Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

GANGGUAN PENCERNAAN AKIBAT GASTROENTERITIS


PADA BY.A DI RUANG OTJE RS RAJAWALI BANDUNG

REGINA A.D
1111026

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2015
LATAR BELAKANG
WHO: masalah utama yang sulit
ditanggulangi, menjadi salah satu
penyakit yang menyababkan
mortalitas dan malnutrisi. pada anak
Penyebab kematian kedua pada
anak <5 tahun (2009)

Global: 1,5 juta/


tahun
Nasional: 2,5%
mengakibatkan
kematian pada Diare kematian pada anak
balita.
dan balita.

Ruang Otje RS
Rajawali 123 pasien
TUJUAN
TUJUAN UMUM
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar
mahasiswa memahami dan mampu memberikan
asuhan keperawatan pada klien gastroenteritis.

TUJUAN KHUSUS
Pengkajian analisa data diagnosa keperawatan
intervensi implementasi evaluasi
identifikasikesenjangan.
MANFAAT PENULISAN
MANFAAT TEORITIS
Makalah ini diharapkan dapat memberikan
masukan data dan informasi yang dapat digunakan
sebagai bahan pustakan untuk pengembangan
asuhan keperawatan pada klien gastroenteritis.

MANFAAT PRAKTIS
Makalah ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan masyarakat khususnya bagi
pelayanan keperawatan mengenai luka diabetik,
penyebabnya, dan komplikasi-komplikasi serta
pencegahnnya agar dapat memberikan informasi
pada klien gastroenteritis.
KONSEP DASAR TEORI
PENGERTIAN
Pengertian diare menurut para ahli diantaranya
menyebutkan bahwa diare adalah kehilangan cairan dan
elektrolit yang terjadi karena frekuensi BAB tiga kali atau
lebih dengan konsistensi tinja yang encer atau cair
(Suriadi, 2001). Diare mengacu pada kondisi dimana
terjadi frekuensi defekasi abnormal, serta perubahan
dalam isi (>200gr/hari) dan konsistensinya cair (Brunner
& Suddarth, 2002).
Jadi dapat disimpulkan bahwa diare adalah gejala
kelainan pencernaan berupa buang air besar dengan
tinja berbentuk cair dengan frekuensi tiga kali atau lebih
dalam sehari pada anak sehingga menimbulkan
kehilangan cairan dan elektrolit.
ETIOLOGI
a. Faktor infeksi: bakteri, virus, parasit (jamur).
b. Faktor malabsorbsi
c. Faktor makanan makanan basi, beracun dan
alergi terhadap makanan.
d. Faktor psikologis: rasa takut dan cemas.
KLASIFIKASI
1. Diare akut
Dikarakteristikan oleh perubahan tiba-tiba dengan
frekuensi dan kualitas defekasi.

2. Diare kronis
Diare yang terjadi lebih dari 2 minggu.
PATHOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Muntah-muntah
Suhu tubuh meningkat
Nafsu makan berkurang
Tinja cair, sisertai lendir
Warna tinja lama-kelamaan menjadi hijau karena
bercampur empedu.
Timbul lecet sekitar anus karena sering defekasi.
Tinja berbau asam, akibat banyak asam laktat
yang berasal dari laktosa yang diabsrobsi oleh
usus selama diare.
Kehilangan cairan/dehidrasi (mata dan ubun-ubun
cekung, serta selaput lendir bibir dan mulut
tampak kering).
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
a. Laboratorium
1. Feses Kultur: bakteri, virus, parasit, candida,
2. Serum Elektroit: hiponatremi, hipernatremi,
hipokalemi.
3. AGD: asidosis metabolik (Ph menurun, pO2
meningkat,
pcO2 meningkat, HCO3 menurun)
4. Faal ginjal: UC meningkat

b. Radiologi
Mungkin ditemukan Bronchopeumonia
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan diare atau output
berlebihan dan intake yang kurang
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
berhubungan dengan kehilangan cairan skunder
terhadap diare.
3. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan
dengan proses infeksi skunder terhadap diare
4. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan
dengan peningkatan frekuensi diare.
5. Kecemasan anak berhubungan dengan tindakan
invasive hospitalisasi
PENGKAJIAN
RIWAYAT KEPERAWATAN SEKARANG
Keluhan Utama : Buang air besar 7x sehari dan muntah
Saat masuk rumah sakit : Ibu klien mengatakan satu hari
sebelum masuk RS anaknya buang air besar 7x dengan bentuk
feses lembek disertai muntah. Kemudian anak dibawa ke RS
Rajawali karena BAB tidak mau berhenti.
Saat pengkajian : Setelah di rawat, kondisi klien masih sering
buang air besar dengan frekuensi BAB pada pagi hari 4x dan
siang 3x dengan konsistensi lembek. tapi muntah sudah tidak
ada.
Keluhan Penyerta : Tidak ada keluhan penyerta lain

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KESEHATAN


Prenatal : Saat hamil ibu rutin kontrol kehamilan setiap sati
bulan sekali ke posyandu
Intranatal : Ibu klien mengatakan melahirkan secara normal,
ditolong oleh bidan di rumah bersalin pada saat kandungan
berusia 9 bulan, keadaan bayi saat lahir menangis. Berat badan
bayi saat lahir 2,9 kg dan panjang 47 cm.
Postnatal : Klien tidak pernah di rawat atau sakit sejak lahir
RIWAYAT MASALALU
Penyakit Waktu Kecil : Klien tidak pernah dirawat
karena sakit yang sama atau penyakit yang lain
Tindakan (operasi) : Tidak pernah menjalani operasi
Alergi : Tidak memiliki alergi
Kecelakaan : Tidak pernah mengalami
kecelakaan
Imunisasi : BCG

RIWAYAT KELUARGA
Penyakit Keturunan: tidak ada
Penyakit Menular : tidak ada
RIWAYAT SOSIAL
Yang mengasuh anak
Klien diasuh oleh ibunya
Hubungan dengan anggota keluarga
Selain oleh ibu klien juga dirawat oleh neneknya
Lingkungan rumah
Lingkungan bersih namun padat penduduk
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai