teratasi dengan 1. Anjurkan pasien untuk 1. Nyeri dan curah jantung
2006 iskemia miokardium ditandai kriteria : memberitahu perawat dapat merangsang sistem saraf
dengan : - Klien dengan cepat bila terjadi simpatis untuk mengeluarkan
Data Subjektif : tidak menge-luh nyeri dada. sejumlah besar norepinefrin yang
- nyeri pada dada kiri mening-katkan agregasi trombosit
Klien mengatakan nyeri pada dan lengan kiri dan mengeluarkan tromboxane A2
dada sebelah kiri - Skala yang mencetuskan angina
- nyeri 0 memanjang.
Nyeri dirasakan seperti - Ekspresi
ditekan atau dijepit dan wajah ceria 2. Identifikasi terjadinya 2. Membantu membedakan
terasa panas - Tanda- pen-cetus, catat frekuensi, nyeri dada dini dan alat evaluasi
- tanda vital dalam durasi, intensitas dan lokasi kemu-ngkinan kemajuan menjadi
Sifat nyeri hilang timbul batas normal nyeri. angina tidak stabil.
dengan skala 5 - Tidak
- ada pembe-saran 3. Evaluasi laporan nyeri 3. Nyeri jantung dapat
Nyeri bertambah jika klien jantung pada rahang, leher, bahu, menyebar, contohnya nyeri sering
beraktivitas dan berkurang tangan, atau lengan lebih ke permukaan dipersarafi
saat beristirahat (khususnya pada sisi kiri). oleh tingkat saraf spinal yang
- sama.
Nyeri terjadi berkisar 15 4. Letakkan pasien pada
menit istira-hat total selama 4. Menurunkan kebutuhan
- episode anginal. oksigen miokard untuk
Klien mengatakan nyeri pada meminimalkan resiko cedera
5. Pantau kecepatan / jaringan / nekrosis.
lengan sebelah kiri
irama jantung.
Data Objektif :
5. Pasien angina tidak stabil
-
Ekspresi wajah nampak
meringis menga-lami peningkatan disritmia
- yang mengancam hidup secara
Nampak pembesaran pada 6. Pantau tanda vital tiap akut, yang terjadi pada respon
dada sebelah kiri 5 menit selama serangan terhadap iskemia dan atau stress.
- angina.
Nyeri tekan pada dada kiri 6. TD dapat meningkat secara
- dini sehubungan dengan
Teraba adanya pembesaran 7. Berikan oksigen rangsangan simpatis, kemudian
jantung tambahan sesuai indikasi. turun bila curah jantung
- dipengaruhi.
Irama pernapasan tidak
teratur 8. Kolaborasi pemberian 7. Meningkatkan sediaan
- obat Nitrogliserin dan oksigen untuk kebutuhan miokard
Denyut nadi teraba lemah propanolol / mencegah iskemia.
dan cepat
8. Nitrogliserin mempunyai
-
standar untuk pengobatan dan
Pencitraan radioaktif : Ter-
mencegah nyeri angina.
lihat area yang mengalami
Propanolol menu-runkan angina
penurunan aliran darah
dengan menurun-kan kerja
-
jantung.
Vital sign :
SH : 37 oC
RR : 32 x/menit
ND : 100 x/menit
TD : 150/90 mmHg
20/03- Intoleransi aktivitas berhu- Klien dapat beraktivitas 1. Catat frekuensi jantung, 1. Kecenderungan menentukan
2006 bungan dengan kelemahan dengan kriteria : irama dan perubahan TD res-pon pasien terhadap aktivitas
fisik ditandai dengan : - Klien sebelum, selama, sesudah dan dapat mengindikasikan
Data Subjektif : tidak merasa nyeri aktivitas sesuai indikasi. penurunan oksigen miokardia yang
- pada dada saat memer-lukan penurunan tingkat
Klien mengatakan nyeri pada beraktivitas aktivitas / kembali tirah baring,
dada sebelah kiri - Klien perubahan program obat,
- nampak kuat penggunaan oksigen tambahan.
Nyeri bertambah jika klien - Tonus
beraktivitas dan berkurang otot baik 2. Tingkatkan istirahat, 2. Menurunkan kerja miokardia
saat beristirahat - Klien Batasi aktivitas pada dasar konsumsi oksigen, menurunkan
- tidak bedrest nyeri / respon hemodinamik. resiko komplikasi.
Klien mengatakan nyeri pada - Klien Beri-kan aktivitas senggang
lengan sebelah kiri dapat meme-nuhi yang tidak berat.
Data Objektif : kebutuhannya sendiri
- 3. Batasi pengunjung atau 3. Pembicaraan yang panjang
Klien nampak lemah kunjungan oleh pasien. sangat mempengaruhi pasien,
- namun periode kunjungan yang
Tonus otot menurun tenang bersifat terapeutik.

- 4. Anjurkan pasien untuk 4. Aktivitas yang memerlukan


Kekuatan otot lemah menghindari tekanan abdo- me-nahan napas dan menunduk
- men, contohnya mengejan dapat mengakibatkan bradikardi,
Kebutuhan klien dilayani saat defekasi. juga menurunkan curah jantung
keluarga dan takikardia dengan
- peningkatan TD.
Klien dalam keadaan bedrest
- 5. Jelaskan pola 5. Aktivitas yang maju
peningkatan bertahap dari memberikan kontrol jantung,
EKG : Segmen ST depresi >
tingkat aktivi-tas, contoh meningkatkan regangan dan
1 mm saat beraktivitas
bangun dari kursi bila tak mencegah aktivitas berlebihan.
ada nyeri, ambulasi dan
istirahat selama 1 jam
setelah makan.

30/01- Ansietas berhubungan dengan Klien tidak merasa 1. Jelaskan tujuan test dan 1. Menurunkan cemas dan takut
2005 kurangnya pengetahuan ten- cemas dengan kriteria : prosedur, contoh test stress. terhadap diagnosa dan prognosis.
tang proses penyakitnya di -
tandai dengan : Klien tidak khawatir
Data Subjektif : lagi dgn penyakitnya 2. Tingkatkan ekspresi 2. Perasaan tidak diekpresikan
- - perasa-an dan takut, contoh dapat menimbulkan kekacauan
Klien selalu bertanya tentang
Klien tidak bingung meno-lak, depresi dan internal dan efek Gambaran diri.
proses penyakitnya dengan keadaannya. marah. Biarkan pasien / Pernya-taan masalah menurunkan
- - orang ter-dekat mengetahui tega-ngan, mengklarifikasi
Klien selalu berharap agarKlien mengerti ten-tang ini sebagai reaksi normal. tingkat ko-ping dan memudahkan
cepat sembuh proses penyakit-nya Catat pernyataan masalah. pemaha-man perasaan. Adanya
- - bicara tentang diri negatif
Klien tidak mengetahui apaEkspresi wajah ceria meningkatkan tingkat cemas.
yang sedang terjadi pada- 3. Dorong keluarga dan
dirinya Klien kooperatif teman untuk menganggap 3. Meyakinkan pasien bahwa
pasien seperti sebelumnya. peran dalam keluarga dan kerja
- tidak berubah.
Klien merasa cemas dengan 4. Beritahu pasien
kondisi yang dialaminya program medis yang telah 4. Mendorong pasien untuk
Data Objektif : dibuat untuk menurunkan / meng-ontrol test gejala (contoh,
- mem-batasi serangan akan tak ada angina dengan tingkat
Klien nampak bingung dan datang dan meningkatkan aktivitas tertentu), untuk
lebih banyak diam stabilitas jantung. meningkatkan kepercayaan pada
- program medis dan
Klien nampak cemas 5. Berikan sedativa, mengintegrasikan kemam-puan
transqui-lizer sesuai dalam persepsi diri.
indikasi.
5. Mungkin diperlukan untuk
membantu pasien rileks sampai
secara fisik mampu untuk
membuat strategi koping adekuat.
TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal Ndx Jam Implementasi


1 2 3 4
20 Maret I 08.00 1. Menganjurkan pasien untuk memberitahu
2006 perawat dengan cepat bila terjadi nyeri dada.
08.10 2. Mengidentifikasi terjadinya pencetus dan
mencatat frekuensi, durasi, intensitas dan lokasi
nyeri dengan hasil :
- Nyeri dirasakan seperti
ditekan atau dijepit dan terasa panas
- Sifat nyeri hilang timbul
dengan skala 5
- Nyeri bertambah jika
08.25 klien beraktivitas dan berkurang saat beristirahat
3. Mengevaluasi laporan nyeri pada rahang, leher,
bahu, tangan, atau lengan (khususnya pada sisi kiri)
dengan hasil klien mengeluh nyeri pada dada kiri
08.35 menjalar ke lengan.
4. Meletakkan pasien pada istirahat total selama
08.40 episode anginal dengan posisi semi fowler.
5. Memantau kecepatan / irama jantung dengan
08.50 hasil :
Denyut jantung teraba lemah dan cepat.
6. Memantau tanda vital tiap 5 menit selama
serangan angina dengan hasil :
SH : 37 oC
RR : 32 x/menit
ND : 100 x/menit
TD : 150/90 mmHg
09.05
09.10 7. Memberikan oksigen tambahan sesuai indikasi.
8. Penatalaksanaan pemberian obat Nitrogliserin
dan propanolol
20 Maret II 09.30 1. Mencatat frekuensi jantung, irama dan
2006 perubahan TD sebelum, selama, sesudah aktivitas
sesuai indikasi dengan hasil denyut jantung teraba
lemah dan cepat
09.40 2. Meningkatkan istirahat, membatasi aktivitas
pada dasar nyeri / respon hemodinamik dan
memberikan aktivitas senggang yang tidak berat.
09.50 3. Membatasi pengunjung atau kunjungan oleh
10.00 pasien.
4. Menganjurkan pasien untuk menghindari
10.10 tekanan abdomen, contohnya mengejan saat
defekasi.
5. Menjelaskan pola peningkatan bertahap dari
tingkat aktivitas, contoh bangun dari kursi bila tak
ada nyeri, ambulasi dan istirahat selama 1 jam
setelah makan.
20 Maret III 10.30 1. Menjelaskan tujuan test dan prosedur, contoh
2006 test stress.
10.40 2. Meningkatkan ekspresi perasaan dan takut,
contoh menolak, depresi dan marah. Membiarkan
pasien / orang terdekat mengetahui ini sebagai
reaksi normal dan mencatat pernyataan masalah.
10.50 3. Mendorong keluarga dan teman untuk
menganggap pasien seperti sebelumnya.
11.00 4. Memberitahu pasien program medis yang telah
dibuat untuk menurunkan / membatasi serangan
akan datang dan meningkatkan stabilitas jantung.
11.10 5. Memberikan sedativa transquilizer sesuai
indikasi.
CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal Ndx Jam Catatan Perkembangan


2 3 4
20 Maret I 13.00 S : - Klien mengatakan nyeri pada dada sebelah kiri
2006 - Nyeri dirasakan seperti ditekan atau
dijepit dan terasa panas
- Sifat nyeri hilang timbul dengan skala
5
- Nyeri bertambah jika klien beraktivitas
dan berkurang saat beristirahat
- Nyeri terjadi berkisar 15 menit
- Klien mengatakan nyeri pada lengan
sebelah kiri
O : - Ekspresi wajah nampak meringis
- Nampak pembesaran pada dada
sebelah kiri
- Nyeri tekan pada dada kiri
- Teraba adanya pembesaran jantung
- Irama pernapasan tidak teratur
- Denyut nadi teraba lemah dan cepat
- Pencitraan radioaktif : Terlihat area
yang me-ngalami penurunan aliran darah
- Vital sign :
SH : 37 oC
RR : 32 x/menit
ND : 100 x/menit
TD : 150/90 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1 8

1 2 3 4
20 Maret II 13.15 S : - Klien mengatakan nyeri pada dada sebelah kiri
2006 - Nyeri bertambah jika klien beraktivitas
dan berkurang saat beristirahat
- Klien mengatakan nyeri pada lengan
sebelah kiri
O : - Klien nampak lemah
- Tonus otot menurun
- Kekuatan otot lemah
- Kebutuhan klien dilayani keluarga
- Klien dalam keadaan bedrest
- EKG : Segmen ST depresi > 1 mm
saat beraktivitas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1 5
20 Maret III 13.45 S : - Klien sudah mengerti tentang apa yang terjadi
2006 pada dirinya
- Klien merasa tidak cemas lagi dengan
penyakitnya
O : - Klien sudah kooperatif saat diwawancarai
- Klien tidak bingung
- Ekspresi wajah ceriah
A : Masalah teratasi
P : --

Anda mungkin juga menyukai