Anda di halaman 1dari 2

TERMOREGULASI PADA BAYI BARU LAHIR

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami
stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke lingkungan
luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap
lewat kulit, pada lingkungan yang dingin , pembentukan suhu tanpa mekanisme
menggigil merupakan usaha utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali panas
tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil penggunaan
lemak coklat untuk produksi panas. Timbunan lemak coklat terdapat di seluruh
tubuh dan mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100%. Untuk membakar
lemak coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa guna mendapatkan energi
yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi
ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu
singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan semakin
banyak persediaan lemak coklat bayi.
Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia

dan asidosis.Sehingga upaya pencegahan kehilangan panas merupakan prioritas

utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada BBlL

Pada bayi baru lahir, akan memiliki mekanisme pengaturan suhu tubuh yang belum

efisien dan masih lemah, sehingga penting untuk mempertahankan suhu tubuh agar

tidak terjadi hipotermi. Proses kehilangan panas pada bayi dapat melalui proses

konveksi, evaporasi, radiasi dan konduksi. Hal ini dapat dihindari bila bayi

dilahirkan dalam lingkungan dengan suhu sekitar 25-28 0C, dikeringkan dan

dibungkus dengan hangat.Simpanan lemak yang tersedia dapat digunakan sebagai

produksi panas.

Intake makanan yang adekuat merupakan suatu hal yang penting untuk

mempertahankan suhu tubuh. Jika suhu bayi menurun, lebih banyak energi yang
digunakan untuk memproduksi panas daripada untuk pertumbuhan dan terjadi

peningkatan penggunaan O2, Bayi yang kedinginan akan terlihat kurang aktif dan

akan mempertahankan panas tubuhnya dengan posisi fleksi dan meningkatkan

pernafasannya secara menangis, sehingga terjadi peningkatan penggunaan kalori

yang mengakibatkan hipoglikemi yang timbul dari efek hipotermi, begitu juga

hipoksia dan hiperbilirubinemia.

Suhu yang tidak stabil juga mengidentifikasikan terjadinya infeksi, sehingga

tindakan yang dilakukan harus menghindari terjadinya kehilangan panas pada bayi

baru lahir. Suhu tubuh bayi yang normal sekitar 36,5-37 0C

Mencegah kehilangan panas :

Bayi baru lahir tidak dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai, dan

dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah. Bayi

yang mengalami kehilangan panas (hipotermia) berisiko tinggi untuk jatuh sakit

atau meninggal. Jika bayi dalam keadaan basah dan tidak diselimuti, mungkin akan

mengalami hipotermia, meskipun berada dalam ruangan yang relatif hangat. Bayi

prematur atau berat badan rendah sangat rentan terhadap terjadinya hipotermia.

Anda mungkin juga menyukai