ue Cut
LAPORAN
JUNI - AGUSTUS
BAB I
PROGRAM INTERVENSI
e. Rincian Kegiatan
Pasien datang ke puskesmas dan mendaftarkan diri ke ruang kartu,
setelah itu akan dipanggil perawat untuk diukur tekanan darah. Kemudian
akan dilakukan pemeriksaan oleh dokter, apabila diperlukan data
penunjang diagnosis maka akan dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Setelah dilakukan pemeriksaan maka dokter akan meresepkan terapi
pengobatan yang cocok untuk pasien tersebut.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan cara bertatap muka
langsung dengan pasien
2 2016 JULI 22
3 AGUSTUS 65
TOTAL 113
Evaluasi Rekomendasi
Sepanjang perjalanan poli umum di Diharapkan semakin banyak
puskesmas simeulue cut masih program dinas kesehatan
sangat banyak kekurangan yang untuk meningkatkan SDM
belum terselesaikan dan tenaga medis di poli umum
ditambahkan persiapan untuk Perlunya terdapat rasa
i. Dokumentasi
JUMLAH
JUMLAH JUMLAH PELAYANAN
NO TAHUN BULAN
RESEP KONSELING INFORMASI
OBAT (PIO)
1 2016 JUNI 193 20 193
Evaluasi Rekomendasi
Masih ada beberapa kekurangan Peningkatan jumlah sarana dan
yang belum terselesaikan seperti prasarana yang masih kurang
beberapa obat yang kosong baik di
gudang IFRS, masih kurangnya
sarana dan prasarana seperti rak
obat yang terbatas jumlahnya serta
pustaka sebagai bahan pemberian
informasi obat masih sangat
terbatas
i. Dokumentasi
PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
a. Latar Belakang
b. Tujuan
Memberikan obat sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter
yang disertai dengan pemberian informasi obat yang perlu diketahui oleh
pasien
c. Pihak yang dilibatkan dan Peranannya
Pihak yang dilibatkan dalam kegiatan ini yaitu tenaga laboratorium
medik sebagai pihak yang melakukan pemeriksaan dan dokter sebagai
pihak yang meminta untuk dilakukan pemeriksaan
d. Sasaran
Pasien yang telah melakukan pemeriksaan di poli umum dan igd
yang memerlukan pemeriksaan lab untuk menunjang diagnosis dokter
e. Rincian Kegiatan
Kegiatan pelayanan di puskesmas dilakukan setiap hari jika tidak
ada kegiatan lapangan. Alur dari pelayanan dari cek laboratorium di
puskesmas yaitu pasien ke laboratorium dengan membawa status poli
yang dikirim oleh dokter poli. Pemeriksaan di laboratorium meliputi :
1. Pemeriksaan Hb pada bumil
2. Pemeriksaan Hb pada pasien anemia
3. Pemeriksaan Widal/ Thypus
4. Pemeriksaan trombosit, leukosit dan eritrosit
5. Pemeriksaan urin putih
6. Pemeriksaan malaria
7. Pemeriksaan TB
8. Pemeriksaan kusta jika ada
9. Pemeriksaan cacing/kecacingan
10. Pemeriksaan jenis leukosit
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini bertatap langsung dengan pasien
dan kemudian mengambil sampel yang diperlukan untuk pemeriksaan
yang dibutuhkan oleh pasien tersebut.
Evaluasi Rekomendasi
Sarana dan prasarana yang Pengadaan alat laboratorium seperti
kurang lengkap alat untuk mengukur kadar glukosa,
asam urat dan kolesterol dalam darah
serta hematokrit dan LED( Laju Endap
Darah) sehingga pasien yang
membutuhkan pemeriksaaan tersebut
tidak perlu agi dirujuk ke FKTP lain.
i. Dokumentasi
KONSULTASI GIZI
a. Latar Belakang
Konseling adalah salah satu kegiatan asuhan gizi yang berupaya
membantu orang lain untuk dapat mengenal penyakit dan mengenal
status gizi. Konseling gizi merupakan serangkaian kegiatan sebagai
proses komunikasi dua arah antara konselor dan pasien untuk
menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku sehingga
membantu pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi yang sedang
dihadapi. konseling gizi ini dilakukan pada pasien hipertensi dan diabetes
melitus, dimana pada pasien-pasien tersebut perlu pengaturan menu
makanan untuk mengontrol penyakit mereka. Konseling bermanfaat agar
pasien lebih mengetahui jalan keluar atas permasalahan yang
dihadapinya baik mengenaik penyakit dan diet yang harus dilakukan.
Pasien mendapatkan pengetahun mengenai kesehatan dirinya sendiri
b. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu pasien mengidentifikasi dan
menganalisis masalah pasien serta memberikan alternatif pemecahan
masalah mengenai penyakit yang dialaminya
c. Pihak yang dilibatkan dan Peranannya
Petugas gizi memberikan konsultasi gizi berupa menu diet yang
cocok untuk pasien. Pasien, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
pasien mengenai pola mereka. Keluarga pasien, keluarga pasien disini
berperan untuk memonitoring pola makan pasien
d. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien
e. Rincian Kegiatan
Ahli gizi memberikan konsultasi mengenai makanan dan diet yang
cocok untuk penyakit yang diderita pasien.
f. Metode Pelaksanaan
Bertatap muka langsung dan melakukan wawancara kepada
pasien.
g. Capaian Indikator Keberhasilan dan rencana tindak lanjut
Tahun
Penyakit yang dikonseling
Jumlah
No Bulan Asa
Kolesterol Total
Hipertensi DM m
(Hiperlipidemia)
Urat
1 Juni 1 0 0 0 1
2 Juli 1 1 0 0 2
4 Agustus 3 0 0 0 3
h. Dokumentasi
e. Rincian Kegiatan
Pasien datang ke puskesmas melalui UGD( Unit Gawat Darurat),
jika kondisi pasien sudah stabil dan membaik maka pasien dipulangkan,
namun jika kondisi pasien masih belum membaik maka dianjurkan untuk
di rawat di puskesmas yang kemudian dimonitoring perkembangan
kesehatannya oleh dokter dan perawat..
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan cara bertatap muka
langsung dengan pasien
g. Capaian Indikator Keberhasilan dan rencana tindak lanjut
JUMLAH PASIEN
N
TAHUN BULAN PEREMPUAN PRIA JUMLAH
O
1 JUNI 7 9 16
2 2016 JULI 10 4 14
3 AGUSTUS 4 11 15
TOTAL 21 24 45
h. Dokumentasi
PELAYANAN IBU BERSALIN DAN BAYI BARU LAHIR
a. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna
tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang, menyangkut fisik, mental maupun sosialbudaya dan ekonomi. Untuk
mencapai derajat yang optimal dilakukan berbagai upaya kesehatan yang
menyeluruh, terarah dan berkesinambungan. Masalah reproduksi di
Indonesia mempunyai dua dimensi pertama : kematian ibu dan bayi yang
masih tinggi akibat berbagai factor termasuk pelayanan kesehatan yang relatif
kurang baik. Kedua : timbulnya penyakit degenerative yaitu menopause dan
kanker.
b. Tujuan
Tujuan kegiatan ini yaitu memberikan pelayanan terbaik kepada ibu
hamil untuk melakukan persalinan di fasilitas kesehatan dengan
mengutamakan keamanan baik bagi ibu dan bayi yang baru lahir
c. Pihak yang dilibatkan dan Peranannya
Pihak yang dilibatkan yaitu keluarga pasien yang berperan dalam
memberikan dukungan kepada sang ibu dalam membantu proses kelahiran.
d. Sasaran
Semua ibu hamil yang berada di wilayah kerja puskesmas simeulue cut
e. Rincian Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan bila ada ibu hamil yang akan bersalin dimana
ibu hamil tersebut dipantau proses persalinannya hingga bayi dilahirkan
dengan selamat. Selain itu pemantauan juga tetap dilakukan kepada sang ibu
dan bayi.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaaan kegiatan ini yaitu berhadapan langsung dengan
pasien dan keluarga.
g. Capaian Indikator Keberhasilan dan rencana tindak lanjut
h. Dokumentasi
PEMERIKSAAAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS DAN PUSTU
a. Latar Belakang
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting
menuju kehamilan yang sehat. Pemeriksaan kehamilan merupakan hal
yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan
dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal
pemeriksaan 4 kali selama kehamilan yaitu pada usia kehamilan
trimester I, trimester II dan duu kali pada kehamilan trimester III, itupun
jika kehamilan normal.
Namun ada baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali
hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7-8 bulan dan
seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan
b. Tujuan
Pemeriksaan kehamilan begitu penting karena dalam pemeriksaan
tersebut dilakukan monitoring secara menyeluruh baik mengenai
kondisi ibu maupun janin yang sedang dikandungnya. Dengan
pemeriksaan kehamilan kita dapat mengetahui perkembangan
kehamilan, tingkat kesehatan kandungan, kondisi janin, dan bahkan
penyakit atau kelainan pada kandungan yang diharapkan dapat
dilakukan penanganan secara dini
c. Pihak yang dilibatkan dan Peranannya
Pihak yang dilibatkan yaitu suami, keluarga, kader dan masyarakat
yang berperan menganjurkan kepada calon ibu untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan, memantau dan melakukan tindakan segera
bila ditemukan masalah atau keadaan darurat untuk segera
mengantarkan ke fasilitas kesehatan.
d. Sasaran
Seluruh ibu-ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Simeulue Cut untuk
mendapatkan pemeriksaan kehamilan secara lengkap dan
laboratorium.
e. Rincian Kegiatan
Pemeriksaan kehamilan dilakukan di poli KIA dan saat posyandu oleh
petugas KIA setiap hari kerja dan 1x sebulan di posyandu di wilayah
kerja simeulue cut.
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan cara bertatap muka
langsung dengan pasien dan melakukan pemeriksaan serta konseling
tentang kehamilan.
g. Capaian Indikator Keberhasilan dan rencana tindak lanjut
N Cakupan ANC
Tahun Bulan
o K1 K4 Ket
Abs % Abs %
1 Juni 43 47.8 28 31.1
2 Juli 46 51.11 32 35.56
3 Agustus 39 43.33 24 26.67
h. Dokumentasi
PELAYANAN DAN KONSELING KB DI PUSKESMAS DAN POSYANDU
a. Latar Belakang
b. Tujuan
Tujuan kegiatan pelayanan kb ini yaitu
Meningkatkan jumlah peserta kb atas kesadaran dan tanggung
jawab pasien
Membina peserta kb aktif
Mencapai sasaran penurunan tingkat kelahiran
Meningkatkan dan meciptakan keluarga kecil dan sejahtera
POSYANDU LANSIA
a. Latar Belakang
Kegiatan posyandu lansia adalah suatu fasilitas pelayanan kesehatan
yang berada di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat. Khususnya bagi warga yang sudag berusia dari 45 tahun
hingga 60 tahun keatas. Posyandu lansia menitikberatkan pada pelayanan
promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Dilakukan posyandu lansia ini untuk meningkatkan derajat kesehatan
lansia untuk mencapai masa tuanya yang bahagua dan berdaya guna
dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, meningkatkan jangkauan
pelayanan kesehatan lansia. Dengan adanya program ini para lansia
sangat terbantu sehingga tidak perlu ke puskesmas untuk sekedar
memeriksa kesehatannya serta pelayanan kesehatan akan lebih mudah
dijangkau oleh para lansia.
b. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan kualitas hidup lansia, tujuan
khususnya yaitu menjaga agar lansia selalu sehat
c. Pihak yang dilibatkan dan Peranannya
Tenaga kesehatan yang terlibat dalam posyandu lansia ini adalah perawat,
dokter, tenaga kefarmasian dan ahli gizi, serta tenaga promosi kesehatan.
Masing-masing tenaga kesehatan bekerja sesuai profesi dimana perawat
melakukan pengukuran tekanan darah dan tinggi badan, kemudian
pemeriksaan medis atau konsultasi kesehatan dilakukan oleh dokter.
Setelah itu farmasis memberikan obat sesuai yang diresepkan oleh dokter
yang disertai dengan pemberian informasi obat(PIO) kepada pasien.
Apabila ada pasien lansia dengan tekanan darah tinggi akan diberikan
konsultasi gizi oleh tenaga gizi. Tenaga promosi kesehatan akan
melakukan penyuluhan atau sosialisasi mengenai penyakit tidak menular
d. Sasaran
Lansia dengan umur 45 tahun hingga 60 ke atas
e. Rincian Kegiatan
Kegiatan ini mulai pertama kali diadakan pada bulan Mei 2015 oleh
petugas kesehatan puskesmas simeulue cut, dimana kegiatan ini
diadakan setiap bulannya di puskesmas. Tenaga kesehatan yang terlibat
dalam posyandu lansia ini adalah perawat, dokter, tenaga kefarmasian
dan ahli gizi. Pelaksanaannya dapat dijelaskan seperti berikut ini, setiap
lansia yang datang akan dicatat dibuku register(pendaftaran), kemudian
dilakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan pemeriksaan
tekanan darah oleh perawat. Kemudian pelayanan medis atau konsultasi
kesehatan pada dokter kemudian dilanjutkan dengan pemberian obat
kepada lansia oleh farmasis yang disertai dengan pemberian informasi
obat serta bila lansia dengan tekanan darah yang tinggi akan diberikan
konsultasi gizi oleh tenaga gizi. Selain melakukan pengobatan terhadap
lansia, di posyandu lansia dilakukan juga pemberian informasi dan
penyuluhan tentang kesehatan serta senam lansia
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu metode sosialisasi kesehatan
mengenai penyakit-penyakit yang tidak menular yang sering terkena pada
usia lanjut dan metode tatap langsung dimana para lansia bertatap
langsung dengan dokter untuk menyampaikan keluhan mereka dan
mengambil obat yang disertai dengan pemberian informasi obat.
g. Capaian Indikator Keberhasilan dan rencana tindak lanjut
Pencapaian kegiatan sekitar 90%. Hal ini dikarenakan di beberapa
desa masyarakat sedang melakukan aktifitas di sawah.
h. Evaluasi dan rekomendasi
Evaluasi Rekomendasi
Tidak adanya jadwal tetap Perlu adanya jadwal tetap
pelaksanaan poslansia pelaksanaan kegiatan poslansia
sehingga tidak bertabrakan
dengan kegiatan lain dari
masyarakat
i. Dokumentasi
POSYANDU
a. Latar Belakang
Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat
badang yang paling pesat dibandingkan dengan kelompok umur lain.
Masa ini, tidak akan terulang lagi maka dari itu untuk mengetahui
apakah balita tumbuh dan kembang secara normal atau tidak, maka
dari itu penilaian tumbuh kembang balita dapat diamati dengan cara
melihat pola tumbuh kembang fisik. Salah satunya dengan mengukur
berat badan dan tinggi badan balita yang bertujuan untuk mengetahui
apakah setiap bulannya perkembangan balita itu baik atau buruk dan
meilai status gizi balita itu dengan cara melihat KMSnya.
b. Tujuan
untuk mengetahui apakah setiap bulannya perkembangan balita
itu baik atau buruk dan meilai status gizi balita itu dengan cara melihat
KMSnya.
c. Pihak yang dilibatkan dan Peranannya
Pihak yang dilibatkan dalam kegiatan ini yaitu, Kader sebagai
membantu jalannya kegiatan penimbangan dan memantau
pertumbuhan dan perkembangan balita, Keluarga
d. Sasaran
Balita yang ada di wilayah Simeulue Cut
e. Rincian Kegiatan
f. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan bertatap langsung pada
peserta posyandu.
g. Capaian Indikator Keberhasilan dan rencana tindak lanjut
Hasil yang didapat dari kegiatan ini yaitu pemantauan status gizi setiap
bulannya mengalami penaikan dan penurunan dikarenakan jumlah
kunjungan balita ke posyandu. Adapun hasil presentasi status gizi
balita dari bulan januari hingga oktober sebagai
Berikut
Persentase Penimbangan Bayi/Balita di posyandu
Presentase
Presentase
balita Gizi
Tahun Bulan Balita yang
Kurang
ditimbang
(BB/TB)
Juni 1,70% 76%
2016 Juli 2,70% 49%
Agustus 4,10% 71%
Evaluasi Rekomendasi
kurangnya sarana dan Diharapkan sarana dan
prasarana di tempat posyandu, prasarananya dilengkapi,
contohnya timbangan misalnya timbangan injak
i. Dokumentasi
PENDISTRIBUSIAN VIT. A
a. Latar Belakang
Bulan februari dan agustus dikenal sebagai bulan Vitamin A,
dimana seluruh anak yang berusia 6 bulan sampai 59 bulan akan
mendapatkan vitamin A gratis di posyandu atau puskesmas. Menurut
WHO,diperkirakan 250 juta anak pra sekolah diseluruh dunia
mengalami kekurangan vitamin A . Setiap tahun terdapat sekitar
250.000-500.000 anak mengalami kebutaan dan separuhnya
kemudian meninggal dalam jangka waktu 12 bulan akibat kekurangan
vitamin A. Vitamin A atau retinol adalah salah satu vitamin larut dalam
lemak, didalam tubuh disimpan di hati. Vitamin A berfungsi dalam
proses pembentukan dan pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit
dan antibodi sehingga berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Vitamin A juga bermanfaat bagi kesehatan mata dan kulit, menjaga
kesehatan mukosa saluran pernafasan, berperan dalam proses
perkembangan embrio dan reproduksi serta vitamin A juga merupakan
antioksidan kuat yang dapat menangkal radikal bebas yang berbahaya
bagi tubuh
b. Tujuan
Tujuan pendistribusian vitamin A yakni agar anak balita tidak
mengalami kebutan dan menjaga untuk menjaga kesehatan anak
balita.
c. Pihak yang dilibatkan dan Peranannya
Sekolah PAUD
orangtua
d. Sasaran
Anak usia 1- 5 tahun
e. Rincian Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali setahun yaitu pada bulan
Februari dan Agustus. Pendistribusian Vitamin A dilakukan di
Posyandu dan di PAUD
f. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di bulan februari dan agustus. Vitamin
A diberikan secara langsung ke anak PAUD yang masih berusia
dibawah 5 tahun dan diberikan pada anak bayi balita diatas usia 6
bulan sampai dengan 5 tahun. Pada usia 6 bulan sampai dengan 11
bulan diberikan tablet vitamin berwarna iru (100.000 IU) dan usia 1
tahun hingga 5 tahun berwarna merah (200.000 IU)
g. Capaian Indikator Keberhasilan dan rencana tindak lanjut
Capaian keberhasilan kegiatan ini yatu 100%
h. Dokumentasi
Evaluasi Rekomendasi
Variasi menu PMT lokal
i. Dokumentasi
PENDISTRIBUSIAN TABLET FE PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH
a. Latar Belakang
Penurunan pasokan zat besi (Fe) dalam mencukupi kebutuhan
tubuh dapat berakibat pada terjadinya anemia defisiensi besi (ADB).
Defisiensi Fe kronis akan berdampak pula pada penurunan fungsi
fisiologis penderitanya. Hal ini juga terjadi pada kasus anemia
defisiensi besi yang berdampak pada menurunya fungsi organ tertentu
dalam tubuh. Kekurangan pasokan zat besi (Fe) diusia sekola akan
menyebabkan Intelegent Quatio (IQ) yang rendah, penurunan
kemampuan belajar, dan penurunan angka pertumbuhan anak
(Purwani dan hadi 2002; Corrad 2003). Sedangkan dampak panjang
dari anemia adalah penuruna kualitas sumber daya manusia,
penurunan produktivitas kerja dan memberikan implikasi ekonomis
yang negatif
b. Tujuan
Tujuan dari pemberian tablet Fe pada remaja putri yakni untuk
menurunkan angka anemia defisiensi besi (ADB) pada remaja putri
karena remaja putri merupakan bagian dari kelompok wanita prahamil.
c. Pihak yang dilibatkan dan Peranannya
Kepala sekolah serta guru sekolah sebagai pemberi izin untuk
dilakukannya kegiatan serta sebagai fasilitator kegiatan ini.
d. Sasaran
Semua siswi SMP, SMA dan SMK
e. Rincian Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan oktober dimana pada
tanggal 19 oktober dilaksanakan di SMP, 20 oktober SMA 1 dan
terakhir pada tanggal 21 oktober d SMK pertanian
f. Metode Pelaksanaan
Metode kegiatan ini yaitu dengan bertatap langsung dengan
siswi sekolah dan memberikan tablet fe kepada mereka.
g. Capaian Indikator Keberhasilan dan rencana tindak lanjut
Dari kegiatan yang dilakukan didapatkan seluruh siswi SMP,
SMA maupun SMK semuanya sudah mendapatkan tablet Fe
h. Dokumentasi
d. Sasaran
Semua masyarakat yang berada di desa yang berada di wilayah kerja
puskesmas simeulue cut.
e. Rincian Kegiatan
Awal Kegiatan ini di laksanakan pada bulan oktober 2015 sampai dengan
sekarang. Kegiatan ini sudah membentuk kebun gizi sebanyak 2 desa yang
aktif, yakni desa latak ayah dan sibuluh, untuk tanaman toga yang aktif di
desa bubuhan.
f. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini awalnya dilaksanakan dengan berdiskusi terlebih dahulu kepada
beberapa pihak terkait yaitu kepala desa dan kantor pertanian serta penjab
promosi kesehatan . Setelah itu, dilanjutkan dengan penyuluhan kepada
masyarakat mengenai pentingnya kebun gizi. Dan kemudian dilakukan
pembentukan kelompok tani.
g. Capaian Indikator Keberhasilan dan rencana tindak lanjut
Indikator keberhasilan kegiatan ini yaitu sekitar 85%. Tindak lanjut kegiatan ini
yaitu melakukan kerjasama dengan lintas sektor untuk membuat kebun gizi di
desa lain, dan bekerja sama dengan dinas terkait untuk pengadaan bibit
tanaman
h. Dokumentasi
h. Dokumentasi
h. Dokumentasi
Pemilik usaha depot air minum yang mau berperan aktif dalam
pemeriksaan depotnya
d. Sasaran
Seluruh TP2M dan DAMIU di Simeulue Cut
e. Rincian Kegiatan
Petugas mendatangi TP2M dan DAMIU mewawancarai petugas,
melakukan observasi dan check list pada blangko laporan yang sudah
disiapkan.
f. Metode Pelaksanaan
Wawancara, observasi dan check list.
g. Capaian Indikator Keberhasilan dan rencana tindak lanjut
Untuk TP2M harus mencapai 100% memenuhi syarat kesehtan dan
kebersihannya. Karena TP2M merupakan tempat pengelolaan makanan
dan pengelolaan air minum yang akan dikonsumsi oleh masyarakat
yang membelinya.
HASIL UJI SISTEM
IZIN
NAMA NAMA JML LABORATORIU PENYARIN SUMBER
NO ALAMAT USAHA
DAMIU PEMILIK KARYAWAN M GAN AIR
YA TIDAK YA TIDAK
BUMDES DESA BORENGA SUMUR
1 1 FILTER
RO BORENGAN N GALI
DESA
RAHMAD LATAK SUMUR
2 LATAK 3 FILTER
HIDAYAH AYAH GALI
AYAH
3
4
5
6
7
8
h. Dokumentasi
h. Dokumentasi
Pembinaan Makanan Jajanan Sekolah (kantin sekolah)
a. Latar Belakang
Makanan jajanan adalah makanan yang dipersiapkan dan dijual
oleh pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat keramaian umum
lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau
persiapan lebih lanjut.
Jajanan anak sekolah perlu mendapat sorotan khusus, karena
selain banyak dikonsumsi anak sekolah yang merupakan generasi muda
juga banyak bahaya yang mengancam dari konsumsi pangan jajanan.
Keamanan pangan jajanan sekolah perlu lebih diperhatikan karena
berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah.
Makanan yang sering menjadi sumber keracunan adalah makanan ringan
dan jajanan, karena biasanya makanan ini merupakan hasil produksi
industri makanan rumahan yang kurang dapat menjamin kualitas produk
olahannya. Maka dari itu petugas menganggap perlunya melakukan
Pembinaan Makanan Jajanan di kantin sekolah.
b. Tujuan
Memantau jajanan atau bahan makanan yang layak konsumsi dan sehat
untuk anak sekolah
Meningkatkan pengetahuan petugas kantin tentang makanan sehat
Membina/menyarankan petugas kantin untuk menjamin kualitas produk
dagangannya
c. Pihak yang dilibatkan dan Peranannya
Kepala sekolah yang telah memberikan izin untuk melakukan pemeriksaan di
kantin sekolah dan pemilik kantin yang turut berperan aktif dalam kegiatan ini.
d. Sasaran
Petugas / penjaga kantin sekolah, semua guru yang ada di sekolah dan para
siswa.
e. Rincian Kegiatan
Petugas sanitarian melakukan pemantauan ke kantin sekolah. Untuk
melakukan pemeriksaan makanan dan minuman apa saja yang ada dijual di
kantin sekolah tersebut. Memenuhi syarat kesehatan atau tidak.
f. Metode Pelaksanaan
Quisioner, checklist dan tanya jawab.
g. Capaian Indikator Keberhasilan dan rencana tindak lanjut
Harus memenuhi syarat kesehatan 100% dan selalu melakukan inspeksi
kantin sehat setiap 2x dalam setahun.
h. Dokumentasi
1. PENANDATANGANAN KOMITMEN AKREDITASI PUSKESMAS
2. UPACARA 17 AGUSTUS DI PULAU TERLUAR PULAU SIMEULUE CUT