BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal. Apabila dibiarkan tak
perkiraan penduduk Indonesia di atas 20 tahun sebesar 125 juta dan dengan
tahun 2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk berusia di atas 20
tahun dan dengan asumsi prevalensi DM sebesar 4,6% akan didapatkan 8,2
juta pasien diabetes1. Suatu jumlah yang sangat besar dan merupakan beban
yang sangat berat untuk dapat ditangani sendiri oleh dokter spesialis /
dimulai dari sekarang. Diabetes melitus dapat menyerang warga segala lapisan
Diabetes Melitus yang dirawat jalan dan rawat inap pada periode Januari
1
2
pada tahun 2011 dan kembali meningkat menjadi 89 pada tahun 2012.
Sedangkan data kunjungan pada periode Januari sampai Juni 2013 jumlah
empat pilar, yaitu edukasi, perencanaan makan, latihan jasmani dan intervensi
serta membuat perubahan yang diperlukan dalam hal prilaku dan gaya hidup.
Tetapi pada Diabetes hal ini berbeda, sebab disini diperlukan keseimbangan
dari kegiatan rutin seperti: pola makan, olahraga, bekerja, dan lain-lain. Jadi
2
3
jam dan seringkali berhubungan dengan perubahan prilaku dan gaya hidup
mengubah prilakunya dan mengapa hal itu diperlukan maka akan berhasillah
(Nor, 2005).
1976; Williams, 1986, dalam Nor, 2005). Menurut beberapa penelitian tentang
peran serta klien dan pemanfaatan sarana terbukti bahwa pengetahuan klien
program pendidikan prilaku yang meliputi pola makan, istirahat, olahraga dan
eliminasi.
daripada prilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Selama klien dirawat
di rumah sakit aktivitas dan prilaku klien yang meliputi pola makan, istirahat
3
4
bahwa keterlibatan klien dalam pengaturan pola makannya belum optimal. Hal
ini nampak dari sikap dan prilaku klien selama menjalani perawatan di rumah
sakit yang kurang patuh terhadap program pengaturan pola makan yang
dianjurkan.
B. Rumusan Masalah
dan sikap dengan perilaku pola makan pasien diabetes melitus di RSUD
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
4
5
2. Tujuan Khusus
Luwu
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi peneliti
penelitian terkait perilaku pola makan penderita diabetes melitus dan dapat
penelitian ini.
5
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
rasa, raba. Sebagian besar pengetahuan didapat melalui mata dan telinga
(Notoadmodjo, 2010)
dipelajari.
6
7
yang menanyakan tenyang isi materi yang ingin diukur dari subyek
(Notoadmodjo, 2010).
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan (Azwar, 2005).
Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah persaan mendukung atau melihat
7
8
itu merupakan kesiapan atau kesediaan bertindak dan bukan pelaksana motif
tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas akan tetapi
kredit posisi tindakan suatu prilaku. Sikap merupakan reaksi tertutup bukan
Dalam bagian lain Allport yang dikutip oleh oleh Notoadmodjo (2010)
1. Menerima (receiving)
diberikan
2. Merespon (responding)
yang diberikan
3. Menghargai (valuing)
8
9
4. Bertanggung jawab
1. Faktor Kognisi
2. Faktor Kominikasi
3. Faktor Psikologis
4. Faktor Antropologik
Sesuatu yang telah dianggap wajar sebagai salah satu aspek kesehatan
5. Faktor Sosiologik
dalam masyarakat
9
10
Sikap membuat seseorang untuk berbuat atau menjauhi sesuatu objek. Adapun
2. Sikap dapat berubah-ubah karena sikap itu dapat dipelajari orang atau
sebaliknya
4. Objek sifat dapat merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
1. Pengertian Prilaku
Prilaku dipandang dari segi biologis adalah salah satu kegiatan atau
aktifitas daripada manusia itu sendiri. Oleh karena itu prilaku mempunyai
10
11
organisme baik yang dapat diamati secara langsung maupun yang tidak
adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik yang dapat
rangsangan dari luar subjek tersebut. Respon ini terbentu dua macam :
a. Bentuk pasif, adalah respon internal yaitu yang terjadi dalam diri
manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain,
b. Bentuk aktif yaitu bila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara
prilaku dipengaruhi beberapa faktor dari dalam (intern) dan dari luar
11
12
lingkungan sekitar baik fisik maupun non fisik seperti iklim, manusia,
(Notoadmodjo, 2010).
2. Bentuk Prilaku
tertutup. Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada
yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas
atau praktek yang dengan mudah diamati atau dilnilai oleh orang lain.
3. Ranah Prilaku
luas. Bloom yang dikutif oleh Notoadmodjo, (2010) membagi prilaku itu
tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Ketiga kawasan tersebut
12
13
behavior) adalah :
dan sebagainya
a. Anteseden
13
14
b. Konsekuens
perilaku.
1. Pengertian
14
15
yang kronis (penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi neuropati (penyakit
2. Tipe Diabetes
a. Tipe 1
b. Tipe II
insulin sel beta dan atau adanya resistensi insulin dijaringan perifer
15
16
(Nor, 2005)
3. Etiologi
a. Diabetes tipe I
b. Diabetes tipe II
4. Epidemiologi
kurang lebih 12 juta orang. 7 juta dari 12 juta penderita diabetes tersebut
5. Evaluasi Diagnostik
16
17
mmol/L)
6. Manifestasi Klinik
Rasa lapar yang semakin besar (polifagia) mungkin akan timbul sebagai
17
18
7. Komplikasi DM
a. Hipoglikemia
b. Diabetik ketoasidosis
a. komplikasi makrovaskuler
b. komplikasi mikrovaskuler
8. Prognosis
2006)
9. Penatalaksanaan Pengobatan
a. Tujuan Pengobatan
2) Latihan jasmani/olahraga
4) Penyuluhan
18
19
c. Non farmakologis
seimbang
d. Farmakologis
2) Insulin
1. Pengertian
diabetes dapat hidup dengan normal seperti halnya orang sehat lainnya
dengan syarat klien harus mengikuti pola hidup sehat, mengikuti saran
19
20
ada ketentuan khusus yang harus diikuti oleh klien dibetes mellitus, salah
Pola makan sangat erat kaitannya dengan diet, dalam hal ini
Mellitus, tetap tiga kali dalam sehari. Makanan yang dikonsumsipun harus
yang dihasilkan oleh makanan diukur dengan satuan kalori yang berbeda
(Soegondo,2006)
tergantung dari jenis kelamin, usia, tinggi, dan berat badan.jika makanan
diabetes mellitus.
diabetes mellitus
20
21
Untuk menurunkan berat badan bagi klien diabetes yang gemuk dan
diikuti diet untuk mempertahankan berat badan agar tidak naik lagi.
c. Sistem penukar
darah, karena itu klien harus berhati-hati memilih makanan. Bahan pangan
21
22
dapat menarik gula dalam drah dan menyimpannya dalam otot sebagai
a. Gula murni, seperti yang terdapat pada gula pasir, gula jawa, dan
sirup.
b. Madu, selai manis, jeli, permen, coklat, tarcis, susu kental manis,
berlemak.
f. Snack yang mengandung gula dan pemanis buatan yang tinggi kalori.
22
23
serat.
c. Roti yang terbuat dari gandum, gandum mengandung kulit ari yang
kaya serat.
mellitus :
23
24
24
25
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Teori
yang kronis (penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi neuropati (penyakit
bagaimana cara klien untuk mengatur pola makannya agar kadar gula dalam
Merupakan suatu yang sangat ironis sekali apabila ada /klien yang
sudah menderita penyakit diabetes melitus (kencing manis) tetapi dia tidak
mengerti dan tidak dapat membatasi pola makannya yang pada akhirnya
pada penelitian ini prilaku yang dimaksud adalah mencakup respon dalam
bentuk pengetahuan dan sikap. Pengatahuan dan sikap klien diabetes melitus
25
26
variabel terikat (variabel dependen) dan perilaku pola makan yang dijabarkan
Pengetahuan
Perilaku
Pola Makan Pasien
Sikap Diabetes Mellitus
B. Variabel penelitian
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok
Alat
No Variabel Definisi Skala Hasil Ukur
Ukur
1. Pasien Adalah orang yang Status medis
Diabetes didiagnosa menderita pasien
Mellitus penyakit Diabetes
Mellitus dan dirawat
di ruang Interna
RSUD Batara Guru
kabupaten Luwu
26
27
Alat
No Variabel Definisi Skala Hasil Ukur
Ukur
2. Pengetahuan Yang dimaksud Kuesioner Ordinal - Baik :
pengetahuan pada jika skor >
penelitian ini adalah 10
segala sesuatu yang - Kurang :
diketahui klien jika skor
tentang pola makan 10
diabetes melitus
3. Sikap Yang dimaksud sikap Kuesioner Nominal - Positif: jika
pada penelitian ini skor > 20
adalah reaksi atau - Negatif:
respon emosional jika skor
yang disampaikan 20
oleh klien sehubungan
dengan pernyataan
setuju, tidak setuju
terhadap pernyataan
yang diberikan
tentang pola makan
2. Perilaku Adalah segala usaha, Kuesioner Ordinal - Baik :
dan aktivitas klien jika skor >
dalam upaya mengatur 4
pola makannya - Kurang :
mencakup frekuensi jika skor 4
makan, jenis makanan
yang boleh
dikonsumsi, jenis
makanan yang tidak
boleh dikonsumsi
D. Hipotesis Penelitian
27
28
BAB IV
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
sikap dengan perilaku pola makan pasien diabetes melitus di RSUD Batara
a. Populasi
berlangsungnya penelitian.
b. Sampel
28
29
sampel terpenuhi.
a. Lingkup Waktu
12 September 2013
b. Lingkup Tempat
29
30
1. Instrumen Penelitian
paket yaitu :
terendah dijumlahkan lalu dibagi dua untuk mencari nilai rata-rata dan
pola makan baik jika skornya lebih dari nilai median, sebaliknya
pengetahuan pasien kurang jika skornya kurang dari atau sama dengan
nilai median.
30
31
klien positif jika skornya lebih dari nilai median, dan sikap klien
dikatakan negatif jika skornya kurang dari atau sama dengan nilai
median.
jika melakukan yang tidak sesuai program diet skor =0 dan jika tidak
melakukan skor =1. Perilaku pola makan klien dikatakan baik jika
skornya lebih dari nilai median dan buruk jika skornya kurang dari
a. Tahap Persiapan
31
32
b. Tahap pelaksanaan
kuesioner.
C. Pengolahan Data
1. Editing
kosong .
32
33
c. Responden sesuai
2. Coding
3. Tabulating
a. Transfering
b. Skoring
rumus : Sp
N = x 100%
Sm
Keterangan :
N = nilai
Sp = jumlah skor yang didapat
Sm = jumlah skor yang diharapkan
33
34
D. Analisis data
1. Analisa univariat
2. Analisa bivariat
memenuhi syarat jika tidak digunakan uji alternatifnya yaitu Fisher exact
baris dan kolom yang datanya berskala nominal atau kategori (Crosstab),
E. Etika Penelitian
meliputi:
34
35
1. Izin penelitian
proposal riset.
2. Informed Consent
sifat partisipasi (suka rela), kerahasiaan data, apa yang terjadi selama
3. Anonimity
nama mereka (Anonimity). Data akan disimpan dengan nama kode khusus.
4. Confidentiality
sajikan, utamanya dilaporkan pada hasil riset. Setelah mereka setuju untuk
35
36
tetap dapat saja mengundurkan diri dari penelitian kapan pun mereka
menghendaki.
arti hak responden dan yang lainnya harus dilindungi (Alimul, 2007).
36
37
BAB V
A. Hasil Penelitian
telah dibuka secara resmi dan diaktifkan pada tanggal 28 September 2005.
sakit.
masyarakat.
kepuasan pelanggan.
37
38
dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan lainnya dan non
Tabel 5.1.
Distribusi Sumber Daya Manusia di RSUD Batara Guru Kabupten
Luwu Juni 2013.
Jenis Tenaga Jumlah
Orang %
Tenaga medis 24 9.2
Dokter Umum 8 33
Dokter Spesialis 13 54
Dokter Gigi 3 13
Tenaga Keperawatan 138 53
S1 Keperawatan/Ners 15 11
D III Keperawatan 87 65
SPK 5 3.7
Kebidanan 21 16
Keperawatan gigi 6 4.5
Tenaga kesehatan lain 76 29
Apoteker 7 9.2
Farmasi 9 11.8
Gizi 6 7.9
Fisioterapi 8 10.5
Radiologi 5 6.6
Analis kesehatan 11 14.5
Kesmas 23 30.3
Rekam medik 5 6.6
Teknik elektromedik 2 2.6
Tenaga non kesehatan 24 9.2
TOTAL 262 100
Sumber: SDM dan Rekam Medik, RSUD Batara Guru : Juli 2013
2. Karakteristik Responden
38
39
Pendidikan lebih banyak adalah SMU yaitu 15 (45.5 %) dan paling sedikit
Tabel 5.2.
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di RSUD Batara Guru
Kabupaten Luwu Tahun 2013
39
40
3. Analisa Univariat
Tabel 5.3
Distribusi Pengetahuan Pasien Tentang Pengaturan Pola Makan
Diabetes Mellitus di RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu,
Tahun 2013
Pengetahuan F (%)
Kurang 7 21.2
Baik 26 78.8
Total 33 100.0
Sumber: Data Primer, 2013
kurang mengetahui.
Tabel 5.4
Distribusi Sikap Pasien Tentang Pengaturan Pola Makan
Diabetes Mellitus di RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu
Tahun 2013
Sikap F (%)
Negatif 22 66.7
Positif 11 33.3
Total 33 100.0
Sumber: Data Primer, 2013
40
41
Tabel 5.5
Distribusi Perilaku Pasien Tentang Pengaturan Pola Makan
Diabetes Mellitus di RSUD Batara Guru
Kabupaten Luwu Tahun 2013
Perilaku F (%)
Kurang 17 51.5
Baik 16 48.5
Total 33 100.0
Sumber: Data Primer, 2013
dengan baik.
4. Analisa Bivariat
Tabel 5.6
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Pola Makan
Pasien Diabetes Melitus di RSUD Batara Guru
Kabupaten Luwu Tahun 2013
Perilaku
Total
Pengetahuan Kurang Baik
n % n % n %
Kurang 7 100 0 0 7 100%
Baik 10 38.5 16 61.5 26 100%
Total 17 51.5 16 48.5 33 100%
P value : 0.005
OR : 2.6 Confidence Interval 95% (1.599-4.228)
Sumber: Data Primer, 2013
41
42
diperoleh nilai p : 0.005 < nilai 0.05 artinya ada hubungan antara tingkat
RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu. Dengan nilai OR : 2.6 yang berarti
pasien yang memiliki pengetahuan yang baik lebih berpeluang 2.6 kali
Tabel 5.7
Hubungan Sikap Dengan Perilaku Pola Makan Pasien Diabetes
Melitus di RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu Tahun 2013
Perilaku
Total
Sikap Kurang Baik
n % n % n %
Negatif 16 72.7 6 27.3 22 100%
Positif 1 9.1 10 90.9 11 100%
Total 17 51.5 16 48.5 33 100%
P value : 0.001
OR : 26.667 Confidence Interval 95% (2.784-46.455)
Sumber: Data Primer, 2013
42
43
0.05 artinya ada hubungan antara sikap dengan perilaku pola makan pasien
: 26.667 yang berarti pasien yang bersikap positif lebih berpeluang 26. 67
kali untuk berperilaku baik dan pengaturan pola makan diabetes mellitus
B. Pembahasan
diabetes mellitus
beberapa faktor dari dalam (intern) dan dari luar (ekstern) individu itu
43
44
RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu. Dengan nilai OR : 2.6 yang berarti
pasien yang memiliki pengetahuan yang baik lebih berpeluang 2.6 kali
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat E.P Joslin dalam Nor,
membuat perubahan yang diperlukan dalam hal prilaku dan gaya hidup.
44
45
2. Hubungan antara sikap dengan perilaku pola makan pada klien diabetes
mellitus
merupakan suatu tindakan atau aktifitas akan tetapi kredit posisi tindakan
45
46
dengan baik yaitu 10 (90.5 %). Perbedaan ini bermakna secara statistik
nilai p : 0.001 < nilai 0.05 artinya ada hubungan antara sikap dengan
Kabupaten Luwu. Pasien yang bersikap positif lebih berpeluang 26. 67 kali
46
47
tentang pengaturan pola makan diabetes mellitus tetapi masih ada yang
sikap dari cakupan atau pengetahuan yang dimiliki orang, dan sikap sering
dari keluarga sebagai orang terdekat dan merupakan fasilitator utama bagi
C. Keterbatasan penelitian
47
48
BAB VI
B. Kesimpulan
perilaku pola makan pasien diabetes melitus dimana pasien yang memiliki
pengetahuan yang baik lebih berpeluang 2.6 kali untuk berperilaku baik
berpeluang 26. 67 kali untuk berperilaku baik dan pengaturan pola makan
C. Saran-saran
48
49
mengaplikasikannya
menyeluruh. Serta perlunya motivasi dari keluarga dan diri sendiri yang
DM.
3. Bagi peneliti
49
50
DAFTAR PUSTAKA
Alimul. Azis (2007) Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data,
Salemba Medika: Jakarta
Almatsier,S., (2004), Penuntun Diet Instalasi Gizi RS Dr.Cipto Mangunkusumo
dan Asosiasi Dietisien Indonesia : Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Jakarta.
Arikunto, (2006)., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Rineka
Cipta, Jakarta.
Azwar Saifuddin (2005) Sikap Manusia Dan teori Pengukurannya Edisi 2,
Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar. 2003
Darmono. (2007)., Pola Hidup Sehat Penderita Diabetes Melitus. Dalam :
Naskah Lengkap Diabetes Melitus, Ditinjau dari Berbagai Aspek Penyakit
Dalam.BP UNDIP. Semarang
Gayton and Hall, (2007) Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, Jakarta,
Penerbit : EGC,
Hembing Wijayakusuma, (2004). Bebas Diabetes Melitus Ala Hembing. Cetak I,
Jakarta : Penerbit Puspa Swara.
Noer, S.,dkk, (2005) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 3, Jakarta, Penerbit :
Balai Penerbit FKUI,
Notoatmodjo Soekidjo (2010). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka cipta
Nursalam (2009).Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian. Salemba
Medika: Jakarta
PERKENI, (2006), Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM Tipe 2 di
Indonesia.
Sarwono Waspadji, (2005)., Metabolik Endokrin Bag I, Jakarta, Bagian Ilmu
Penyakit Dalam, FKUI, RSUP Cipto Mangunkusumo
Soegondo et al.(2006) Pemantauan Pengendalian Diabetes Mellitus. Dalam:
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Depkes RI & WHO
bekerjasama dengan Pusat Diabetes dan Lipid RSUPN dr. Cipto M/FKUI.
CV. Askara Buana. Jakarta,
Sugiyono, (2006).,Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfa Beta
Suyono, S., (2006) Diabetes Melitus Di Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
50
51
ABSTRAK
STIKES KURNIA JAYA PERSADA PALOPO
SKRIPSI, SEPTEMBER 2013
AMRINA
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU
POLA MAKAN PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD BATARA GURU
KABUPATEN LUWU TAHUN 2013
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku Pola Makan Pasien Diabetes Melitus
Daftar Pustaka : 16 (2005-2010)
51
52
Kepada Yth :
Bapak/ Ibu :.
Dengan Hormat,
Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian dan dampak negatif apapun.
Hal tersebut karena semua informasi dan kerahasiaan identitas yang diberikan
akan dijaga dan hanya dipergunakan untuk penelitian semata. Jika bapak/ibu telah
memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian diharapkan dapat memberikan
informasi yang objektif agar diperoleh hasil maksimal dan jika selama menjadi
responden merasakan ketidaknyamanan, bapak/ibu dapat mengundurkan diri
dengan sebelumnya menyampaikan kepada peneliti. Bapak/ibu tidak mendapatkan
manfaat langsung dari penelitian ini tetapi akan sangat bermanfaat dalam
peningkatan kualitas hidup pasien diabetes melitus.
Belopa, ,. 2013
Hormat saya,
(Amrina)
52
53
LEMBAR PERSETUJUAN
Responden,
...............................
53
54
54
55
55
56
No Pertanyaan YA TIDAK
1. Saya makan sesuai diet yang diberikan di Rumah sakit atau
sesuai dengan anjuran diet khusus penderita DM
2. Frekuensi makan saya 3 x sehari sesuai dengan menu makan
keluarga
3. Saya Menghindari makanan yang mengandung gula seperti:
sirup, susu kental manis, es krim
4. Saya Mengkonsumsi buah seperti pisang, pepaya 3 potong
sedang dalam sehari
5. Saya mematuhi konsumsi nasi sesuai dengan program diet
DM ( maximal 3 piring (4 gelas) dalam sehari (untuk klien
Diit 1900 kkal), 3 piring nasi (3 gelas) dalam sehari (untuk
klien diit 1700 kkal) dan 3 piring nasi (2 gelas) dalam
sehari (untuk klien diit 1500 kkal).
6. Saya Konsumsi daging sesuai dengan program diet DM
(maximal 1 potong sedang dalam sehari untuk klien diit 1900
kkal, 2 potong sedang dalam sehari untuk klien diit 1700
dan 1500 kkal)
7. Saya Konsumsi tempe maximal 6 potong sedang dalam
sehari
8. Konsumsi ikan sesuai dengan program diet DM (maximal 1
potong sedang dalam sehari (untuk klien dengan diit 1500
kkal), 2 potong sedang dalam sehari (untuk klien diit 1700
kkal) dan 2 potong sedang dalam ehari (untuk klien diit
1900 kkal)
56
57
SKRIPSI
OLEH
Nama : AMRINA
Nim : 01.2011.585
57
58
Skripsi dengan judul : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Pola
Makan Pasien Diabetes Melitus Di RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu Tahun
2013 telah mendapat persetujuan untuk diuji dalam seminar proposal penelitian
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
KETUA
Program Studi S1 Keperawatan
(STIKES) KURNIA JAYA PERSADA PALOPO
58
59
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................. iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5
A. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan ............................................................... 5
B. Tinjauan Umum Tentang Sikap ......................................................................... 7
C. Tinjauan Umum Tentang Perilaku ...................................................................... 10
D. Tinjauan Umum Tentang Diabetes Melitus ........................................................ 14
E. Tinjauan Umum Tentang Pola Makan Pasien Diabetes Melitus ........................ 19
BAB III KERANGKA KONSEP .......................................................................... 25
A. Kerangka Konsep ............................................................................................... 25
B. Variabel Penelitian ............................................................................................. 26
C. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif ........................................................ 26
D. Hipotesis ............................................................................................................. 27
BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 28
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................................... 28
B. Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 30
C. Metode Pengolahan Data ................................................................................... 32
59
60
60
61
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Distribusi Sumber Daya Manusia di RSUD Batara Guru Kabupten
Luwu Juni 2013 .................................................................................. 38
Tabel 5.4 Distribusi Sikap Pasien Tentang Pengaturan Pola Makan Diabetes
Mellitus di RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu Tahun 2013 .......... 40
Tabel 5.5 Distribusi Perilaku Pasien Tentang Pengaturan Pola Makan Diabetes
Mellitus di RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu Tahun 2013 ........... 41
Tabel 5.6 Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Pola Makan Pasien
Diabetes Melitus di RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu Tahun
2013 .................................................................................................... 41
Tabel 5.7 Hubungan Sikap Dengan Perilaku Pola Makan Pasien Diabetes
Melitus di RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu Tahun 2013 ............ 42
61
62
DAFTAR GAMBAR
62
63
DAFTAR LAMPIRAN
63
64
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan
AMRINA
NIM :01.2011.585
64
65
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat
Pola Makan Pasien Diabetes Melitus Di RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu
Palopo.
Rampungnya skripsi ini adalah berkat bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
1. Ibu Hj. Nuraeni Azis.S.Kp. M.Kes selaku ketua STIKES Kurnia Jaya Persada
Palopo.
skripsi.
penelitian.
4. Bapak Lubis, S.Sos. M.A, selaku pembimbing II atas segala saran dan
65
66
7. Para civitas akademik Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Kurnia Jaya
Persada Palopo
8. Seluruh teman-teman dan pihak lain yang telah membantu dan memberikan
kelemahan olehnya diharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi
Penulis
66