1. Pengertian BPH adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat ( secara umum pada pria lebih tua dari 50 tahun ) menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran urinarius ( Marilynn, E.D, 2000 : 671 ). 2. Asesmen 1. LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms) 2. pemeriksaan tekanan darah, nadi dan suhu Keperawatan 3. Pemeriksaan skrotum 4. Rectal touch / pemeriksaan colok dubur 5. Nyeri 6. Tanda-tanda infeksi 7. Keamanan fisik 3. Diagnosis 1. Nyeri ( akut ) 2. Kecemasan Keperawatan 3. Resiko tinggi infeksi 4. Resiko tinggi cidera: perdarahan 5. Gangguan pola tidur 6. Kurang pengetahuan tentang kondisi ,prognosis dan kebutuhan pengobatan 4. Kriteria 1. Nyeri berkurang atau hilang 2. Hemodinamik stabil Evaluasi/Nursing 3. Klien tidak mengalami infeksi. Outcome 4. Tidak terjadi perdarahan 5. Kebutuhan tidur dan istirahat terpenuhi. 6. Klien dapat menguraikan pantangan kegiatan serta kebutuhan berobat lanjutan 5. Intervensi 1. Manajemen nyeri 2. Jelaskan pada klien bahwa intensitas dan frekuensi akan Keperawatan berkurang dalam 24 sampai 48 jam 3. gunakan pakaian khusus ruang operasi 4. Pertahankan prinsip aseptic dan antiseptic 5. Bina Hub. Saling percaya 6. Libatkan keluarga 7. Jelaskan semua Prosedur 8. Hargai pengetahuan ps tentang penyakitnya 9. Bantu ps untuk mengefektifkan sumber support 10. Berikan reinfocement untuk menggunakan Sumber Coping yang efektif 11. Anjurkan pada klien untuk tidak duduk dalam waktu yang lama sesudah tindakan TUR-P. 12. Observasi tanda tanda vital 13. Pertahankan sistem kateter steril, 14. Anjurkan intake cairan yang cukup ( 2500 3000 ) 15. Observasi urine: warna, jumlah, bau 16. Irigasi aliran kateter jika terdeteksi gumpalan dalm saluran kateter 17. Pantau traksi kateter: catat waktu traksi di pasang dan kapan traksi dilepas . 18. Ciptakan suasana yang mendukung, suasana tenang dengan mengurangi kebisingan . 19. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan penyebab gangguan tidur. 20. Beri penjelasan untuk mencegah aktifitas berat selama 3- 4 minggu . 21. Beri penjelasan untuk mencegah mengedan waktu BAB selama 4-6 minggu 22. Anjurkan untuk berobat lanjutan pada dokter. 6. Informasi dan 1. Cara menurunkan nyeri 2. Pengontrolan infeksi Edukasi 3. Mobilisasi bertahap 4. Intake Cairan 7. Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksankan intervensi dan dibandingkan dengan NOC serta analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan. 8. Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan 9. Kepustakaan 1. Doenges, M.E., Marry, F..M and Alice, C.G., 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2. Long, B.C., 1996. Perawatan Medikal Bedah : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC. 3. Lab / UPF Ilmu Bedah, 1994. Pedoman Diagnosis Dan Terapi. Surabaya, Fakultas Kedokteran Airlangga / RSUD. dr. Soetomo. 4. Hardjowidjoto S. (1999).Benigna Prostat Hiperplasia. Airlangga University Press. Surabaya 5. Soeparman. (1990). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. FKUI. Jakarta.