Latar Belakang
tersebar luas di seluruh dunia, terutama pada daerah yang produk pertaniannya
kambing, dan ternak sapi jarang ditemukan pada lingkungan yang ekstrim atau
Sapi perah adalah jenis sapi yang dapat menghasilkan susu melebihi dari
kebutuhan anaknya, dan merupakan salah-satu dari ternak perah yang mampu
merubah pakan menjadi susu yang sangat bermanfaat bagi anak-anaknya maupun
bagi manusia. Sapi yang banyak dipelihara di Indonesia adalah sapi jenis
persentase lemak susu dan persentase protein susu yang dihasilkan yang
berhubungan dengan jumlah pakan yang dihabiskan dan kualitas pakan yang
diberikan. Adanya hubungan dari sifat-sifat yang muncul pada sapi perah
dalammelakukan seleksi. Pada sapi perah sifat-sifat yang memiliki nilai ekonomis
yaitu: produksi susu, konsumsi ransum, persentase lemak susu dan persentase
protein susu.
Konsumsi akan susu dari tahun ke tahun terus meningkat. Peningkatan ini
cara beternak sapi yang baik dan benar, sehingga produktifitas susu yang
dihasilkan sapi rendah. Rata - rata peternak sapi perah di Indonesia lebih
banyak belajar secara turun - temurun, tidak ada ilmu baru yang mereka
yang baik dan kelayakan usaha pada Usaha Peternakan Sapi Perah di Kabupaten
Enrekang.
susu menjadi produk dangke, serta dapat membandingkan antara teori yang
Kabupaten Enrekang.
TINJAUAN PUSTAKA
Bangsa sapi perah dibagi menjadi dua, Bos Taurus dan Bos indicus
(Firman, 2010). Bos Taurus adalah bangsa sapi yang hidup di daerah sub tropis
atau di daerah yang mempunyai empat musim (musim panas, semi, salju dan
contoh yang termasuk bangsa Bos Taurus adalah sapi Shorthorn (Inggris),
sapi Israeli (Israel), dan beberapa sapi perah lain yang merupakan turunan atau
Bangsa sapi Bos indicus adalah bangsa sapi yang hidup di daerah tropis
atau beriklim panas. Jenis sapi perah ini ciri utamanya mempunyai punuk di
punggung. Beberapa contoh sapi perah yang termasuk dalam bangsa Bos indicus
adalah Zebu (India), Red Sindhi (India), Grati(persilangan FH dan sapi Jawa atau
Bangsa sapi perah Fries Holland (FH) pada awalnya tidak terseleksi ke
warna yang cukup terkenal yaitu belangbelang hitam dan putih dengan bagian
kaki dan ujung ekor juga berwarna putih di dahi kadang-kadang terdapat tanda
segitiga putih, kepalanya panjang, tandukrelatif pendek dan melengkung ke
Bangsa-bangsa sapi perah Tropis dan sub tropis menurut (Usman, 2006)
Sub Tropis
Sapi ini dikenal juga dengan nama Fries Holland yang berasal dari
propinsi Friesland di negeri Belanda. Di Belanda sapi ini dikenal dengan nama
Fries Hollad, sedangkan di Indonesia terkenal dengan nama Friesian Holstein atau
Fries Holland (FH).Di Amerika lebih dikenal dengan nama Holstein Friesian atau
Sapi FH adalah bangsa sapi perah tertua dan menduduki populasi terbesar
hampir di seluruh dunia, baik di negara sub tropis maupun negara tropis. Bangsa
sapi ini mudah beradaptasi di tempat yang baru. Produksi susu sapi FH adalah
a. Tanda-tandanya
b. Sifat-sifat sapi
kurang 600 sampai 625 kilogram dan tingginya rata-rata 1,35 meter.
-Berat badan: Sapi jantan mencapai 1000 kg, sapi betinan 650 kg.
2. Sapi Yersey
Bangsa sapi ini bertubuh kecil, atau bahkan yang terkecil diantara bangsa-
bangsa sapi perah yang ada. Akan tetapi bentuk tubuhnya sebagai sapi penghasil
a. Asal sapi
b. Tanda-tandanya
c. Sifat-sifat sapi
- Sapi sangat peka dan mudah gugup, kurang tenaga dan mudah terganggu oleh
mudah ditangani. Sebaliknya, bila diperlakukan secara kasar akan mudah berontak
dan sulit untuk ditangani. Untuk menghadapi bangsa sapi semacam ini, peternak
3. Sapi Guernsey
Bangsa sapi Guernsey lebih kuat dan besar bila dibandingkan dengan sapi
a. Asal sapi
b. Tanda-tandanya
umumnya terdapat pada muka dan sisi perut danpada keempat kakinya.
sedang.
c. Sifat-sifat sapi
- Bangsa sapi ini lebih tenang daripada Yersey walaupun tidak setenang FH.
d. Berat badan
- Berat badan sapi jantan mencapai 700 kg, betina 475 kg.
4. Sapi Ayrshire
a. Asal sapi
b. Tanda-tandanya
- Warna belang-merah atau belang-coklat dan putih.
- Tanduk agak panjang, menjurus ke atas dan agak lurus dengan kepala.
c. Sifat-sifat sapi
- Bangsa sapi ini agak tenang dan mencapai kedewasaan seperti halnya sapi
Guernsey.
d. Berat badan
a. Asal sapi
b. Tanda-tandanya
- Warna bervariasi, mulai dari warna muda atau ringan sampai gelap, termasuk
c. Sifat-sifat sapi
d. Berat badan
Berat badan sapi jantan 970 kg, betina 630 kg.
juga memerlukan air susu sebagai sesaji. Sapi-sapi tadi diperah , zebu pun sebagai
sapi perah.
Jenis zebu yang biasa digunakan sebagai sapi perah antara lain adalah:
a. Asal sapi adalah India, dari suatu daerah yang kering atau dan panas, suhu 500
1070F.
b. Tanda-tandanya
c. Sifat-sifat sapi
2. Sapi Sahiwal
a. Asal sapi
- Sapi ini berasal dari India, ukuran badannya lebih besar dari Red Shindi.
b. Tanda-tanda sapi
c. Sifat sapi
- Proses kedewasaanlebih cepat yakni 20-25 bulan, lebih cepat daripada Red
Sindhi
a. Asal sapi
Sapi ini adalah hasil persilangan antara sapi asli Indonesia yakni antara
sapai Jawa atau Madura dengan sapi FH. Hasil persilangan tersebut kini popular
dengan sebutan sapi Grati. Sapi PFH ini banyak diternakkan di Jawa Timur
b. Tanda-tanda sapi
Potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM)
sangat rendah yaitu 4 kg per tahun. Di negara maju tingkat konsumsi susu per
kapita 200 kg per tahun. Konsumsi susu nasional meningkat 12,2% per tahun
Pengembangan industri susu nasional hanya akan berhasil jika melibatkan pelaku
utama industri sapi perah, yaitu peternak sapi perah, koperasi peternak sapi perah,
perusahaan sapi perah swasta dan industri pabrik susu (Saprintono, 2013).
industri susu nasional. Di antara provinsi yang memiliki potensi agribisnis sapi
masih merupakan usaha skala kecil meskipun sumber daya alam sangat
mendukung. Oleh karena itu, agribisnis sapi perah masih memungkinkan untuk
protein yang berasal dari susu maka pengembangan peternakan sapi perah di
2004).
ditujukan untuk melindungi ternak dari gangguan luar yang merugikan seperti:
panas matahari, hujan, angin, binatang buas serta untuk memudahkan dalam
kandang adalah bahan bangunan kandang yang ekonomis, tahan lama, awet,
mudah didapat dan tidak menimbulkan refleksi panas terhadap ternak yang
dipelihara. Kandang harus memberikan rasa nyaman bagi ternak dan pemilikinya,
ventilasi yang cukup untuk pergantian udara, mudah dibersihkan, dan tidak ada
meter, tidak berdekatan dengan fasilitas umum, letak kandang lebih tinggi dari
daerah sekitarnya, terdapat tempat penampungan kotoran, tersedia air bersih yang
cukup. Arah kandang bertujuan untuk mengatur cahaya dan angin yang masuk ke
selama dikandang adalah skop, sapu, ember, sikat, troli, tali dan bangku
kecil. Peralatan untuk pemerahan sapi yaitu milk can, saringan dan ember
(Ernawati, 2000).
Tipe Kandang
Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari
jumlah sapi yang dimiliki . Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan
pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda
penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang sating berhadapan atau sating
bertolak belakang . DI antara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk
ternak yang dipelihara hanya sedikit. Namun, apabila jumlah sapi perah yang
dipelihara banyak, ukuran kandang harus lebih luas dan lebih besar sehingga
Metode pemerahan
mengeluarkan susu segar dari alveol yang terdapat di ambing. Tujuan utama dari
(Firman, 2010).
dan harus dilakukan adalah kebersihan kandang seperti kotoran sapi, air kencing,
disikat agar kotoran yang menempel pada badan sapi bersih. Tujuan
(Suheri, 2010).
Sapi perah akan menghasilkan pedet sekitar satu tahun sekali, jika
didukung dengan manajemen yang baik. Pemerahan sapi perah selama satu
tahun yaitu 10 bulan, dimana dua bulan digunakan untuk kering kandang jika
untuk membentuk cadangan makanan dalam tubuh agar siap diperiode laktasi
Sapi induk biasanya diperah dua kali dalam sehari dengan selang waktu
otot sprinter dan teat meastu dipaksa terbuka dan susu keluar. Proses
beberapa waktu untuk bisa rapat kembali. Lubang puting yang terbuka bisa
bila dilakukan striping cup dengan ketat dan tepat. Pencucian ambing secara
lipatan paha bagian dalam dengan menggunakan kain lap basah. Kemudian
ambing di lap lagi dengan air hangat (37C) untuk menghindari pencemaran
bakteri dan juga untuk merangsang agar air susu dapat keluar dari kelenjar-
kelenjar susu . Olesi puting susu dengan vasline agar puting susu tidak luka atau
lecet .
c . Bagi petugas pemerah diusahakan memakai pakaian khusus yang bersih . Pada
waktu pemerahan posisi pemerah harus berada disebelah kanan sapi sehingga
tangan kiri berfungsi sebagai penahan apabila ada tendangan kaki sapi, sedangkan
radang ambing, maka perlu dilakukan pengetesan pada waktu pemerahan . Oleh
karena itu disediakan wadah atau cangkir (strip cup) yang ditutup dengan kain
hitam . Pemerahan pertama dan kedua air susu ditampung dalam cangkir tersebut
kemudian amati susu tersebut apabila terdapat tanda-tanda susu bercampur dengan
darah atau nanah, maka dipastikan sapi tersebut terjangkit mastitis, pemerahah
e . Lakukan pemerahan dengan baik dan benar agar puting susu sapi tidak terluka
atau lecet . Pemerahan usahakan dengan menggunakan ke lima jari tangan dan
jangan diperah secara dipijit atau ditarik karena putting susu lama kelamaan akan
f. Selesai pemerahan, susu segera disaring dengan kain nilon yang halus kemudian
menghasilkan volume, warna air susu, dan komposisi susu (Sudono et al.,
bunting, masa laktasi, bobot badan, estrus (birahi), umur, selang beranak
(calving interval), masa kering, frekuensi pemerahan serta makanan dan tata
laksana. Sapi yang mempunyai bobot badan besar akan menghasilkan susu
yang lebih banyak daripada sapi yang berbobot badan kecil dalam bangsa dan
dan Howard, 2006). Saat dalam masa bunting tua produksi susu akan
Produksi susu berbanding terbalik dengan persentase protein dan lemak yang
dihasilkan susu yang berkualitas baik sehingga hal tersebut bertujuan untuk
manusia apabila terjadi kerusakan pada susu tersebut. Menurunnya mutu atau
benda asing lain seperti penambahan komponen lain yang berlebihan (gula,
Susu yang normal memiliki cirri-ciri warnah putih kebiru biruan sampai
kekuning - kuningan, rasa agak manis karena adanya laktosa, bau yang
spesifik yaitu bau aromatis susu. Susu mempunyai PH berkisar 6,6 6,7, berat
jenis 1,027 1,035, viskositas lebih kental dari pada air, titik beku -0,52 0C dan
beberapa faktor lain seperti jenis ternak dan keturunannya, pertumbuhan dan
Kualitas susu yang baik dapat dilihat dari sifat fisiknya. Faktor yang
1.Warna
Warna susu yang normal adalah putih sedikit kekuningan. Warna susu
dapat bervariasi dari putih kekuningan hingga putih sedikit kebiruan dapat tampak
padasusu yang memiliki kadar lemak rendah atau pada susu skim. Warna putih
pada susu diakibatkan oleh dispresi yang merefleksikan sinar dari globula-
(Warni, 2014).
dengan warna xxiyang lebih kuning daripada pakan lainnya, misalnya jagung
putih. Terdapat fenomena bahwa identik dengan pigmen kuning yang mewarnai
lemak tubuh sapi dengan pigmen susunya. Sapi yang menghasilkan lemak
susu dengan intensitas warna kuning paling tajam juga mempunyai warna lemak
tubuh paling kuning. Bangsa sapi Guersey dan Jersey pada umumnya
Berat jenis susu rata-rata 1,032 atau berkisar antara 1,027 -1,035. Semakin
bahan padat bukan lemak, maka semakin berat susu tersebut, berat jenis susu
hydrometer dimana skalanya sudah disesuaikan dengan berat jenis susu. Prinsip
kerja alat ini mengikuti hukum Archimedes yaitu jika suatu benda dicelupkan ke
dalam cairan maka benda tersebut akan mendapatkan tekanan ke atas sesuai
dengan berat volume cairan yang dipindahkan atau diisi (Warni, 2014).
3.Konsistensi
Susu yang sehat memiliki konsistensi baik, hal ini terlihat tidak
adanya butiran-butiran pada dinding tabung setelah tabung digoyang, susu yang
bekas berupa lendir atau butiran-butiran yang lama menghilang. Susu yang
penambahan asam, biasanya mikroba kokus yang berasal dari air, sisa
4. Bau
Lemak susu sangat mudah menyerap bau dari sekitarnya, seperti bau
hewan asal susu perah. Susu memiliki bau yang aromatis, hal ini
akan lebih nyata jika susu dibiarkan beberapa jam terutama pada suhu kamar.
asam laktat ini secara alami terdapat dalam saluran pencernaan manusia dan
hewan, dan dalam bahan makanan fermentasi seperti yogurt, yakult dan keju
(Djafar, 1997).
Berdasarkan jumlah bakteri yang terdapat dalam susu, kualitas susu di
negara-negara barat dan maju lainnya digolongkan menjadi tiga macam (Eniza,
2004), yaitu :
a. Susu dengan kualitas baik atau kualitas A (No. 1.) jika jumlah bakteri yang
terdapat dalam susu segar tidak lebih dari 100.000 setiap milliliter. Bakteri-bakteri
c. Susu dengan kualitas C (No. 3, jelek) jika jumlah bakterinya lebih dari pada
1.000.000/ml.
(kasein dan albumin), asam sitrat dan sejumlah kecil CO2 yang larut dalam susu.
Pakan yang diberikan pada sapi tidak mempengaruhi keasaman susu yang
putih kekuningan terdapat dalam bentuk partikel kecil bersifat gelatin dalam
renin dan alkohol. Casein yang diendapkan dengan alkohol adalah ca-caseinat,
dan yang diendapkan dengan rennin terbentuk para casein (Sugiyono, 1992).
protein dan lemak susu. Disamping itu bahan-bahan lainnya seperti: air,
mineraldan vitamin. Protein, laktosa, mineral, vitamin dan beberapa tipe sel dalam
susu disebut Solid Non Fat (SNF). Kandungan / Komposisi susu dapat dilihat
Bila kita akan mengolah susu segar menjadi sesuatu produk olahan
Pertumbuhan bakteri yang cepat pada sususegar menyebabkan bau yang tidak
enak. Susu dapat terkontaminasi dari dalam maupun dari luar ambing.
Kontaminasi dari dalam ambing berasal dari penyakit (TBC, brucellosis, mastitis),
sedangkan kontaminasi dari luar berasal dari puting, udara,peminum susu, lalat
dan alat pemerahan susu. Halyang penting lainnya adalah susu harus bebas dari
residu antibiotik, pestisida, dan serta susu yang berasal dari sapi yang
a. Susu dengan kualitas baik atau kualitas A (No. 1.) jika jumlah bakteri yang
terdapat dalam susu segar tidak lebih dari 100.000 setiap milliliter. Bakteri-
c. Susu dengan kualitas C (No. 3, jelek) jika jumlah bakterinya lebih daripada
1.000.000/ml.
1. Keadaan kandang :
- Letak kandang harus bebas dari kandang babi, ayam danternak lainnya.
Hal ini maksudnya untuk menjaga flavour (rasa dan bau), karena air
- Ventilasi kandang harus baik, agar sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik
- Kamar susu berfungsi untuk menyimpan air susu sementara sebelum dibawa ke
3. Kesehatansapi:
- Kesehatan sapi harus selalu dijaga. Penyakit yangbisa ditulari sapi kepada
manusia dan sebaliknya (zoonosis) melalui air susu adalah penyakit TBC,
lain adalah keluarnya darah dari hidung dan feses, sedangkan penyakit anthrax
- Kesehatan pemeliharaan sapi dapat mempengaruhi kualitas air susu sapi. Bila
pekerja/pemelihara sapi menderita TBC atau typus, maka penyakit tersebut akan
- pemberian pakan sapi sebaiknya dilakukan tidak pada waktu pemerahan susu,
karena aroma dari pakan ternak dapat diserap oleh air susu.
Ambingnya dilap dengan kain yang dibasah basahi air panas. Hal ini bertujuan
7. Persiapan pemerah :
- Sebelum memerah air susu, tanganpemerah harus dicuci bersih, begitu pula alat-
alat yang digunakan pemerah pada saat memerah air susu.Jumlah kuman yang
- Ember yang digunakan pada waktu pemerahan adalah ember khusus, dimana
- Setelah memerah, air susu dibawa ke kamar susu. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari agar air susu tersebut tidak berbau sapi ataupun kotoran.
No.28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, untuk kelompok industri
pengolahan susu dibagi menjadi 2 yaitu jangka menengah dan jangka panjang.
Jangka menengah, yaitu (1) mengembangkan industri pakan ternak skala kecil
dengan memanfaatkan sumber bahan pakan dalam negeri; (2) peningkatan mutu
produktivitas ternak sapi dari 8-12 liter per ekor/hari menjadi 20 liter per
ekor/hari; (6) peningkatan kualitas susu segar melalui bantuan ketrampilan cara
antara Industri Pengolah Susudengan peternak sapi perah dan koperasi; (8)
meningkatkan daya saing industri pengolahan susu melalui harmonisasi tarif bea
masuk antara produk jadi susu dengan bahan baku; (9) meningkatkan kompetensi
SDM khususnya dalam ketrampilan teknis & teknologis pakan ternak dan usaha
peternakan; (10) pengembangan industri permesinan pengolah susu; (11)
sapi menjadi bahan makanan dalam berbagai bentuk. Selain itu untuk menghindari
agar air susu sapi tidak menjadi mubazir atau terbuang percuma. Sebagaimana
kita ketahui bahwa air susu sapi murni hanya mampu bertahan dalam waktu
kurang dari 24 jam. Lewat dari batas waktu tersebut kalau tidak bisa
Diversifikasi air susu sapi ini bisa dikelola secara home industry maupun
secara besar-besaran, dan sudah barang tentu untuk kedua ini diperlukan peralatan
yang serbapraktis dan modern, agar diperoleh hasil yang maksimal. Tetapi kalau
untuk keperluan keluarga kecilcukup dengan alat sederhana yang alat-alatnya bisa
diperoleh dari sekeliling kita dengan harga murah, seperti diperlukan es batu dan
beberapa kotak dari aluminium yang berfungsi sebagai tempatnya (Saleh, 2004).
kuman patogenik yang ada dalam susu, dengan seminimum mungkin kehilangan
gizinya dan mempertahankan semaksimal mungkin sifat fisik dan cita rasa susu
dari susu sapi, sehingga banyak digemari oleh masyarakat dikarenakan rasa dan
aromanya yang khas. Yoghurt diperoleh dari hasil fermentasi asam laktat melalui
ini sangat diminati oleh masyarakat karena banyak memberikan manfaat bagi
tahun 1905 dan usaha pengolahannya sekarang telah menjadi usaha skala
seperti yang biasa terjadi di sentra susu di daerah jawa. Peternakan sapi perah dan
usaha pembuatan dangke menjadi satu kesatuan industri dalam satu rumah tangga
tidak vital bagi kehidupan individual, tetapi sangat penting bagi kelanjutan
keturunan suatu jenis atau bangsa hewan. Dalam hal ini berarti ternak harus
memperoleh pakan yang baik clan gizi yang cukup agar fungsi fisiologi
reproduksinya dapat bekerja dengan baik clan optimal. Pada umumnya reproduksi
baru dapat berlangsung setelah hewan mencapai pubertas atau dewasa kelamin.
Proses ini diatur oleh sistem syaraf serta kelenjar-kelenjar endokrin clan hormon-
Akan tetapi disisi lain, sampai saat ini usaha sapi perah rakyat masih
yang terjadi pada daerah lain yang telah dilaporkan oleh Yusuf dkk (2012).
Gangguan ini dapat berakibat pada kemajiran ternak betina, yang ditandai dengan
1995).
(Mukhtar, 2006).
terjadi kerusakan sel sekretori. Penyakit mastitis secara umum disebabkan oleh
saeruginosa serta pada kasus mastitis mikotik disebabkan oleh jenis cendawan
patogenik Mycoplasma sp., Cryptococcus sp., Candida sp., Geotrichum sp. dan
penyakit mastitis pada sapi perah di Indonesia sangat tinggi yaitu sekitar 85%
dan sebagian besar penyakit mastitis yang sering menyerang sapi perah
dengan benar. Banyak cara yang telah dilakukan untuk mengobati mastitis,
Tani Tallang Baba, Dusun Tallang Baba Selatan, kelurahan Cendana, kecamatan
Alat yang digunakan pada praktek lapang Ilmu Ternak Perah adalah alat
tulis-menulis, ember, panci, kompor, pengaduk, sikat, sapu, selang air, cetakan
Bahan yang digunakan pada praktek lapang Ilmu Ternak Perah adalah
ternak sapi perah, pelicin (margarin), susu segar, getah pepaya, pakan hijauan,
Metode Praktikum
Metode yang digunakan pada praktek lapang Ilmu Ternak Perah adalah
diperah pada satu tempat dan membawanya kerumah bapak nasruddin untuk
dilakukan pengolahan dangke. Susu yang telah dikumpulkan pada satu tempat
kemudian ditiriskan kedalam wadah (panci) yang berada diatas kompor yang telah
disediakan sambil menyalakan api dengan suhu sekitar 800c, tambahkan garam
secukupnya dan getah papaya sebanyak 4 tutup botol aqua, menunggu sampai
mendidih atau menggumpal kira-kira sekitar 1 jam, setelah susu menggumpal
maka gumpalan tersebur disaring dengan menggunakan tapis yang telah disiapkan
dan menaruhnya pada cetakan sedikit demi sedikit, setelah itu Dangke siap untuk
dikomsumsi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan praktek lapang yang telah dilakukan, maka dapat kita ketahui
pada usaha peternakan rakyat sapi perah milik kelompok Tani Tallang Baba yang
diketuai oleh Pak Nasruddin yang terletak di Dusun Tallang Baba Selatan,
dapat ditarik kesimpulan bahwa bangsa sapi perah yang dipelihara adalah Sapi
Fries Holland (Holstein Friesian). Jumlah sapi yang ada sebanyak 24 ekor
diantaranya yaitu, 4 ekor pedet , 9 ekor sapi laktasi, 7 ekor sapi bunting dan 1 ekor
sapi jantan.
Indicus, bangsa sapi yang hidup di daerah subtropis. Sapi Fries Holland ini
memiliki warna belang hitam putih, tanduknya pendek dan menghadap ke depan,
serta produksi susunya sekitar 15 liter per hari atau sekitar 3.965 liter per laktasi.
Produksi susu dapat dipengaruhi oleh bangsa sapi, umur, dan kesehatan sapi. Hal
ini sesuai dengan pendapat (Triani, 2011) yang menyatakan bahwa Sapi FH
mempunyai ciri-ciri warna yang cukup terkenal yaitu belang-belang hitam dan
putih dengan bagian kaki dan ujung ekor juga berwarna putih didahi kadang-
kadang terdapat tanda segitiga putih, kepalanya panjang, tanduk relatif pendek.
Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) Dan Sumber Daya Alam (SDA)
peternakan rakyat milik (Nasruddin) kelompok Tani Tallang Baba, Dusun Tallang
Baba Selatan, kelurahan Cendana, kecamatan Cendana, kabupaten Enrekang dapat
Cendana, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan yaitu lebih dari 6 sumber daya
produktifitas dan perusahaan. Serta populasi sapi perah yang banyak di daerah
kabupaten enrekang. Hal ini sesuai dengan pendapat Nuraini (2011) yang
sumberdaya manusia dan sumber daya alam. Salah satu kunci keberhasilan
ini sesuai dengan pendapat Irma (2012) yang menyatakan bahwa Dangke adalah
Indonesia. Dangke pada umumnya terbuat dari fermentasi susu kerbau atau sapi
yang diolah secara tradisional. Menu olahan susu sapi menjadi dangke mulai
Dangke pada umumnya terbuat dari fermentasi susu kerbau atau sapi yang diolah
secara tradisional.
sangat baik, akan tetapi proses untuk menunjang potensi sumber daya alam masih
dalam skala yang kurang efektif, misalnya salah satu komoditas peternakan yang
dikembangkan dengan prinsip keterkaitan antara daerah yaitu sapi perah yang
diusahakan dalam skala peternakan rakyat dengan pola pengusaha yang masih
meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil ternak (susu) kepada para peternak.
Hal ini sesuai dengan pendapat Nurani (2011) bahwa adanya permasalahan-
dalam memanfaatkan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada,
Bahan baku pakan utama dari sumber daya alam yang digunakan pada
peternakan sapi perah milik Pak Nasruddin yang terletak di Dusun Baba
ini adalah hijuan segar berupa rumput gajah (Pennisetum purpureum) yang
diperoleh dari padang rumput di sekitar areal peternakan tersebut yang ditanam
merupakan makanan pokok bagi ternak sapi perah karena mengandung serat kasar
peternakan rakyat milik kelompok Tani Tallang Baba, Dusun Tallang Baba
tunggal. Kandang tunggal yaitu penempatan ternak yang hanya memiliki satu
baris dengan sejajar. Kandang yang digunakan sudah baik karena memiliki tempat
makan, minum dan tempat aliran pembuangan kotoran sehingga kotoran akan
mudah dibersihkan. Kandang yang digunakan juga memiliki sirkulasi udara yang
baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Susiati (2003) yang menyatakan bahwa
ternak langsung kelahan rumput pakan dan dimanfatkan sebagai pupuk sehingga
lebih berguna.
Metode Pemerahan
peternakan rakyat milik kelompok Tani Tallang Baba, Dusun Tallang Baba
pemerahan susu sapi, karena kualitas dan kuantitas susu sapi yang dihasilkan
pemerahan peternak mengoleskan pelicin pada ambing agar sapi tidak merasa
kesakitan. Hal ini sesuai dengan pendapat Handayani, dkk (2010) yang
kebersihan dan kesehatan susu. Menurut Suheri (2007) yang menyatakan bahwa
Sebelum melakukan pemerahan pada sapi, maka yang perlu diperhatikan dan
harus dilakukan adalah kebersihan kandang seperti kotoran sapi, air kencing, sisa-
peternakan rakyat milik kelompok Tani Tallang Baba, Dusun Tallang Baba
diketahui bahwa produksi susu dan kualitas susu yang dihasilkan sudah baik. Dari
segi warna, bau, rasa, dan kekentalan. Warnanya putih bersih, memiliki bau khas
susu, memiliki rasa susu yang normal, dan memiliki kekentalan yang normal. Hal
ini menandakan produksi susu pada sapi tersebut sangat baik karana mencapai
produksi sapi peranakan FH pada umumnya. Produksi air susu sapi dapat
dipengaruhi oleh bangsa sapi, umur, kesehatan sapi, masa kering, dan tatalaksana
pemeliharaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudono (1999) dalam Prihanto
(2009) menyatakan bahwa produksi dan kualitas susu dipengaruhi oleh bangsa
sapi, masa laktasi, besarnya sapi , birahi (estrus), umur, selang beranak, masa
pemeliharaan.
Di dalam tubuh sapi, air susu dibuat oleh kelenjar susu di dalam ambing.
Ambing sapi terbagi dua yaitu ambing kiri dan ambing kanan, selanjutnya
masing-masing ambing terbagi dua yaitu kuartir depan dan kuartir belakang. Tiap-
tiap kuartir mempunyai satu puting susu. Kelenjar susu tersusun dari gelembung-
gelembung merupakan sel-sel yang menghasilkan air susu. Bahan pembentuk air
susu berasal dari darah. Air susu mengalir melalui saluran-saluran halus dari
gelembung susu ke ruang kisterna dan ruang puting susu. Dalam keadaan normal,
lubang puting susu akan tertutup. Lubang puting menjadi terbuka akibat
rangsangan syaraf atau tekanan sehingga air susu dari ruang kisterna dapat
mengalir keluar. Gerakan menyusui dari pedet, usapan atau basuhan air hangat
otot pada kelenjar susu bergerak dan lubang puting membuka sehingga susu
kelenjar air susu terdiri dari beberapa gelembung-gelembung (alveoli) air susu.
Dinding alveoli terdiri dari selapis sel epitel yang disebut sel myoepitel dan sel
sekresi berbentuk kubus dan di tengahnya terdapat lumen. Sel sekresi dikelilingi
oleh sel myoepitel dan kapiler-kapiler darah. Sel-sel ini membentuk air susu dari
zat-zat yang berasal dari darah, kemudian mensekresikan ke dalam lumen alveoli.
Bahan mentah untuk produksi susu dari makanan yang dimakan dalam saluran
liter darah diantar ke ambing untuk menjadi 1 liter air susu (Malaka, 2010).
peternakan rakyat milik kelompok Tani Tallang Baba, Dusun Tallang Baba
diketahui bahwa susu adalah hasil perahan sapi atau hewan menyusui, yang dapat
diminum dan digunakan sebagai bahan baku makanan. Susu segar tidak hanya
dapat dikonsumsi langsung tapi juga dapat diolah terlebih dahulu menjadi suatu
produk yang memiliki nilai jual. Hal ini sesuai dengan pendapat Hadiwiyoto
(1983) yang menyatakan bahwa susu adalah hasil pemerahan sapi atau hewan
menyusui lainnya, yang dapat diminum atau digunakan sebagai bahan makanan
Air susu yang dihasilkan pada peternakan milik pak Nasruddin diolah lagi
menjdai dangke. Dangke merupakan hasil olahan susu segar yang berasal dari
Selatan, Indonesia. Dangke pada umumnya terbuat dari fermentasi susu kerbau
atau sapi yang diolah secara tradisional. Dangke dibuat dengan cara
Dengke adalah salah satu jenis makanan tradisional asli Enrekang yang
merupakan hasil dari olahan susu sapi yang dimasak dan ditambah dengan getah
didalam wadah (panci) dengan suhu kira-kira 800c selama kurang lebih 1 jam. Hal
ini sesuai dengan pendapat Saleh (2004) yang menyatakan bahwa dangke adalah
sejenis makanan bergizi yang dibuat dari susu kerbau, kadang-kadang dangke juga
dibuat dari susu sapi. Dangke dibuat di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Dangke merupakan produk sejenis keju lunak yang dibuat dengan cara
secara alamia akan mengubah susu sapi atau kerbau itu menjadi padat akibat
Krupuk Susu/Dangke
Produksi susu ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena dilakukan
penangan yang baik, seperti pengolahan susu menjadi dangke dan krupuk dangke
yang memiliki nilai tambah. Bahan dasar dari kerupuk susu yakni dangke, yang
dihasilkan tidak menggunakan susu sebagai bahan dasar pembuatan kerupuk ini,
melainkan dangke sehingga namanya kerupuk dangke. Hal ini sejalan dengan
Nurani (2011) bahwa Penggunaan susu sapi dalam pengolahan dangke harus
satu kekayaan budaya asli Indonesia, maupun sebagai industri skala rumah tangga
Budi, Usman. 2006. Dasar Ternak Perah. Universitas Sumatera Utara. Sumatera.
Baker , S. 2010. Dasar Pengolahan Susu dan Ikutan Ternak. Program Studi
Produksi Ternak Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Blakely. Dan Bade 1991. Laporan hasil gelar teknologi manajemen usaha
pemeliharaan sapi perah rakyat, BPTP Ungaran. Ungaran, Jawa
Timur.
Baba S.2010. Tekhnik Uji Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Liberty. Yogyakarta
Muljana, B.A. 1987. Pemeliharaan dan Kegunaan Ternak Perah.
CV.Aneka Ilmu. Semarang.
Dwiputra, Aditya. 2011. Tata Laksana dan Produksi Ternak Perah. Fakultas
Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Hidayat, Arief et al. 2012. Proses Pembentukan Susu. Dinas Peternakan Provinsi
Jawa Barat.
Mulyana A, 2006. Ilmu Produksi Ternak Perah. Surakarta LPP UNS dan
UNS Press. Surakarta.
Suheri, G. 2020. Teknik pemerahan dan penanganan susu sapi perah. Balai
Penelitian Ternak, Ciawi-Bogor
Warni, 2014. Kualitas Susu Sapi Perah Di Kabupaten Sinjai Dan Kaitannya
Dengan Infeksi Listeria Monocytogenes. Jurusan Teknologi Hasil Ternak,
Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.