APPENDISITIS
1. Pengertian Appendisitis adalah suatu inflamasi akut pada appendisits
verniformis dan merupakan penyebab paling umum untuk
bedah abdomen darurat (Brunner & Suddart, 1997).
2. Asesmen 1. Nyeri kuadran bawah
2. Demam ringan
Keperawatan
3. Mual-muntah
4. Hilangnya nafsu makan
5. Nyeri tekan lokal pada titik mc Burney
6. Nyeri tekan lepas (hasil atau intesifikasi dari nyeri bila
tekanan dilepaskan)
7. Tanda rovsing dapat timbul dengan melakukan palpasi
kuadran bawah kiri yang secara paradoksimal
menyebabkan nyeri yang terasa di kuadran kanan bawah
8. Distensi abdomen akibat ileus paralitik
9. Kondisi pasien memburuk
3. Diagnosis 1. Potensial tidak efektifnya pola napas b.d efek anastesi
Keperawatan dan mobilisasi
2. Nyeri b.d Luka operasi
3. Kerusakan integritas kulit b.d luka oprasi
4. Resiko cedera dengan faktor resiko: Gangguan persepsi
sensori karena anestesi
5. Resiko hipotermi dengan faktor resiko: Berada diruangan
yang dingin
6. Kurang pengetahuan b.d kurang informasi tentang
perawatan di rumah dan tindak lanjut yang dibutuhkan.
4. Kriteria 1. Bunyi di kedua paru bersih, tidak ada lendir, pernapasan
Evaluasi/Nursing 18 x/menit.
2. tidak terjadi injuri
Outcome
3. Temperature ruangan nyaman
4. Tidak terjadi hipotermi
5. Dalam 1-2 jam intervensi penghilangan nyeri, persepsi
subjektif pasien tentang nyeri menurun, dibuktikan
dengan skala nyeri, indikator-indikator obyektif, seperti
tidak meringis, wajah dan posisi tubuh relaks, luka
operasi, tidak ada tanda tanda infeksi
6. Luka insisi sembuh tanpa ada tanda-tanda infeksi
7. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi (bibir tidak kering,
mukosa membran lembab, tidak sering kehausan,
pemasukan cairan mencukupi..
5. Intervensi 1. Kaji pola, suara, frekuensi pernafasan
2. Tidurkan klien pada meja operasi dengan posisi sesuai
Keperawatan
kebutuhan
3. Monitor penggunaan instrumen, jarum dan kasa
4. Pastikan tidak ada instrumen, jarum atau kasa yang
tertinggal dalam tubuh klien, atur suhu ruangan yang
nyaman
5. Lindungi area diluar wilayah operasi
6. Bantu pasien dan ajarkan untuk tirah baring, batuk dan
napas dalam
7. Beri posisi setengah duduk
8. Mobilisasi dini
9. Kaji dan catat kualitas, lokasi dan durasi nyeri. Gunakan
skala nyeri dengan pasien dari 0 (tidak ada nyeri_ - 10
(nyeri paling buruk).
10. Beri posisi tidur nyaman
11. Ajarkan cara mengulangi nyeri :
12. Napas dalam dan batuk efektif
13. Tidur terlentang, kedua telapak tangan menekan daerah
luka operasi dengan bantal kecil
14. Pantau luka pembedahan dari tanda tanda peradangan :
demam, kemerahan, bengkak, dan cairan yang keluar
terhadap warna, jumlah dan karakteristik
15. Rawat luka secara steril
16. Beri makanan berkualitas atau dukung pasien untuk
makan yang bergizi untuk mempercepat proses
penyembuhan
6. Informasi dan 1. Teknik distraksi
2. Teknik perawatan luka
Edukasi
3. Mobilisasi bertahap
4. Asupan nutrisi
7. Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksankan
intervensi dan dibandingkan dengan NOC serta analisis terhadap
perkembangan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan.
8. Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
9. Kepustakaan 1. Dorothy B. Doughty & Debra Broadwell Jackson (1993)
Gastrointestinal Disorder Mosby Clinical Nursing
Series
2. Charlene J. Reeves & Gayle Roux dkk (1999) Medical
Surgical Nursing
3. Monica Ester, SKp (2000) Keperawatan Medikal Bedah
: Pendekatan Sistem Gastrointestinal.
4. Sylvia Anderson Price, dkk (1994) Fisiologi Proses
Proses Penyakit Edisi 4
5. Marie Jaffe R.N. M.S Pediatric Nursing Care Plans
Skidmore-Roth Publishing, Inc 1001 wall street El Paso,
Texas 79915