PRAKTIKUM V
PENGUKURAN KAPASITAS TAMPUNG
OLEH :
utama (pokok) ternak ruminansia adalah hijauan yang dapat berupa rumput-
rumputan maupun legume. Sekitar 60 sampai 90 persen dari total ransum yang
pakan hijauan dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang baik merupakan
(Faisal, 2013).
yang dibutuhkan oleh sejumlah ternak yang digembalakan dalam luasan satu
memenuhi kebutuhan pakan dimana pada lokasi ini telah ditanami rumput unggul
dan atau legum dengan jenis rumput/legum yang tahan terhadap injakan ternak.
intensitas sinar mata hari, kompetisi zat zat makanan, kekompakan tanah,
pengambilan zat zat makanan, dan berkurangnya Produksi. Pastura yang terlalu
tinggi menyebabkan sulit untuk mengumpulkan biji atau buah yang dipetik yang
bahwa produksi yang dihasilkan relatif rendah (Sawen dan Junaidi, 2011).
Pengelolaan padang penggembalaan yang digunakan untuk penggemukan
petak dan diisi dengan beberapa ekor sapi yang digemukkan, setiap petak harus
diamati terus agar dapat ditentukan saat yang tepat untuk melakukan rotasi
(Siregar, 2010).
menampung ternak per unit per satuan luas sehingga memberikan hasil yang
pakan hijauan yang dihitung dalam animal unit (AU). Kepadatan ternak yang
yang disukai, sehingga populasi hijauan yang berproduksi baik akan menurun
(Apriyansyah, 2016).
berhubungan dengan jenis ternak, produksi hijauan rumput, musim, dan luas
padang penggembalaan atau kebun rumput. Oleh karena itu, kapasitas tampung
Pada musim basah, hijauan rumput akan tinggai produksinya daripada musim
kering. Hal demikian juga berarti bahwa pada musim basah bisa tersedia lebih
banyak produksi hijauan rumput untuk sejumlah ternak, namun pada musim
kering jumlah ternak akan terbatas jumlahnya sesuai dengan tersedianya hijauan
terhadap jumlah ternak yang dipelihara adalah berdasarkan pada produksi hijaua
makanan ternak yang tersedia. Dalam perhitungan ini digunakan norma Satuan
Ternak (ST) yaitu ukuran yang digunakan untuk menghubungkan bobot tubuh
Satuan Ternak (ST) atau Animal Unit (AU) merupakan satuan untuk
ternak yang didasarkan atas konsumsi pakan. Setiap satu AU diasumsikan atas
dasar konsumsi seekor sapi perah dewasa non laktasi dengan berat 325 kg atau
BO, PK dan TDN apabila dibandingkan dengan populasi ternak yang ada di desa
Kemejing (pada saat penelitian) yaitu sebesar 901,40 UT, maka jumlah populasi
ternak yang ada melebihi daya tamping atau kapasitas tamping ternak ruminansia
tampung. Luas pastura juga dapat mempengaruhi kapasitas tampung, hal ini
Intensitas Penggembalaan
jenis tanaman dan perengutan hanya dilakukan pada bagian tanaman yang disukai.
Dalam melakukan kegiatan ini ternak berjalan dan sebagai akibatnya banyak
tanaman terinjak dan bahkan sebagian tanaman juga mendapatkan cekaman dari
kotoran ternak yang dikeluarkan saat merumput. Kotoran ternak yang masih segar
segala aspek usahanya, tetapi dalam hal ini, secara khusus penyediaan hijauan
pakan melalui:
1. Pengembangan teknik-teknik pengawetan kering (hay) dan segar (silase),
utama pengganti hijauan segar (roughage) pada musim atau tujuan tertentu.
seperti jerami padi dan jagung, serta hijauan lain yang mudah diperoleh tetapi
kurang disukai ternak seperti daun johar (Cassea siamea Lamk .) dalamm
yang dibutuhkan oleh sejumlah ternak yang digembalakan dalam luasan satu
kering) dikurangi produksi komponen gulma, dikali proper use faktor dan dalam
hal ini proper use faktor yang digunakan adalah 45%. Kebutuhan luas lahan
per bulan bagi ternak (ha/UT) adalah jumlah kebutuhan hijauan ternak tersebut
selama sebulan (kg/UT) dibagi dengan produksi hijauan tersedia (kg/ha) dari
padang penggembalaan yang dimaksud. Kebutuhan luas lahan ternak per tahun
padang penggembalaan dihitung dengan asumsi bahwa satu unit ternak (unit
ternak) setara dengan sapi dengan bobot 500 kg, dengan kebutuhan pakan ternak
per hari (dalam bentuk bahan kering) ditetapkan sebesar 3% dari bobot
badan, dan bahwa periode stay (merumput) selama 70 hari (Damry, 2009).
hijauan atau kebun rumput pada suatu areal dapat diperhitungkan, seperti berikut :
produksi hijauan rumput diukur dan dicatat. Setalah 1 tahun seluruh produksi
rumput. Jadi, produksi realitas adalah produksi sebenarnya yang bisa diukur
suatu areal padang penggembalaan atau kebun rumput. Jadi, perhitungan ini
Materi Praktikum
Kapasitas Tampung adalah Rumput kering, kantong plastik dan lebel, Koran, dan
tali rapia
Metode Praktikum
20 langkah ke tanah dan memotong dan menimbang hijauan yang berada di dalam
kuadran sejauh 20 langkah tegak lurus dengan kluster pertama, memotong dan
menimbang hijauan yang ada dalam kuadran pada kluster kedua. Kemudian
mengambil sampel dilakukan pada kultur ketiga dan seterusnya, mengambil
Keterangan :
A : Rumput
B : Legum
C : Gulma
D : Tanaman Lain
memiliki kapasitas tampung 2850 Kg/Ha dan pada Kuadran 3 memiliki kapasitas
produktivitas tanah dan curah hujan. Hal ini sesuai dengan pendapat Khomar
hewan dan lain sebagainya, mempengaruhi kapasitas tampung. Luas pastura juga
dapat mempengaruhi kapasitas tampung, hal ini disebabkan karena hewan akan
lebih banyak bergerak (misalnya berjalan) di pastura yang lebih luas selanjutnya
Kesimpulan
Saran
Amar, A.L. 2008. Strategi penyediaan pakan hijauan untuk pengembangan sapi
potong di Sulawesi Tengah. Prosiding Seminar Nasional Sapi Potong.
Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Sulawesi
Tengah.
Faisal. 2013. Ternak ruminansia pada Musim Kemarau di daerah pertanian lahan
kering kecamatan semin Penelitian. Fakultas Peternakan Universitas
sebelas Maret. Surakarta.
Junaidi dan Diana. 2010. Potensi padang penggembalaan pada dua kabupaten di
provinsi papua barat. Penelitian.
Sawen, D dan Junaidi, M. 2011. Potensi padang penggembalaan alam pada dua
kabupaten di Provinsi Papua Barat. Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner. Fakultas Peternakan Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Negeri Papua, Manokwari.
Dalam 1 ha
Penyelesaian :
50
4920 10.000 = 24600000 = 24600 kg/ha
100
50
570 10.000 = 2850000 = 2850 kg/ha
100
50
120 10.000 = 600000 = 600 kg/ha
100