Berdasarkan percobaan dari satu surya sel diperoleh kuat arus pada sel surya
dan kuat arus yang mengalir ke dalam baterai yang berfluktuatif besarnya. Energi
listrik hasil dari sebuah surya sel 50 WP yang terkena sinar matahari selama 6 jam
mampu menyalakan 4 buah lampu dengan daya 30 watt selama 16 jam. Diharapkan
agar diadakan penelitian mengenai efisiensi dari suatu surya sel sepanjang musim
kemarau dan hujan secara realtime.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui pemanfaatan panel surya
2. Untuk mengetahui cara kerja panel surya
3. Untuk mengetahui komponen komponen panel surya
C. Pentingnya Penelitian
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah
1. Memperoleh pemahaman lebih mengenai panel surya
2. Dapat dijadikan referensi atau gambaran nyata mengenai panel surya oleh
pembaca
D. Road Map Penelitian
Mulai
Panel Surya
Pembahasan
Jadwal Kegiatan
Rencana Anggaran
Selesai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Panel Surya
Panel Tenaga Surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah
cahaya menjadi listrik. Mereka disebut surya atas Matahari atau "sol" karena
Matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya
sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai "cahaya-
listrik". Sel surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap
energi Matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang
berlawanan.
3. Inverter
Inverter dalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC
direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC alternating current).
3. Baterai
Baterai berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya
sebelum dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu
penerangan atau peralatan elektronik lainnya yang membutuhkan listrik. Instalasi
pembangkit listrik dengan tenaga surya membutuhkan perencanaan mengenai
kebutuhan daya.
Cara kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti semikonduktordioda.
Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan semi-
konduktor, terjadi pelepasan elektron. Apabila elektron tersebut bisa menempuh
perjalanan menuju bahan semi-konduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi
perubahan sigma gaya-gaya pada bahan. Gaya tolakan antar bahan semi-konduktor,
menyebabkan aliran medan listrik. Dan menyebabkan elektron dapat disalurkan ke
saluran awal dan akhir untuk digunakan pada perabot listrik.
Menggunakan energi surya tidak mengakibatkan polusi udara atau polusi air,
dan tidak juga menghasilkan gas rumahkaca, tetapi tetap memiliki beberapa dampak
tidak langsung terhadap lingkungan. Misalnya, ada beberapa bahan beracun dan
bahan kimia, dan berbagai pelarut dan alkohol yang digunakan dalam proses
pembuatan selfotovoltaik (PV), yang mengkonversi sinar matahari
menjadilistrik.,Sejumlah,ke,cilbahan-bahan,limbah,juga,dihasilkan.
Gambar 1. Sistem Lampu Lalu lintas dengan Tenaga Cadangan Energi Matahari
Penelitian ini menghasilkan keluaran berupa suatu perangkat keras inovasi
teknologi pembangkitan energi listrik bersumber dari energi surya atau matahari.
Energi listrik yang dibangkitkan digunakan sebagai energi listrik pada lampu pengatur
lalu lintas. Dari percobaan teknologi yang dihasilkan diperoleh data pengisian dan
pembebanan baterai seperti gambar 2 dan gambar 3. Pengukuran dilakukan selama
waktu siang hari pada saat matahari cerah di wilayah kampus Unpam
14
12
10
Tegangan Battery (V)
8
6 Arus Battery (A)
4 Tegangan Sel Surya (V)
2
0 Arus Sel Surya (A)
15
Pukul/ jam ke
10
Tegangan Battery (V)
5 Arus Battery (A)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
B. Pembahasan
Pengukuran arus baterai dan sel dilakukan selama 8 jam kondisi tanpa pembebanan
lampu. Nilai arus dicatat dalam selang waktu 30 menit. Nilai arus maksimum terjadi
pada saat jam 12.00 di kisaran 1,8 ampere meskipun nilai tegangan baterai dan sel
relatip stabil pada kisaran nilai 12 Volt sampai dengan 14 Volt. Ploting arus pengisian
baterai yang terlihat pada gambar 4 nampak dari awal pengukuran dipagi hari nilai arus
merambat naik seiring dengan bertambahnya waktu menuju siang hari. Nilai arus
mencapai puncaknya saat jam 12.00, untuk kemudian nilai arus yang mengalir ke
baterai mulai menurun seiring dengan bergeraknya matahari menuju waktu sore hari.
Dinamika nilai arus yang mengalir dalam baterai tersebut bersesuaian dengan intensitas
sinar matahari yang mengenai permukaan sel surya. Berbeda dengan nilai tegangan
pada baterai yang memiliki pola sedikit fluktuatif karena memang dijaga stabil pada
batas sesuai dengan speksifikasi.
Setelah 8 jam baterai mendapatkan pengisian arus dari energy matahari melalui sel
surya kemudian dihubungkan dengan lampu lalu lintas sebanyak 4 buah lampu masing-
masing lampu berdaya 7,5 watt. Nilai arus beban lampu dimonitor sejak awal
pembebanan sampai akhir pembebanan selama 16 jam. Nilai arus baterai diawal saat
beban dihubungkan sebesar 2,23 ampere dan diakhir pembebanan selang 16 jam
menjadi 1,92 ampere. Dinamika penyusutan arus baterai selama 16 jam terhubung
7
dengan lampu relatif kecil nilainya sekitar 0,3 ampere seperti diperlihatkan pada
gambar 3.
C. Rencana Anggaran
Langkah Pertama : Menentukan jumlah total beban yang akan menggunakan tenaga
dari solar panel.
Langkah Kedua : Menentukan lama beban yang totalnya 30 watt tersebut akan
dihidupkan dengan menggunakan sistem solar panel.
Boleh diasumsikan misalnya 12 jam. Jika 12 jam, berarti total konsumsi daya beban
dalam sehari adalah 12 x 30 kWh = 360 watt.
Tentunya lebih diuntungkan jika beban yang menggunakan solar panel dinyalakan pada
malam hari. Dengan begini, penggunaan baterai relatif tidak berat dan dimungkinkan
jumlah baterai dapat pula dikurangi jumlahnya, karena listrik yang disupply tidak hanya
oleh baterai tetapi sinar matahari masih turut memberikan supply.
Mari kita ambil contoh penggunaan sistem solar panel adalah pada pukul 18.00 s/d
06.00 (12 jam).
Langkah Ketiga : Menghitung berapa besar dan jumlah baterai yang dibutuhkan untuk
mensupply beban sejumlah total 360 watt:
Jumlah total 360 watt perlu ditambahkan sekitar 20% yang adalah listrik yang
digunakan oleh perangkat selain panel surya, yakni inverter sebagai pengubah arus DC
(searah) menjadi AC (bolak balik), dan controller (sebagai pengatur arus) yakni
menutup arus ke baterai jika tegangan sudah berlebih di baterai dan memberhentikan
pengambilan arus dari baterai jika baterai sudah hampir kosong.
Sehingga jika ditambahkan 20%, maka total daya yang dibutuhkan adalah 360 + (360 x
20%) = 432 watt.
Dari 432 watt tersebut, jika dibagi 12 V ( tegangan umum yang dimiliki baterai) maka
kuat arus yang dibutuhkan adalah 36 Ampere. Maka, jika kita menggunakan baterai
yang sebesar 65 Ah 12 V, maka kita membutuhkan 1 baterai (65 x 12 x 1 = 780 watt).
Dengan mendapatkan 780 watt ini, akan didapatkan jumlah panel yang dibutuhkan,
termasuk besarannya yakni sebagai berikut. Jika menggunakan ukuran panel yang 100
wp (watt peak), maka dalam sehari panel ini kurang lebih menghasilkan supply sebesar
100 wp x 5 (jam) = 500 watt.
Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata waktu sinar matahari bersinar di negara
tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah menjadi semacam perhitungan rumus baku
efektivitas sinar matahari yang diserap oleh panel surya. Maka jika 1 panel yang 100
wp mampu memberikan listrik sejumlah 500 watt, didapatkan total panel yang
dibutuhkan adalah sejumlah 780 / 500 watt = 2 Panel(baiknya kita lebihkan).
Mengenai harga, 1 buah panel surya dengan daya 100 wp adalah sebesar Rp.2.100.000,
sehingga total uang yang harus dikeluarkan untuk pembelian panel surya adalah Rp.
4.200.000,
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Modul sistem selanjutnya digunakan untuk meneliti seberapa besar potensi energy
matahari sebagai pensuplai energy listrik pada lampu pengatur lalu lintas. Untuk
maksud ini dilakukan ujicoba dan dilakukan pengukuran besar kuat arus yang
dibangkitkan dalam sel surya yang terkena sinar matahari dan mengukur besar kuat
arus yang menuju baterai. Tegangan pada sel surya dan baterai dimonitor dan dicatat
besarnya selama 6 sampai 8 jam. Dari pengukuran sel surya selama 6 sampai 8 jam
terkena sinar matahari, yaitu dari jam 7.30 sampai dengan jam 15.30 diperoleh data
besar arus listrik yang dibangkitkan sel surya dan data kuat arus yang mengalir ke
8
dalam baterai. Nilai kuat arus sangat beragam dan fluktuatif seiring dengan intensitas
sinar matahari yang mengenai permukaan sel surya.
Djamain, Martin, 2000, Strategi Penerapan Energi Surya di Indonesia, seminar Peran
dan Perkembangan Energi Surya Sebagai Energi Alternatif, Universitas Gajayana.
Liang Chi Shen dan Jin Au Kong. 1996. Aplikasi Elektromagnetik. Penerbit PT.
Erlangga. Jakarta.
Solarex Corp. Penuntun Ke Teknik Listrik Sinar Surya. PT. Dwieti Utama. Jakarta.
www.themegallery.com
www.ise-solar.info
www.ncsc.nesu.edu
www.bsi-solar.dc