0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang termoregulasi pada bayi baru lahir, termasuk definisi, faktor yang berhubungan, etiologi hipotermi, mekanisme kehilangan panas, cara mencegah kehilangan panas dan akibat hipotermi. Dokumen ini memberikan panduan dasar tentang pentingnya menjaga suhu tubuh bayi baru lahir agar tetap normal.
Dokumen tersebut membahas tentang termoregulasi pada bayi baru lahir, termasuk definisi, faktor yang berhubungan, etiologi hipotermi, mekanisme kehilangan panas, cara mencegah kehilangan panas dan akibat hipotermi. Dokumen ini memberikan panduan dasar tentang pentingnya menjaga suhu tubuh bayi baru lahir agar tetap normal.
Dokumen tersebut membahas tentang termoregulasi pada bayi baru lahir, termasuk definisi, faktor yang berhubungan, etiologi hipotermi, mekanisme kehilangan panas, cara mencegah kehilangan panas dan akibat hipotermi. Dokumen ini memberikan panduan dasar tentang pentingnya menjaga suhu tubuh bayi baru lahir agar tetap normal.
APA TERMOREGULASI PADA BBL? • Termoregulasi adalah kemampuan atau adaptasi tubuh bayi baru lahir untuk menjaga keseimbangan antara pembentukan panas dan kehilangan panas agar dapat mempertahankan suhu tubuhnya di dalam batas normal. KETIDAK EFEKTIFAN TERMOREGULASI • Keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko mengalami ketidakmampuan untuk mempertahankan suhu tubuh normal secara efektif dengan adanya ketidaksesuaian atau perubahan faktor-faktor eksternal. Faktor-faktor yang berhubungan dengan termoregulasi : • Berhubungan dengan fluktuasi suhu lingkungan • Berhubungan dengan benda-benda yang basah dan dingin (pakaian, tempat tidur) • Berhubungan dengan permukaan tubuh yang basah • Berhubungan dengan pakaian yang tidak sesuai dengan cuaca Etiologi terjadinya hipotermi • Jaringan lemak subkutan tipis. • Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar. • Cadangan glikogen dan brown fat sedikit. • BBL (Bayi Baru Lahir) tidak mempunyai respon shivering (menggigil) pada reaksi kedinginan. (Indarso, F, 2001). • Kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi yang beresiko tinggi mengalami hipotermi. ( Klaus, M.H et al, 1998). Mekanisme hilangnya panas pada BBL 1)Radiasi Adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bisa kehilangan panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan secara langsung). Panas dipancarkan dari BBL, keluar tubuhnya ke lingkungan yang lebih dinginn (Pemindahan panas antara 2 objek yang mempunyai suhu berbeda) Contoh : - BBL dibiarkan dalam ruangan ber AC - BBL dibiarkan dalam keadaan telanjang 2. Evaporasi Adalah jalan utama bayi kehilangan panas. jika saat lahir tubuh bayi tidak segera dikeringkan dapat terjadi kehilangan panas tubuh bayi sendiri. Kehilangan panas juag terjadi pada bayi yang terlalu cepat dimandikan dan tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diselimuti. 3. Konduksi Adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur, atau timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme konduksi apabila bayi diletakkan di atas benda-benda tersebut. Contoh : - Menimbang bayi tanpa alas timbangan - Tangan penolong yang dingin saat memegang BBL - Menggunakan stetoskop dingin untuk memeriksa BBL 4. Konveksi Adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi jika terjadi konveksi aliran udara dari kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi atau pendingin ruangan. Contoh : - Membiarkan atau menempatkan BBL di dekat jendela - Membiarkan BBL di ruangan yang terpasang kipas angin Mencegah Kehilangan Panas • Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Verniks akan membantu menghangatkan tubuh bayi. Ganti handuk basah dengan handuk atau kain yang kering. Biarkan bayi di atas perut ibu. • Letakkan bayi di dada ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan dan usahakan ke dua bahu bayi menempel di dada atau perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi sedikit lebih rendah dari puting payudara ibu. Lanjutan…. • Selimuti ibu dan pasang topi di kepala bayi Selimuti tubuh ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi. Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang relatif luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup. Lanjutan…. • Jangan segera memandikan bayi baru lahir Bayi sebaiknya dimandikan pada waktu yang tepat yaitu tidak kurang dari 6 jam setelah lahir dan setelah kondisi stabil. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama setelah lahir dapat menyebabkan hipotermi yang sangat membahayakan kesehatan BBL Lanjutan….. • Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat. Idealnya BBL ditempat tidur yang sama dengan ibunya. Ini adalah cara yang paling mudah untuk menjaga agar bayi tetap hangat, mendorong ibu agar segera menyusui bayinya dan mencegah paparan infeksi pada bayi Akibat yang dapat ditimbulkan oleh hipotermi : • Metabolisme meningkat sehingga pertumbuhan terganggu. • Gangguan pembekuan sehingga mengakibatkan perdarahan pulmonal yang menyertai hipotermi berat. • Shock. • Apnea. Cara mencegah terjadinya hipotermi
• Menyiapkan tempat melahirkan yang hangat, kering dan
bersih. • Mengeringkan tubuh bayi yang baru lahir. • Menjaga bayi hangat dengan cara mendekap bayi di dada ibu. • Memberi ASI sedini mungkin. • Mempertahankan bayi tetap hangat selama dalam perjalanan pada waktu rujukan. • Melatih semua orang yang terlibat dalam pertolongan persalinan. Menunda memandikan bayi lahir sampai suhu tubuh normal Inkubator Bayi Inkubator bayi